MOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN

MOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN

SKRIPSI

Oleh :
Radix Artona
05810206

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

MOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Radix Artona
05810206

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

MOTTO & PERSEMBAHAN

Motto:
Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berfikir dirinya kalah, ketika
ia terpukul jatuh (gagal) ia bangkit kembali, belajar dari kesalahannya dan bergerak
maju untuk menuju inovasi yang lebih baik

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya, serta Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatNya ke jalan yang benar.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Motivasi Guru

SLB melati Gempol Pasuruan”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.Dalam proses penulisan
skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang
bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Cahyaning

Suryaningrum,Dra.M.Siselaku

dekan

Fakultas

Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang
2. Zainul Anwar,S.Psi, M.Psi, selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat

berguna, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Yudi Suharsono,S.Psi, M.Psi, selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. SLB MELATI Gempol yang telah memberikan ijin dan fasilitas bagi penulis
untuk melakukan magang.
5. Kedua orang tuaku yang menjadi motivasi dan memberikan doa serta kasih
sayang yang tidak pernah berhenti selama penulis menuntut ilmu sampai
menyelesaikan skripsi.
6. Kedua

kakakku

mbak

renggo

dan mbak tatih,Hotimah,

Sahabat-


sahabatku,Amirul, Dini paijo, Faris, Uyab,agus dan seluruh teman – teman
yang telah bersedia memberikan motivasi dan masukannya dan saudara –
saudaraku yang membantu, mengingatkan dan memberikan pelajaran yang
berarti tentang kehidupan.
7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.

Hanya ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya yang dapat penulis
sampaikan, semoga bantuan dan do’anya yang telah diberikan dapat menjadi catatan
amal kebaikan dihadapan Allah SWT.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang budiman untuk
perbaikan dimasa mendatang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi yang membacanya, dan kepada lembaga pendidikan guna untuk
peningkatan mutu pendidikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah dan inayahnya kepada kita semua. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 5 Mei 2012

Penulis

Radix Artona

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iv
MOTTO PERSEMBAHAN .................................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
INTISARI ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTARTABEL................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii

BAB I.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 4
1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
C. Rencana Penelitian ............................................................................ 5
1. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 5
2. Metode Analisa Data ................................................................... 5

BAB II.

PENGUMPULAN DATA
A. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 8
B. Deskripsi Data ................................................................................ 9
1. Subjek Penelitian........... .............................................................. 9
2. Data Penelitian ............................................................................ 9
C. Analisis Data ................................................................................ 15
D. Pembahasan ................................................................................. 17
1. Faktor motivasional ................................................................ 17


2. Faktor hygiene ........................................................................ 18
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN.......................................................................................................... 23

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Subyek Penelitian ............................................................................ 9
Tabel 2. Tabel Motivasi Guru SLB ......................................................................... 13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Surat Keterangan Magang dan Penelitian ............................................ 24
Lampiran 2Form Penilaian Skripsi Magang .......................................................... 25
Lampiran 3Absensi Magang di SLB Melati .......................................................... 26
Lampiran 4Profil SLB Melati Gempol .................................................................. 28
Lampiran 5Guide Interview .................................................................................. 32

Lampiran 6VerbatimHasil Interview ..................................................................... 33
Lampiran 7 Kegiatan Guru SLB Melati Gempol Pasuruan .................................... 41
Lampiran 8Foto-Foto Proses Belajar Mengajar di SLB Melati .............................. 46

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat pendidikan luar biasa. 2006. Naskah dan informasi pendidikan
khusus (PLB). Diakses pada 6-4-2012 dari www. ditplb. or. Id
Tarmansyah. 2007. Diakses pada 2-4-2012 dari
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/795/662
Mulyasa, E. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Herzberg. 2008. Teori-teori motivasi. Diaksespada 18-4-2012 dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi.
Siagian, S. (1995). Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Gomes, F. C. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Yogjakarta : CV. Andi
Offset
Purwanto, N. (2002). Psikologi pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Munandar, S. C. V. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah :
petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta : gramedia Widiasarana.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab
terhadap perkembangan mental dan emosional muridnya. Menurut Permendiknas
No.32 Tahun 2008. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik,

mengajar,

membimbing,

mengarahkan,

melatih,

menilai

dan


mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru pendidikan khusus
adalah tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi dan
sertifikasi pendidik bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, sosial atau potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada satuan
pendidikan khusus, satuan pendidikan umum atau satuan pendidikan kejuruan.
Sedangkan menurut Tarmansyah (2007), guru berperan memberikan
instruksi dalam upaya mengembangkan pengetahuan pembelajar sesuai dengan
latar belakang mereka. Hal yang paling utama dalam hal ini adalah keikutsertaan
siswa dalam membangun kemampuan memaknai arti dari informasi yang
diterimanya. Kemampuan seorang guru dalam berdialog dengan siswa mendorong
terjadinya interaksi yang efektif. Tinjauan kondisi psikologis anak berkebutuhan
khusus yang begitu beragam dalam kelas inklusi akan sangat berpengaruh
terhadap teknik yang digunakan guru dalam komunikasi verbal dan non verbal.
Unsur-unsur komunikasi yang ada di dalamnya dipengaruhi oleh gaya komunikasi
yang diterapkan oleh guru kepada siswa. Guru memiliki peran yang sangat banyak
untuk mencerdaskan suatu bangsa yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pelatih, penasehat, pembaharu, model dan teladan pribadi, peneliti, pendorong
kreativitas, pembangkit pandangan, emasipator, evaluator dan lain-lain (Mulyasa,
2006).

Berbeda dengan guru di sekolah biasa, menjadi guru SLB harus memilki
motivasi yang lebih karena tugasnya berat dan menuntut komitmen penuh. Guru
SLB dituntut untuk mengabdikan seluruh kemampuan, kreativitas, keterampilan,

1

2

dan pikirannya untuk mendidik anak-anak luar biasa. Anak-anak penyandang
kelainan biasanya tidak responsif, menutup diri, bahkan menghindar dari orang
lain, dihantui rasa malu dan frustasi akibat kelainan yang disandangnya. Tanpa
memiliki dedikasi yang disertai kesabaran dan motivasi dalam mengembangkan
pendekatan pendidikan yang menarik dan mengundang, maka guru SLB akan
gagal dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
individu meliputi pembayaran atau upah, keamanan pekerjaan, pekerjaan itu
sendiri (Gomes, 2003).
Berdasarkan pengamatan peneliti, tidak semua guru bersedia mengajar di
sekolah luar biasa (SLB), melainkan guru lebih memilih mengajar di sekolah
umum. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui motivasi guru
Sekolah Luar Biasa (SLB).
Menurut Herzberg, motivasi memiliki dua faktor yaitu faktor motivasional
dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor
motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik,
yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan
faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik
yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang
dalam kehidupan seseorang. Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan
seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam
karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau
pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan
seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan
sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan
organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan
yang berlaku.
Pendapat Siagian (1995) motivasi adalah gaya pendorong yang
mengakibatkan seorang mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk
keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

3

SLB (Sekolah Luar Biasa) Melati Gempol Pasuruan merupakan salah satu
sekolah luar biasa bagian D, yang ada di Gempol yang menyelenggarakan
pendidikan khusus bagi anak-anak tuna daksa. SLB Melati Gempol diperuntukkan
untuk anak-anak baik putra maupun putri yang memiliki kelainan atau kecacatan
(tuna daksa) dari tingkat sekolah dasar.
Program pengajaran di SLB Melati Gempol mengacu pada kurikulum, isi
mana materi pembelajarannya tidak jauh berbeda dan diupayakan sama dengan
materi pembelajaran di sekolah dasar biasa. Hanya saja ada beberapa hal yang
perlu dimodifikasikan seperti yang menyangkut teknik penyampaian materi
pelajaran, serta metode mengajar yang digunakan oleh tenaga pengajar. Proses
belajar mengajar pada anak tuna daksa berbeda dengan kelas anak-anak normal,
karena anak cacat (tuna daksa) perlu cara khusus dalam mengajar dan mendidik,
biasanya dalam bentuk kelas kecil. Seorang guru hanya berhadapan dengan 4-6
orang anak supaya guru lebih berkonsentrasi dan terarah, sebab anak-anak cacat
tuna daksa memerlukan perhatian khusus.
Dengan adanya pelajaran yang diberikan, diharapkan siswa SLB Melati
Gempol dapat mendukung pelajaran umum dan pelajaran keterampilan. Materi
yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan keadaan fisik peserta
didik. Dalam pemberian materi ataupun praktik keterampilan dipilih motif yang
sederhana tidak terlalu sulit dan banyak pengulangan supaya anak dapat dengan
mudah mengingat dan menghafal. Mengingat keterbatasan mental dan fisik
tersebut, maka materi yang diberikan pada anak-anak tuna daksa di SLB Melati
Gempol cenderung pada keterampilan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
SLB Melati Gempol bisa berjalan dengan baik, hal ini karena didukung dengan
sikap siswa yang sangat antusias dalam belajar, ketertiban dalam mengikuti
pelajaran, selain itu juga salah satu faktor utama dari guru yang bisa menerapkan
metode yang tepat bagi siswa tuna daksa.
Mengembangkan kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus yang
umumnya tertutup memerlukan kiat-kiat yang lebih bervariasi agar keinginan dan
kebutuhan mereka dapat diketahui dan dipenuhi secara tepat. Secara umum,
tuntutan untuk menjadi guru SLB lebih berat daripada menjadi guru sekolah biasa.

4

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 2002).
Tanggung jawab pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus (tuna) di
sekolah terletak di tangan pendidik, yaitu guru SLB. Guru SLB merupakan salah
satu komponen pendidikan yang secara langsung mempengaruhi tingkat
keberhasilan

anak

berkebutuhan

khusus

(tuna)

dalam

menempuh

perkembangannya. Guru SLB dituntut untuk memiliki motivasi, kesabaran yang
tinggi, kesehatan fisik dan mental yang baik dalam bekerja karena mereka
melakukan tugas fungsional yaitu mengajar satu persatu siswanya dengan penuh
kesabaran, melakukan tugas administrasi seperti membuat raport, dan tugas
struktural dalam organisasi sekolah. Berdasarkan pengamatan peneliti selama ikut
aktif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, terlihat ada sebuah
hubungan antara guru dan murid yang melibatkan rasa kasih sayang dan
persahabatan diantara keduanya. Dengan menggunakan pola hubungan yang
sangat dekat antara murid dengan guru seperti layaknya seorang orang tua kepada
anaknya, kemandirian dan penanaman nilai-nilai spiritual juga sangat diperhatikan
di sekolah ini. Meski terjadi adanya perlakuan yang berbeda dalam hal
komunikasi, mengingat hal itu juga disesuaikan dengan kondisi mental masingmasing anak, namun hal ini tidak membuat satu sama lainnya merasa dibedabedakan. Hal tersebut penulis amati ketika proses belajar mengajar di pusat terapi
tersebut sedang berlangsung.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Mengetahui motivasi guru dalam mengajar anak berkebutuhan khusus di
SLB Melati Gempol Pasuruan.
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis. Adapun
manfaatnya adalah:

5

a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat teoritis, yaitu
dengan memberikan sumbangan pikiran dan tolak ukur kajian ilmu
psikologi, yang berkaitan dengan motivasi guru SLB (Sekolah Luar Biasa).
b) Manfaat Praktis
Bagi guru dapat dijadikan bahan acuan dan masukan serta kritik konstruktif
terutama motivasi guru dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.
Bagi sekolah luar biasa (SLB) peran guru sangatlah penting sebagai
motivasi siswa dalam proses belajar.

C. Rencana Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara.
Adapun wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur.
Wawancara semi terstruktur atau wawancara yang bersifat percakapan , tidak
menggunakan kuesioner melainkan panduan wawancara yang fleksibel untuk
membantu pewawancara fokus pada topik yang diteliti. Wawancara Semi
Terstruktur dilaksanakan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
2. Metode Analisa Data
Analisis data yaitu proses mengatur, mengkonstruksi dan mengartikan
sejumlah data yang terkumpul. Proses analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan teknik data kualitatif. Adapun tahap-tahapan analisis adalah:
1. Mengorganisasi Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara (Indepth
Interview), yang mana data direkam dengan MP3 dan dibantu alat tulis
lainnya.Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara
dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim.Setelah selesai
menemui subjek data dibaca berulang ulang, agar penulis mengerti benar data
atau hasil yang telah didapat.

6

2. Pengelompokkan Berdasarkan Kategori, Tema, dan Pola Jawaban.
Dalam tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam tentang data,
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul diluar
apa yang digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara,
peneliti menyusun sebuah kerangkan awal analisis sebagai acuan dan
pedoman dalam melakukan koding.Dengan pedoman ini, peneliti kemudian
kembali membaca transkip wawancara dan melakukan koding. Melakukan
pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan.Data yang relevan
diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokkan atau
dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat. Dalam
penelitian ini, analisis dilakukan pertama-tama terhadap masing-masing
kasus. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman
terhadap hal-hal yang diungkap oleh responden. Data yang telah
dikelompokkan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan
ditemukan tema-tema penting secara kata kuncinya.Sehingga peneliti dapat
mengungkapkan pengalaman, permasalahan dan dinamika yang terjadi pada
tiap subjek. Pada bagian kedua dari analisi, peneliti melakukan analisis antar
kasus dengan menyimpulkan hal-hal umum dan memberi perhatian pada halhal khusus yang ditemukan dintara subjek-subjek penelitian dengan mengacu
pada teori dan permasalahan penelitian.
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada Terhadap Data
Setelah kategori dan pola tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap
ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau berdasarkan landasan
teori yang telah dijabarkan pada bab dua, sehingga dapat dicocokan apakah
ada kesamaan antara landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai
hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.
4. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola dengan asumsi terwujud, penulis
masuk kedalam tahap penjelasan. Berdasarkan pada kesimpulan yang telah
didapat dari kaitan tersebut, peneliti perlu mencari suatu alternatif penjelasan

7

yang lain. Dari hasil analisi, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang
menyimpang dari asumsi atau tidak terpikir sebelumnya. Dalam tahap ini
akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui refleksi atau teori-teori lain.
Alternatif ini sangat berguna pada bagian kesimpulan, diskusi, dan saran.
5. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan analisis data masing-masing subjek

yang telah berhasil

dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu peneliti untuk memeriksa
kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai.Dalam penelitian ini,
penulisan yang dipakai adalah persentasi data yang telah didapat yaitu
penulisan data dari hasil penelitian berdasarkan wawancara dengan tiap-tiap
subjek. Prosesnya dimulai dari data-data yang telah diperoleh dari tiap subjek
dibaca berulang kali sampai peneliti mengerti benar permasalahannya lalu
dianalis secara perorangan, sehingga didapatkan ganbaran mengenai
penghayatan yang dialami masing-masing subjek.Selanjutnya, dilakukan
interprestasi secara keseluruhan dimana di dalamnya mencakup keseluruhan
kesimpulan dari hasil penelitian ini.