Study Knowledge Attitude and Practices (KAP) Higiene and Sanitation Chicken Meat Vendors at Traditional Markets in the Province of DKI Jakarta

STUDI KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE (KAP)
HIGIENE DAN SANITASI PEDAGANG DAGING AYAM
DI PASAR TRADISIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA

HASUDUNGAN AGUSTINUS SIDABALOK

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Studi Knowledge,
Attitude, and Practice (KAP) Higiene dan Sanitasi Pedagang Daging Ayam di Pasar
Tradisional di Provinsi DKI Jakarta adalah karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013
Hasudungan Agustinus Sidabalok
NIM B 251110021

RINGKASAN
HASUDUNGAN AGUSTINUS SIDABALOK. Studi Knowledge, Attitude, and
Practice (KAP) Higiene dan Sanitasi Pedagang Daging Ayam di Pasar Tradisional di
Provinsi DKI Jakarta. Dibimbing oleh DENNY WIDAYA LUKMAN dan TRIOSO
PURNAWARMAN.
Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang sangat populer dan
paling umum di Indonesia termasuk di Kota Jakarta. Daging ayam mudah diperoleh
dan harganya relatif murah bila dibandingkan dengan daging sapi. Pasar tradisional
merupakan tempat berbelanja paling umum bagi masyarakat Indonesia untuk
membeli berbagai macam kebutuhan sehari-hari termasuk daging ayam. Salah satu
faktor yang menjamin keamanan dan kualitas daging ayam adalah penerapan praktik
higiene dan sanitasi pada saat dijual di pasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pedagang daging ayam
di pasar tradisional yang mana karakteristik pedagang yang dinilai adalah umur

tingkat pendidikan, pengalaman usaha, sosialisasi pemerintah, dan status
kepegawaian, disamping menilai karakteristik diatas penelitian ini juga melihat
tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik pedagang daging ayam serta melihat
hubungan atau korelasi dari masing-masing peubah. Manfaat dari penelitian ini
adalah didapatkan suatu gambaran yang nyata mengenai kondisi higiene dan sanitasi
di tempat penjualan daging ayam di pasar tradisional di 5 wilayah Kota Administrasi
di Provinsi DKI Jakarta, sehingga dapat diwujudkan jaminan higiene dan sanitasi
bagi peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Manfaat lain dari penelitian
ini juga dapat dijadikan masukan dalam perencanaan program jaminan keamanan
pangan di Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan studi lapang cross sectional dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat untuk melakukan wawancara dan melakukan observasi
terhadap praktik higiene dan sanitasi responden. Penelitian ini berlangsung antara
bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013. Responden adalah pedagang daging
ayam di pasar tradisional yang berada di 5 wilayah Kota Adminsitrasi Provinsi DKI
Jakarta yang mana kriteria penilaian pasar adalah pasar yang dikelola oleh PD Pasar
Jaya yang menjual daging ayam. Penentuan besaran sampel dilakukan dengan
software Win Episcope® 2.0 dengan tingkat kepercayaan 95%, asumsi persentase
pedagang daging ayam yang telah melakukan praktik higiene dan sanitasi yang baik
sebesar 50%, dan tingkat kesalahan sebesar 6%, maka banyaknya sampel yang

dibutuhkan sebanyak 217. Penentuan unit sampel pasar dengan metode cluster
random sampling karena setiap wilayah Kota Administrasi memiliki jumlah
pedagang daging ayam yang berbeda dan harus dikelompokkan, untuk menentukan
cluster dengan cara probability proportional to size (PPS), sehingga diharapkan
pasar dengan jumlah pedagang yang lebih banyak kemungkinan terpilih sebagai unit
sampel akan semakin besar. Penilaian tingkat pengetahuan, sikap dan praktik
dilakukan dengan mengkuatifikasi kuesioner dengan memberikan skor. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif dan korelasi antara masing-masing peubah
ditentukan dengan uji gamma.
Hasil yang didapat mayoritas responden termasuk dalam kategori dewasa (2150 tahun) sebanyak 160 responden (73.7%), tingkat pendidikan sebanyak 201

responden (97.2%) mendapatkan pendidikan formal, dimana yang mendapat
pendidikan formal tersebut kebanyakan termasuk dalam kategori pendidikan rendah
sebanyak 148 responden (73.6%), sebanyak 151 responden (69.6%) memiliki
pengalaman usaha diatas 5 tahun, sebanyak 178 responden (82.0%) merupakan
pemilik usaha, sebanyak 141 responden (65.0%) berjenis kelamin pria, 171
responden (78.8%) berjualan ayam broiler, dan sebanyak 167 responden (77.0%)
hanya menjual daging ayam. Hampir semua responden (n=209; 96.0%) memiliki
tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori sedang sampai baik. Tidak terdapat
responden yang memiliki kategori sikap buruk akan tetapi memiliki kategori sikap

sedang (n=72; 33.2%) dan baik (n=145; 66.8%). Kebanyakan responden (n=174;
80.2%) termasuk dalam kategori sedang dalam praktik higiene dan sanitasi. Analisis
selanjutnya terdapat hubungan nyata antara pendidikan dengan pengetahuan
(p