Hasil Pada Perubahan Kedua

1430 Perubahan UUD 1945 Mengenai Pemerintahan Daerah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IV JILID 2 4 Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. 6 Pe m e r i n t a h a n d a e r a h m e n j a l a n k a n o t o n o m i seluas-luasnya, kecuali u r u s a n p e m e r i n t a h a n yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. 6 Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan- p e r a t u r a n l a i n u n t u k melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. 7 S u s u n a n d a n t a t a c a r a p e n ye l e n g g a r a a n pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang. Pasal 18A 1 H u b u n g a n w e w e n a n g antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. 2 H u b u n g a n k e u a n g a n , p e l a y a n a n u m u m , pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan d a e r a h d i a t u r d a n buku 4 jilid2 final.indd 1430 92410 5:30:24 PM 1431 Perubahan UUD 1945 Mengenai Pemerintahan Daerah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IV JILID 2 dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pasal 18B 1 Negara mengakui dan m e n g h o r m a t i s a t u a n - s a t u a n p e m e r i n t a h a n d a e r a h y a n g b e r s i f a t k h u s u s a t a u b e r s i f a t i s t i m e wa ya n g d i a t u r dengan undang-undang. 2 Negara mengakui dan menghormati kesatuan- k e s a t u a n m a s y a r a k a t hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. buku 4 jilid2 final.indd 1431 92410 5:30:24 PM 1432 Perubahan UUD 1945 Mengenai Pemerintahan Daerah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IV JILID 2 buku 4 jilid2 final.indd 1432 92410 5:30:24 PM 1433 Perubahan UUD 1945 Mengenai Pertahanan Dan Keamanan NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IV JILID 2 BAB VI PERUBAHAN UUD 1945 MENGENAI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

A. Pembahasan Pada Perubahan Pertama

Pada perubahan pertama 1999, pembahasan mengenai pertahanan dan keamanan muncul pada Rapat ke-2 BP MPR, 6 Oktober 1999, yang dipimpin oleh Ketua MPR RI, M. Amien Rais yang salah satu agendanya yakni Pemandangan Umum fraksi-fraksi tentang materi Sidang Umum. Pada Rapat tersebut ada empat fraksi yang menyampaikan pemandangan umum bahwa pasal-pasal yang terkait dengan pertahanan keamanan harus dilakukan perubahan yaitu F-Reformasi, F-PDU, F-PPP, dan F-UG. F-Reformasi melalui juru bicaranya, Muhammadi, mengemukakan 12 butir pokok yang menjadi agenda perubahan UUD 1945. Pertahanan keamanan menempati posisi kesembilan. Sembilan, meningkatkan kemampuan profesional TNI sebagai institusi pertahanan negara, meningkatkan kemampuan profesional Polri sebagai institusi pemelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman, dan ketertiban lingkungannya. 2383 F-PDU dengan juru bicaranya, Asnawi Latief, menyampaikan usulan materi-materi perubahan UUD 1945 yang perlu menjadi prioritas di antaranya adalah pertahanan 2383 Risalah Rapat Ke-2 BP MPR, 6 Oktober 1999, hlm. 13. buku 4 jilid2 final.indd 1433 92410 5:30:24 PM 1434 Perubahan UUD 1945 Mengenai Pertahanan Dan Keamanan NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IV JILID 2 dan keamanan. Yang kesebelas, mengenai pertahanan dan keamanan negara. Agar jelas bahwa bela negara adalah kewajiban seluruh warga negara di negara-negara demokrasi adalah memang demikian adanya, sehingga tidak ada fungsi-fungsi dobel dari tentara ataupun kepolisian. 2384 F-PPP dengan juru bicaranya, Lukman Hakim Saifuddin, mengemukakan sebagai berikut. Perubahan doktrin pertahanan keamanan negara HAMKAMNEG, yaitu Catur Darma Eka Karna. Demikian pula terhadap Undang-Undang No. XX Tahun 1982 tentangKetentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara, dalam pada itu TNI harus kembali k e khitohnya sesuai ajaran Panglima Besar Sudirman yang menekankan TNI berasal dari rakyat, tidak boleh berdiri di atas rakyat dan berhadapan dengan rakyat. TNI merupakan satu- satunya milik nasional yang harus utuh serta politik TNI adalah politik negara. 2385 F-UG melalui juru bicaranya, Valina Singka Subekti, menyatakan sebagai berikut. Saudara-Saudara Anggota BP yang kami hormati, mengenai rancangan ketetapan MPR, Fraksi Utusan Golongan juga telah menyusun sebagaimana yang menjadi salah satu agenda pokok dari tugas Badan BP ini. Adapun rantap- rantap yang kami usulkan adalah sebagai berikut: Rantap mengenai penghapusan dwi fungsi ABRI adalah di dalam rangka memberikan kejelasan dan kemantapan terhadap fungsi terhormat ABRI sebagai aparat pertahanan dan keamanan. 2386 Pada Rapat PAH III BP MPR ke-1, 7 Oktober 1999, yang dipimpin oleh Harun Kamil dengan agenda pembahasan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 atau amendemen, ada satu fraksi yang menyampaikan keinginan agar terhadap bab pertahanan dan keamanan dilakukan perubahan, yaitu F-PBB. Melalui juru bicaranya, Hamdan Zoelva, menyampaikan 2384 Sekretariat Jenderal MPR RI, Risalah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: 1999 – 2002 Tahun Sidang 1999, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI, 2008, hlm. 24-25. 2385 Ibid, hlm. 24 2386 Ibid, hlm. 35 buku 4 jilid2 final.indd 1434 92410 5:30:24 PM