Verifikasi Ketahanan 50 Galur Padi Terpilih terhadap Cekaman Besi 1. Percobaan Pot
15 b.
Tinggi tajuk. Pertumbuhan tinggi tajuk diukur dari selisih tinggi tajuk
tanaman umur 6 minggu dan 4 minggu saat akhir dan awal perlakuan cekaman besi. Tinggi tajuk cm diukur mulai dari pangkal rumpun sampai
ujung daun tertinggi ketika ditangkup ke atas. c.
Panjang akar. Pertumbuhan panjang akar diukur dari selisih panjang akar
tanaman umur 6 minggu dan 4 minggu saat akhir dan awal perlakuan cekaman besi. Panjang akar cm diukur dari pangkal rumpun sampai ujung
akar terpanjang. d.
Bobot kering tajuk dan akar. Bobot kering tajuk dan akar g ditimbang dari
tajuk dan akar tanaman umur 6 minggu akhir perlakuan cekaman besi. Biomasa dioven selama 48 jam pada suhu 80
˚C atau sampai diperoleh masa yang konstan.
2. Verifikasi Ketahanan 50 Galur Padi Terpilih terhadap Cekaman Besi 2.1. Percobaan Pot
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2011 di Rumah Kaca BB Biogen, Cimanggu. Percobaan pot untuk verifikasi ketahanan 50 galur
padi terpilih terhadap cekaman besi menggunakan RAK 2 faktor yaitu galur padi dan konsentrasi besi dengan 3 ulangan. Bahan tanaman 50 galur padi terpilih,
varietas IR64 kontrol peka, Hawara Bunar dan Mahsuri kontrol toleran. Percobaan menggunakan media tanah Latosol Cimanggu dengan 2 perlakuan
yaitu konsentrasi 0 dan 750 ppm Fe. Sebanyak 8 kg tanah dan 200 g pupuk kandang dimasukkan ke dalam ember
berdiameter 25 cm, ditambahkan air dan dilumpurkan. Ketinggian air dipertahan- kan 2 cm dari permukaan tanah selama 3 minggu agar terbentuk suasana anaerob.
Sehari sebelum bibit ditanam, pupuk NPK dan Fe ditambahkan ke dalam media tanah. Bibit umur 21 hari dipindahkan ke media tanah. Media tanah dianalisis
pada awal dan akhir percobaan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Peubah yang diamati meliputi : a.
Skor bronzing. Penilaian tingkat keracunan besi skor
bronzing
menggunakan sistem penilaian skala keracunan besi Tabel 2. Pengamatan dilakukan pada
tanaman umur 4 MST dan 8 MST.
16 Tabel 2. Skala keracunan besi dan tingkat toleransi IRRI 2003
Skala Uraian
Tingkat toleransi
1 Pertumbuhan dan anakan hampir normal
sangat toleran 3
Pertumbuhan dan anakan hampir normal, daun-daun tua coklat kemerahan, ungu atau kuning oranye
toleran 5
Pertumbuhan dan anakan terhambat, banyak daun berubah warna
sedang 7
Pertumbuhan dan anakan berhenti, kebanyakan daun berubah warna atau mati
peka 9
Hampir semua tanaman mati atau merana sangat peka
b.
Tinggi tajuk. Tinggi tajuk cm diukur dari permukaan tanah sampai ujung
daunmalai tertinggi ketika ditangkup ke atas pada saat menjelang panen. c.
Jumlah anakan dan anakan produktif. Jumlah anakan dan anakan yang
produktif mengeluarkan malai per tanaman dihitung bersamaan dengan pengukuran tinggi tajuk.
d.
Umur berbunga. Umur tanaman berbunga hari dihitung mulai benih
disemai sampai tanaman keluar bunga ± 50 . e.
Umur panen. Umur tanaman dapat dipanen hari dihitung dari mulai benih
disemai sampai gabah masak ± 80 . f.
Panjang malai. Panjang malai cm diukur dari ruas malai sampai malai
terpanjang dari 3 malai sampel yang dipilih secara acak untuk tiap tanaman. g.
Gabah isi dan hampa. Jumlah gabah per malai dihitung dari jumlah gabah
isi dan hampa per malai dari 3 malai sampel yang dipilih secara acak untuk tiap tanaman.
h.
Bobot gabah per malai. Hasil gabah kering per malai g diperoleh dari
gabah kering kadar air ± 14 yang telah dibersihkan dan berasal dari 3 malai sampel yang dipilih secara acak untuk tiap tanaman.
i.
Bobot 1000 butir. Bobot 1000 butir gabah bernas g ditimbang untuk setiap
tanaman dengan kadar air ± 14. j.
Bobot gabah per tanaman. Bobot gabah bernas per tanaman g ditimbang
untuk setiap tanaman dengan kadar air ± 14.
17 k.
Bobot basah dan kering jerami. Bobot basah jerami g ditimbang dari
jerami basah saat panen. Sedangkan bobot kering jerami g ditimbang dari jerami kering yang masa berat keringnya konstan.