commit to user 23
ini penggunaan limbah media tanam jamur tiram putih sampai taraf 15 dari hasil analisis variansi masih memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata.
Penggunaan LMTJTP sampai taraf 15 tidak mempengaruhi konsumsi ransum kelinci lokal jantan selama penelitian sehingga konsumsi pakan tiap-
tiap perlakuan relatif sama dan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan berat badan kelinci lokal jantan. Sesuai dengan Menurut
Soeparno 1994 bahwa konsumsi pakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertambahan berat badan ternak. Pertambahan berat badan ditentukan
oleh jumlah ransum yang dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh jenis, komposisi kimia dan konsumsi pakan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan. Konsumsi pakan yang relatif sama pada tiap perlakuan akan menyebabkan kandungan energi dan protein yang masuk ke dalam tubuh
kelinci lokal jantan relatif sama sehingga pertumbuhan yang dihasilkan pada tiap perlakuan juga relatif sama.
C. Konversi Pakan
Konversi pakan merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pakan De Blas dan Wiseman, 1998.
Pengaruh perlakuan terhadap konversi pakan kelinci lokal jantan selama penelitian disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Rerata konversi pakan pada kelinci lokal jantan selama penelitian Perlakuan
Ulangan replications Rerata
average 1
2 3
4 P0
5,90 8,66
4,69 5,05
4,85 P1
4,74 6,70
3,99 5,33
5,35 P2
5,79 5,69
9,72 6,97
5,90 P3
8,19 9,78
5,31 10,60
6,83 Tabel 7 menunjukkan rerata konversi pakan selama penelitian untuk
masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 4,85; 5,35; 5,90; dan 6,83. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan terhadap
konversi pakan kelinci berpengaruh tidak nyata P ³ 0,05. Hal ini berarti
commit to user 24
bahwa penggunaan limbah media tanam jamur tiram tiram dalam ransum hingga taraf 15 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap konversi
pakan kelinci lokal jantan. Hal ini disebabkan karena perlakuan juga memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap konsumsi pakan maupun
PBB kelinci lokal jantan. Besar kecilnya tingkat konversi pakan kelinci dipengaruhi oleh besarnya konsumsi pakan dan pertambahan berat badan
kelinci.
4,85 5,35
5,90 6,83
2 4
6 8
R e
r a
ta K
o n
v e
rs i
P a
k a
n g
ra m
e k
o r
h a
r i
5 10
15
T araf Penggunaan Jamur Konversi Pakan
Nilai konversi pakan semakin rendah berarti efisiensi pakan semakin
meningkat Gusmanizar, 1999. Dari gafik tersebut dapat dilihat bahwa P0
paling efisien dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini disebabkan konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan masing-masing perlakuan
relatif sama, dan besar kecilnya konversi pakan sangat tergantung kepada besar kecilnya konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan ternak. Hal ini
sesuai dengan pendapan Fianti 2004 yang menyatakan bahwa konversi pakan sangat dipengaruhi oleh konsumsi bahan kering dan pertambahan bobot
badan harian ternak. Martawidjaja 1998 menyatakan bahwa konversi pakan berhubungan dengan pertambahan berat badan dan kualitas pakan serta
kecernaan. Artinya, semakin baik kualitas pakan yang dikonsumsi maka akan meningkatkan kecernaan pakan dan akan menghasilkan bobot badan yang
Gambar 3. Rerata konversi pakan kelinci lokal jantan selama penelitian
commit to user 25
tinggi sehingga nilai konversi pakan menjadi rendah. Demikian Siregar 2002 menambahkan semakin kecil nilai konversi pakan berarti semakin efisien
ternak dalam penggunaan pakan berarti semakin sedikit jumlah pakan yang dibutuhkan untuk mencapai pertambahan satu kilo gam berat badan. Konversi
pakan digunakan sebagai pegangan berproduksi karena melibatkan bobot badan dan konsumsi pakan. Oleh karena itu besar kecilnya tingkat konversi
pakan kelinci dipengaruhi oleh besarnya konsumsi pakan dan pertambahan berat badan kelinci. Namun dalam penelitian ini pemberian limbah media
tanam jamur tiram putih sampai taraf 15 dari hasil analisis variansi tidak mempengaruhi konversi pakan pada kelinci lokal jantan. Hal ini sejalan
dengan tingkat konsumsi dan PBBH yang sama.
D. Feed Cost per Gain