ANALISA DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI TARI SAMAN GAYO DALAM MENGUKUHKAN IDENTITAS NASIONAL BANGSA

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada rentang waktu 2007-2012, Malaysia sudah mengklaim tujuh budaya

milik Indonesia dan mengakui itu sebagai warisan budaya mereka. Klaim budaya

pertama yang dilakukan Malaysia terhadap budaya asli Indonesia adalah pada

November 2007 terhadap kesenian Reog Ponorogo. Selanjutnya, klaim itu

berlanjut pada Desember 2008 yaitu klaim atas lagu Rasa Sayange dari Kepulauan

Maluku.1 Daftar klaim berikutnya adalah pada Januari 2009 pada budaya batik,

kemudian Tari Pendet juga diklaim oleh salah satu iklan pihak swasta yang

muncul pada promo pariwisata di televisi pada program Discovery Channel

berjudul enigmatic Malaysia pada Agustus 2009.2 Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010 dan klaim Malaysia atas tari tor-tor

dan Gondang Sambilan yang merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara.3

Dengan berbagai kebudayaan yang berbeda dan unik tidak menutup

kemungkinan hal tersebut menjadi terganggu akibat munculnya globalisasi.

Globalisasi dan westernisasi yang melanda kawasan Asia Tenggara khususnya

Indonesia, menjadikan masyarakatnya tidak peduli dan kurang melestarikan

budayanya sehingga budaya tersebut menjadi terabaikan. Inilah yang menjadi

peluang bagi negara tetangga untuk merebutnya, karena saat ini bukan hanya

1

Antaranews.com 2007-2012 Malaysia klaim 7 budaya Indonesia dalam

http://www.antaranews.com/berita/317054/2007-2012-malaysia-klaim-tujuh-budaya-indonesia diakses pada (02/12/2013, 08.05 WIB)

2

Kompas.com. Malaysia minta maaf soal Tari Pendet dalam

http://travel.kompas.com/read/2009/08/28/13205335/akhirnya.malaysia.minta.maaf.soal.pend et diakses pada (24/01/2014, 06.48 WIB)


(2)

2

wilayah fisik yang mengandung nilai komersial tinggi tetapi juga kekayaan

budaya. Contohnya warisan batik, pentas galigo, angklung bambu, kolintang,

kesenian dayak dan masih banyak lagi warisan budaya yang terganggu

kepemilikannya4.

Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh negara ini tentunya

mempunyai banyak sisi positif, salah satunya adalah Indonesia bisa dikenal dalam

pergaulan dunia internasional melalui budayanya yang sangat kaya dan beragam.

Selain itu pula, budaya ini bisa digunakan sebagai daya tarik atau pemikat untuk

mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia. Namun, kurangnya perhatian

terhadap pelestarian budaya daerah, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat

mengakibatkan budaya-budaya tersebut terancam hilang dari kedaulatan Indonesia

di tengah maraknya arus globalisasi. Sejak banyaknya klaim budaya yang

dilakukan oleh Malaysia, Indonesia menjadi semakin terlihat hati-hati dalam

menjaga kelestarian budayanya. Indonesia menyadari akan pentingnya menjaga

budaya tersebut agar tidak mengalami pengklaiman oleh negara lain.5

Tantangan semangat kebangsaan lahir dengan semakin majunya kehidupan

manusia, di mana jarak tidak lagi menjadi suatu halangan. Globalisasi telah

menjadi tombak dan mengikis semangat cinta tanah air. Globalisasi telah

menimbulkan masalah bagi eksistensi negara dan bangsa. Globalisasi menjadi

ancaman desintegrasi (kehidupan suatu masyarakat atau bangsa yang ditandai

4

Putra Riski Adi. 2011. Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam memperoleh pengakuan Batik dari Unesco, Universitas Muhammadiyah Malang, p; 1

5 Ibid.


(3)

3

dengan adanya pemisahan atau perpecahan).6 dan secara perlahan globalisasi juga

menjadi penyebab pengikis identitas nasional bangsa.7

Masyarakat Indonesia khususnya anak muda banyak yang lupa akan

identitas diri mereka sebagai bangsa Indonesia karena maraknya globalisasi. Salah

satu realitanya adalah anak muda Indonesia lebih tertarik terhadap produk budaya

luar. Hal itu secara jelas mengikis rasa nasionalisme generasi muda. Globalisasi

membuat banyak orang memiliki loyalitas sehingga menambah dan mungkin akan

dapat mengesampingkan perasaan dari solidaritas nasional yang sebelumnya telah

diberikan secara sah.8

Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang perlu diperhatikan dan

ditangani secara serius. Keberadaan budaya daerah, menjadi penting karena

budaya dalam kenyataannya memberi andil yang sangat besar bagi pembentukan

jati diri bangsa, dan juga bagi proses regenerasi bangsa. Untuk itu, Indonesia

harus memperhitungkan seluruh aspek keberagaman upaya pembangunan bangsa

sesuai dengan kondisi perkembangan zaman. Lebih jauh, keberadaan budaya

Indonesia harus diperhatikan secara serius karena hal tersebut mampu

memberikan makna tersendiri bagi citra bangsa Indonesia di mata dunia.9

Kasus klaim budaya seharusnya bisa menjadi peringatan bagi pemerintah

maupun seluruh masyarakat Indonesia. Indonesia mempunyai begitu banyak

kesenian dan tarian yang mempesona, namun tidak banyak dari masyarakatnya

6 Grendi Hendrastomo. 2007.

Nasionalisme VS Globalisasi, Hilangnya Semangat Kebangsaan.

Jurnal Dimensia, Vol 1 No.1 7

Agung Perwita. 2011. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung : Rosdakarya p; 136 8 May Rudy. 2003.

Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-masalah Global, Bandung :Refika Aditama, p;40

9

Putera Manuaba. Budaya Daerah dan Jati Diri Bangsa : Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah dan Globalisasi, Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Th XII, No 4, Oktober 1999, 57-66


(4)

4

yang mau mempelajari dan melestarikan. Oleh karena itu pemerintah Indonesia

harus bertindak cepat, tegas, dan juga pintar yaitu dengan mendata dan

mendaftarkan hak atas kepemilikan budaya agar tidak hilang di masa depan dan

bisa menjadi identitas nasional di kancah internasional10.

Semua pihak ikut harus berperan serta dalam mempertahankan budaya dan

seluruh hak cipta yang ada di Indonesia, baik oleh pemerintah, masyarakat,

maupun perusahaan-perusahaan swasta, serta lembaga-lembaga non-pemerintah.

Dalam hal hak cipta budaya, seni dan lainnya, dapat dilakukan dengan cara

pemerintah dapat melakukan permudahan regulasi hak cipta seni perorangan

maupun lembaga, dan mempercepat penetapan hak cipta berbagai budaya

Indonesia yang hanya bisa dilakukan dan dimiliki pemerintah.11

Masuknya globalisasi di Republik Indonesia dapat mengancam punahnya

budaya-budaya tradisional dan digantikan budaya modern yang semakin

berkembang. Salah satu budaya Republik Indonesia yang terancam punah adalah

Tari Saman. Tari Saman berasal dari dataran tinggi tanah Gayo di Aceh. Tarian ini

merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan dakwah yang mencerminkan

nilai pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan

kebersamaan.12

Tari saman adalah jati diri atau identitas mereka masyarakat Aceh. Dengan

saman sebagai budaya maka nilai-nilai yang terdapat di dalam saman itu sendiri

akan selalu dihayati oleh rakyatnya baik nilai agama Islam maupun nilai adat yang

10

Op.cit

11 Pada skripsi Herlina. 2010 dalam

http://publikasi.umy.ac.id/files/journals/8/articles/1608/public/1608-1394-1-PB.pdf diakses pada (20/11/2013, 10.48 WIB)

12

Tari Saman Menyusul Sertifikasi UNESCO dalam

http://www.indonesia.travel/id/news/detail/162/tari-saman-menyusul-sertifikasi-unesco diakses pada (02/12/2013, 18.34 WIB)


(5)

5

bersendikan Islam. Selain itu, Saman juga bermanfaat sebagai media dakwah dan

informasi. Sejak dari zaman dulu ketika penyebar agama islam masuk di Gayo

Lues sudah memanfaatkannya dengan menitipkan pesan agama Islam dan

pembangunan serta pemersatu kehidupan bangsa.13

Dengan keunikan dan pesona yang sarat makna nilai-nilai kultural

Indonesia, tari saman memang layak menyandang predikat sebagai warisan

budaya dunia. Melalui berbagai penampilan dan promosi, tari saman tidak hanya

terkenal di Indonesia tetapi juga hingga dunia internasional. Hal tersebut karena

tari saman sangat kental dengan konten keindonesiaan dan budaya kenusantaraan.

Dari banyaknya seni budaya milik Indonesia, tentunya hal tersebut bisa menjadi

jembatan perdamaian dunia, di mana setiap elemen dari bangsa Indonesia harus

turut menjaga kelestarian seni dan budaya yang menjadi identitas bangsa.14

Demi menjaga kelestarian budaya bangsa, Indonesia melakukan diplomasi

melalui dimensi budaya untuk memperjuangkan budayanya dalam hal ini Tari

Saman Gayo melalui UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organizations).15 Badan yang mengatur tentang daftar representatif budaya warisan manusia ini akhirnya melakukan proses verifikasi panjang.

Setelah melalui proses panjang tersebut akhirnya pada tanggal 24 November

2011, Tari Saman secara resmi diakui dan dikukuhkan masuk dalam daftar

13

Ridhwan Abdul Salam. Filosofi Tari Saman dalam http://samansummit.lpsn.name/news/-makalah-filosofi-tari-saman diakses pada (02/12/2013, 18.46 WIB)

14 Dadan Muhammad Ramdan.

Keunikan Tari Seribu Tangan dalam

http://www.wisatamelayu.com/id//294-Saman-Keunikan-si-Tari-Tangan-Seribu diakses pada

(02/12/2013, 18.34 WIB)

15 Organisasi PBB yang mengelola bidang pendidikan dan kebudayaan dunia. Selanjutnya dalam penelitian ini penyebutannya akan disingkat menjadi UNESCO


(6)

6

warisan budaya dunia tak benda (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) asli Indonesia oleh UNESCO.16

Adapun keberhasilan perjuangan diplomasi dalam memperoleh pengakuan

Tari Saman sebagai salah satu budaya tak benda asli Indonesia ini tidak lepas dari

peran pemerintah yang diwakili oleh Departemen Luar Negeri dan Departemen

Budaya dan Pariwisata sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia. Di sisi lain,

yang terpenting adalah motif dan tujuan dipertahankannya Tari Saman sebagai

budaya nasional Indonesia yang mencerminkan identitas nasional bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

akan menjadi fokus permasalahan dalam tulisan ini adalah : Bagaimana diplomasi

budaya Indonesia melalui Tari Saman Gayo dalam mengukuhkan identitas

nasional bangsa?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa diplomasi budaya Indonesia melalui

Tari Saman mengukuhkan identitas nasional bangsa

2. Dapat memperlihatkan dan mengkorelasi konsep yang dipakai dengan

permasalahan yang diteliti

16

Tari Saman diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya dalam

http://www.antaranews.com/berita/254729/tari-saman-diakui-unesco-sebagai-warisan-budaya diakses pada ( 26/02/2012, 10.32 WIB)


(7)

7

3. Mampu memahami dan menjelaskan pola diplomasi budaya yang

dilakukan Indonesia dalam memperkenalkan budayanya di arena

internasional.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, diharapkan penelitian ini nantinya

dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau

wawasan mengenai bentuk diplomasi budaya Indonesia yang bersifat soft, yaitu diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia melalui Tari Saman. Penelitian ini

juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan Ilmu

Hubungan Internasional khususnya dalam mengkaji berbagai bentuk diplomasi

melalui pendekatan budaya di dunia internasional dan mengetahui proses serta

daftar warisan budaya dunia benda maupun tak benda (Representative List of the Tangible and Intangible Cultural Heritage of Humanity) dari Pihak UNESCO.

b. Manfaat Praktis

Peneliti juga berharap agar penelitian ini bermanfaat juga bagi masyarakat

Indonesia khususnya generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya asli

milik Indonesia. Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu

menumbuhkan rasa semangat dan cinta tanah air demi menjalin hubungan dan


(8)

8 1.4 Penelitian Terdahulu

Sebagai dasar untuk melengkapi Tinjauan Pustaka, maka disajikan

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul skripsi ini, yang bertujuan untuk

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya

yang berhubungan dengan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Beasiswa

Seni Budaya Indonesia (BSBI): Upaya Diplomasi Kebudayaan Meningkatkan

Citra Indonesia di Pasifik Barat Daya oleh Nurul Amalia mahasiswa Universitas

Airlangga Surabaya pada tahun 2008.17

Penelitian tersebut terkait dengan diplomasi Kebudayaan. Sejak tahun

2003, Indonesia membuka Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) ke

negara-negara Pasifik Barat Daya. Beasiswa seni budaya ini merupakan sebuah diplomasi

kebudayaan dengan menggunakan kesenian dan kebudayaan yang dimiliki

Indonesia sebagai media dalam pelaksanaannya. Diplomasi kebudayaan

merupakan sebuah pendekatan soft power untuk mencapai berbagai kepentingan yang diinginkan. Tujuan dalam pelaksanaan BSBI tersebut adalah meningkatkan

citra positif di kawasan Pasifik Barat Daya melalui Diplomasi Kebudayaan.

Penelitian tersebut berusaha menemukan faktor-faktor lain yang menjadi latar

belakang diplomasi kebudayaan Indonesia ke Pasifik Barat Daya. Konsep yang

digunakan dalam penelitian ini adalah konsep soft power yaitu pembentukan persepsi melalui jalur budaya.18

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Putra Riski Adi, mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2010, dalam penelitian yang berjudul

17

Rinda Choiriyah. 05260086. 2010. Kepentingan Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia dalam Momentum Peringatan Tahun Emas Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang, Universitas Muhammadiyah Malang, p; 6

18 Ibid.


(9)

9

Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam memperoleh pengakuan batik dari

UNESCO. Riski Adi lebih mengkaji diplomasi budaya yang dilakukan oleh

Indonesia karena adanya pengklaiman oleh negara Malaysia terhadap Batik

Indonesia.19 Tulisan tersebut menerangkan tentang diplomasi kebudayaan yang

dilakukan Indonesia terhadap UNESCO dalam rangka mencapai kepentingan

nasionalnya. Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia tersebut pada intinya

adalah untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional.

Dalam tulisan tersebut dijelaskan diplomasi kebudayaan sebagai

pemanfaatan nilai budaya yang dimiliki Indonesia baik dalam rangka praktik

politik luar negeri maupun untuk kepentingan pariwisata. Dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa pariwisata dan budaya merupakan bagian dari diplomasi

kebudayaan. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metodologi

penelitian deskriptif. Penulis berusaha memberikan gambaran keadaan objek serta

permasalahan yang ada. Setelah melalui proses panjang melalui sebuah komite di

Abu Dhabi, UNESCO telah membahas persengketaan antara Indonesia dan

Malaysia dan akhirnya batik diakui oleh UNESCO sebagai salah satu budaya asli

milik Indonesia yaitu pada tanggal 2 Oktober 2009.20

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Zaenatien Oktaviati,

mahasiswa Universitas Indonesia dalam penelitian yang berjudul Diplomasi

Kebudayaan Prancis di China Melalui Alliances Francaise Periode 1989-2009

tahun 2011. Permasalahan yang diteliti oleh penulis adalah bagaimana diplomasi

kebudayaan yang dilakukan Prancis melalui Aliiance Francaise di China

19 Putra Riski Adi.

Op. Cit p; 6 20


(10)

10

mendukung terwujudnya kepentingan politik dan ekonomi Prancis.21 Diplomasi

kebudayaan ini merupakan bentuk pengembangan dari soft power sebagai salah satu cara Prancis dalam memenuhi kepentingan nasional. Tujuan dari penelitian

ini untuk melihat diplomasi kebudayaan yang dilakukan Prancis di China sebagai

bentuk dari soft power yang dilakukan melalui kerja sama tanpa adanya paksaan untuk memenuhi kepentingan nasional Prancis.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif

dengan menggunakan data-data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen dan publikasi resmi berkaitan dengan topik tesis.

Sumber-sumber data tersebut kemudian dianalisis dengan memperhatikan laporan dari

beberapa peristiwa. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara tidak

langsung peranan Alliance Francaise dalam diplomasi kebudayaan Prancis di

China pada periode 1989-2009 dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan

pertumbuhan kepentingan ekonomi dan politik Prancis.22

Ketiga penelitian di atas menjelaskan secara jelas bahwa budaya

merupakan alat diplomasi antar negara dan juga sebagai penunjang tercapainya

kepentingan nasional sekaligus sebagai pendekatan melalui konsep soft power. Para peneliti terdahulu menyebutkan bahwa budaya dan pariwisata merupakan

bagian dari diplomasi untuk memberikan citra positif dan mendapatkan

kepentingan nasional. Peneliti pertama menjelaskan proses diplomasi dilakukan

dengan mengirim utusan dari negara untuk melakukan diplomasi yaitu dengan

pengiriman mahasiswa melalui program Beasiswa Seni Budaya Indonesia. Pada

21 Zaenatien Oktaviati. 0806482314. 2011.

Diplomasi Kebudayaan Perancis di China Melalui Alliances Francaise Periode 1989-2009 dalam

http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20233690&lokasi=lokal diakses pada (03/12/2013, 19.09 WIB)

22 Ibid.


(11)

11

penelitian kedua, menjelaskan proses diplomasi dilakukan setelah mendapatkan

klaim budaya dari Malaysia. Peneliti ketiga menguraikan proses diplomasi budaya

berpengaruh terhadap kepentingan ekonomi dan politik.

Dalam penelitian ini, penulis menemukan perbedaan yaitu pada tingkat

objek negara dalam melakukan rangkaian proses diplomasi. Diplomasi budaya

Indonesia melalui Tari Saman ini sudah berlangsung sejak lama. Hal tersebut

ditunjukkan dengan penampilan-penampilan Tari Saman di berbagai negara yang

memukau dan banyak menarik perhatian dunia internasional, sehingga Tari

Saman menjadi dikenal dan disukai oleh banyak penduduk dunia. Jika peneliti

sebelumnya menggunakan dimensi beasiswa dan Batik dalam menunjukkan

diplomasi Indonesia di dunia internasional, dalam penelitian ini penulis

mengangkat Tari Saman dan memandang dari proses diplomasi budaya yang

dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Tari Saman sebagai upaya dalam


(12)

12

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Pendekatan

Konseptual

Hasil

Nurul

Amalia

Beasiswa Seni Budaya

Indonesia (BSBI): Upaya

Diplomasi Kebudayaan

Meningkatkan Citra

Indonesia di Pasifik Barat

Daya.

Diplomasi

Budaya

Indonesia membuka Beasiswa Seni

Budaya Indonesia (BSBI) ke

negara-negara Pasifik Barat Daya. Beasiswa

seni budaya ini merupakan sebuah

diplomasi kebudayaan dengan

menggunakan kesenian dan

kebudayaan yang dimiliki Indonesia

sebagai media dalam

pelaksanaannya. Putra Riski Adi Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam memperoleh pengakuan

batik dari UNESCO

Kepentingan

Nasional

Mengkaji diplomasi budaya yang

dilakukan oleh Indonesia karena

adanya pengklaiman oleh negara

Malaysia terhadap Batik Indonesia.

Zaenatien

Oktaviati

Diplomasi Kebudayaan

Prancis di China Melalui

Alliances Francaise

Periode 1989-2009

Soft Power Diplomasi kebudayaan Prancis melalui Aliiance Francaise di China

mendukung terwujudnya kepentingan


(13)

13 1.5 Pendekatan Konseptual

1.5.1 Konsep

1.5.1.1 Konsep Cultural Diplomacy

Diplomasi kebudayaan mengandung misi, isi dan makna yang universal, karena

terkait tidak saja isi tetapi juga pendekatannya.

Menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja :

Diplomasi kebudayaan merupakan suatu tahap perkembangan baru dalam sejarah diplomasi kita dengan mencoba untuk menambah suatu dimensi baru pada cara kita melakukan diplomasi dengan mempergunakan kekayaan perbendaharaan seni budaya sebagai sarana untuk melakukan diplomasi dalam arti seluas-luasnya”23

Isi dari semua kebudayaan yang ada di dunia ini menurut Kuntjaranigrat24

adalah:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan

2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan

3. Sistem pengetahuan

4. Bahasa

5. Kesenian

6. Sistem mata pencaharian hidup

7. Sistem teknologi dan peralatan

Wujud kebudayaan ada 3 yaitu:

1. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan,

nilai-nilai, norma- norma, peraturan dan sebagainya.

23

Op.Cit p; 8 24


(14)

14

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola

dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud benda-benda hasil karya manusia.

Kebudayaan mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman

perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi, pengetahuan, kepercayaan, seni,

moral, hukum adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh

dari anggota masyarakat. Pendekatan budaya merupakan salah satu pendekatan

yang bertumpu pada kepentingan dan penghormatan masing-masing negara,

sehingga dengan menggunakan pendekatan budaya diharapkan akan terjadi

hubungan yang lebih harmonis antar bangsa dan negara. Diplomasi kebudayaan

adalah strategi suatu negara untuk mencapai kepentingan suatu negara ke negara

lain.25

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mendefinisikan kebudayaan sebagai :

Semua hasil karya cipta, rasa, dan karsa manusia. Karya menghasilkan teknologi kebendaan atau (material culture) yang diperlukan manusia untuk menguasai sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk kehidupan masyarakat…26

Unsur-unsur kebudayaan tersebut kemudian mengalami asimilasi seiring

dengan keberadaan perkembangan ilmu hubungan internasional dalam kegiatan

berdiplomasi yang kemudian bermuara menjadi aktivitas yang disebut diplomasi

kebudayaan. Penggabungan kata tersebut secara umum menggambarkan seni

interaksi dalam lingkup diplomasi tetapi dengan memanfaatkan instrumen dalam

25

Institute of Cultural Diplomacy. What is Cultural Diplomacy dalam

http://www.culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy diakses pada (23/02/2014,

20. 35 WIB) 26


(15)

15

estetika kebudayaan. Diplomasi kebudayaan menurut Wahyuni Kartika

dijelaskan bahwa:

Diplomasi kebudayaan adalah diplomasi yang memanfaatkan aspek kebudayaan untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam percaturan masyarakat internasional. Diplomasi kebudayaan juga dianggap sebagai alat untuk memperlihatkan tingkat peradaban suatu bangsa. Selain itu definisi lain mengenai diplomasi kebudayaan adalah suatu teknik pemanfaatan dimensi kekayaan dalam percaturan hubungan antar bangsa.27

Menurut S.L. Roy ada istilah yang lebih baku dari diplomasi kebudayaan

yakni diplomacy by cultural performance. Namun khalayak banyak terlanjur menekankan istilah yang sederhana yaitu diplomasi kebudayaan untuk memberi

pengertian bahwa diplomasi dengan menggunakan kegiatan-kegiatan budaya

seperti pengiriman misi kesenian ke negara lain untuk menimbulkan dan

memperoleh kesan atau citra baik. Diplomasi dengan mengatasnamakan budaya

tidak selalu harus dengan budaya kuno atau tradisional, sebab penggambaran

secara makro dari diplomasi kebudayaan adalah usaha yang dilakukan oleh suatu

negara dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasional melalui unsur

kebudayaan termasuk di dalamnya pemanfaatan bidang-bidang ideologi,

teknologi, politik, ekonomi, militer, pendidikan, sosial budaya dan lain-lain

dalam percaturan masyarakat internasional.28

Diplomasi Kebudayaan dikategorikan dalam pendekatan soft power yang diyakini sebagai jalur terbaik di samping hard power. Pada dekade ini pendekatan

27

Wahyuni Kartika, Diplomasi Kebudayaan. Diktat Kuliah, Ombak. Fisipol, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006 melalui skripsi Clarisa Gabriella. 2013. E13108853. Peran

Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya, Universitas

Hasanuddin Makassar. P; 38 28


(16)

16 non-tradisional soft security lebih banyak digunakan oleh negara yang tidak lagi menggunakan non-military power. Fenomena ini berkaitan dengan bergesernya isu Hubungan Internasional pasca Perang Dingin yang tidak lagi high politics, melainkan low politics.29Diplomasi kebudayaan merupakan cara untuk membangun rasa saling percaya antar sesama manusia melalui aktivitas

kebudayaan, melalui pertunjukan kesenian, pengenalan bahasa, dan kajian antar

budaya.

Dalam fenomena yang sedang dikaji yakni terkait Analisa Diplomasi

Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo dalam Mengukuhkan Identitas

Nasional Bangsa, penulis akan mengkaji sejauh mana diplomasi budaya berperan

dalam pengukuhan identitas nasional bangsa Indonesia. Melalui konsep diplomasi

budaya, penulis akan mencoba menganalisa diplomasi budaya Indonesia melalui

dimensi Tari Saman Gayo dalam mengukuhkan identitas nasional bangsa.

1.5.1.2 Konsep Identitas Nasional

Identitas nasional dalam konteks bangsa Indonesia memiliki penjelasan

berupa nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai

kehidupan yang merupakan bagian dari kesatuan Indonesia yang menjadi

kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai

dasar dari proses perkembangannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa identitas

nasional bangsa Indonesia Pancasila yang aktualisasinya terlihat dalam penataan

29


(17)

17

nilai-nilai budaya yang tercermin dalam identitas nasional dan senantiasa

berkembang demi kemajuan.30

Identitas nasional Indonesia merujuk kepada bangsa yang majemuk yang

tergambar dari kemajemukan suku bangsa, agama, kebudayaan, serta bahasa.

Kebudayaan merupakan salah satu unsur identitas nasional yang merupakan

patokan nilai-nilai etika dan moral baik yang tergolong ideal atau yang seharusnya

maupun yang bersifat operasional dan aktual dalam kehidupan sehari-hari. Seperti

banyaknya budaya yang ada di Indonesia yang membentuk identitas nasional

sebagai bangsa yang kaya akan kemajemukan.31

Koento Wibosono menjelaskan bahwa identitas nasional merupakan

menifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek

kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain.32

Identitas nasional merupakan identitas yang melekat dalam suatu kelompok yang

didasarkan pada adanya kesamaan budaya, agama, bahasa, keinginan, dan

cita-cita. Terkait penelitian ini, penulis melihat bahwa identitas nasional suatu bangsa

tercermin dari nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu negara. Dimensi budaya

merupakan salah satu elemen dalam pembentukan identitas nasional. Identitas

nasional bangsa Indonesia dalam hal ini tercermin dari dimensi budaya yang

dimiliki oleh Indonesia yakni Tari Saman Gayo.

30

Busrizalti. 2013. Negara Kesatuan, HAM & Demokrasi serta Ketahanan Nasional, Yogyakarta : Total Media p; 19

31

Ibid. p; 22

32


(18)

18 1.5.1.3 Konsep Soft Power

Power adalah kemampuan suatu aktor baik individu kelompok atau negara-bangsa untuk mempengaruhi pikiran dan tingkah laku aktor lain sehingga

mau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya.33Secara Sederhana

power merupakan kemampuan untuk mengontrol atau menguasai sesuatu. Tujuan berdirinya suatu negara sendiri ialah mengutamakan pencapaian powernya kepada negara lain. Soft power menekankan pada penguasaan terhadap bentuk-bentuk kekuatan nasional suatu negara yang tidak terlihat seperti ideologi, kebudayaan,

dan nilai-nilai moral (intangible resources).

Soft power diartikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan cara menarik perhatian pihak lain, daripada mempermainkan

mereka dengan dorongan materi, kemampuan ini lebih kepada mengajak

membujuk daripada memaksa. Soft power merupakan kemampuan untuk menarik dan mempengaruhi aktor lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tidak

melalui pemaksaan yang bersifat kekerasan. Kemampuan ini sendiri dapat

diwujudkan dengan tiga cara yaitu menarik (attract), memikat (entice), dan menjadikan milik (co-opt).34

Joseph Nye menyatakan bahwa terdapat tiga sumber kekuatan dari soft power yaitu, kebudayaan, ideologi politik dan kebijakan luar negeri.

….soft power of a country “rests primarily on three resources: its culture (inplaces where it is attractive to others), its political values (when it lives up to them at home and

33Mohtar Mas’oed. 99 .

Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES p; 98

34 Naskah asli,

soft power is getting the outcomes one wants by attracting others rather than manipulating their material incentives. It co-opts people rather than coerces them. Ditulis oleh Joseph S. Nye Jr., Bound To Lead: The Changing Nature of American Power, dalam Liriyanti. 06260030. 2011. CCTV Internasional sebagai China’s Soft Power untuk membendung Image negatif China, Universitas Muhammadiyah Malang, p ; 18


(19)

19 abroad), and its foreign policies (when they are seen as

legitimate and having moral authority”).35

Soft power dapat diaktualisasikan sebagai kekuatan nasional suatu negara, yang didasarkan pada nilai-nilai, ideologi dan ciri-ciri budaya yang secara konkret

dapat diperlihatkan melalui kebijakan dan perilaku negara atau produk-produk

yang dihasilkan oleh negara tersebut seperti gaya hidup, musik, film, dan

makanan yang dikonsumsi secara luas.

Terdapat berbagai sumber daya yang luas untuk dikonversikan menjadi

soft power melalui strategi konversi yang tepat. Sumber daya tersebut mencakup budaya, nilai-nilai, kebijakan yang tepat, model domestik yang baik, dll. Berkaitan

pula dengan pembahasan penulis, bahwa apabila kemampuan, potensi atau modal

budaya yang dimiliki oleh Indonesia dapat dikembangkan dengan baik dan

optimal melalui langkah positif seperti diplomasi budaya, maka potensi tersebut

akan mampu menjadi soft power yang memberikan dampak positif bagi Indonesia itu sendiri.36

Aktivitas diplomasi budaya yang diciptakan Indonesia melalui Tari Saman

telah mampu menciptakan daya tarik positif di mata internasional. Sehingga

dengan adanya daya tarik tersebut UNESCO memandang bahwa tari saman layak

diakui sebagai salah satu seni budaya Indonesia tak benda milik Indonesia.

Melalui diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia, Tari Saman mampu

35

Foreword, dalam Watanabe Yasushi, and David L. McConnell (eds). 2008. Soft Power Super powers Cultural and National Assets of Japan and the United States. New York: M.E. Sharpe, Inc, p ; 10 dalam Ibid. p; 14

36

Prima Anugrahaningtyas. 08260045. 2012. Kepentingan Indonesia dalam Diplomasi Publik Melalui Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia BSBI dan Indonesia channel 2011, Universitas Muhammadiyah Malang, p; 18.


(20)

20

dikenal dan bersaing sebagai salah satu budaya asli Indonesia di mata

Internasional.

Dalam hal mengembangkan soft power nya, Indonesia mengutamakan kebudayaan dan kebijakan luar negeri sebagai kekuatan utama dalam menarik

simpati dan kepercayaan masyarakat internasional. Kultur atau Kebudayaan dapat

diartikan sebagai satu unit interpretasi, ingatan dan makna yang ada di dalam

manusia dan bukan sekedar dalam kata-kata.37 Kebudayaan itu mempengaruhi

nilai-nilai yang dimiliki manusia, bahkan sikap dan perilaku manusia. Aktor

kebudayaan itu sendiri adalah manusia, karena setiap tindakan yang dilakukan

manusia selalu dalam ruang lingkup kebudayaan. Kemampuan kebudayaan yang

bisa mempengaruhi sikap dan perilaku individu/masyarakat tidak menutup

kemungkinan kebudayaan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku suatu

negara.

Pengembangan sayap diplomasi budaya Indonesia melalui diplomasi

budaya Tari Saman menjadi cara cerdas Pemerintah Indonesia untuk merangkul

dunia. Tari Saman merupakan sarana diplomasi budaya lintas negara yang sangat

efektif bagi Indonesia untuk mampu mendapatkan identitas nasionalnya. Strategi

penggunaan media massa di bidang komunikasi televisi juga banyak memberikan

keuntungan bagi pengembangan soft power yang dilancarkan oleh Pemerintah Indonesia melalui penampilan Tari Saman tersebut di luar negeri.

37 Liliweri. 2002.

Makna Budaya dalam Komunikasi Antar budaya, Yogyakarata: LKIS dalam Ibid p; 15


(21)

21 1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Tipe Penelitian

Pada dasarnya sebuah penelitian adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mencari jawaban terhadap pertanyaan yang ingin diketahui penulis. Penelitian

tentang Analisa Diplomasi Budaya Indonesia melalui Tari Saman dalam

mengukuhkan identitas nasional bangsa ini termasuk penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, di mana penulis berusaha untuk memberikan gambaran atau

mendeskripsikan keadaan objek serta permasalahan yang ada. Oleh karena itu,

metode deskriptif di sini diharapkan dapat mencapai tujuan penelitian, yaitu

menggambarkan secara jelas fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara

tepat.

1.6.2 Teknik Analisa Data

Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi.38 Dalam menganalisa penelitian ini penulis

menggunakan pola induksi dengan tiga tahapan yakni :

1. Mengumpulkan data-data tentang fenomena yang diteliti

2. Pengolahan. Pada tahapan ini peneliti mengolah data untuk di

pilah-pilah mana yang cocok dan sesuai dengan kategori yang dibutuhkan

oleh masing-masing sub bab penelitian.

3. Analisa. Tahapan terakhir ini menjadikan data yang mentah dan sudah

diolah tadi, untuk kemudian di analisa dan di interpretasikan oleh

38


(22)

22

peneliti sehingga mempengaruhi proses pembentukan hasil akhir dari

riset.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah penulis maka analisa data juga akan dilakukan

bersamaan pada saat data-data terkumpul. Penulis menggunakan metode

pengumpulan data yang bersifat studi pustaka untuk lebih mengakuratkan

penelitian dari sisi keilmuan. Metode ini dilaksanakan dengan topik permasalahan

yang diangkat melalui penelitian terhadap buku, tulisan, artikel, skripsi di

Laboratorium Hubungan Internasional. Selain itu, penulis juga mencari data yang

relevan dengan penelitian ini dari media elektronik dengan sumber yang dapat

dipercaya dan reliable

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.4.1 Batasan Waktu

Batasan waktu dalam penelitian ini adalah rentang waktu (durasi)

terjadinya peristiwa atau objek yang dianalisis. Pada penelitian ini penulis

memberikan batasan waktu dimulai sejak adanya proses pengklaiman terhadap

budaya Indonesia oleh Malaysia yaitu pada tahun 2007. Sejak saat itu Indonesia

mulai rajin melaporkan budayanya agar diakui oleh UNESCO, salah satunya

adalah Tari Saman. Indonesia mencoba mencari dukungan dunia internasional

dengan diplomasi budaya. Kemudian mulai saat itu Tari Saman juga telah sering


(23)

23 1.6.4.2 Batasan Materi

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi materi penelitian hanya pada

proses diplomasi budaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Tari

Saman dalam mengukuhkan identitas nasional bangsa. Fokus perhatian dalam

penelitian ini adalah proses diplomasi Indonesia dalam mendapatkan pengakuan

Tari Saman dari UNESCO sebagai budaya asli Indonesia dalam proses

mengukuhkan identitas nasional bangsa. Kemudian, analisa terhadap Tari Saman

pasca pengakuan UNESCO juga merupakan fokus bagian dari penelitian ini.

Selain itu, penulis juga mengupas masalah-masalah yang bersifat tinjauan historis

untuk melengkapi dan menjelaskan uraian yang dimaksud dengan pertimbangan

selama itu masih mempunyai korelasi dan relevansi dengan permasalahan yang

diangkat.

1.7 Asumsi Dasar

Sebagai salah satu budaya Indonesia, Tari Saman mampu mendapatkan

dukungan dari dunia internasional untuk mendapatkan pengakuan UNESCO

sebagai budaya tak benda milik Indonesia. Setelah diakui oleh UNESCO sebagai

salah satu warisan budaya asli Indonesia, Tari Saman tetap mampu

mempertahankan eksistensinya sebagai sarana diplomasi budaya bagi Indonesia di

dunia internasional yang menunjukkan identitas nasional bangsa. Melalui

pengakuan UNESCO, pendirian komunitas, frekuensi penampilan serta gagasan


(24)

24

bahwa Tari Saman merupakan alat diplomasi budaya Indonesia yang

menunjukkan identitas nasional bangsa.

Tari Saman dianggap sebagai aplikasi kekuatan nasional yang dimiliki

oleh Indonesia dalam mendekati negara-negara internasional yaitu melalui

dimensi budaya yang memiliki nilai, ideologi serta ciri yang khas. Melalui

pendekatan diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia, diharapkan adanya

hubungan yang harmonis antara Indonesia dengan negara lain.

Pemanfaatan dimensi budaya melalui Tari Saman adalah cara yang soft

yang dilakukan Indonesia untuk mempengaruhi negara lain, sehingga dengan

kemampuan yang dimiliki tersebut Indonesia mampu melakukan pemanfaatan

dimensi kekayaan budaya dalam menjaga hubungan baik dengan dunia

internasional serta sebagai proses pengukuhan identitas nasional bangsa.

1.8 Struktur Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

b. Manfaat Praktis

1.4 Penelitian Terdahulu


(25)

25

1.5.1 Konsep Diplomasi Budaya

1.5.2 Konsep Identitas Nasional

1.5.3 Konsep Soft Power

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode/ Tipe Penelitian

1.6.2 Teknik Analisa Data

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.7 Asumsi Dasar

1.8 Sistematika Penulisan

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TARI SAMAN GAYO

2.1 Sejarah Tari Saman

2.2 Filosofi Tari Saman

2.2.1 Nyanyian Tari Saman

2.2.2 Gerakan dan Penari Saman

2.2.3 Jenis Tari Saman Gayo

2.2.4 Makna dan Fungsi Tari Saman

2.3 Ancaman Eksistensi Tari Saman

2.3.1 Globalisasi dan Modernisasi

a. Media Televisi

b. Kekurangan Dana

c. Berkurangnya Pengetahuan akan Tari Saman


(26)

26 BAB III DIPLOMASI TARI SAMAN DAN PENGUATAN

IDENTITAS NASIONAL

3.1 Pengakuan UNESCO Atas Tari Saman Gayo

3.2 Upaya Republik Indonesia Melestarikan Tari Saman Melalui

Saman Summit 2012

3.3 Komunitas Tari Saman

3.4 Gagasan Integrasi Kebudayaan Tari Saman dalam Kurikulum

Pendidikan Nasional

BAB IV ANALISA DIPLOMASI TARI SAMAN GAYO

4.1 Soft Power dalam Tari Saman

4.2 Praktek dan Hambatan Diplomasi Tari Saman Gayo

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan


(27)

SKRIPSI

ANALISA DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI TARI SAMAN GAYO DALAM MENGUKUHKAN IDENTITAS NASIONAL BANGSA

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh :

HARDI ALUNAZA SD 201010360311064

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(28)

(29)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisa

Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang yaitu Dienul Islam.

Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna, khususnya bagi pendidikan di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UMM.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kedua orang tuaku tersayang, Alm. Bapak dan Ibu yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan selalu mendoakan, memberi semangat dan mencukupi segala kebutuhan baik material maupun non material agar penulis bisa menyelesaikan studi di Jurusan HI sampai selesai.

2. Bang Azwin, Bang Azwan, Kak Rahmi, Bang Rahmandi, Bang Gia, dan Si Bungsu, terima kasih telah menjadi the best brother and sister for me.

Terima kasih atas do’a, semangat dan nasehat-nasehat kalian.

3. Keluarga Ayah Salehudin dan Bunda Andayani di Situbondo, Bang Fery Frandana Putra, Dek Iqbal Nur Ardiansyah, dan Nenek, terima kasih atas dukungan dan bantuan serta semangatnya.

4. Mas Ali Ashad, Mbak Erna Dwi Astuti, Enggar Swastika, Agfajrina Cindera Pamungkas, Lismayanti, Gilang Ramadani, Wira Utama Putra, Gusti, Arinda Hutamawati, Muhammad Feisal dan Rina Dwi Jayanti.


(30)

5. Bapak Dr. Agus Kresno Budianto, M.Kes dan Ibu Prof. Dr. Noor Harini, M.S selaku sosok yang memberikan inspirasi selama penyelesaian skripsi. 6. Ibu Helmia Asyathri, S.IP dan Ibu Hevi Kurnia Hardini, M.A Gov selaku

dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan waktu, pikiran, ide-ide, saran, dukungan dan semangat serta dengan penuh kesabaran telah membimbing penulis selama proses pembimbingan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.

7. Ibu Peggy Puspa, M.Sc, dan Bapak M. Syaprin Zahadi, MA selaku dosen penguji yang telah memberikan bantuan dan saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

8. Dosen-dosen Jurusan Hubungan Internasional seluruhnya, Bapak Tonny Dian Effendy, Bapak Gonda Yumitro, Ibu Ayusia Sabita Kusuma, Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, Pak Hafidz Ageng, Ibu Ningrum, dll.

9. Sahabat-sahabat HI 2010 terutama HI B yang sudah membagi ilmu, pengalaman, dan untuk semangat dan kebersamaannya selama 8 semester. 10. Tujuh rekan saya, Ainun Jariah, Wahyu Adi, Dini Septyana, Alin Indrawati,

Lalu Aryan, Kiki the best, serta Sarif Mardani. Bangga sekali rasanya bisa wisuda dan menjadi lulusan tercepat bersama kalian.

11. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi atas segala apa yang telah penulis sampaikan dalam skripsi ini. Dan semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak pada umumnya.

Malang, 29 April 2014

Penulis,

Hardi Alunaza SD 201010360311064


(31)

DAFTAR ISI

Lembar Sampul Depan ... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Lembar Motto dan Persembahan ... vi

Abstraksi ... xii

Astract ... xiii

Kata Pengantar ... xiv

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR SKEMA ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 7

a. Manfaat Akademis ... 7

b. Manfaat Praktis ... 7

1.4.Penelitian Terdahulu ... 8

1.5.Kerangka Konseptual ... 13

1.5.1. Konsep Diplomasi Budaya ... 13

1.5.2. Konsep Identitas Nasional ... 16

1.5.3. Konsep Soft Power ... 18

1.6.Metodologi Penelitian ... 21

1.6.1. Metode/ Tipe Penelitian ... 21

1.6.2. Teknik Analisa Data ... 21

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data ... 22


(32)

1.7.Asumsi Dasar ... 23

1.8.Sistematika Penulisan ... 24

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN TARI SAMAN GAYO 2.1.Sejarah Tari Saman ... 27

2.2.Filosofi Tari Saman ... 30

2.2.1. Nyanyian Tari Saman ... 31

2.2.2. Gerakan dan Penari Saman ... 32

2.2.3. Jenis Tari Saman Gayo ... 37

2.2.4. Makna dan Fungsi Tari Saman ... 39

2.3.Ancaman Eksistensi Tari Saman ... 40

2.3.1. Globalisasi dan Modernisasi ... 41

a. Media Televisi ... 42

b. Kekurangan Dana ... 43

c. Berkurangnya Pengetahuan akan Tari Saman ... 44

d. Munculnya Tari Saman Versi Baru ... 45

BAB III DIPLOMASI TARI SAMAN DAN PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL 3.1.Pengakuan UNESCO Atas Tari Saman Gayo... 47

3.2.Upaya Indonesia Melestarikan Tari Saman Melalui Saman Summit ... 55

3.3.Komunitas Tari Saman... 62

3.4.Gagasan Integrasi Kebudayaan Tari Saman dalam Kurikulum Pendidikan Nasional ... 67

BAB IV ANALISA DIPLOMASI TARI SAMAN GAYO 4.1.Soft Power dalam Tari Saman Gayo ... 70

4.2.Praktek dan Hambatan Diplomasi Tari Saman Gayo ... 78

BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan ... 85

5.2.Saran... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87 DAFTAR LAMPIRAN ...


(33)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Speech of the Coordinating Minister of People’s Welfare of the

Republic Indonesia In the Opening Ceremony of the 6th Session of the UNESCO in Denpasar, November 22nd 2011

Lampiran II. Deklarasi Penggemar Warisan Budaya Saman

Lampiran III. Urgent Safeguarding List, Nomination File of Saman Dance No. 00509


(34)

78

Daftar Pustaka Buku :

Busrizalti. 2013. Negara Kesatuan, HAM, Demokrasi, dan Ketahanan Nasional, Yogyakarta: Total Media

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pembelajaran, Jakarta: Politeknik Media Kreatif

Liliweri. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar budaya, Yogyakarata: LKIS

Mas’oed Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES.

Perwita, Agung. 2011. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: Rosdakarya.

Rudy, May. 2003. Hubungan Internasional dan masalah-masalah kontemporer, Bandung: Refika Aditama

Soekanto, Soerjono. 1982. Pengantar Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Srijanti, et al. 2008. Etika Berwarga Negara Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta

Wibawarta, Bambang 2012. Institut Teknologi Bandung, Transformasi Budaya Membangun Manusia Indonesia Berkesadaran Ilmu Pengetahuan

Jurnal dan Skripsi:

Grendi, Hendrastomo. 2007. Nasionalisme VS Globalisasi, Hilangnya Semangat Kebangsaan.Jurnal Dimensia, Vol 1 No.1

Putera, Manuaba. BudayaDaerah dan Jati Diri Bangsa: Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah dan Globalisasi, Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Th XII, No 4, Oktober 1999

Usman, Yusradi. 2011. Tari Saman atau Saman Gayo, Jurnal Harian Media Indonesia

Tarian Tradisional Saman dari Suku Gayo dalam


(35)

79 Ringkasan Eksekutif Laporan Dunia UNESCO. 2009. Berinvestasi dalam

Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antarbudaya

Anugrahaningtyas, Prima. 08260045. 2012. Kepentingan Indonesia dalam Diplomasi Publik Melalui Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia BSBI dan Indonesia Channel 2011, Universitas Muhammadiyah Malang. Aziz, Abdul. 2010. Faktor Normalisasi Hubungan Diplomatik Indonesia- China

di Era 1990. Universitas Muhammadiyah Malang.

Choiriyah, Rinda. 05260086. 2010. Kepentingan Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia dalam Momentum Peringatan Tahun Emas Hubungan Diplomatik Indonesia- Jepang. Universitas Muhammadiyah Malang.

Liriyanti. 06260030. 2011. CCTV Internasional Sebagai China’s Soft Power untuk Membendung Image Negatif China, Universitas Muhammadiyah Malang.

Putriani. 2012. Pertunjukan Saman Di Blangkejeren Aceh: Analisis Makna Gerak Tari dan Teks, Fungsi Sosio Budaya, Serta Struktur Musik. Universitas Sumatera Utara.

Adi, Putra Riski. 06260109. 2011. Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam Memperoleh Pengakuan Batik dari UNESCO, Universitas Muhammadiyah Malang.

Gabriella, Clarisa. 2013. E13108853. Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya, Universitas Hasanuddin Makassar.

Malikussaleh, Ena. 107024040. Tari Saman Gayo dalam Pembangunan Pariwisata di Kabupaten Gayo Lues, Universitas Sumatera Utara dalam

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/38236 diakses (07/01/2013, 06.24 WIB)

Zaenatien, Oktaviati. 0806482314. 2011. Diplomasi Kebudayaan Perancis di China Melalui Alliances Francaise Periode 1989-2009 dalam

http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20233690&lokasi=lok al (03/12/2013, 19.09 WIB)

Ulfiani, Riza. Budaya Pop dan Gaya Hidup dalam

https://www.academia.edu/4565709/skripsi_korean_wave diakses pada


(36)

80

Website / internet:

Ajang Mahasiswa Indonesia memperkenalkan Budaya Indonesia di Belanda

dalam

http://www.ppi-wageningen.org/pmi-2012-ajang-mahasiswa-indonesia-memperkenalkan-budaya-indonesia-di-belanda diakses pada

(08/04/2013, 12.39 WIB )

Antaranews.com 2007-2012 Malaysia klaim 7 budaya Indonesia dalam

http://www.antaranews.com/berita/317054/2007-2012-malaysia-klaim-tujuh-budaya-indonesia diakses pada (02/12/2013, 08.05 WIB)

Asep Muhyidin. Pemertahan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/306 diakses pada (05/02/2014, 19.13 WIB)

Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh. Antara Tari Saman dan Tari Ratoh Duek

dalam http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/2013/12/23/98/ diakses pada (03/02/2014, 20.26 WIB)

BBC Indonesia. Unesco Tetapkan Tari Saman sebagai Budaya Dunia dalam

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111124_samanun esco.shtml diakses pada (10/02/2014, 09.47 WIB)

Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antar Budaya dalam

https://www.google.com/#q=http%3A%2F%2Fwww.unesco.org%2Fnew% 2Ffileadmin%2FMULTIMEDIA%2FHQ%2FCLT%2Fpdf%2Findonesie.pd f) diakses pada (10/02/2014, 09.32 WIB)

Bersama Saman Menjadi Indonesia dalam http://samansummit.lpsn.name/news/ bersama-saman-menjadi-indonesia diakses pada (26/02/2014, 08.56 WIB)

Buku Tari Saman Telah Terbit dalam http://www.lintasgayo.com/22952/buku-tari-saman-telah-terbit.html diakses pada (27/02/2014, 07.03 WIB)

Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 dalam

http://unesdoc.unesco.org/images/0013/001325/132540e.pdf diakses pada (09/02/2014, 08.46 WIB)

Dadan Muhammad Ramdan. Keunikan Tari Seribu Tangan dalam

http://www.wisatamelayu.com/id//294-Saman-Keunikan-si-Tari-Tangan-Seribu diakses pada (02/12/2013, 18.34 WIB)

Deskripsi Tari Saman dalam

http://id.scribd.com/doc/143207139/DESKRIPSI-TARI-SAMAN-docx diakses pada (03/02/2014, 08.46 WIB)

Education Grup. Tari Saman Sabet Juara 3 di Swiss dalam http://www.suneducati ongroup.com/tari-saman-sabet-juara-iii-di-swiss.html?lang=in diakses pada (11/02/2014, 17.52 WIB)


(37)

81

Gayo Lues Belum Terima Bantuan Tari Saman dalam http://leuserantara.com/ gayo-lues-belum-terima-bantuan-tari-saman/ diakses pada (03/02/2014, 10.42 WIB)

Goenawan Mohammad pada keynote speech Saman Summit 2012 dalam http:// samansummit.lpsn.name/news/-makalah-tentang-komunitas-dan-identitas

diakses pada (10/02/2014, 20.38 WIB)

Harian Andalas. Tari Saman Tampil di Festival Musik Etnik Bali dalam

http://www3.harianandalas.com/Aceh/Tari-Saman-Tampil-di-Festival-Musik-Etnik-Bali diakses pada (11/02/2014, 17.39 WIB)

http://publikasi.umy.ac.id/files/journals/8/articles/1608/public/1608-1394-1-PB.pdf diakses pada (20/11/2013, 10.48 WIB)

http://xcelbrain.com/cool-happening/ekskul-favorite/ekskul-tari-saman-sman-26-jakarta/diakses pada (22/02/2014, 20.21 WIB)

Kehamonisan Gerakan Tari Saman dalam

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/keharmonisan-dan-kerancakan-gerakan-tari-saman diakses pada (03/02/2014, 08.36 WIB)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tari Saman Meriahkan KTT APEC 2012 dalam http://kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=5795&l=id diakses pada (11/02/2014, 18.13 WIB)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam http://samansummit.lpsn.name/ news/-makalah-tari-saman-perkembangan-pelaksanaan-dan-fungsinya

diakses (04/02/2014, 16.39 WIB)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jalin Persaudaraan melalui Saman Summit 2012 dalam http://www.kemdiknas. go.id/kemdikbud/berita/921 diakses pada (10/02/2014, 17.01 WIB)

Keunikan Tari Seribu Tangan dalam http://news.okezone.com/read/2011/05/13/33 7/456806/saman-keunikan-si-tari-tangan-seribu diakses pada (03/02/2014, 19.58 WIB)

Kompas.com. Tari Saman Resmi Diakui UNESCO dalam http://oase.kompas.com/

read/2011/11/24/20173320/Tari.Saman.Resmi.Diakui.UNESCO diakses

pada (20/02/2014, 05.17 WIB)

Lintas Gayo. Didong, Saman dan Guel Masuk Kurikulum ISBI dalam

http://www.lintasgayo.com/26326/didong-saman-dan-guel-masuk-kurikulum-isbi.html diakses pada (11/02/2014, 21.29 WIB)


(38)

82

Menko Kesra Bersyukur Tari Saman Diakui UNESCO dalam http://www. republika.co.id/berita/senggang/seni-budaya/11/11/24/lv5gnk-menko-kesra-bersyukur-tari-saman-diakui-unesco diakses pada (26/02/2014, 09.09 WIB)

MZ, Latief. Sejarah, Fungsi dan Makna Tari Saman. http://id.shvoong.com/

humanities/arts/2217275-sejarah-fungsi-dan-makna-tari diakses pada

(23/01/2013, 02.48 WIB)

Niam Chomsky melalui tulisan yang berjudul Strategi Diplomasi Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Flight Information Region di atas Kepulauan Natuna dengan Singapura dan Malaysia dalam

http://www.academia.edu/1775245/Strategi_Diplomasi_Indonesia_dalam_ Menyelesaikan_Sengketa_Flight_Information_Region_diatas_Kepulauan_N

atuna_dengan_Singapura_dan_Malaysia_-_2 diakses pada (27/02/2014,

06.23 WIB)

Operational Guidelines for the Implementation of the World Heritage Convention

dalam http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/19/warisan-dunia-asal-indonesia-471676.html diakses pada (09/02/2014, 08.25 WIB)

Pelestarian Budaya Tak Benda dalam http://www.koreana.or.kr/months/news view.asp?b_idx=2652&lang=in&page_type=list diakses pada (09/02/2014, 08.02 WIB)

Perhimpunan Pelajar Indonesia Cabang Tiongkok. Tari Saman NCU, setahun tampil 10 kali dalam http://www.ppitnanchang.org/berita-113-tim-tari-saman-ncu-setahun-tampil-10-kali.html diakses pada (11/02/2014, 17.16 WIB)

Rahmi.Tari Saman Atraksi Wisata Unggulan Di Kabupaten Aceh Tengah Nanggroe Aceh Darussalam dalam http://repository.usu.ac.id/handle/ 123456789/33340 diakses pada (23/01/2014, 08.00 WIB)

Republika Online. Indonesia Daftarkan Sawah Bali dan Tari Saman Aceh ke UNESCO dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/03/ 29/lisrok-indonesia-daftarkan-sawah-bali-dan-tari-saman-aceh-ke-unesco

diakses pada (27/02/2014, 08.36 WIB)

Ridhwan Abd Salam. Filosofi tari saman dalam http://lpsn.or.id/artikel/filosofi-tari-saman-1992 diakses pada (23/01/2014, 06.56 WIB)

Ridhwan Abdul Salam. Filosofi Tari Saman dalam http://samansummit.lpsn. name/news/-makalah-filosofi-tari-saman (21/11/2013, 08.45 WIB)

Rum Rosyid pada tulisan yang berjudul Politik Pendidikan Indonesia melalui

http://id.scribd.com/doc/37751047/Politik-Pendidikan-Indonesia diakses


(39)

83

Saman Identitas Masyarakat Gayo http://wartakota.tribunnews.com/ 2012/12/11/saman-identitas-masyarakat-gayo diakses pada (03/02/2014, 20.04 WIB)

Saman Summit : Bentuk Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda dalam

http://regional.kompasiana.com/2013/09/27/saman-summit-2012-bentuk-pelestarian-warisan-budaya-tak-benda-595650.html diakses pada

(10/02/2014, 19.09 WIB)

Saman Summit 2012 dalam http://proximaconvex.com/home/?portfoliocpt

=saman-summit-2012 diakses pada (26/02/2014, 08.58 WIB)

Saman Summit dihelat di Taman Fatahillah dalam http://kultur- majalah.com/index.php/tari/379-saman-summit-2012-dihelat-di-taman-fatahillah diakses pada (10/02/2014, 16.53 WIB)

Sejarah Saman pada Yahoo News dalam

http://id.berita.yahoo.com/sejarah-tari-saman-101115541.html diakses pada (03/02/2014, 20.12 WIB)

Sejarah Tari Saman dalam http://www.sejarahkita.web.id/2010/11/sejarah-tari-saman.html diakses pada (03/02/2014, 16.48 WIB)

Selection Criteria of UNESCO dalam http://whc.unesco.org/en/criteria/ diakses pada (09/02/2014, 21.26 WIB)

Sixth session of the Intergovernmental Committee dalam http://www.unesco. org/culture/ich/en/6COM diakses pada (27/02/2014, 08.30 WIB)

Sosialisasi Perlindungan Warisan Budaya Intangible dalam http://www.bpsnt- makassar.net/index.php/artikel-bpsnt/publikasi/91-sosialisasi-perlindungan-warisan-budaya-intangible.html diakses pada (27/02/2014, 16.23 WIB)

Substance Programming Report CAP Thematic Outline: Protecting, conserving and safeguarding cultural heritage (395) dalam http://sister36c5. unesco.org/Report.aspx?activity=395&report=1&mnret=1 diakses pada (10/02/2014, 08.54 WIB)

Tari Saman Bernilai Seni Bermakna Religi dalam http://sosbud. kompasiana.com/2013/06/11/tari-saman-bernilai-seni-bernuansa-gaib-bermakna-religi-567823.html diakses pada (03/02/2014, 08.31 WIB)

Tari Saman Diakui UNESCO Sebagai Warisan Dunia dalam

http://www.antaranews.com/berita/254729/tari-saman-diakui-unesco-sebagai-warisan-budaya ( 26/02/2012, 10.32 WIB)


(40)

84

Tari Saman Gayo dan Tari Saman Baru Dijembatani dalam

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/tari-saman-gayo-dan-saman-baru-dijembatani diakses pada (11/02/2014, 17.06 WIB)

Tari Saman Masuk Nominasi Warisan Budaya dalam http://bau.umm.ac.id /id/seni-dan-budaya/28-budaya/umm-182-tari-saman-masuk-nominasi-warisan-budaya.html diakses pada (23/02/2014. 16.38 WIB)

Tari Saman Mengalami Dilema Meski Sudah Mendunia dalam http://m.jpnn.

com/news.php?id=150595 diakses pada (10/02/2014, 20.01 WIB)

Tari Saman Menyusul Sertifikasi UNESCO dalam http://www.indonesia.travel/

id/news/detail/162/tari-saman-menyusul-sertifikasi-unesco diakses pada

(21/11/2013, 18.34 WIB)

Tari Saman Perlu Perlindungan Serius dalam

http://id.berita.yahoo.com/tari-saman-perlu-perlindungan-serius-064416387.html diakses pada

(27/02/2014, 17.35 WIB)

Tari Saman Resmi Diakui UNESCO dalam http://www.thecrowdvoice.com/

post/tari-saman-resmi-diakui-unesco-992670.html diakses pada

(10/02/2014, 10.54 WIB)

Tarian Tradisional Saman dari Suku Gayo dalam dianrana-katulistiwa.com/saman.pdf diakses pada (03/02/2014, 21.08 WIB)

The Global Journal. Saman Summit di Taman Fatahillah Meriah dalam

http://theglobejournal.com/seni-budaya/saman-summit-di-taman-fatahillah-jakarta-meriah/index.php diakses pada (10/02/2014, 17.15 WIB)

The List of Intagible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding dalam

https://www.google.com/url?q=http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002 170/217031e.pdf&sa=U&ei=zQXvUomYJ4OHogSGk4HwAg&ved=0CA0

QFjAG&client=internal-uds-cse&usg=AFQjCNHiKb9ENNr4zI0Olr0gGTOOlHdvPw diakses pada

(03/02/2014, 10.31 WIB)

UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai Budaya Dunia dalam http://news.detik. com/read/2011/11/24/191151/1775119/10/unesco-tetapkan-tari-saman-sebagai-warisan-budaya-dunia diakses pada (10/02/2014, 10.41 WIB)

UNESCO. Convention: Saman Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding List-2011

dalam http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=407 diakses pada (10/02/2014, 10.02 WIB)

UNESCO.Convention: Saman Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding List-2011.

(http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=407 diakses pada (03/02/2014, 09.37 WIB)


(41)

85 Voice of America. 2011. UNESCO Resmi Akui Tari Saman sebagai Warisan Budaya Dunia dalam http://www.voaindonesia.com/content/unesco-resmi-akui-tari-saman-sebagai-warisan-budaya-dunia-134563598/101275.html


(1)

80 Website / internet:

Ajang Mahasiswa Indonesia memperkenalkan Budaya Indonesia di Belanda dalam

http://www.ppi-wageningen.org/pmi-2012-ajang-mahasiswa-indonesia-memperkenalkan-budaya-indonesia-di-belanda diakses pada

(08/04/2013, 12.39 WIB )

Antaranews.com 2007-2012 Malaysia klaim 7 budaya Indonesia dalam

http://www.antaranews.com/berita/317054/2007-2012-malaysia-klaim-tujuh-budaya-indonesia diakses pada (02/12/2013, 08.05 WIB)

Asep Muhyidin. Pemertahan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/306 diakses pada

(05/02/2014, 19.13 WIB)

Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh. Antara Tari Saman dan Tari Ratoh Duek dalam http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/2013/12/23/98/ diakses pada (03/02/2014, 20.26 WIB)

BBC Indonesia. Unesco Tetapkan Tari Saman sebagai Budaya Dunia dalam http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111124_samanun

esco.shtml diakses pada (10/02/2014, 09.47 WIB)

Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antar Budaya dalam https://www.google.com/#q=http%3A%2F%2Fwww.unesco.org%2Fnew% 2Ffileadmin%2FMULTIMEDIA%2FHQ%2FCLT%2Fpdf%2Findonesie.pd f) diakses pada (10/02/2014, 09.32 WIB)

Bersama Saman Menjadi Indonesia dalam http://samansummit.lpsn.name/news/

bersama-saman-menjadi-indonesia diakses pada (26/02/2014, 08.56 WIB)

Buku Tari Saman Telah Terbit dalam

http://www.lintasgayo.com/22952/buku-tari-saman-telah-terbit.html diakses pada (27/02/2014, 07.03 WIB)

Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 dalam

http://unesdoc.unesco.org/images/0013/001325/132540e.pdf diakses pada

(09/02/2014, 08.46 WIB)

Dadan Muhammad Ramdan. Keunikan Tari Seribu Tangan dalam

http://www.wisatamelayu.com/id//294-Saman-Keunikan-si-Tari-Tangan-Seribu diakses pada (02/12/2013, 18.34 WIB)

Deskripsi Tari Saman dalam

http://id.scribd.com/doc/143207139/DESKRIPSI-TARI-SAMAN-docx diakses pada (03/02/2014, 08.46 WIB)

Education Grup. Tari Saman Sabet Juara 3 di Swiss dalam http://www.suneducati

ongroup.com/tari-saman-sabet-juara-iii-di-swiss.html?lang=in diakses pada


(2)

81 Gayo Lues Belum Terima Bantuan Tari Saman dalam http://leuserantara.com/

gayo-lues-belum-terima-bantuan-tari-saman/ diakses pada (03/02/2014,

10.42 WIB)

Goenawan Mohammad pada keynote speech Saman Summit 2012 dalam http:// samansummit.lpsn.name/news/-makalah-tentang-komunitas-dan-identitas diakses pada (10/02/2014, 20.38 WIB)

Harian Andalas. Tari Saman Tampil di Festival Musik Etnik Bali dalam

http://www3.harianandalas.com/Aceh/Tari-Saman-Tampil-di-Festival-Musik-Etnik-Bali diakses pada (11/02/2014, 17.39 WIB)

http://publikasi.umy.ac.id/files/journals/8/articles/1608/public/1608-1394-1-PB.pdf diakses pada (20/11/2013, 10.48 WIB)

http://xcelbrain.com/cool-happening/ekskul-favorite/ekskul-tari-saman-sman-26-jakarta/ diakses pada (22/02/2014, 20.21 WIB)

Kehamonisan Gerakan Tari Saman dalam

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/keharmonisan-dan-kerancakan-gerakan-tari-saman diakses pada (03/02/2014, 08.36 WIB)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tari Saman Meriahkan KTT APEC 2012 dalam http://kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=5795&l=id diakses pada (11/02/2014, 18.13 WIB)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam http://samansummit.lpsn.name/ news/-makalah-tari-saman-perkembangan-pelaksanaan-dan-fungsinya diakses (04/02/2014, 16.39 WIB)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jalin Persaudaraan melalui Saman Summit 2012 dalam http://www.kemdiknas.

go.id/kemdikbud/berita/921 diakses pada (10/02/2014, 17.01 WIB)

Keunikan Tari Seribu Tangan dalam http://news.okezone.com/read/2011/05/13/33

7/456806/saman-keunikan-si-tari-tangan-seribu diakses pada (03/02/2014,

19.58 WIB)

Kompas.com. Tari Saman Resmi Diakui UNESCO dalam http://oase.kompas.com/

read/2011/11/24/20173320/Tari.Saman.Resmi.Diakui.UNESCO diakses

pada (20/02/2014, 05.17 WIB)

Lintas Gayo. Didong, Saman dan Guel Masuk Kurikulum ISBI dalam


(3)

82 Menko Kesra Bersyukur Tari Saman Diakui UNESCO dalam http://www.

republika.co.id/berita/senggang/seni-budaya/11/11/24/lv5gnk-menko-kesra-bersyukur-tari-saman-diakui-unesco diakses pada (26/02/2014, 09.09 WIB)

MZ, Latief. Sejarah, Fungsi dan Makna Tari Saman. http://id.shvoong.com/

humanities/arts/2217275-sejarah-fungsi-dan-makna-tari diakses pada

(23/01/2013, 02.48 WIB)

Niam Chomsky melalui tulisan yang berjudul Strategi Diplomasi Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Flight Information Region di atas Kepulauan

Natuna dengan Singapura dan Malaysia dalam

http://www.academia.edu/1775245/Strategi_Diplomasi_Indonesia_dalam_ Menyelesaikan_Sengketa_Flight_Information_Region_diatas_Kepulauan_N

atuna_dengan_Singapura_dan_Malaysia_-_2 diakses pada (27/02/2014,

06.23 WIB)

Operational Guidelines for the Implementation of the World Heritage Convention dalam

http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/19/warisan-dunia-asal-indonesia-471676.html diakses pada (09/02/2014, 08.25 WIB)

Pelestarian Budaya Tak Benda dalam http://www.koreana.or.kr/months/news

view.asp?b_idx=2652&lang=in&page_type=list diakses pada (09/02/2014,

08.02 WIB)

Perhimpunan Pelajar Indonesia Cabang Tiongkok. Tari Saman NCU, setahun tampil 10 kali dalam

http://www.ppitnanchang.org/berita-113-tim-tari-saman-ncu-setahun-tampil-10-kali.html diakses pada (11/02/2014, 17.16

WIB)

Rahmi.Tari Saman Atraksi Wisata Unggulan Di Kabupaten Aceh Tengah Nanggroe Aceh Darussalam dalam http://repository.usu.ac.id/handle/

123456789/33340 diakses pada (23/01/2014, 08.00 WIB)

Republika Online. Indonesia Daftarkan Sawah Bali dan Tari Saman Aceh ke UNESCO dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/03/ 29/lisrok-indonesia-daftarkan-sawah-bali-dan-tari-saman-aceh-ke-unesco diakses pada (27/02/2014, 08.36 WIB)

Ridhwan Abd Salam. Filosofi tari saman dalam

http://lpsn.or.id/artikel/filosofi-tari-saman-1992 diakses pada (23/01/2014, 06.56 WIB)

Ridhwan Abdul Salam. Filosofi Tari Saman dalam http://samansummit.lpsn.

name/news/-makalah-filosofi-tari-saman (21/11/2013, 08.45 WIB)

Rum Rosyid pada tulisan yang berjudul Politik Pendidikan Indonesia melalui

http://id.scribd.com/doc/37751047/Politik-Pendidikan-Indonesia diakses


(4)

83 Saman Identitas Masyarakat Gayo http://wartakota.tribunnews.com/

2012/12/11/saman-identitas-masyarakat-gayo diakses pada (03/02/2014,

20.04 WIB)

Saman Summit : Bentuk Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda dalam

http://regional.kompasiana.com/2013/09/27/saman-summit-2012-bentuk-pelestarian-warisan-budaya-tak-benda-595650.html diakses pada

(10/02/2014, 19.09 WIB)

Saman Summit 2012 dalam http://proximaconvex.com/home/?portfoliocpt

=saman-summit-2012 diakses pada (26/02/2014, 08.58 WIB)

Saman Summit dihelat di Taman Fatahillah dalam http://kultur-

majalah.com/index.php/tari/379-saman-summit-2012-dihelat-di-taman-fatahillah diakses pada (10/02/2014, 16.53 WIB)

Sejarah Saman pada Yahoo News dalam

http://id.berita.yahoo.com/sejarah-tari-saman-101115541.html diakses pada (03/02/2014, 20.12 WIB)

Sejarah Tari Saman dalam

http://www.sejarahkita.web.id/2010/11/sejarah-tari-saman.html diakses pada (03/02/2014, 16.48 WIB)

Selection Criteria of UNESCO dalam http://whc.unesco.org/en/criteria/ diakses pada (09/02/2014, 21.26 WIB)

Sixth session of the Intergovernmental Committee dalam http://www.unesco.

org/culture/ich/en/6COM diakses pada (27/02/2014, 08.30 WIB)

Sosialisasi Perlindungan Warisan Budaya Intangible dalam http://www.bpsnt-

makassar.net/index.php/artikel-bpsnt/publikasi/91-sosialisasi-perlindungan-warisan-budaya-intangible.html diakses pada (27/02/2014, 16.23 WIB)

Substance Programming Report CAP Thematic Outline: Protecting, conserving and safeguarding cultural heritage (395) dalam http://sister36c5.

unesco.org/Report.aspx?activity=395&report=1&mnret=1 diakses pada

(10/02/2014, 08.54 WIB)

Tari Saman Bernilai Seni Bermakna Religi dalam http://sosbud.

kompasiana.com/2013/06/11/tari-saman-bernilai-seni-bernuansa-gaib-bermakna-religi-567823.html diakses pada (03/02/2014, 08.31 WIB)

Tari Saman Diakui UNESCO Sebagai Warisan Dunia dalam


(5)

84 Tari Saman Gayo dan Tari Saman Baru Dijembatani dalam

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/tari-saman-gayo-dan-saman-baru-dijembatani diakses pada (11/02/2014, 17.06 WIB)

Tari Saman Masuk Nominasi Warisan Budaya dalam http://bau.umm.ac.id

/id/seni-dan-budaya/28-budaya/umm-182-tari-saman-masuk-nominasi-warisan-budaya.html diakses pada (23/02/2014. 16.38 WIB)

Tari Saman Mengalami Dilema Meski Sudah Mendunia dalam http://m.jpnn.

com/news.php?id=150595 diakses pada (10/02/2014, 20.01 WIB)

Tari Saman Menyusul Sertifikasi UNESCO dalam http://www.indonesia.travel/

id/news/detail/162/tari-saman-menyusul-sertifikasi-unesco diakses pada

(21/11/2013, 18.34 WIB)

Tari Saman Perlu Perlindungan Serius dalam

http://id.berita.yahoo.com/tari-saman-perlu-perlindungan-serius-064416387.html diakses pada

(27/02/2014, 17.35 WIB)

Tari Saman Resmi Diakui UNESCO dalam http://www.thecrowdvoice.com/

post/tari-saman-resmi-diakui-unesco-992670.html diakses pada

(10/02/2014, 10.54 WIB)

Tarian Tradisional Saman dari Suku Gayo dalam

dianrana-katulistiwa.com/saman.pdf diakses pada (03/02/2014, 21.08 WIB)

The Global Journal. Saman Summit di Taman Fatahillah Meriah dalam

http://theglobejournal.com/seni-budaya/saman-summit-di-taman-fatahillah-jakarta-meriah/index.php diakses pada (10/02/2014, 17.15 WIB)

The List of Intagible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding dalam https://www.google.com/url?q=http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002 170/217031e.pdf&sa=U&ei=zQXvUomYJ4OHogSGk4HwAg&ved=0CA0

QFjAG&client=internal-uds-cse&usg=AFQjCNHiKb9ENNr4zI0Olr0gGTOOlHdvPw diakses pada

(03/02/2014, 10.31 WIB)

UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai Budaya Dunia dalam http://news.detik.

com/read/2011/11/24/191151/1775119/10/unesco-tetapkan-tari-saman-sebagai-warisan-budaya-dunia diakses pada (10/02/2014, 10.41 WIB)

UNESCO. Convention: Saman Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding List-2011 dalam http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=407 diakses pada (10/02/2014, 10.02 WIB)

UNESCO.Convention: Saman Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding List-2011.

(http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=407 diakses pada


(6)

85 Voice of America. 2011. UNESCO Resmi Akui Tari Saman sebagai Warisan Budaya Dunia dalam http://www.voaindonesia.com/content/unesco-resmi-akui-tari-saman-sebagai-warisan-budaya-dunia-134563598/101275.html diakses pada (11/02/2014, 21.10 WIB)