HUBUNGAN KEGIATAN BERNYANYI DENGAN KECERDASAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL HURUF DAN ANGKA DI PAUD GLORIA MEDAN.

HUBUNGAN KEGIATAN BERNYANYI DENGAN KECERDASAN
KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL HURUF DAN ANGKA
DI PAUD GLORIA MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

MUTIARA BR. GINTING
NIM. 1123371042

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Mutiara Br. Ginting, NIM 1123371042. Hubungan Kegiatan Bernyanyi

Dengan Kecerdasan Kognitif Anak Dalam Mengenal Huruf dan
Angka Di PAUD Gloria Medan. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
Masalah dalam penelitian ini yaitu anak kurang tertarik dalam mengenal
huruf dan angka, anak juga kurang mengenal simbol dari yang diucapkannya,
selain itu media pembelajarannya pun kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk melihat adanya hubungan antara kegiatan bernyanyi dengan
kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka.
Kecerdasan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk
berfikir, hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2011) yang menyatakan bahwa
kognitif merupakan proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Bernyanyi adalah membawakan atau mendendangkan sebuah lagu yang
mengandung kosa kata sehingga dapat mempermudah anak mengenal huruf atau
angka yang ada dalam lagu yang dinyanyikan. Asti (2007) mengemukakan bahwa
bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang menggunakan instrumen suara
yang dapat menambah perbendaharan kata serta wawasan mengenai hal-hal yang
belum dikatahui.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriftif kuantitatif. Sampel yang
diambil 23 Orang, yaitu semua anak PAUD Gloria. Alat pengumpul data dalam

penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi yang dirancang secara
sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Serta
dokumentasi dimana merupakan catatan-catatan atau foto ketika diadakan
penelitian.
Hasil analisi data menunjukkan data antara variabel kegitan bernyanyi
dan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka memiliki
hubungan yang positif yaitu sebesar r 0,8292% dengan kecerdasan kognitif anak
dalam mengenal huruf dan angka artinya ketika anak aktif bernyanyi akan
menambah kemampuan kognitifnya terkhusus dalam mengenal huruf dan angka.
Begitu juga sebaliknya, anak yang kurang aktif bernyanyi maka kemampuan
kognitifnya juga kurang meningkat.

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Hubungan
Kegiatan Bernyanyi Dengan Kecerdasan kognitif Anak Dalam Mengenal
Huruf Dan Angka Di PAUD Gloria Medan".
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama dalam penyelesaian Skripsi ini
banyak kendala yang dihadapi penulis khususnya dalam membagi waktu, namun
semuanya teratasi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis sampaikan untaian terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, terkhusus kepada keluarga tercinta atas kasih sayang, semangat
serta dukungan moril dan materilnya mulai dari awal hingga selesai perkuliahan.
Akhir kata penulis sangat berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang
terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, 12 Agustus 2016
Penulis

Mutiara Br. Ginting
NIM. 1123371042

ii

UCAPAN TERIMA KASIH


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa atas
segala kasih dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan denga baik. Skripsi yang berjudul
“Hubungan Kegiatan Bernyanyi Dengan Kecerdasan Kognitif Anak Dalam
Mengenal Huruf dan Angka Di PAUD Gloria Medan” disusun untuk memperoleh
gelar sarajana pendidikan pada Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan
dalam penulisan skripsi ini, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang
sangat tulus dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Aman Simare–Mare, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

iii

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, serta Dosen Penguji
yang telah membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih
baik lagi.
7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Universitas Negeri Medan, serta Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan serta saran selama penyusunan Skripsi.
8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah
membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
9. Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan arahan dan dorongan, serta sebagai dosen penguji.
10. Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd selaku dosen statistik I dan II yang telah
banyak memberikan arahan terkhusus dalam pengolahan data penelitian ini.
11. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah membekali berbagai pengetahuan dan
pengalamannya yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
12. Kak Surya Indrawati, M.Pd dan Bang Setyadi, S.Pd serta seluruh Staff
Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak membantu dalam
membantu dalam Penyelesaian administrasi mahasiswa dan surat menyurat.
13. Kepada Ayah Tercinta (Alm. L.Ginting) dan Ibu (D. Tarigan) yang telah
melahirkan dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang.
14. Kepada Suami tercinta (S. Sinulingga, B.Sc, S.Pd.K) yang telah mendukung
serta memberi semangat dalam pendidikan ini.

iv

15. Buat Anak – Anak Ku tercinta (Isabela Novsima Sinulingga, M.T.S, Majesty
Yosepin Sinulingga, S.Psi dan Erika Florentina Sinulingga) yang telah banyak
mendukung dan membantu baik dalam doa, pemikiran dan tenaga dalam
menyelesaikan proses perkuliahan Saya ini.
16. Kepada Kakak saya tersayang, Ratna Natalina br. Ginting beserta seluruh
keluarga terkhusus menantu kami, Ir. Robert Khan. Trimakasih untuk
dukungan doa dan perhatian serta bantuannya.
17. Buat Arnold Nainggolan yang sudah selalu bersedia memberikan waktunya

dalam seluruh persiapan pembuatan skripsi ini. Kiranya Tuhan memberkati
Arnold dan memberikan masa depan yang indah.
18. Kepada Pak Binsar Damanik, Lasmaida Manulang, Sri Ratnasari, Ibu
Rusmawati, Latifah Nisa, serta Diah Ayu Lestari, seluruh teman – teman PLS,
serta adik-adik reguler dan ekstensi yang sempat menjalani perkuliahan
bersama dengan saya. Terimakasih telah membantu dan memberikan
semangat serta kenangan yang tidak akan pernah terlupakan selama
perkuliahan.
19. Kepada Ketua PAUD Gloria Bapak Wilson Tarigan, SE, Litta Sinukaban serta
Febrina Purba yang telah banyak membantu saya dalam proses penelitian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pendidikan dan
ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan luar sekolah.

Medan, 12 Agustus 2016

Mutiara Br. Ginting
NIM : 1123371042
v

DAFTAR ISI


Halaman
ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

iii

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR TABEL


ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

1

1.2

Identifikasi Masalah

6

1.3


Batasan Masalah

6

1.4

Rumusan Masalah

6

1.5

Tujuan Penelitian

7

1.6

Manfaat Penelitian


7

1.6.1

Manfaat Teoritis

7

1.6.2

Manfaat Praktis

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kecerdasan

8

2.2

Kecerdasan Kognitif

10

2.2.1

Defenisi Kecerdasan Kognitif

10

2.2.2

Aspek Kecerdasan Kognitif

11

2.2.3 Faktof – Faktor Yang Mempengaruhi
Kecerdasan kognitif

12

2.3

Kegiatan Bernyanyi

14

2.3.1

Pengertian Bernyanyi

14
vi

2.3.2

Tujuan Bernyanyi

15

2.3.3

Manfaat Bernyanyi

15

2.3.4

Langkah – Langkah pelaksanaan Bernyanyi

16

2.4

Anak Usia Dini

17

2.4.1

Pengertian Anak Usia Dini

17

2.4.2

Karakteristik Anak Usia Dini

18

2.4.3

Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini ..

22

2.5

Kerangka Konseptual

23

2.6

Hipotesis Penelitian

26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian

27

3.2

Lokasi Dan Waktu Penelitian

27

3.2.1

Lokasi Penelitian

27

3.2.1

Waktu Penelitian

27

3.3

Populasi dan Sampel

29

3.3.1

Populasi

29

3.3.2

Sampel

29

3.4

Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

29

3.4.1

Variabel Penelitian

29

3.4.2

Definisi Operasional

29

3.5

Instrumen Penelitian

30

3.6

Teknik Pengumpulan Data

30

3.6.1

Observasi

30

3.6.2 Dokumentasi

31

3.7

32

Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian

33

4.1.1

Gambaran Umum PAUD Gloria

33

4.1.2

Deskripsi Hasil Penelitian

37

4.2

Pembahasan

47
vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

50

5.2

Saran

51

DAFTAR PUSTAKA

52

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Konseptual .................................................................

25

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

28

Tabel 4.1 Daftar nama anak PAUD Gloria Medan ..................................

34

Tabel 4.2 Sarana PAUD Gloria Medan

....................................................

35

Tabel 4.3 Struktur PAUD Gloria Medan ..................................................

36

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kercerdasan Anak ...........................................

37

Tabel 4.5 Deskripsi Data Kegiatan Bernyanyi .........................................

40

Tabel 4.6 Rekap Hasil .................................................................................

41

Tabel 4.7 Kategorisasi Kegiatan Bernyanyi pada Sampel ........................

43

Tabel 4.8 Kategorisasi Kecerdasan Kognitif Anak dalam Mengenl
Huruf dan Angka pada Sampel ........................................................

ix

44

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Gambar Dokumentasi

Lampiran 2

: Lembar Observasi Siswa

Lampiran 3

: Daftar PAUD Sekecamatan Medan – Selayang

Lampiran 4

: Daftar Nama Anak PAUD Gloria Medan

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan potensi dan penerus cita-cita bangsa yang dasarnya telah
diletakkan oleh generasi sebelumnya. Tumbuh kembang anak harus berjalan
sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang
berkualitas. Untuk itu diperlukan pembinaan secara terus menerus demi
keberlangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak.
Salah satu bentuk pembinaan bagi anak yaitu melalui PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini). Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan

melalui

pemberian

rangsangan

pendidikan

untuk

membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal dan informal (Wuryandani, 2010).
Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 pasal 1 ayat 10 tentang
Sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini
adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ragsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan
dalam pasal 13 ayat 1 dikatakan bahwa pembelajaran dilakukan melalui bermain

1

2

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, kontekstual, dan berpusat pada anak untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreatifitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
anak.
Masa usia dini disebut juga usia emas atau the golden age, dimana
pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, sosial-emosional, kognitif, dan
bahasa terjadi dengan pesat dengan percepatan hingga 80% dari keseluruhan otak
orang dewasa. Oleh sebab itu dibutuhkan suasana belajar, strategi dan stimulus
yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuan dan perkembangan anak
tercapai secara optimal. Pada kenyataannya anak kurang tertarik untuk belajar
mengenal huruf, menyebutkan dan menggunakan konsep bilangan. Mereka lebih
tertarik bermain di lapangan daripada mendengarkan gurunya mengenalkan serta
menjelaskan huruf dan angka diruang kelas.
Ada lima aspek perkembangan anak yang dikembangkan di PAUD, yaitu aspek
nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik/motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, serta
aspek sosial-emosional. Kelima aspek ini dikembangkan melalui rancangan
pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru ataupun pendidik yang ada di PAUD untuk
mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Oleh karena itu
orang tua dan guru hendaknya memberikan stimulasi atau rangsangan pendidikan
yang sesuai untuk seluruh aspek perkembangan anak karena tumbuh kembang anak
usia dini sangat tergantung kepada stimulasi yang diberikan oleh orang tua serta
guru.
Dalam penelitian ini aspek kognitif yang hendak diteliti adalah berfikir
simbolik,

yang

mencakup

kemampuan

mengenal,

menyebutkan,

dan

3

menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf serta mampu mempresentasikan
berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. Karena dengan
berkembangnya kecerdasan kognitif, terkhusus dalam mengenal bilangan dan
mengenal huruf, akan memudahkan untuk menguasai pengetahuan umum yang
lebih luas, sehingga anak mampu menjalankan fungsinya dengan wajar dalam
interaksinya di masyarakat dan lingkungan sehari-hari. Begitu juga sebaliknya,
jika kognitif anak tidak berkembang dengan baik maka ia akan kesulitan untuk
menjalankan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya di masyarakat serta
lingkungan sehari-hari, terkhusus ketika memasuki Sekolah Dasar (SD),
mengingat usia 5-6 tahun adalah usia dimana anak akan memasuki tingkat
pendidikan selanjutnya yang diharapkan telah mampu untuk membaca dan
menulis.
Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, anak-anak mempunyai hak
tumbuh dan berkembang, bermain, beristirahat, berkreasi dan belajar dalam suatu
pendidikan. Jadi, belajar adalah hak anak, maka kewajiban orang tua, pendidik
dan pemerintah menyediakan sarana dan prasarana serta model pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Namun model pembelajaran
yang diberikan guru saat ini yaitu “calistung” (baca-tulis-hitung). Guru menuliskan
bahan ajar di papan tulis, meminta anak menyebutkannya, kemudian meminta anak
menuliskanya kembali di buku tulis mereka. Metode ini dilakukan secara terus
menerus dalam proses belajar mengajar anak. Timbul rasa bosan, dan minat anak
untuk belajarpun menurun karena metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
Perlu dipahami bahwa belajar pada anak usia dini bukan berorientasi untuk
mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung dan

4

pengusaan pengetahuan lain yang sifatnya akademis. Orientasi belajar pada
anak usia dini yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa senang untuk
belajar mencari tahu, mencoba, membuat gagasan, menemukan, menggunakan
segala hal yang ada di sekitarnya (Direktorat PAUD, 2010)
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,
sebab dengan bernyanyi anak dapat mengekspresikan apa yang ada dalam
pikirannya. Selain menyenangkan, bernyanyi juga sangat bermanfaat dalam proses
pembelajaran. Tentu saja lagu dengan lirik yang dipilih harus sesuai dengan usia
anak, karena melalui lirik lagu anak dapat dikenalkan huruf dan angka-angka.
Nyanyian juga merupakan salah satu perwujudan bentuk pernyataan atau perasaan
yang memiliki daya yang menggerakkan hati, berwawasan citarasa keindahan, cita
rasa estetika yang dikomunikasikan, karena itu nyanyian juga memiliki fungsi
sosial. Kekuatan nyanyian pada fungsi ini dapat kita lihat dibidang pendidikan.
Bernyanyi selain menyenangkan dapat pula digunakan untuk meningkatkan
daya ingat anak karena dengan menyanyi atau mendengarkan musik, konsentrasi
anak dapat meningkat (Santi, 2009). Dengan bernyanyi kinerja otak kanan dan otak
kiri anak juga meningkat. Hal ini dapat dilihat ketika anak mampu mengingat lirik
lagu, belajar menghitung dengan lagu, serta tanya jawab tentang lagu yang
dinyanyikan.
Bernyanyi

merupakan

bentuk

latihan

menggetarkan

selaput

suara

tenggorokan, disamping melatih diafragma untuk pernafasan. Hal ini memberikan
dampak kesehatan bagi individu karena melatih organ dalam. Stimulasi vibrasi
suara yang kemudian diolah dalam susunan saraf pusat, merangsang
pertumbuahan serta pengembangan corpus calosum (jembatan antara belahan otak

5

kiri dan kanan), sehingga jalur transformasi dari otak kiri kekanan dan sebaliknya
akan makin cepat. Akibatnya, pengolahan data di otak semakin cepat dan respons
individu terhadap stimulus makin cepat pula.Semakin cepat individu mampu
memproses stimulus, semakin ia dinilai berintelegensi tinggi.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nyanyian sangat
penting baik untuk kesehatan maupun kecerdasan kognitif anak, untuk itu
diperlukan nyanyian yang sesuai baik dari segi umur maupun materi ajar yang
ingin diajarkan.
Berdasakan hasil wawancara peneliti dengan sekretaris PAUDNI Medan
Selayang yang beranggotakan 19 PAUD, serta laporan beberapa guru-guru PAUD
se-GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) dalam sharing guru-guru PAUD di
wisma Debuk-debuk pada tanggal 15-16 Januari 2016, didapatkan hasil bahwa
kemampuan kognitif anak PAUD masih di bawah standar yang diharapkan. Hal
ini sejalan dengan hasil observasi peneliti sebagai guru di PAUD Gloria Jl. Sei
Padang No. 117 Medan, dimana ada 12 anak dari 23 anak atau sekitar 52% yang
sudah mampu menyebutkan huruf, namun belum mengenal huruf yang
diucapkannya itu. Hal ini terlihat ketika mencocokkan gambar beruang yang
seharusnya dengan huruf awal“b” tapi dihubungkan dengan huruf “d”. Begitu
juga ketika anak diminta untuk menunjuk gambar buah mangga sebanyak 10
(sepuluh) buah, anak malah menunjuk gambar 8 (delapan) buah mangga.
Dari uraian latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
kognitif dalam berfikir simbolik, yang mana mencakup kemampuan mengenal,
menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf serta
mempresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar masih

6

sangat perlu ditingkankan.
Mengacu dari berbagai uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “hubungan kegiatan bernyanyi dengan
kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka di PAUD Gloria
Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka
permasalahan yang diidentifikasi adalah:
1. Anak kurang tertarik mengenal angka dan huruf.
2. Anak kurang mengenal simbol angka dan huruf yang diucapkannya.
3. Media pembelajaran kurang bervariasi.
4. Nyanyian yang diajarkan masih kurang sesuai dengan materi yang hendak
disampaikan dan tingkat perkembangan anak.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlunya pemahaman bahwa
bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu hubungan kegiatan bernyanyi
dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka.

1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
yang dibahas pada penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan kegiatan
bernyanyi dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka.

7

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
melihat adanya hubungan antara kegiatan bernyanyi dengan kecerdasan kognitif
anak dalam mengenal huruf dan angka.

1.6 . Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara
teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut, yaitu:
1.6.1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu sebagai sumbangan ilmiah untuk
meningkatkan kecerdasan kognitif melalui kegiatan bernyanyi pada anak.
1.6.2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru-guru PAUD, yaitu sebagai bahan masukan untuk terus
mengembangkan kecerdasan kognitif anak melalui aktivitas bernyanyi.
b. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi lembaga PAUD, tenaga
pendidik dan orangtua untuk berperan dalam membantu meningkatkan
kecerdasan kognitif anak yaitu dengan aktivitas bernyanyi.
c. Manfaat

bagi

peneliti

sebagai

tambahan

pengetahuan

mengenai

meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka
dengan aktivitas bernyanyi.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai “Hubungan
Kegiatan Bernyanyi dengan Kecerdasan Kognitif dalam Mengenal Huruf dan
Angka di PAUD Gloria Medan,” maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Nilai signifikansi yaitu sebesar 0,9106 yang mana lebih besar dari 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahawa data yang akan diuji berdistribusi
normal.
2. R = 0,9106 dan R2 = 0,8292. Dari hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa
kegiatan bernyanyi memiliki hubungan yang positif, yaitu sebesar 0,8292%
dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka. Artinya,
ketika anak mampu dan mau bernyanyi secara tidak langsung akan
menambah kemampuan kognitifnya terkhusus dalam mengenal angka dan
huruf. Begitu juga sebaliknya, anak yang kurang ikut ambil bagian dalam
kegiatan bernyanyi juga mendapatkan pengaruh yang kurang juga terhadap
kemampuan kognitifnya.
3. Thitung merupakan hasil yang diperoleh melalui uji hipotesis, yang dalam
penelitian ini bernilai 10,071. Ttabel merupakan data yang diperoleh dari
melihat skor tabel, yang dalam penelitian ini bernilai 1,721. Jadi berdasarkan
hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data signifikan, karena skor
Thitung > Ttabel yaitu 10,071>1,721.

50

51

5.2. Saran
Karena peneliti melihat bahwa melalui bernyanyi kecerdasan anak dalam
mengenal huruf dan angka tedapat hubungan yang signifikan maka perlu :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas nyanyian sesuai dengan pembelajaran.
2. Perlunya adanya penyediaan media pembelajaran yang lebih bervariasi.
3. Para Tutor sebaiknya datar memilih atau menciptakan nyanyian-nyanyian yang
sesuai dengan tema pembelajaran atau dapat memilih syair lagu yang
mengandung manfaat peningkatan tingkat kecerdasan anak.
4. Melakukan penggabungan metode pembelajaran, seperti bermain sambil
bernyanyi.
Dengan demikian tercapailah pembelajaran bermain sambil belajar serta belajar
sembari bermain melalui kegiatan yang menyenangkan yaitu bernyanyi.

52

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Agustin, Mubiar. dan Muslihuddin. 2008. Mengenali Dan Mengembangkan
Potensi Kemampuan Jamak Anak Usia Taman Kanak-Kanak / Raudhatul
Athfal. Bandung : RIZQI Press
Anas, S. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada
Arikunto, S, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bu mi Aksara
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bloom, Benjamin S., etc. 1956. Taxonomy of Educational Objectives : The
Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New
York : Longmans, Green and Co
Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta
Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta:
Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLTK
Kurniasih, Spd.I, Imas. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif
Meningkatkan Kecerdasan Anak. Yogyakarta: CAKRAWALA

untuk

Mahmud, AT. 1995. Musik dan Anak. Jakarta: Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan
M. Iqbal Hasanah. 1999. Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskripstif).
Jakarta: Bumi Aksara
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta: Bandung
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedago gia.

52

53

Tilong, D.Adi. 2014. Lebih dari 40 Aktivitas Perangsang Otak Kanan dan Kiri
Anak Bisa Lebih Canggih. Yogyakarta: DIVA Press
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Wuryandani, Wuri. 2010. Penanaman Nilai Moral untuk Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences.
Jakarta: Dian Rakyat

Jurnal
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Mata Pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: Puskur
Direktotrat Pendidikan Dini Usia, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah
dan Pemuda. 2010. Main Peran Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak
Usia Dini
Santi, Melvita. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris. Tesis. Program Pasca Sarjana.
Unimed. Medan