c. Isi atau Arti
Isi didefinisikan sebagai “final statement”, mood suasana hati atau pengalaman penghayat. Isi merupakan arti yang essenntial daripada bentuk, dan
seringkali dinyatakan sebagai sejenis emosi, aktivitas intelektual atau assosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya seni Mulyadi, 2000: 16.
Jika maksud dan tujuan sebuah karya mampu dimengerti, maka isi sebuah karya telah tersampaikan. Bentuk tersebut merupakan titik akhir dari
sebuah ketentuan yang telah melewati suatu proses pemikiran dari kesadaran batin seniman pencipta.
6. Pengertian Realisme
Sebuah pendapat menyatakan: “Kita sebut setiap seni realistis apabila apa yang kita lihat adalah naturalistis dan apabila yang kita lihat menunjukkan
dunia aktual seperti jika kita memandang tembus sebuah cendela kaca yang datar, apakah penggambaran yang kita lihat itu baik ataupun buruk” Narsen Afatara,
1997: 2. Jadi seniman realis adalah yang memandang dunia tanpa ilusi. Mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Hal ini jelas terlihat dari
ucapan salah seorang diantara penganut aliran realis ini Courbert, Pelukis dari Perancis, “Tunjukkan malaikat kepadaku dan aku akan melukisnya”. Hal ini
mengandung maksud bahwa ia tidak akan melukiskannya kalau hal ini gagal ditunjukkan kepadanya.
Secara teoritis seniman realis adalah pelukis-pelukis objektif, pelukis yang melukiskan apa saja yang dijumpai tanpa pandang bulu dan tidak akan
menciptakan sesuatu yang hanya keluar dari gagasan. Apa yang dilihat akan dilukiskan apa adanya tanpa idealisasi, distorsi, maupun pengolahan-pengolahan
lain. Pada hakekatnya aliran realisme dan aliran naturalisme sering dianggap
sama oleh orang awam, namun kedua aliran ini mempunyai perbedaan yang jelas. Realisme dari kata “real” dalam bahasa Inggris berarti nyata, sedang naturalisme
dari kata “nature” yang berarti alam Edy Tri Sulistyo, 2005: 15. b.
Sesungguhnya, realisme cenderung melukiskan kenyataan yang pahit dari kehidupan manusia. Balinsky, orang Rusia, cara bagaimana orang dapat
melukiskan realistis mengatakan: carilah objek kesenilukisanmu dari sekeliling kehidupanmu sehari-hari, jangan bagus-baguskan. Tangkap itu apa adanya
sebagaimana manusia sekarang. Sedangkan dalam naturalisme, seniman berusaha melukiskan segala
sesuatu dengan nature atau alam kodrat. Untuk memberikan kesan mirip, diusahakan wujud yang persis, artinya, susunan, perbandingan, keseimbangan,
perspektif, tekstur, pewarnaan disamakan setepat mungkin sesuai dengan mata kita melihat gejala yang dilihat.
Walaupun kedua aliran ini mempunyai perbedaan cukup jelas, namun sampai saat ini kita masih sering dihadapkan pada kesulitan untuk membedakan
dikarena kedua aliran ini sama-sama melukiskan keadaan yang representatif. Pelukis pertama yang menemukan aliran realisme ini ialah Gustave Courbert
1807-1877. Di Indonesia di samping Raden Saleh, Basuki Abdullah dan Dullah termasuk penganut aliran ini.
B. Kerangka Berpikir