PERENCANAAN KEUANGAN PT SEPATU BATA, Tbk.

PERENCANAAN KEUANGAN
PT SEPATU BATA, Tbk.

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
Dini Pratama Sari
08610340

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FEBRUARI 2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi yang berjudul “Perencanaan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk”
disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan
di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah
Malang. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan pengarahan
dalam proses pemograman mata kuliah.
2. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kemudahan dalam
kepengurusan masalah akademik selama kuliah.
3. Drs. Warsono, M.M..,selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan petunjuk dalam proses penyusunan skripsi ini.

iii

4. Dra. Erna Retna. R, M.M, AFP, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang
penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga

selesainya penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mendidik penulis dalam menempuh studi.
6. Papa, mama dan nenek tersayang, serta keluargaku tercinta, yang tidak pernah
kering akan doa, perhatian dan dorongan baik moril maupun spiritual.
7. Special to my heart Wahyudi Erpani makasih ya buat dukungannya dan udah
bantuin dalam banyak hal.
8. My best friend Mila, Aning, Dita, Fano, Idhur makasih buat semua
kebaikannya.
9. Teman – teman angkatan 2008 kelas F yang selalu kompak, moga terjalin
selamanya.
Semoga Allah SWT, akan selalu memberikan bimbingan, pahala atas segala
jasa dan bantuan yang telah diberikan pada penulis.
Demi kesempurnaan skripsi ini, segala saran dan sumbangan pemikiran sangat
diharapkan, dan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 6 Februari 2013


Penulis

iv

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... ix
ABSTRAKSI ............................................................................................................... x

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Batasan Penelitian ............................................................................................ 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................................... 5

BAB II.

1. Tujuan Penelitian

.......................................................................... 5

2. Kegunaan Penelitian

.......................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu .................................................................... 7
B. Tinjauan Teori .............................................................................................. 7
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 17
BAB III.

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Sifat Penelitian..................................................................... ..18
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................. 18
v

3. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................. 19
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
5. Teknik Analisis Data ............................................................................. 20
BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. ..22
B. Analisis Data ......................................................................................... 28
C. Pemabahasan Hasil Analisis Data ......................................................... 38

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... ..41
B. Saran ...................................................................................................... 41


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Penjualan dan Laba Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2007
Sampai 2011 ................................................................................................ 2
Tabel 4.1 Penjualan Bersih Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003 Sampai
2011 ........................................................................................................... 28
Tabel 4.2 Pertumbuhan Penjualan Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003
Sampai 2011 (Persen) .................................................................................. 29
Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012
Pada PT Sepatu Bata, Tbk........................................................................ 32
Tabel 4.4 Neraca Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012 Pada PT
Sepatu Bata, Tbk ....................................................................................... 34
Tabel 4.5 Neraca Aktual Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013 Pada PT
Sepatu Bata, Tbk ....................................................................................... 34
Tabel 4.6 Laporan laba Rugi Pada PT Sepatu Bata, Tbk .......................................... 35

Tabel 4.7 Kinerja Keuangan Tahun 2011, 2012, dan 2013....................................... 36
Tabel 4.8 Laporan laba Rugi Pada PT Sepatu Bata, Tbk .......................................... 37
Tabel 4.9 Kinerja Keuangan Tahun 2011 dan 2013.................................................. 37

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................... 17
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi ................................................................................. 25

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Laporan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003-2011 .................. 45
Lampiran 2 Pertumbuhan Penjualan Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003
Sampai 2011 (Persen) ............................................................................. 55
Lampiran 3 Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun
2012 Pada PT Sepatu Bata, Tbk ............................................................. 57

Lampiran 4 Neraca Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012
Pada PT Sepatu Bata, Tbk....................................................................... 58
Lampiran 5 Neraca Aktual Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013
Pada PT Sepatu Bata, Tbk....................................................................... 59
Lampiran 6 Laporan laba Rugi Pada PT Sepatu Bata, Tbk ....................................... 60
Lampiran 7 Kinerja Keuangan Tahun 2011 dan 2013 ............................................... 61

ix

DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo dan Basri, 2005, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE
Yogyakarta.
Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Mintono, 2005, Analisis Peramalan Keuangan Pada PT. Towelindo Utama, Tbk,
Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan.
Sundjaja dan Barlian, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Cetakan Kedua,
Penerbit Atas Kerjasama Penulis dengan Yayasan Honda Motor.
Supriyanto. 2005, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty.
Yogyakarta.

Weston J. Fred & Copeland E Thomas, 2003, Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.
Houston & Brigham, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh,
Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.
Syamsudin. Luqman, 2009, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama,
Penerbit Erlangga Jakarta.
(Filona93.blogspot.com/2011/11/perkembangan-perdagangan-sepatu.html).

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemenuhan kebutuhan sandang menjadi hal pokok dan menjadi salah
satu kebutuhan yang harus terpenuhi, salah satunya yaitu mengenai kebutuhan
alas kaki atau sepatu. Produk sepatu merupakan salah satu kebutuhan sandang
yang keberadaannya diperlukan terutama bagi orang-orang yang memiliki
keinginan untuk menjaga penampilan mereka.
Kondisi perkembangan produk sepatu di Indonesia Pada dekade tahun
1990 an, kulit indonesia menjadi incaran indusri sepatu dunia, karena mutunya
sangat khas. Indonesia ekspor sepatu sport 70% dari total ekspor. Total pasar
sepatu dunia sekitar US$47,80 milyar. Tahun 2011 ekspor sepatu bakal

tumbuh 10% dibanding tahun 2010. Artinya, nilai ekspor alas kaki di prediksi
akan meningkat dari US$ 2,10 miliar tahun ini menjadi US$ 2,40 miliar di
2011. Sebaliknya, penjualan alas kaki lokal di dalam negeri bakal melorot
lantaran sulit menandingi serbuan sepatu asal China yang lebih murah.
penurunan

(dipasar

domestik)

bisa

sampai

20%.

(Filona93.blogspot.com/2011/11/perkembangan-perdagangan-sepatu.html).
Sampai akhir tahun 2010, nilai penjualan alas kaki di dalam negeri akan
mencapai sekitar Rp25,00 triliun. Sisanya sepatu impor yang sebagian besar
dari China. Dengan penurunan sebesar 20%, tahun depan, artinya, penjualan

sepatu merek lokal akan merosot dari Rp15,00 triliun tahun ini menjadi Rp12
triliun. Padahal, secara nasional, penjualan alas kaki di dalam negeri pada

1

tahun

2011

diprediksi

bakal

tumbuh

lebih

dari

20%.

(Filona93.blogspot.com/2011/11/perkembangan-perdagangan-sepatu.html).
PT Sepatu Bata, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
yang bergerak dalam bidang produksi produksi sepatu dengan berbagai jenis
dan model. Dalam perkembangan kinerja keuangannya selama ini PT Sepatu
Bata, Tbk selama ini menunjukkan adanya perkembangan yang kurang baik
yang ditunjukkan adanya penurunan hasil penjualan selama lima periode
terakhir. Penurunan tersebut menunjukkan atas kemampuan perusahaan dalam
pengelolaan kinerja keuangan yang dihasilkan perusahaan. Adapun untuk
membuktikan kondisi tersebut maka akan disajikan data mengenai hasil
penjualan selama tahun 2007 sampai 2011 secara lengkap dapat disajikan pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Penjualan dan Laba Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2007
Sampai 2011
Tahun
Penjualan
Total Aktiva
2007
493.717.353
332.080.232
2008
539.762.355
401.300.579
2009
598.466.433
416.679.147
2010
644.189.190
484.252.555
2011
678.591.535
516.649.305
Sumber: ICMD, 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dikatakan bahwa selama tahun 2007
sampai 2011 PT Sepatu Bata, Tbk mampu memaksimalkan penggunaan
sumber daya yang dimiliki sehingga penjualan menunjukkan adanya
peningkatan. Peningkatan penjualan juga diikuti dengan peningkatan atas total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, kenyataan tersebut menunjukkan Adanya

2

keterkaitan antara jumlah pencapaian penjualan terhadap total aktiva yang
digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Berdasarkan data penjualan dan total aktiva dapat dikatakan bahwa
selama periode tersebut hasil penjualan yang diperoleh mampu meningkatkan
pencapaian laba perusahaan. Berdasarkan data penjualan dan total aktiva yang
diperoleh perusahaan dapat digunakan sebagai dasar peneliti dalam proses
penyusunan perencanaan keuangan pada perusahaan, sehingga dapat diketahui
bagaimana hasil peramalan keuangan untuk tahun 2013. Upaya untuk
melakukan peramalan tersebut dilakukan untuk memberikan jaminan atas
upaya pengembangan aktitas yang dilakukan.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada
perencanaan. Perencanaan keuangan sangat penting bagi perusahaan.
Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi
yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan
ramalan keuangan (forecasting) dan pengendalian keuangan. Ramalan
keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan
perusahaan.
Jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode
mendatang dapat diketahui maka manajemen keuangan dapat memikirkan cara
yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi
dasar pengendalian efektif keuangan. Peramalan keuangan dapat memberikan

3

dukungan kepada pihak manajemen agar seluruh aktivitas yang dilakukan
perusahaan dapat mewujudkan tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang.
Proses perencanaan itu dimulai dengan ramalan penjualan untuk
memprediksi tingkat atau volume pada masa yang akan datang. Aktiva yang
dibutuhkan untuk memenuhi target penjualan itu ditentukan, dan keputusan
diambil dengan mempertimbangkan bagaimana aktiva yang dibutuhkan itu
akan dibiayai. Pada tahap tersebut, laporan laba rugi dan neraca dapat
diproyeksikan, sehingga laba, deviden per saham, serta rasio-rasio utama dapat
diramalkan.
Ramalan penjualan (sales forecasting) merupakan ramalan unit dan
nilai uang penjualan suatu perusahaan, untuk suatu periode di masa mendatang
yang umumnya didasarkan pada trend penjualan terakhir dipadukan dengan
ramalan prospek perekonomian yang akan datang. Rencana penjualan menjadi
dasar perencanaan berkala dalam perusahaan, karena praktis semua
perencanaan lainnya disusun atas dasar ini. Jika informasi atau perencanaan
keuangan ini disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul
“Perencanaan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil
perumusan masalah sebagai berikut:

4

1. Bagaimana laporan keuangan performa PT Sepatu Bata, Tbk untuk tahun
2013?
2. Bagaimana kinerja keuangan yang diharapkan PT Sepatu Bata, Tbk.
Tahun 2013?

C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat dengan tujuan agar permasalahan yang
dibahas tidak meluas maka perencanaan keuangan yang digunakan yaitu
dengan periode tahunan dan data yang digunakan yaitu tahun 2003-2011.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui laporan keuangan performa PT Sepatu Bata, Tbk
untuk tahun 2013.
b. Untuk mengetahui kinerja keuangan yang diharapkan PT Sepatu Bata,
Tbk. Tahun 2013.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Manajemen PT Sepatu Bata, Tbk
Hasil dari penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai bahan
pertimbangan atau acuan dalam menyusun ramalan keuangan di masa
mendatang.

5

b. Bagi Investor PT Sepatu Bata, Tbk.
Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi pada perusahaan
tersebut.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi
untuk penelitian lebih lanjut.

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu
Mintono (2005), dengan obyek penelitian PT. Towelindo Utama, Tbk,
dengan menggunakan data tahun 2000 sampai 2004. Kesimpulan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa nilai penjualan estimasi sebesar Rp
739.690.307.102,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,27%. Dengan
tingkat pertumbuhan penjualan tersebut maka besarnya penjualan yang
diestimasikan tahun 2005 yaitu sebesar Rp 13.215.889.665,00. Untuk
mendukung realisasi atas peningkatan penjualan tahun 2005, PT. Towelindo
Utama, Tbk. membutuhkan nilai aset sebesar Rp 550.349.192.008,00. Dengan
demikian besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp
23.420.430.446,00

B.

Tinjauan Teori
1. Perencanaan Keuangan Pada Perusahaan
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta
dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu
yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan
adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Supriyanto, 2005:4).

7

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan
sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang
mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan
untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan
keuangan : (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari
penyusunan budget kas perusahaan. (2) Perencanaan laba, perencanaan
laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.
Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan
intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang
maupun yang akan datang. (Sundjaja dan Barlian, 2006:162)
Manajemen tidak hanya berurusan dengan operasi pada tahun
berjalan. Operasi perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang juga
harus dipikirkan dengan seksama. Hal ini harus dilakukan karena kondisi
lingkungan yang selalu berubah. Untuk itu, perusahaan memerlukan
perencanaan jangka panjang yang diharapkan mampu mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi. Begitu juga dalam bidang keuangan,
manajemen keuangan mempunyai tanggung jawab untuk membuat
perencanaan keuangan jangka panjang.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang
penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu
mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang
akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan finansial jangka
panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan

8

jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan
yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya
pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang
sangat kompleks. Kemajuan teknik, pajak-pajak yang tinggi, fluktuasi
tingkat bunga, tingkat bunga, semakin tajamnya persaingan, semakin
banyaknya usaha-usaha yang dilaksanakan perusahaan dan sebagainya
mendorong adanya hal-hal yang dapat menyebabkan manajemen untuk
melaksanakan

pemborosan-pemborosan

usaha,

apabila

tidak

direncanakan (Gitosudarmo dan Basri, 2005:265)
Perusahaan-perusahaan yang dijalankan dengan baik umumnya
mendasarkan rencana operasi mereka pada seperangkat ramalan laporan
keuangan. Proses perencanaan dimulai dengan ramalan penjualan untuk
masa lima tahun mendatang atau lebih. Aktiva dibutuhkan untuk
memenuhi target penjualan itu ditentukan dan keputusan diambil dengan
mempertimbangkan bagaimana aktiva yang dibutuhkan itu akan dibiayai.
Pada tahap tersebut laporan laba rugi dan neraca dapat diproyeksikan
sehingga laba dividen per saham serta rasio-rasio utama dapat
diramalkan.
2. Langkah-Langkah Perencanan Keuangan
Langkah-langkah

dalam

penyusunan

rencana

meliputi:

(Gitosudarmo dan Basri, 2005:268-269).
a). Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan
(formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan

9

untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional
atau internasional, atau dominan dalam suatu cabang industri
tertentu. Sedangkan tujuan jangka pendek dapat berupa kenaikan
penjualan dengan prosentase tertentu pada tahun depan, sukses
dalam menampilkan produk baru dan sebagainya. Tujuan keuangan
harus diserasikan dengan tujuan perusahaan itu, jadi tujuan keuangan
pada dasarnya adalah menjaga liquiditas, rentabilitas dan kontinuitas
usaha. Berhasil tujuan tersebut akan menjamin tercapainya
kemakmuran (wealth) dari para pemegang saham atau pemilik
perusahaan.
b). Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan
perusahaan.
Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya,
dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Kalau
data itu diperoleh kebenaran, dari data itupun tetap masih
meragukan, dan memang masa depan itu pasti mengandung resiko.
Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna
memperkirakan perubahan-perubahan terhadap faktor-faktor yang
terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c). Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur
Dimaksudkan untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap
aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi saling

10

bertabrakan, saling lempar tanggung jawab. Dengan koordinasi yang
baik maka tujuan akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
d). Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas.
Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu
meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan
adanya fleksibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencananya,
terutama rencana jangka pendeknya. Variabel budged adalah salah
satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.
Brigham dan Houston, (2004:117) proses perencanaan keuangan
dimulai dengan :
1. Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan
tinjauan atas penjualan selama lima atau sepuluh tahun yang lalu,
yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan
untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan

Houston, 2004:117).

Perencanaan penjualan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu
biasanya dilakukan oleh departemen pemasaran yang diserahkan
kepada manajer keuangan. Dengan dasar rencana penjualan, manajer
keuangan memperkirakan aliran kas bulanan yang dibuat berdasarkan
rencana penerimaan penjualan dan rencana produksi, rencana
persediaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan penjualan.
Manajer juga menentukan tingkat aktiva tetap yang dibutuhkan dan
dana yang dibutuhkan untuk mendukung produksi dan penjualan.

11

Pada praktiknya mendapatkan data yang baik merupakan aspek yang
sulit dalam peramalan. Ramalan penjualan didasarkan pada analisis
data eksternal, internal ataupun gabungan dari keduanya (Sundjaja dan
Barlian, 2003:164).
2. Peramalan Laporan Keuangan, langkah-langkahnya : (Brigham dan
Houston, 2004:120).
a) Meramalkan laporan rugi laba
Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk
mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah
laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun
tersebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang rasio biaya
operasi, tarip pajak, beban bunga dan rasio pembayaran dividen.
b) Meramalkan neraca
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan neraca, antara
lain : (1) penjualan yang lebih tinggi harus didukung oleh
penambahan aktiva, (3) kenaikan sebagian aktiva dapat dibiayai
oleh kenaikan spontan dalam utang usaha dan pos-pos akrual serta
laba ditahan, dan (3) setiap kekurangan harus dibiayai oleh sumbersumber eksternal, dengan menggunakan kombinasi dari utang dan
saham preferen atau saham biasa.
c) Mendapatkan dana tambahan yang diperlukan
Dana tambahan yang diperlukan (AFN=Additional Funds Needed)
adalah dana yang harus diperoleh perusahaan secara eksternal

12

melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen
baru.
Rencana keuangan jangka panjang (strategi) adalah rencana
kegiatan keuangan jangka panjang dan antisipasi pengaruh keuangan dari
kegiatan perusahaan. Periode rencana tersebut berkisar antara 2 tahun
sampai 10 tahun. Rencana keuangan jangka panjang merupakan bagian
dari rencana strategi yang terintegrasi dengan rencana produksi, rencana
pemasaran, dan rencana lainnya dengan menggunakan asumsi umum dan
tujuan yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis
perusahaan,

dalam

rencana

tersebut

dipertimbangkan

rencana

pengeluaran untuk aktiva tetap, kegiatan penelitian dan pengembangan,
kegiatan pemasaran dan pengembangan produk, struktur permodalan dan
sumber keuangan juga meliputi akhir dari proyek yang sedang berjalan,
lini produk atau lini dari usaha, pembayaran kembali hutang, rencana
anggaran tahunan dan rencana laba.
Rencana keuangan jangka pendek (operasional) adalah rencana
kegiatan keuangan jangka pendek dan antisipasi pengaruh keuangan dari
kegiatan itu. Periode rencana meliputi 1 tahun sampai 2 tahun. Inputnya
meliputi : ramalan penjualan , data operasi dan finansial. Outputnya
meliputi : sejumlah budget operasional, budget kas dan laporan keuangan
proforma.
Dari ramalan penjualan disusun rencana produksi. Melalui
rencana produksi perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan bahan

13

baku, tenaga kerja, biaya produksi lainnya dan biaya operasi. Dengan
adanya perkiraan tersebut dapat disusun laporan laba rugi proforma dan
budget kas. Kemudian dengan input laporan laba rugi proforma, budget
kas, rencana pengeluaran aktiva tetap, rencana pembiayaan jangka
panjang dan neraca periode berjalan maka dapat disusun neraca proforma
(Sundjaja dan Barlian, 2003:162).
3. Metode Peramalan Keuangan
Metode-metode yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan
meliputi :
a. Metode rasio konstan (constant ratio method)
Adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan
kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi asumsi
rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan
b. Metode regresi linier
Metode regresi linier digunakan untuk meramalkan kinerja kauangan
yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen (penjualan)
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen (rentang waktu)

14

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika
nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh
kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai b
adalah kemiringan

(slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. Besarnya
nilai a dan b konstan sepanjang kurva linear.
Persamaan regresi digunakan untuk meramal nilai pos-pos
tersebut untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat disusun neraca
proforma untuk tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total
kewajiban dari total aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan
tambahan dana untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan.
Metode

prosentase

penjualan

adalah

metode

untuk

mengembangkan laporan laba rugi proforma yang menyatakan harga
pokok penjualan, biaya operasi dan biaya bunga sebagai prosentase dari
penjualan yang sudah diproyeksikan (Sundjaja dan Barlian, 2003:173).
Metode ini meramal aktiva dan pasiva untuk periode mendatang sebagai
prosentase dari ramalan penjualan. Prosentase yang dipergunakan bisa
diambil dari laporan keuangan yang terbaru dari penjualan berjalan
(current sales), atau dari perhitungan rata-rata beberapa tahun, atau dari
penilaian analis, atau dari kombinasi sumber-sumber tersebut. Setelah
ramalan untuk pos-pos yang terkait dengan penjualan didapat, hasil
tersebut diterapkan pada formula ,matematis yang telah ditetapkan untuk

15

menentukan kebutuhan dana. Rumus untuk meramal kebutuhan dana
menggunakan metode prosentase penjualan sebagai berikut:
Dana ekstern yang dibutuhkan =

A
TR   L TR   bc TR 
 2
TR
TR

Keterangan :
A
= Harta yang bertambah secara spontan sesuai dengan pendapatan
TR

atau penjualan total yang dinyatakan dalam prosentase dari
pendapatan (penjualan) total.
L
=
TR

Kewajiban yang betambah secara spontan sesuai dengan
pendapatan total yang dinyatakan dalam presen dari pendapatan
atau penjualan total.

TR = Perubahan dalam pendapatan atau penjualan total.
= Marjin laba terhadap penjualan.

c

TR = Proyeksi pendapatan untuk tahun itu.
2

b

= Rasio retensi laba.

Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam peramalan, antara lain:.
1.

Metode diagram pencar atau regresi sederhana.

2.

Metode regresi berganda.

3.

Metode regresi “curviliniear”.

16

C. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian merupakan alur penelitian yang akan
dilakukan, di mana dalam penelitian ini akan dilakukan Perencanaan
Keuangan Pada PT Sepatu Bata, Tbk. Dalam peramalan keuangan akan
dilakukan perhitungan mengenai peramalan penjualan dan pada akhirnya
dapat disusun tabulasi laporan keuangan. Adapun kerangka pikir penelitian
dapat disajikan pada gambar 2.1.
PT Sepatu Bata, Tbk

Laporan Keuangan
2003-2011

Tingkat Pertumbuhan
Penjualan
Peramalan Penjualan

Tabulasi Laporan
Keuangan

Tabulasi Laporan Laba
Rugi

Tabulasi Neraca

AFN (Additional Fund
Needed)
Kinerja keuangan yang
diharapkan
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pikir Penelitian

17