23238 ID pemanfaatan limbah media jamur tiram putih pleurotus florida sebagai tambahan pu

PEMANFAATAN LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS FLORIDA)
SEBAGAI TAMBAHAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
Exploiting of White Oyster Mushroom Media Waste (Pleurotus fluorida)
In Addition Organic Fertilizer To Growth And Result Peanut Crop (Arachis hypogaea L.)
Firman Hidayat1), Untung Sugiarti1), Ari Dwi Wicaksono2)
1)

2)

Jurusan Agroteknologi, Universitas Widyagama Malang
Alumni Jurusan Agroteknologi, Universitas Widyagama Malang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah jamur tiram putih terhadap
pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian disusun dengan Rancangan Acak
Lengkap. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Perlakuan yang dilakukan adalah Po (Tanpa pupuk), P1 (Limbah
media jamur 10 ton/ha), P2 ( Limbah media jamur 20 ton/ha), P3 (Limbah media jamur 10 ton/ha + 90 Kg
Urea/ha (40,5 Kg N/ha) + 150 Kg SP-36/ha (54 Kg P/ha) + 150 Kg KCl /ha (75 Kg K/ha)), P 4 (Limbah media
jamur 20 ton/ha + 90 Kg Urea/ha (40,5 Kg N/ha) + 150 Kg SP-36/ha (54 Kg P/ha) + 150 Kg KCl /ha (75 Kg
K/ha)), P5 (90 Kg Urea/ha (40,5 Kg N/ha) + 150 Kg SP-36/ha (54 Kg P/ha) + 150 Kg KCl /ha (75 Kg K/ha)).

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah : Jumlah daun (helai daun/tanaman), Tinggi tanaman (cm),
Berat basah dan berat kering brangkasan (g/tanaman) waktu panen, Jumlah polong (polong/tanaman), Berat
biji (biji/pertanaman), Berat basah dan kering 100 biji (100 biji/g tiap tanaman). Pemberian pupuk limbah
media jamur tiram putih sebagai tambahan pupuk organik berpengaruh pada rata-rata penambahan Jumlah
daun (helai daun/tanaman), Berat basah dan berat kering brangkasan (g/tanaman), Jumlah polong dan tidak
berpengaruhi terhadap Tinggi tanaman (cm), Komponen Hasil Biji yaitu Jumlah biji/tanaman, berat basah 100
biji dan berat kering 100 biji.

PENDAHULUAN

bekerja didalamnya.

penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik

Produksi kacang tanah tahun 2000 masih

karena dapat memberikan beberapa manfaat,

267.158 ton biji kering, dan pada tahun 2006 telah
mencapai


829.550

peningkatan

ton

atau

mengalami

lebih dari 200%.

Peningkatan

yaitu :

tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan
akar tanaman, menyimpan air dalam tanah lebih


bertambahnya permintaan sebagai akibat dari
jumlah

penduduk

lama, mencegah lapisan kering

dan

satu alternatif

produktivitas dari 0,72 t/ha

lingkungan.

(BPS, 2006).

berupa sampah
proses


penganti pupuk kimia karena

harganya lebih murah, berkualitas dan ramah

menjadi 1,20 t/ha biji kering, atau meningkat 66%
Kompos

pada tanah,

mencegah beberapa penyakit akar, menjadi salah

bertambahnya luas panen, dan juga disebabkan
oleh peningkatan

menyediakan unsur hara bagi tanaman,

menggemburkan tanah, meningkatkan daya ikat

produksi kacang tanah selain disebabkan oleh
bertambahnya


Menurut Nopriani (2005),

adalah

bahan–bahan

Menurut Spilistoesser dalam

organik

(1984),

organik yang telah mengalami

pelapukan

karena

adanya


pelapukan

bahan

Prihandarini

organik

dapat

menghasilkan asam amino (alanin dan glisin) yang

interaksi

dapat diserap

dengan mikro organisme (bakteri pembusuk) yang

130


tanaman dengan segera, bahan

Firman H, U. Sugiarti, Ari C. W., Pemanfaatan Limbah Media Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida)

organik yang

mengandung zat

tumbuh

METODE PENELITIAN

dan

vitamin yang dapat menstimulasikan pertumbuhan

Penelitian

tanaman dan jasad renik akan menghasilkan CO 2

yang berguna untuk proses fotosintesis bila gas
tersebut

dibebaskan

dari

udara.

Sedangkan

Ca, Mg dan K karbonat atau

terjadi sirkulasi udara

dan

perakaran

Alat


memungkinkan

dimanfaatkan sebagai media
Hasil

penelitian

Sulistyowati

dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam dengan

untuk

interval pengamatan 7 hari sekali meliputi Jumlah
daun (lbr), tinggi tanaman (cm), Pengamatan

bahwa

destruktif


meliputi

brangkasan
(g/tan)

daun, diameter tangkai tajuk, bobot basah dan

(g/tan),

jumlah

peubah:
berat

polong

berat

basah


kering brangkasan

(bh/yan),

berat

biji

pertanaman, berat basah 100 biji, berat kering 100

media yang

biji. Kemudian dilakukan uji

banyak mengandung kompos serbuk gergaji lebih

BNJ (Beda Nyata

Jujur) dengan taraf = 5 %. apabila ada pengaruh

melepaskan unsur hara yang berguna

nyata di antara perlakuan.

untuk pertumbuhan tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah

P2 = Limbah

Kg KCl /ha. Pengamatan non destruktif mulai

tanaman pakchoi berpengaruh terhadap jumlah

banyak

Tanpa pupuk, P1 =

ton/ha + 90 Kg Urea/ha + 150 Kg SP-36/ha + 150

pemberian limbah media jamur shiitake pada

bobot kering tajuk. Hal itu karena

alluvial,

150 Kg KCl /ha, P4 = Limbah media jamur 20

dengan

tumbuh tanaman.
(1995),

cangkul,

10 ton/ha + 90 Kg Urea/ha + 150 Kg SP-36/ha +

mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan
sehingga

adalah

media jamur 20 ton/ha, P3 = Limbah media jamur

perbandingan 20: 4: 1. Serbuk gergaji diketahui

(K)

digunakan

Limbah media jamur 10 ton/ha,

tanah, karena merupakan campuran serbuk kayu

kalium

yang

4 kali terdiri dari ; Po =

meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang
jagung

-alat

Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan diulang

tanam kacang tanah akan

tepung

pada bulan Mei sampai Agustus

36, KCl. Penelitian ini menggunakan Rancangan

serap, distribusi akar,

Penggunaan limbah media jamur tiram

dan

Dengan

limbah media jamur tiram putih, pupuk Urea, SP –

daya tahan tanah (Aggelides dan Londra, 1999).

dedak

Malang.

kacang tanah varietas kelinci, tanah

memperbaiki kimia tanah dan sifat fisik tanah yaitu

sengon,

Kotamadya

alat tulis. Bahan yang digunakan adalah : benih

lumpur dan 17% serbuk gergaji juga dapat

putih pada media

Mojolangu,

polybag, cetok, timbangan, gembor, meteran dan

tanaman.

kompos 62% sampah kota, 21%

daya sanggah air, daya

Kecamatan

Kelurahan

2007

gembur sehingga mudah

Penggunaan

Malang,

ini dilakukan

Pupuk organik menyebabkan tanah menjadi

ditembus

Widyagama

laut dengan suhu rata – rata 25o– 30oC. Penelitian

bikarbonat yang lebih tersedia bagi tanaman.

mudah

dilahan

ketinggian tempat ± 470 meter diatas permukaan

hara dalam tanah antara lain membentuk asam
karbonat serta

dilaksanakan

percobaan kampus IV Universitas

Lowokwaru,

didalam tanah CO2 akan bereaksi dengan unsur

akan

jamur tiram

putih terhadap pertumbuhan dan hasil kacang
tanah (Arachis hypogaea L.).

131

AGRIKA, Volume 4, Nomor 2, November 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN

perlahan-lahan baru bisa tersedia untuk tanaman.
Jadi karena C/N rasio dari pupuk organik media

Hasil dari analisa ragam menunjukkan
tidak terdapat pengaruh

jamur tiram putih yang tinggi yang mengakibatkan

perlakuan pemberian

penyerapan unsur hara oleh tanaman menjadi

pupuk organik limbah media jamur tiram putih

lambat.

terhadap tinggi tanaman kacang tanah (cm) pada

Perlakuan

semua umur pengamatan Tabel 1.

pemberian

pupuk

organik

limbah media jamur tiram putih terhadap jumlah
daun tanaman kacang tanah (daun/tanaman)

Tabel 1. Rata- rata Tinggi Tanaman Kacang
Tanah (cm) Akibat Pemberian Pupuk
Organik Limbah Media Jamur Putih pada
umur 35. 42, 49 dan 56 hari setelah
tanam (HST).
Hari Setelah Tanam (HST)
35
42
49
14,84
16,25
16,60
16,41
18,75
19,34
18,38
21,00
21,66
17,63
20,63
21,38
18,19
22,13
23,11
16,63
17,38
17,56
(ns)
(ns)
(ns)

Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P4
P5
BNJ 5 %

memberikan

secara

Hari Setelah Tanam (HST)
35
42
49
56
Perlakuan
P0
23,75 a 31,00 a 31,69 a
31,86 a
P1
29,25ab 38,50 b 39,81 b
40,14 b
P2
31,50bc 42,50bc 43,75bc 44,06bc
P3
34,50bc 51,00 e 52,94de 53,42de
P4
37,50 c 57,25 e 59,88 e
60,53 e
P5
33,50bc
46,5cd 48,00cd 48,37cd
BNJ 5 %
6,16
7,06
7,81
8,00

berkesinambungan.

Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf
sama pada kolom yang berbeda berarti tidak
berbeda nyata pada uji BNJ 5 %.

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor
genetik

dan

faktor

lingkungan.

nyata

organik limbah media jaur tiram putih dapat dilihat
56 pada Tabel 2.
16,69
19,48
21,82Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman
Kacang Tanah Akibat Pemberian Pupuk
21,56
Organik Limbah Media Jamur Tiram
23,36
Putih pada umur 35. 42, 49 dan 56 hari
17,61
setelah tanam (HST).
(ns)

menurun (genetik) dari tetua

keturunan

sangat

tananaman kacang tanah akibat pemberian pupuk

Menurut Sjamsoe’oed (1997), Faktor genetik
kepada

yang

(Lampiran 7 dan 8). Rata-rata 1403ah da4n

Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf
sama pada kolom yang berbeda berarti tidak
berbeda nyata pada uji BNJ 5 %.

merupakan faktor

pengaruh

Pengaruh

perlakuan menghasilkan tinggi tanaman yang tidak
berbeda nyata antar perlakuan diduga karena

Perlakuan P4 memberikan hasil tidak berbeda

lambatnya penyerapan unsur hara dari pupuk

nyata dengan P3 pada umur 49 – 56 HST. Akan

organik media jamur tiram putih. Diketahui bahwa

tetapi perlakuan yang menghasilkan jumlah daun

C/N rasio dari pupuk organik sangat tinggi yaitu

terendah

18,1. Hadisumitro (2002), bahwa

perlakuan lainnya, karena media yang digunakan

bahan

menjadi

kompos

kandungan C/N rasio.

dipengaruhi

adalah tanah, tanpa tambahan pupuk lain baik

oleh

organik maupun

Semakin mendekati C/N

rasio tanah, maka bahan tersebut
cepat

kecepatan

adalah P0. P0 berbeda nyata dengan

anorganik, padahal tanaman

akan lebih

membutuhkan unsur hara jauh lebih banyak untuk

menjadi kompos. Jika C/N rasio tanah

pertumbuhannya (Tabel 2). Hal ini sesuai dengan

besar, maka persenyawaan bahan

pendapat Suwarno (1989), bahwa pertumbuhan

organik di

dalam bahan baku amat sedikit, sehingga tidak

tanaman

akan terjadi pembebasan amoniak. Hanyut atau

penyerapan unsur

juga

terutama unsur Nitrogen, karena

mengalami

hambatan

sehingga

amat

132

kacang

tanah

dipengaruhi

oleh

hara oleh tanaman tersebut
Nitrogen bagi

Firman H, U. Sugiarti, Ari C. W., Pemanfaatan Limbah Media Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida)

tanaman

dapat

merangsang

vegetatif tanaman.
pada

Peningkatan jumlah

penambahan

unsur

meningkatkan fotosintesis,
nitrogen

sebagai

Pengamatan berat basah tanaman ini

pertumbuhan
nitrogen

daun

bertujuan untuk mengetahui kandungan air pada

akan

tanaman.

akan mengalami transpirasi sehingga tanaman

disamping itu unsur

pembentuk

protein

Karena bila tanaman kekurangan air

kekurangan

yang

air,

yang

dapat

menyebabkan

merupakan bahan dasar pembentukan sel. Hal ini

klorosis pada sel bagian tanaman.

didukung

diperlukan

pendapat

Sarief

(1985),

dengan

Air juga

tanaman untuk bahan fotosintesis,

semakin meningkatnya ketersediaan nitrogen akan

sehingga

semakin meningkat pula sintesa karbohidrat yang

fotosintesis pada tanaman dapat terhambat, yang

dirubah menjadi protein, sehingga

dapat

jumlah daun

bila

kekurangan

mempengaruhi

air

maka

fotosintat

proses

yang akan

yang terbentuk semakin banyak. Jumlah daun

dihasilkan oleh tanaman tersebut. Disamping itu

terkait erat dengan komposisi nitrogen dari unsur

air di

hara yang diserap melalui kompos atau pupuk

pengatur suhu pada tubuh tanaman.

organik. Menurut Hadisumitro

(2002), bahwa

membentuk 1 Kg bahan kering diperlukan sekitar

nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan

150 liter air, kandungan air didalam tanaman ± 80

organik sehingga mudah diserap tanaman. Hal ini

% dan sisanya bahan kering. Sebagian air hilang

menjadi faktor utama terjadinya

karena

interaksi pada

dalam tubuh tanaman digunakan sebagai

transpirasi

dan

proses

Untuk

metabolisme

perlakuan pupuk organik limbah jamur tiram putih

tanaman (Sarief, 1989). Sedangkan berat kering

pada pengamatan jumlah daun tanaman.

tanaman bertujuan untuk mengatahui

Dari

hasil

analisa

ragam

pemberian pupuk organik limbah

besar

perlakuan

kemampuan

tanaman

menghasilkan fotosintat.

media jamur

seberapa
didalam

Untuk berat kering

tiram putih terhadap semua parameter destruktif

tanaman pada tanaman kacang tanah yang

menunjukkan Tabel 3

diberikan kepada kacang tanah menunjukkan bila
ada pengaruh dari pemberian pupuk

Tabel 3. Rata-rata Berat Basah Tanaman Kacang
Tanah (g/tanaman) Akibat Pemberian
Pupuk Organik Limbah Media Jamur
Tiram Putih.

organik

media jamur tiram putih (Tabel 3). Perlakuan P3
dan P4

memberikan hasil yang terbaik dan

berbeda nyata dengan perlakuan yang
Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P4
P5
BNJ 5 %

Berat Basah
49,75 a
59,03 a
45,28 a
68,15 ab
91,35 b
64,50 ab
31,03

Berat Kering
17,06 ab
24,55 b
27,35 b
37,80 d
41,00 d
32,28 c
3,17

lain.

Dengan menunjukkan bahwa dengan pemberian
media jamur tiram

putih dapat memberikan

tambahan berat pada sel yang terbentuk dari hasil
fotosintesis yang dihasilkan. Tanaman terdiri dari
bahan kering (dry matter) dan cairan (air). Bahan
kering tanaman terdiri dua macam bahan organik,

Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf
sama pada kolom yang berbeda berarti tidak
berbeda nyata pada uji BNJ 5 %

yaitu bahan organik yang mengandung nitrogen
tersusun oleh C, H, O dan N, kemudian bahan
organik yang

tersusun oleh

C, H dan

O.

Sedangkan bahan mineral terdiri dari unsur-unsur
hara selain C, H, O dan N (Sarief,
.

1989).

Disamping itu tanaman kacang tanah dapat

133

AGRIKA, Volume 4, Nomor 2, November 2010

bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp untuk

memberikan

dapat mengikat nitrogen pada udara bebas.

generatif pada tanaman kacang tanah.

Rhizobium

sp

merupakan

bakteri

berpengaruh terhadap pembentukan
pada tanaman Leguminosae.

simbiosis

Bakteri ini dapat

dengan

Perlakuan

tanaman
P0
P1
P2
P3
P4
P5
BNJ 5%

leguminosae didalam membentuk bintil akar atau
nodul.

Dimana Rhizobium sp mendapatkan

tempat

hidup

di

leguminosae,

dalam

akar

sedangkan

mendapatkan

tanaman

leguminosae

persenyawaan-N yang diberikan

Rhizobium sp.

pertumbuhan

Tabel 4. Rata-rata Jumlah Polong per tanaman
Kacang Tanah Akibat Pemberian Pupuk
Organik Limbah Media Jamur Tiram
Putih.

nodul akar

Bakteri ini melakukan

mutualisme

terhadap

yang

mengikat nitrogen di udara bebas untuk dirubah
menjadi nitrat (NO3).

pengaruh

Berat
Kering

Jumlah
Polong

Jumlah
Biji

Berat
Basah
100 Biji

100 Biji

16,25 a
18,75 ab
18,75 ab
22,50 b
24,25 b
21,25 b
3,46

29,13
34,44
34,31
40,44
43,88
39,00
27,1(ns)

16,31
19,29
19,22
22,65
24,57
21,84
15,20 (ns)

4,89
5,79
5,76
6,79
7,37
6,55
4,56 (ns)

Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf
sama pada kolom yang berbeda berarti tidak
berbeda nyata pada uji BNJ 5 %.

Hal ini dikarenakan bakteri

Rhizobium sp menghasilkan enzim nitrogenase.
Dimana enzim nitrogenase ini dapat mengikat N 2

Kompos berperan dalam menggemburkan tanah,

di

menyediakan unsur

udara

(Dwidjoseputro,

1982).

Bakteri

hara mikro bagi tanaman,

Rhizobium sp melakukan fikasasi N2 dari udara

memudahkan pertumbuhan akar tanaman dan

bebas digunakan untuk melakukan

bersifat multiguna sebagai bahan dasar pupuk

kegiatan

dengan nitrogenase supaya dapat mendapatkan

organik

energi ATP yang digunakan untuk pertumbuhan

pertumbuhan

Rhizobium

2002). Hasil dari analisa ragam menunjukkan

sp.

Sedangkan

tanaman

sehingga

sangat

berperan

generatif tanaman

dalam

(Hadisumitro,

mendapatkan N2 dari hasil kerja Rhizobium sp

bahwa pemberian pupuk

yang dapat digunakan

jamur tiram putih tidak memberikan pengaruh

tanaman leguminosae

organik limbah media

untuk mereduksi N2 menjadi (NH3) yang kemudian

nyata

mengalami nitrifikasi, sehingga dapat diserap oleh

meliputi jumlah biji/per tanaman, berat basah 100

tanaman (Rao, 1994).

biji dan berat kering 100 biji untuk tanaman kacang

Kompos berpengaruh pada peningkatan

terhadap komponen hasil biji tanaman

tana (Tabel 4). Menurut Maradjo (1992), dengan

daya ikat tanah terhadap air, menyimpan air tanah

peningkatan pertumbuhan akan

lebih lama dan meningkatkan porositas, aerasi dan

terhadap proses percepatan pengisian biji yang

komposisi mikroorganisme tanah (Hadisumitro,

akan berdampak

2002).

dipengaruhi oleh kecepatan pengisian biji serta
Dari Tabel 4. Dapat diketahui bahwa

perlakuan P0, berbeda nyata

berpengaruh

pada berat biji.

Berat biji

spesies tanaman. Menurut Sarief (1989), bahwa

dengan perlakuan

tanaman pada fase

generatif akan menyimpan

P3, P4 dan P5 namun tidak berbeda nyata dengan

sink pada bunga, umbi dan buahnya. Disamping

perlakuan P1 dan P2.

itu bahan organik dapat memberikan berat biji

Jumlah polong tanaman

kacang tanah mendapatkan hasil pada perlakuan

kering tanaman yang baik

P4 (24,25), hal ini membuktikan pemberian pupuk

perbaikan

organik

tanaman

media

jamur

tiram

putih

mampu

134

status

unsur

(Premono

sejalan dengan

hara

dan

dan

sifat-sifat

Widayati,

2000).

Firman H, U. Sugiarti, Ari C. W., Pemanfaatan Limbah Media Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida)

Ketersediaan unsur hara yang diserap oleh

Town Wastes and Sewage sludge On The
Pysical Properties Of Loamy and Clay
Soil. Bioresourse Technology.

tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi produksi suatu tanaman, sehingga

yang optimum (Sarief, 1989).

Adisarwanto, T dan Wudianto Rini. 1999.
Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Di
Lahan Sawah, Kering dan Pasang Surut.
PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN

Anonymous. 2002. Budidaya Jamur Kayu. Balai
Teknologi Pertanian. Malang.

bila unsur hara yang tersedia oleh tanaman
optimum,

maka dapat menghasilkan produksi

Kesimpulan

BPS. 2006. Statistik Indonesia. Badan Pusat
Statistik. Indonesia – Jakarta.

1. Pemberian perlakuan penambahan pupuk
organik limbah media jamur tiram putih pada

Danarti & Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya
dan Analisis Usaha Tani. Penebar
Swadaya. Jakarta.

fase vegetatif , berpengaruh nyata jumlah
daun dan tidak berpengaruh nyata terhadap

Dwijoseputro.1982.
Pengantar
Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

tinggi tanaman kacang tanah.
2. Pada fase generatif pemberian pupuk organik

Fisiologi

Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah, Mediyatama
Sarana Perkasa, Jakarta.

limbah media jamur tiram putih berpengaruh
nyata terhadap jumlah polong.

Harsono, A. 1998. Kajian kendala produksi
kacang tanah pada lahan kering tanah
Mediteran Merah di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Dalam Sudaryono, M. Sudardjo, Y.
Widodo, Suyamto, A.A. Rahmianna, dan
A.Taufiq (Ed.) Prosiding Seminar Nasional
dan Pertemuan Komisariat HITI KOMDA
Jawa Timur.

3. Pengaruh penambahan pupuk organik limbah
media jamur tiram putih terhadap komponen
hasil yaitu jumlah biji/tanaman, berat basah
100 biji dan berat kering 100 biji tidak
berpengaruh nyata.
4. Pemberian pupuk organik limbah media jamur

Hadisumitro, L. 2002. Pembuat
Penebar Swadaya. Jakarta.

tiram putih berpengaruh nyata terhadap berat
basah dan berat kering tanaman kacang

Kompos.

Maradjo,
M.
1992.
Kacang
dan
Pengembangannya. CV. Simplex. Jakarta.

tanah.

Nopriani, L. S. 2005. Composting. Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya .
Malang.

Saran
Media pupuk limbah media jamur tiram putih
perlu penelitian lebih

Penyuluhan Pertanian. 1980. Bercocok Tanam
Kacang Tanah. Departen Pertanian. Jawa
Timur.

lanjut sebagai pengganti pupuk organik untuk
budidaya tanaman kacang tanah. Terbukti
dengan hasil produksi tiap hektarnya tidak dapat

Premono, M dan Widayati, W. 2000. Kompos dan
Pupuk Hayati Sebagai Pupuk Organik.
Majalah Peneliti Gula. Vol. XXXVI (1-2) hal
17-24. P3GI. Pasuruan.

memenuhi produksi yang diharapkan.
DAFTAR RUJUKAN
AAK. 1989. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Aggelides, S. M and P. A. Londra. 1999. Effect Of
Compost Producted From

135

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH MEDIA TANAM JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus florida) SEBAGAI KOMPONEN RANSUM TERHADAP PERFORMAN KELINCI LOKAL JANTAN

0 3 38

PENDAHULUAN Pemanfaatan Limbah Ampas Aren Dan Jerami Padi Sebagai Media Tambahan Untuk Menunjang Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus).

0 1 5

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays L).

0 3 14

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays L).

0 3 12

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN SERABUT KELAPA (Cocos nucifera) Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos nucifera).

0 2 15

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN SERABUT KELAPA (Cocos nucifera) Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos nucifera).

0 3 13

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda.

0 4 15

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda.

0 3 15

PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus).

0 0 6