CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

(1)

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

SKRIPSI

Oleh

DEVI KARTIKASARI NIM 09340092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG


(2)

i

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN “DUNIA PEREMPUAN” OLEH KORRIE LAYUN RAMPAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh

DEVI KARTIKASARI NIM 09340092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul Citra Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen “Dunia Perempuan” Oleh Korrie Layun Rampan ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 10-04-2014.

Pembimbing I, Pembimbing II,


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Tanggal 2-05-2014

Mengesahkan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji

1) Drs. Sudjalil, M.Si, M.Pd ……….. 2) Dr. Ajang Budiman, M.Hum ………... 3) Drs. Joko Widodo, M.Si ………... 4) Dr. Ekarini Saraswati, M. Pd .……….


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Devi KartikaSari Nim : 09340092

Jurusan : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul:

Citra Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 2 Mei 2014 Yang menyatakan,


(6)

v

MOTTO Per semba ha n

“ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Mujaddalah: 11)

Ingatlah bahwa kunci kekuatan, pengetahuan adalah kerendahan hati

dan kunci dari pengaruh adalah kesederhanaan. Jadilah orang yang selalu berdiri di atas kakimu

sendiri

Sebagai perwujudan rasa syukurku terhadap Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan untuk ibu dan ayah tercinta, teman-temanku tersayang, para pecinta sastra, serta seseorang yang akan menjadi pendamping hidupku kelak.


(7)

vi ABSTRAK

DEVI KARTIKASARI 2014. Citra Tokoh Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Skripsi. Progam Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:(1) Drs. Ekarini Saraswati, M.Pd (2) Drs. Joko Widodo, M.Si

Kata Kunci: Tokoh perempuan, cerpen, citra.

Penelitian ini merupakan hasil penelaahan deskriptif mengenai citra tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Adapun permasalahan yang ingin diteliti adalah (1) Bagaimanakah keterkaitan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan yang terdiri dari tokoh dan latar pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan, (2) Bagaimanakah perwujudan citra perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis tentang fenomena yang diselidiki sebagaimana adanya, sehingga tahap pendeskripsian makna di dalam teks sastra sepenuhnya tidak bertolak dari makna yang terkandung dalam teks sastra tersebut.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Struktur naratif yang membangun cerita dalam kumpulan cerpen “Dunia Perempuan, yaitu tokoh perempuan dalam cerita menggambarkan karakter masing-masing. Sedangkan latar cerita meliputi tiga unsur, yaitu latar tempat (yang banyak terjadi di rumah tokoh utama) merupakan tempat berlangsungnya berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh utama, latar waktu (biasanya terjadinya pukul berapa dan saat kapan), sedangkan latar sosial (menunjukkan kehidupan tokoh sosial seorang tokoh perempuan yang dalam menjalani kehidupannya sebagai wanita yang sabar, kuat,

dan tangguh dalam perjuangan dan tantangan-tantangannya tersendiri), (2) Perwujudan citra tokoh perempuan digambarkan dalam aspek fisik, psikis,

dan sosial. Citra diri seorang perempuan dalam aspek fisik yaitu dilihat dari segi perilaku tokoh perempuan, jenis kelamin, dan ciri jasmani atau bentuk tubuh tokoh perempuan. Sedangkan citra diri seorang perempuan dalam aspek psikis berkaitan dengan perasaan, perilaku, dan pikiran tokoh perempuan dalam cerita. Perwujudan citra seorang perempuan dalam aspek sosial seorang perempuan yaitu dilihat dari peran sebagai pribadi yang baik, peran sebagai seorang istri, dan peran dalam rumah tangga.


(8)

vii ABSTRACT

DEVI KARTIKASARI 2014. The image of woman character on short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan. Thesis. Program study Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Drs. Ekarini Saraswati, M.Pd (2) Drs. Joko Widodo, M.Si. Key Terms: woman character, short stories, image

This research is the result of descriptive analysis on the image of woman character in short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan. The research problems are (1) How is the interrelatedness between narrative substances and woman’s image from the character and background on short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan, (2) How is the woman’s image realization in the aspect of physic, psychology, and social on short stories “ Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan?

This research used qualitative research design. Qualitative research design produced data descriptive in the form of words from short stories “Dunia Perempuan” by Korrie Layun Rampan”. This research employed descriptive method that making description and systematic illustration from the real phenomena which is researched from the short stories. So, the stage of meaning description in literature text is not far from the meaning contained from that literature text.

The results of this research analysis show that (1) narrative structures which construct the story on the short stories “Dunia Perempuan” that are woman character in the story describe each character. The background of the story covers three substances. Those three substances are place (main character’s house) is the place where the main character pass most of events, time (usually when the events happened), social (show the woman character life in community as patient woman and strong woman in struggling and facing challenges). (2) Woman’s image described in the aspect of physic, psychology, and social. Woman’s images viewed from physical aspect are the woman’s character attitude, sex, and physical appearance woman character. Woman’s images viewed from psychological aspect are felling, attitude, woman’s character thought in the story. Woman’s images viewed from social aspect are the role as good person, wife, and household.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya dan sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Citra Tokoh Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan”.

Disadari sepenuhnya bahwa penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan serta nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui laporan hasil penelian ini, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si. M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dr. Ekarini Saraswati, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, sehingga bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs Joko Widodo, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah yang telah menyalurkan ilmu dan pengetahuannya.


(10)

ix

7. Ibu dan Bapak yang selalu merestui, memberikan motivasi, dan menyayangi. Atas jasa, pengorbanan, dan doa kalian yang menambah motivasi pada keberhasilan skripsi ini.

8. Orang-orang terdekat yang tiada hentinya setia untuk terus bersama. 9. Teman-teman angkatan 2009 Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan dukungan dan semangatnya

10. Seseorang yang selalu memberikan semangat serta motivasinya, dan terus mengingatkanku untuk selalu tegar dalam menghadapi suatu hal apapun, semua itu hanya kuasa Allah SWT.

Semoga allah SWT memberikan limpahan rahmat hidayah-Nya atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis, Amien. Peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih sempurnanya skripsi ini.

Malang, 25 Maret 2014


(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 9

1.2.1 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Tujuan Umum ... 11

1.3.2 Tujuan Khusus ... 11

1.4 Manfaat penelitian ... 11

1.4.1 Manfaat Teoretis ... 11

1.4.2 Manfaat Praktis ... 12

1.5 Penegasan istilah ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Struktur Naratif ... 14

2.2 Tokoh ... 15

2.3 Latar ... 17

2.4 Pengertian Cerpen ... 18

2.4.1 Macam-macam Cerpen ... 19


(12)

xi

2.5 Citra Diri Perempuan ... 22

2.5.1 Citra Perempuan Aspek Fisik ... 24

2.5.2 Citra Perempuan Aspek Psikis ... 25

2.5.3 Citra Perempuan Aspek Sosial ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 27

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.3 Sumber Data dan Subjek Data ... 29

3.3.1 Sumber Data ... 29

3.3.2 Subjek Data ... 31

3.4 Teknik Penelitian ... 32

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.4.2 Indikator Penelitian ... 34

3.4.3 Teknik Pengolahan Data ... 36

3.5 Instrumen Penelitian ... 36

3.6 Prosedur Penelitian ... 38

3.6.1 Tahap Persiapan ... 38

3.6.2 Tahap Pelaksanaan ... 38

3.6.3 Tahap Penyelesaian... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar ... 39

4.2 Tokoh ... 39

4.3 Latar... 45

4.3.1 Latar Tempat ... 45

4.3.2 Latar Waktu ... 49

4.3.3 Latar Sosial ... 52

4.4 Analisis Wujud Citra Tokoh Perempuan ... 53

4.4.1 Pengantar ... 53


(13)

xii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pengantar ... 100

5.2 Kesimpulan ... 100

5.3 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA... 103


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Penelitian ... 35

Tabel 2 Tokoh ... 37

Tabel 3 Latar Tempat dan Peristiwa ... 37

Tabel 4 Latar Waktu dan Peristiwa ... 37

Tabel 5 Latar Sosial ... 37


(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Korpus Data ... 105 Lampiran 2: Sinopsis Cerpen ... 158


(16)

103

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin.1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, suharsimi. 1983. Proposal Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Bina Aksara.

Dick Hartoko & B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Esten, Mursal. 1990. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Moleong, lexy. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Nurgiyanto, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ollenburger, Jane C. dan Helen A. Moore. 2002. Sosiologi Wanita. (Penerjemah Budi Sucahya). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Panuti Sudjiman. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rafiek. 2013. Pengkajian Sastra; Kajian Praktis. Bandung:Refika Aditama. Rampan, Korrie Layun. 2002. Dunia Perempuan. Yogjakarta: Bentang Budaya. Ratna, Nyoman Kutha.2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustanto, Bambang. 2013. “Citra Diri bagi Perempuan Rawan Sosial”. http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/citra-diri-perempuan.html. Diakses 1 September 2013.

Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, Dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Sastra universitas Gadjah Mada.


(17)

104

Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologi. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita. Bandung: Nuansa.

Sumardjo, Jakob. 2004. Kesusastraan Melayu-Rendah Masa Awal. Yogjakarta: Galang Press

Sumardjo, Jakob, & Saini KM. 1986. Apresiasi Kesusastraan Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Stanton, Robert. 2012. An Introduction to Fiction. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra : Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Girimukti Prasaka.


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra merupakan suatu bentuk pengungkapan realita kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi. Sastra itu sendiri adalah sebuah cermin yang memberikan kepada masyarakat mengenai sesuatu hal yang begitu besar, lebih lengkap, lebih hidup dan lebih dramatik. Hasil karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, roman, atau naskah drama tidak pernah terlepas dari hasil karya manusia itu sendiri sehingga menghasilkan nilai-nilai kesusastraan yang sangat bermutu. Banyak hal yang perlu dikaji dalam memahami nilai kesusastraan sebagai wujud hasil karya manusia itu sendiri. Sastra sendiri adalah suatu unsur budaya yang memiliki nilai estetika, dan dinamik kebudayaan yang terkandung dalam hasil karya dan karsa manusia. Sastra telah menjadi sebuah ilmu yang harus dipelajari lebih dalam lagi karena banyak berbagai macam pendekatan-pendekatan sastra dalam kajian kesusastraan.

Bila dilihat dari seluruh sejarah sastra (Semi, 1986:20-21) karya sastra yang baik selalu menjadi tempat nilai-nilai kemanusiaan dan selalu mendapat tempat yang sewajarnya, dipertahankan, serta disebarluaskan. Terlebih lagi di dalam dunia modern yang dilanda oleh mesin dan teknologi, individualisme berkembang pesat, menyebabkan nilai-nilai kemanusiaan menjadi terancam. Masyarakat menjadi terpecah dan tiap kali manusia mengambil tindakan harus melakukan pilihan, antara menjadi manusia atau menjadi mesin. Tiap satu langkah ke depan yang dibuat oleh sains bermakna satu langkah ke belakang untuk


(19)

2

kebudayaan. Dalam hubungan itulah kesusastraan saat ini menjadi sesuatu yang tidak boleh diragukan kemanfaatan dan peranannya di tengah-tengah masyarakat, terutama sebagai pengimbang sains dan teknologi yang kehadirannya juga tidak dapat ditolak. Misi lain dari karya sastra adalah menjadikan dirinya sebagai suatu tempat dimana nilai kemanusiaan mendapat tempat yang sewajarnya, dapat dipertahankan, dan bisa disebarluaskan, terutama di tengah-tengah kehidupan modern yang ditandai dengan menggebunya dunia sains dan teknologi.

Sebuah dunia kesusastraan pada umumnya, peran penulis sangatlah penting untuk mengenalkan hasil karya sastranya kepada para pembaca atau penikmatnya. Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis novel dan cerpen yang cukup dikenal dalam dunia kesusastraan Indonesia. Ia telah menulis sekitar 100 judul buku sastra, di antaranya adalah Novel Upacara dan Api Awan Asap. Tidak hanya melalui novel saja ia mampu menuangkan imajinasinya menjadi sebuah cerita-cerita yang memiliki nilai estetika tinggi, tetapi ia juga memiliki ide dalam penyusunan sebuah antologi cerpen yang berjudul Dunia Perempuan Antologi Cerita Pendek Wanita Cerpenis Indonesia. Antologi cerpen Dunia

Perempuan Antologi Cerita Pendek Wanita Cerpenis Indonesia ini dalam

penyusunannya bertujuan untuk mengenalkan para wanita cerpenis Indonesia dengan berbagai keunikannya. Lewat antologi ini, warna dasar atau nilai estetik wanita-wanita cerpenis Indonesia akan terlihat, karena karya-karya yang dipilih dalam antologi kumpulan cerpen Dunia Perempuan ini merupakan hasil karya sastra yang terbaik.


(20)

3

Cerpen atau cerita pendek dalam sebuah cerita melukiskan peristiwa atau kejadian dengan waktu yang tidak begitu panjang, tetapi lengkap, singkat, serta padat isinya dan terikat pada suatu kesatuan jiwa. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup unik, baik dari segi bentuk maupun pokok persoalan yang diungkapkan. Cerpen adalah bentuk karya sastra yang paling digemari oleh beberapa orang karena cerita-ceritanya yang cukup menarik untuk dibaca. Melalui cerita-cerita dalam bentuk cerpen, seorang penikmat sastra akan lebih mudah memahami makna dari ceritanya. Dalam antologi cerpen Dunia Perempuan Wanita Cerpenis Indonesia cerita-ceritanya melukiskan mengenai pengkhianatan suami, pacar, ataupun tunangan terhadap pasangannya, kesetiaan wanita terhadap suaminya, anak, dan rumah tangga, juga mengenai adat, perjodohan, cinta, dan nasib yang dihubungkan dengan status atau lingkungan.

Hasil karya sastra seperti cerpen memiliki nilai karya sastra yang berfungsi untuk mencatat sejumlah besar kejadian-kejadian yang telah diproses dalam pola-pola kreativitas dan imajinasi. Sebuah cerpen bukan penuturan kejadian yang pernah terjadi, berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tetapi murni ciptaan saja, direka oleh pengarangnya. Meskipun cerpen hanyalah rekaan, namun cerpen ditulis berdasarkan kenyataan kehidupan. Cerpen merupakan cerita rekaan atau narasi (bukan analisis argumentasi) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi di mana saja dan kapan saja), serta relatif pendek. (Sumardjo & Saini, 1986:37).

Suatu karya Sastra, cerpen khususnya banyak mengandung penerapan moral dalam sikap, karakter dan tingkah laku para tokoh dengan pandangan dan tingkah laku para tokoh dalam sebuah karya sastra itu menyebabkan sebuah hasil


(21)

4

karya sastra memiliki unsur cerita yang mengandung nilai ekspresif. Melalui cerita, sikap, karakter dan tingkah laku tokoh-tokohnya, pembaca diharapkan

dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral dan psikologis yang diamanatkan. Lewat kekhasannya, pesan moral dan psikologis dalam sebuah

karya sastra dapat di pandang sebagai sebuah amanat atau pesan dalam sebuah karya sastra.

Semua itu tidak terlepas dari hakikat karya sastra yang bermutu, selain bentuk ungkapan yang indah, karya sastra yang bermutu menyangkut masalah isi ungkapannya, bahasa ungkapannya, dan nilai ekspresinya (Sumardjo & Saini, 1986:5). Berdasarkan semua itu, penilaian terhadap suatu karya sastra sebagai bermutu atau tidak bermutu harus berdasarkan pada penilaian bentuk, isi, ekspresi, dan bahasanya. Sebenarnya unsur-unsur tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, semuanya merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dipisah-pisahkan. Hal ini dapat dikatakan bahwa karya sastra berhubungan dengan penciptaan, kreativitas, dan berhubungan dengan permasalahan kemanusiaan.

Kemajuan dan perkembangan kesusastraan di Indonesia, khususnya cerpen saat ini terlihat dari hasil karya sastra yang diciptakan oleh para pengarang atau sastrawan melalui berbagai media komunikasi. Berkaitan dengan hal tersebut dalam perkembangan teknologi yang sangat tinggi, tatkala persepsi manusia mengenai nilai-nilai kehidupan yang baru berubah mengikuti perkembangan perubahan zaman itu. Sebagai seorang individu yang memiliki sikap santun, semestinya harus menyadari bahwa pengorbanan, pengabdian, dan jasa-jasa seorang perempuan sangatlah mulia, karena perempuan memiliki nilai estetik.


(22)

5

Perempuan bukan hanya bernilai estetis secara fisiknya, tetapi setiap gerak-gerak, tutur kata dan perangai perempuan identik dengan nilai estetikanya.

Citra perempuan itu memang selalu akan abadi, namun seiring dengan perkembangan zaman yang modern saat ini, seringkali pula banyak orang yang melupakannya. Penilaian terhadap citra seorang perempuan yang merupakan bagian seni budaya bangsa, warisan yang sepatutnya dipertahankan untuk dijunjung tinggi nilai kehormatannya. Kaum perempuan yang sering tersisih, termarginalisasi dalam kehidupan masyarakat, terjadi pula dalam dunia sastra.

Perlu diingat pula bahwa perempuan adalah seseorang yang patut dihargai dan dikasihi karena seorang perempuan memiliki peran dan pengaruh yang penting dalam kehidupan di dunia.

Berkaitan dengan hal itu, kedudukan perempuan yang dianggap rendah membuat sebagian orang berfikir bahwa citra perempuan itu dipandang sebelah mata. Padahal jika semua orang dapat merenungkan betapa besarnya jasa-jasanya maka tidak akan ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Di zaman yang sudah modern seperti sekarang, kedudukan seorang perempuan seharusnya tidak lagi dipandang sebelah mata, karena perempuan pada zaman sekarang ini sudah banyak yang bekerja keras, berpendidikan tinggi, ulet, bertalenta, dan memiliki kepribadian yang luhur. Citra perempuan adalah gambaran mengenai pribadi seorang perempuan yang dalam menjalani kehidupanya, perempuan sering tersisih dan dijadikan objek kekerasan oleh kaum laki-laki.

Citra diri merupakan semua wujud gambaran mental dan tingkah laku keseharian yang menunjukkan ciri khas tokoh (Sugihastuti, 2000:7). Sosok


(23)

6

perempuan dalam kehidupan modern saat ini sudah menunjukkan perubahan-perubahan yang signifikan. Terbukti dengan adanya kenyataan sosial bahwa perempuan mampu bekerja keras seperti laki-laki. Perempuan memang selalu berada pada posisi subordinat, namun sesuai perkembangannya perempuan mampu menunjukkan eksistensinya. Perempuan dalam kehidupan sosial sedikit banyak masih dipengaruhi unsur sosial, kebudayaan, serta tata nilai yang dianut dalam sekelompok masyarakat, sehingga memberikan gambaran citra diri perempuan tersebut baik dalam wujud psikis serta perlakuan-perlakuan terhadap masyarakat yang lain.

Dewasa ini, sukar memberikan suatu gambaran mengenai perempuan dan kepribadiaanya secara bulat, karena sejak dahulu perempuan telah menampilkan dirinya dalam berbagai cara terlebih-lebih penampilan itu ditujukan dalam sifat dan sikap terhadap masalah yang dihadapinya, antara lain perannya sebagai istri, ibu, maupun sebagai anggota masyarakat. Namun pada umumnya perempuan digambarkan memiliki sikap pasrah, halus, sabar, setia, berbakti, dan sifat yang lain.

Sebuah cipta sastra yang baik, mengajak seseorang untuk merenungkan masalah-masalah kehidupan, mengajak orang untuk berkontemplasi, menyadarkan dan membebaskannya dari segala belenggu-belenggu dari pikiran-pikiran yang jahat dan keliru. Sebuah ciptakarsa menyadarkan seseorang untuk mengasihi manusia lain terutama seorang perempuan. Bahwa nasib seseorang meskipun berbeda-beda namun memiliki persamaan-persamaan umum, bahwa mereka memiliki kekurangan-kekurangan dan kelebihan, dan bahwa mereka ditakdirkan


(24)

7

untuk hidup, sedang hidup bukanlah sesuatu yang gampang tapi penuh dengan perjuangan-perjuangan dan tantangan. Tantangan-tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri (Esten, 1990:8-9).

Penelitian ini, menyangkut dengan citra seorang perempuan bahwa peranan, kedudukan, pengorbanan, pengabdian, kebaikan dan jasa-jasa seorang perempuan sangatlah mulia. Penilaian terhadap peranan, kedudukan, serta citra seorang perempuan yang merupakan bagian dari seni budaya bangsa, warisan yang sepatutnya dipertahankan dan dijunjung tinggi, karena sudah tidak ada lagi diskriminasi antara hak perempuan dan laki-laki. Kedudukan seorang perempuan, serta citra diri seorang perempuan dalam menjalani kehidupannya, merupakan inti pokok masalah dalam mengkaji antologi kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan.

Dipilihnya kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan yang diberi pengantar dari seorang sastrawan terkenal yaitu Sapardi

Djoko Damono sebagai objek kajian penelitian ini karena dalam kumpulan cerpen ini memiliki bobot nilai sastra yang bersifat mendidik dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan serta pemikiran-pemikiran untuk mempertahankan dan mengembangkan citra seorang perempuan yang luhur dan dalam peranannya dalam sebuah dunia kehidupan. Kedudukan, peranan, dan citra seorang perempuan tergambar jelas dalam suatu pepatah yang mengatakan “Perempuan adalah sebagai perhiasan dunia”. Perempuan sebagai seseorang yang patut dihargai dan dibanggakan melalui perjuangan seorang perempuan yang benar-benar ingin menjadi panutan dan teladan bagi semua orang maupun dalam


(25)

8

menjalani dunia kehidupannya. Peneliti juga sangat tertarik pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie layun Rampan karena antologi kumpulan cerpen ini banyak mengisahkan mengenai kehidupan seorang perempuan yang dalam menjalani kehidupannya penuh dengan perjuangan dan keteladanannya.

Dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan terdapat 55 kumpulan cerpen, tetapi peneliti hanya memfokuskan pada 10 kumpulan cerpen, yaitu (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim, (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira. Dipilihnya 10 kumpulan cerpen tersebut karena cerpen tersebut menceritakan mengenai perjuangan dan ketegaran seorang perempuan dalam menghadapi cobaan hidupnya. Mereka, perempuan tersebut banyak yang dikhianati, disiksa oleh suami atau bahkan oleh pacarnya. Dalam hal ini keadaan seperti itu sangat mempengaruhi mental dan psikis seorang perempuan, hal inilah yang menyebabkan citra seorang perempuan dianggap rendah oleh kaum laki-laki. Untuk itu, seorang perempuan harus berjuang dalam menjalani kehidupannya agar menjadi seorang perempuan yang kuat dan tangguh.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa citra tokoh seorang perempuan sangat menarik untuk perlu ditelaah lebih mendalam. Metode yang cocok adalah metode, tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis tentang


(26)

9

fenomena yang diselidiki.. Penelitian yang dilakukan oleh penulis sebenarnya bukan penelitian baru. Hal ini karena penelitian semacam ini juga pernah dilakukan oleh penulis lainnya. Salah satu penelitian yang hampir sama yakni penelitian yang dikaji oleh Ratih Prioritasari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian yang Ratih Prioritasari tulis adalah penelitian yang berjudul “Citra Wanita Tokoh Utama dalam Novel Ronggeng Karya Dewi Linggasari dan Skenario Pembelajarannya Di SMA” dengan tiga permasalahan yang dibahas yakni: (1) bagaimanakah citra diri tokoh utama wanita dalam novel Ronggeng karya Dewi Linggasari, (2) bagaimanakah citra sosial tokoh utama wanita dalam Ronggeng karya Dewi Linggasari, (3) bagaimanakah skenario pembelajaran novel Ronggeng karya Dewi Linggasari di SMA. Penelitian tersebut menganalisis mengenai citra sosial pada tokoh utama wanita, sementara pada tulisan ilmiah yang saya tulis ini menganalisis mengenai citra fisik, psikis, dan sosial pada tokoh perempuan.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh deskripsi mengenai Citra tokoh perempuan dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menunjang studi apresiasi sastra, maupun masyarakat pembaca.

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian dapat mengarah dan mengenai sasaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini masalah yang akan dianalisis sebagai berikut:


(27)

10

1. Unsur-unsur naratif yang dibatasi pada tokoh dan latar.

2. Wujud citra perempuan pada tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

Sesuai dengan masalah dalam judul penelitian ini, cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan adalah berjumlah 55 macam cerpen, maka perlu dilakukan pembatasan. Dalam hal ini pembatasan peneliti dilakukan untuk sebatas obyek yang akan dikaji, yang hanya akan peneliti fokuskan pada sepuluh cerpen, yakni: (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim. (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira.

1.2.1 Rumusan Masalah

Untuk menjelaskan arah dan pemecahan masalah yang diteliti, maka sesuai dengan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterkaitan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan yang terdiri dari tokoh, dan latar pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan?

2. Bagaimana perwujudan citra perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan?


(28)

11

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Agar penelitian berjalan secara sistematis dan terarah, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang:

1. Mendeskripsikan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan yang terdiri dari tokoh, dan latar.

2. Mendeskripsikan perwujudan citra tokoh perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi pembaca mengenai studi analisis struktur naratif dan citra tokoh perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan, serta bagi perkembangan ilmu khususnya Sastra Indonesia dapat meningkatkan dan mengembangkan apresiasi terhadap kajian karya sastra yang berkaitan dengan citra perempuan.


(29)

12

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitiaanya mengenai struktur naratif pembangun cerita dan citra diri tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memperoleh pemahaman tentang berbagai makna citra diri dalam kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan. Penelitian ini, diharapkan dapat membangkitkan minat baca terutama karya sastra, dan juga lebih memahami serta menghargai karya para sastrawan dan budayawan Indonesia.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk memudahkan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Citra diri merupakan semua wujud gambaran mental dan tingkah laku keseharian yang menunjukkan ciri khas tokoh (Sugihastuti, 2000:7).

2. Citra fisik merupakan gambaran fisik yang memiliki hubungan terhadap pengembangan tingkah laku (Sugihastuti, 2000:82).

3. Citra psikis merupakan gambaran kekuatan emosional dari aspek psikologi, perasaan, pemikiran, aspirasi, perilaku, dan keinginan terhadap hal-hal yang ada di sekitar (Sugihastuti, 2000:95).


(30)

13

4. Citra sosial merupakan gambaran sikap yang memiliki hubungan dengan norma-norma dan sistem nilai yang belaku di masyarakat (Sugihastuti, 2000:98).

5. Cerpen adalah cerita rekaan atau narasi (bukan analisis argumentasi) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi dimana saja dan kapan saja), serta relatif pendek (Sumardjo & Saini, 1986:37).

6. Tokoh adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilakan dalam sebuah cerita (Jones dalam Nurgiyantoro, 1995:165) 7. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya

lakuan dalam karya sastra (Panuti Sudjiman, 1990:46)

8. Naratif adalah teori mengenai system narasi yang membahas alur, penokohan, aspek ruang dan waktu, dan lokalisasi (Hartoko dan Rahmanto, 1986:92)


(1)

menjalani dunia kehidupannya. Peneliti juga sangat tertarik pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie layun Rampan karena antologi kumpulan cerpen ini banyak mengisahkan mengenai kehidupan seorang perempuan yang dalam menjalani kehidupannya penuh dengan perjuangan dan keteladanannya.

Dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan terdapat 55 kumpulan cerpen, tetapi peneliti hanya memfokuskan pada 10 kumpulan cerpen, yaitu (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim, (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira. Dipilihnya 10 kumpulan cerpen tersebut karena cerpen tersebut menceritakan mengenai perjuangan dan ketegaran seorang perempuan dalam menghadapi cobaan hidupnya. Mereka, perempuan tersebut banyak yang dikhianati, disiksa oleh suami atau bahkan oleh pacarnya. Dalam hal ini keadaan seperti itu sangat mempengaruhi mental dan psikis seorang perempuan, hal inilah yang menyebabkan citra seorang perempuan dianggap rendah oleh kaum laki-laki. Untuk itu, seorang perempuan harus berjuang dalam menjalani kehidupannya agar menjadi seorang perempuan yang kuat dan tangguh.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa citra tokoh seorang perempuan sangat menarik untuk perlu ditelaah lebih mendalam. Metode yang cocok adalah metode, tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis tentang


(2)

fenomena yang diselidiki.. Penelitian yang dilakukan oleh penulis sebenarnya bukan penelitian baru. Hal ini karena penelitian semacam ini juga pernah dilakukan oleh penulis lainnya. Salah satu penelitian yang hampir sama yakni penelitian yang dikaji oleh Ratih Prioritasari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian yang Ratih Prioritasari tulis adalah penelitian yang berjudul “Citra Wanita Tokoh Utama dalam Novel Ronggeng Karya Dewi Linggasari dan Skenario Pembelajarannya Di SMA” dengan tiga permasalahan yang dibahas yakni: (1) bagaimanakah citra diri tokoh utama wanita dalam novel Ronggeng karya Dewi Linggasari, (2) bagaimanakah citra sosial tokoh utama wanita dalam Ronggeng karya Dewi Linggasari, (3) bagaimanakah skenario pembelajaran novel Ronggeng karya Dewi Linggasari di SMA. Penelitian tersebut menganalisis mengenai citra sosial pada tokoh utama wanita, sementara pada tulisan ilmiah yang saya tulis ini menganalisis mengenai citra fisik, psikis, dan sosial pada tokoh perempuan.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh deskripsi mengenai Citra tokoh perempuan dalam Kumpulan Cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menunjang studi apresiasi sastra, maupun masyarakat pembaca.

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian dapat mengarah dan mengenai sasaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini masalah yang akan dianalisis sebagai berikut:


(3)

1. Unsur-unsur naratif yang dibatasi pada tokoh dan latar.

2. Wujud citra perempuan pada tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

Sesuai dengan masalah dalam judul penelitian ini, cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan adalah berjumlah 55 macam cerpen, maka perlu dilakukan pembatasan. Dalam hal ini pembatasan peneliti dilakukan untuk sebatas obyek yang akan dikaji, yang hanya akan peneliti fokuskan pada sepuluh cerpen, yakni: (1) Kalau Timur Masih Memanggil oleh Saadah Alim. (2) Kesepian oleh Suwarsih Djojopuspito, (3) Perempuan Lain oleh Titie Said, (4) Meja Gambar oleh Titis Basino, (5) Tikus oleh Upita Agustine, (6) Istri Model Baru oleh Rayni N. Massardi, (7) Hati oleh Nenden Lilis A, (8) Pernikahan oleh Mona Sylviana, (9) Perempuan oleh Fitri Astuti Lestari, (10) Pernikahan Angin oleh Dianing Widya Yudhistira.

1.2.1 Rumusan Masalah

Untuk menjelaskan arah dan pemecahan masalah yang diteliti, maka sesuai dengan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterkaitan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan yang terdiri dari tokoh, dan latar pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan?

2. Bagaimana perwujudan citra perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial pada kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan?


(4)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Agar penelitian berjalan secara sistematis dan terarah, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang:

1. Mendeskripsikan unsur-unsur naratif yang terkait dengan citra perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan yang terdiri dari tokoh, dan latar.

2. Mendeskripsikan perwujudan citra tokoh perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi pembaca mengenai studi analisis struktur naratif dan citra tokoh perempuan pada kumpulan cerpen Dunia Perempuan oleh Korrie Layun Rampan, serta bagi perkembangan ilmu khususnya Sastra Indonesia dapat meningkatkan dan mengembangkan apresiasi terhadap kajian karya sastra yang berkaitan dengan citra perempuan.


(5)

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitiaanya mengenai struktur naratif pembangun cerita dan citra diri tokoh perempuan dalam aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.

2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memperoleh pemahaman tentang berbagai makna citra diri dalam kumpulan cerpen “Dunia Perempuan” oleh Korrie Layun Rampan. Penelitian ini, diharapkan dapat membangkitkan minat baca terutama karya sastra, dan juga lebih memahami serta menghargai karya para sastrawan dan budayawan Indonesia.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk memudahkan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Citra diri merupakan semua wujud gambaran mental dan tingkah laku keseharian yang menunjukkan ciri khas tokoh (Sugihastuti, 2000:7).

2. Citra fisik merupakan gambaran fisik yang memiliki hubungan terhadap pengembangan tingkah laku (Sugihastuti, 2000:82).

3. Citra psikis merupakan gambaran kekuatan emosional dari aspek psikologi, perasaan, pemikiran, aspirasi, perilaku, dan keinginan terhadap hal-hal yang ada di sekitar (Sugihastuti, 2000:95).


(6)

4. Citra sosial merupakan gambaran sikap yang memiliki hubungan dengan norma-norma dan sistem nilai yang belaku di masyarakat (Sugihastuti, 2000:98).

5. Cerpen adalah cerita rekaan atau narasi (bukan analisis argumentasi) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi dimana saja dan kapan saja), serta relatif pendek (Sumardjo & Saini, 1986:37).

6. Tokoh adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilakan dalam sebuah cerita (Jones dalam Nurgiyantoro, 1995:165) 7. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya

lakuan dalam karya sastra (Panuti Sudjiman, 1990:46)

8. Naratif adalah teori mengenai system narasi yang membahas alur, penokohan, aspek ruang dan waktu, dan lokalisasi (Hartoko dan Rahmanto, 1986:92)