dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih,
seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja penduduk yang sebagian besar
kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja.
PENDUDUK
Te na g a Ke rja Buka n Te na g a Ke rja
Buka n Ang ka ta n Ke rja
Ang ka ta n Ke rja Tid a k Be ke rja
Me nc a ri Pe ke rja a n
Be ke rja
Gambar 1. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan ILO
4
Angkatan kerja dibedakan lagi ke dalam dua kelompok, yaitu 1.
Penduduk yang bekerja sering disebut pekerja, dan 2.
Penduduk yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Dengan demikian angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang
bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan meru- pakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Angka yang sering digunakan
untuk menyatakan jumlah angkatan kerja adalah TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, yang merupakan rasio antara angkatan kerja dan tenaga kerja.
2. Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja dapat diukur dengan produktivitas rata-rata pekerja, yang menyatakan rasio antara nilai tambah yang dihasilkan dan jumlah pekerja.
Produktivitas pekerja juga dapat diukur dengan ukuran yang lebih baik, yaitu produktivitas marginal pekerja, yang menyatakan besarnya balas jasa terhadap
kenaikan produktivitas pekerja. Apabila pekerja dibayar sesuai dengan produktivitas
4
Analisis kependudukan dalam Laporan Rencana Detail Tata Ruang Banjar Baru, 2002. 43
marginalnya, maka upah merupakan ukuran yang tepat untuk menggambarkan produktivitas pekerja.
Secara praktis, produktivitas pekerja dapat diukur menggunakan data nilai tambah suatu daerah, yaitu PDRB dengan jumlah pekerja. Rasio dari kedua data
tersebut menunjukkan produktivitas tenaga kerja.
E. INDEKS PEMBANGUNAN DAERAH IPD 1.
Pengertian umum
Indeks Pembangunan Daerah IPD adalah suatu konsep ukuran pembangunan, yang terdiri dari 1 keberdayaan pemerintah; 2 perkembangan
wilayah; dan 3 keberdayaan masyarakat. Setiap kriteria tersebut dapat dipecah- pecah lagi ke dalam beberapa aspek atau unsur. Misalnya, aspek-aspek yang
tercakup di dalam kriteria Keberdayaan Pemerintah adalah kemampuan dan kualitas aparat pemerintah itu sendiri; atau sarana dan prasarana yang digunakan
aparat untuk melayani masyarakat; atau kita juga dapat melihat dari aspek kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam usahanya melakukan
pembangunan dan melayani masyarakat. Setiap kriteria pembangunan pada dasarnya dapat kita lihat dari berbagai
aspek. Aspek-aspek yang menjelaskan kriteria-kriteria tersebut disebut subkriteria.
Kriteria Keberdayaan Pemerintah memiliki subkriteria • Kapabilitas Aparat
• Keuangan Daerah • Sarana dan Prasarana Pemerintah
Kriteria Perkembangan Wilayah memiliki subkriteria • Fasilitas Publik
• Ekonomi Wilayah • Kondisi Fisik, Lingkungan Hidup, dan Sumber Daya Alam
Kriteria Keberdayaan Masyarakat memiliki subkriteria
• Kependudukan dan Ketenagakerjaan • Kesejahteraan Masyarakat
• Kondisi Sosial, Politik, dan Budaya
44
2. Definisi Kriteria dan Subkriteria