27
Rm = Return pasar bursa saham
t
Indeks = Indeks Bursa Saham periode ke t dalam suatu waktu
amatan
1 −
t
Indeks = Indeks Bursa Saham 1 hari sebelum periode ke t dalam
suatu waktu amatan
Pemakaian return pasar dalam penelitian ini dikarenakan perhitungan menggunakan metode ARIMA. Dimana metode ARIMA mengharuskan
data time series yang menjadi input adalah data yang stationer. Data yang stationer adalah data yang mempunyai rata-rata dan varian yang konstan
sepanjang waktu, sedangkan data dari Indeks Harga Saham Gabungan memiliki pola yang naik terus. Sehingga digunakanlah return pasar yang
berfluktuasi hanya disekitar angka nol.
2.1.5. Ketergantungan dan Comovement Antar Pasar Modal
Ketergantungan antara pasar modal-pasar modal yang ada di dunia telah diteliti oleh Eun dan Shim, 1989 ; Arshanapalli dan Doukas, 1993
Masih dan Masih, 1999 ; serta Knif dan Pynonnen, 1999 dalam Climent et al, 2001. Hasil empiris tersebut menyebutkan bahwa kebanyakan pasar
modal yang ada di dunia ini secara umum efisien di mana hal ini dapat
28
dilihat pada cepatnya merespons informasi baru yang diciptakan oleh pasar modal yang lain, hasil berikutnya adalah bahwa pasar modal yang
memiliki perilaku yang sama adalah pasar modal yang secara geografis dan ekonomi memiliki kedekatan, dan berbagai saham yang
diperdagangkan. Hasil penelitian Hardouvelis et al. 2001 yang mengkaji integrasi pasar modal pada negara-negara Uni Eropa juga mendukung
pernyataan dan penelitian-penelitian sebelumnya tersebut.
Menurut Madura, 1992 dalam Valle, 2000, pasar modal dapat
mengalami pergerakan yang sama comovement karena adanya faktor- faktor ekonomi yang mendasarinya underlying factors, yang
mencerminkan kondisi keuangan di dunia secara umum, dan secara sistematis mempengaruhi semua pasar. Deregulasi dan liberalisasi pasar,
perkembangan teknologi komunikasi dan sistem perdagangan, inovasi pada produk dan jasa keuangan serta makin meningkatnya aktivitas
international dari perusahaan-perusahaan multinasional juga mempengaruhi comovement pasar modal di berbagai negara.
2.1.6. Analisis Teknikal Technical Analysis
Technical approach merupakan teknik analisis saham yang dilakukan dengan menggunakan data historis mengenai perkembangan
harga saham dan volume perdagangan saham dalam pola grafik, dan kemudian digunakan sebagai model pengambilan keputusan. Supply dan
29
demand akan digunakan untuk memprediksi tingkat harga mendatang dan pergerakannya. Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang paling
banyak digunakan oleh para investor, bahkan penelitian Taylor dan Aller 1992 dalam Fernandez-Rodriguez et al. 1999 menyatakan bahwa lebih
dan 90 investor memberikan bobot yang lebih tinggi pada penggunaan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental dalam membeli atau
menjual saham. Asumsi dari teknikal antara lain Huang, 1990 dan Sri Handaru et al., 1996 : 136
1. Market action discounts everything