Community Knowledge, Attitude and Practices (KAP) on Malaria in Kekayap, Nunukan East Borneo

  Penelitian

  Vol. 4, No. 1, Juni 2012 Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang

  Hal : 36 - 40

  (Epidemiology and Zoonosis Journal) Penulis : Community Knowledge, Attitude and Practices (KAP) on Malaria in

  1. Lukman Waris

  Kekayap, Nunukan East Borneo

  2. Yuniarti Suryatinah

  3. Sri Sulasmi

  Abstract Malaria is one of vector borne disease and often occuring outbreak. Nunukan district is one of

  Korespondensi: border area with high emerged diseases. Sebuku subdistrict is the area which going to down

  Balai Litbang P2B2 Tanah

  of morbidity rate, so the research can be conducted to revealed malaria, epidemiologi data

  Bumbu Jl. Dharma Praja Desa Gunung Tinggi, Kec. Batulicin especially to the knowledge, attitude, and practices of the community. Croos sectionally Kab. Tanah Bumbu. Email:

  research conducted in area which lower case of malaria, Kekayap village. Sample of

  yuniarti_suryatinah@yahoo.c

  population of the research was 93 selected people. Data compiled were KAP questionaire,

  om

  and filed observation. The descriptive analize revealed that the people's knowledge were good. It occured high presentage of knowledge about malaria symptomps, and control and Kata Kunci : prevention effort. 85,2% peoples aggreed to avoid biting. 90,8% peoples aggreed to spread

  Malaria

  predator fish and 97,7% peoples concerned to malaria eradiction. In conclusion that KAP of

  PSP the Kekayap were good. Desa Kekayap

  Diterima :

  10 April 2012

  Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap malaria di Desa Kekayap Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur Disetujui :

  23 Mei 2012

  Abstrak Malaria merupakan salah satu penyakit tular vektor dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah perbatasan dengan transmisi epidemiologi penyakit menular yang tinggi. Kecamatan Sebuku merupakan daerah dengan angka kesakitan malaria yang terus menurun, sehingga dapat dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran epidemiologi malaria khususnya dalam aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakatnnya. Penelitian ini dilakukan dengan studi potong lintang.

  Lokasi penelitian adalah daerah endemis malaria yang kasusnya sudah sangat kecil ditemukan, yakni di Desa Kekayap. Populasi merupakan masyarakat Desa Kekayap dengan sampel sebanyak 93 orang yang terseleksi. Data yang dikumpulkan berupa kuesioner PSP dan hasil pengamatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan deskriptif. Pengetahuan masyarakat Desa Kekayap tergolong baik. Hal ini terlihat dari tingginya persentase masyarakat yang mengetahui tentang malaria dan gejala-gejala yang menyertainya, berikut upaya-upaya pencegahan dan pengendaliannya. Masyarakat yang setuju untuk melakukan upaya menghindari diri terhadap gigitan nyamuk sebesar 85,2%. Sebesar 90,9% setuju terhadap penebaran ikan pemakan jentik sebesar 97,8% masyarakat sepakat jika konsumsi obat profilasis anti malaria tidak hanya saat sakit. Sebagian besar masyarakat setuju untuk diambil darahnya. Sebanyak 97,7% masyarakat ikut terlibat dalam upaya pemberantasan nyamuk. Kesimpulan adalah PSP masyarakat sudah baik.

  5 Pendahuluan

  yang mandiri dan berkeadilan. Upaya promotif dan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan yang preventif yang optimal akan lebih efisien, proses terletak + 20 km sebelah selatan Desa kuratif dan rehabilitatif yang membutuhkan waktu lebih lama, biaya yang relatif lebih mahal dan dengan jalan membabat hutan yang ada sehingga ketergantungan masyarakat terhadap upaya sebagian besar area masih berupa hutan. pemerintah. Konstruksi rumah sangat sederhana dan banyak berlubang pada dinding rumah, tidak ada sumber

  Analisis data dilakukan secara diskriptif dengan salah satu faktor yang mempengaruhi status menggunakan tabel distribusi frekuensi. kesehatan, selain lingkungan, pelayanan L. Waris, dkk.

  tersebut adalah usia produktif atau pekerja dan Hal ini diperkuat kembali dengan teori Blum yang komunikatif untuk menjawab pertanyaan yang ada. menyatakan bahwa aspek perilaku merupakan

  2 persepsi. Niat terkait dengan sikap dan perilaku.

  keluarga, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan Seseorang yang termotivasi akan siap bertindak berusia 17-50 tahun, dan bersedia untuk menjawab dan tindakannya tersebut dipengaruhi oleh kuesioner yang ada. Karena pada range usia

  4 dalam melakukan perilaku tersebut.

  Dalam melakukan suatu perilaku hidup bersih dan tim tertentu yang telah dilatih, sehingga hasilnya sehat dipengaruhi oleh suatu niat atau motivasi dapat lebih terkontrol. Teknik pengambilan data seseorang dalam arti perencanaan secara sadar kepada kepala keluarga atau salah satu anggota

  Data yang dikumpulkan adalah pengetahuan, penularan penyakit menular wajib dilakukan oleh sikap, dan perilaku masyarakat tentang malaria di masyarakat termasuk penderita penyakit menular Desa Kekayap. Pengumpulan data dengan cara melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). penyebaran kuisioner. Kuesioner disebarkan oleh

  Kecamatan Sebuku pada tahun 2008 ke bawah Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di hingga cenderung meningkat, sedangkan tahun Desa Kekayap. Sampel adalah masyarakat yang 2009 ke atas cenderung menurun bahkan pada terpilih dengan cara purposif, sehingga jumlah tahun 2010 dinyatakan mendekati nol. sampel maksimal adalah 100 orang. UU Kesehatan menjelaskan bahwa pencegahan

  Kabupaten Nunukan. Pengambilan data Hasil wawancara dengan Dinas Kesehatan dilaksanakan dalam waktu 2 minggu. Instrumen Kabupaten Nunukan menyebutkan adanya adalah kuesioner PSP masyarakat tentang perbedaan nilai angka kesakitan malaria (API) di malaria.

  Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif Lingkungan merupakan faktor yang sangat dengan desain penelitian potong lintang. Daerah mempengaruhi perilaku nyamuk, di mana nyamuk sampel adalah Desa Kekayap Kecamatan Sebuku menjadi salah satu vektor penyebab malaria.

  Metode penerangan listrik dan tidak ada sumber air bersih.

  5

  kesehatan dan keturunan. Pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya juga merupakan Penyakit yang ditularkan oleh vektor (vektor borne salah satu tujuan dari upaya kesehatan lingkungan

  Desa Kekayap merupakan salah satu desa baru di

  balita dan wanita. berbasis bukti, guna pencapaian visi Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan masyarakat sehat

  3

  karena selain menyerang usia produktif juga upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang banyak menyebabkan kematian pada bayi, anak merata, terjangkau bermutu dan berkeadilan serta

  

diseases yang masih menjadi masalah global diutamakan oleh Kementerian Kesehatan dalam

  ekonomi. Penyakit ini merupakan re-emerging dan preventif merupakan salah satu strategi yang

  1,2

  berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan berdampak pada tingkat kesehatan dan Penanggulangan penyakit melalui upaya promotif

  6 fisik, kimia, biologi, maupun sosial.

  yang tercantum dalam UU Kesehatan dalam kesehatan di Indonesia. Malaria merupakan salah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik satu dari sebagian vektor borne diseases yang

  diseases) merupakan salah satu masalah utama

  PSP masyarakat Kekayap terhadap malaria

  Hasil

  b. hanya nyamuk tertentu

  8. Mengetahui orang terkena malaria dengan a. pemeriksaan darah

  4.5

  2.3

  59.1

  34.1

  4

  2

  52

  30

  d. tidak tahu

  c. tidak ada nyamuk yang menularkan

  a. semua jenis nyamuk

  c. pemeriksaan denyut nadi

  7. Nyamuk yang menularkan malaria

  4.6

  1.1

  85.2

  9.1

  4

  1

  75

  8

  e. Lainnya

  d. Lewat telapak kaki

  b. pemeriksaan mata dan lidah

  d. Lainnya

  b. Gigitan nyamuk

  d. Menyemprot kamar dengan obat nyamuk e. Lainnya

  1.1

  23.9

  10.2

  4.6

  60.2

  1

  21

  9

  4

  53

  f. Tidak tahu

  c. kawat lubang angin

  e. Tidak tahu

  b. Obat gosok anti nyamuk

  a. Memakai kelambu

  9. Cara mencegah tertular malaria

  2.3

  13.6

  1.1

  83

  2

  12

  1

  73

  c. Bersentuhan dengan penderita

  a. Lewat ludah

  kelambu. Sebanyak 34 orang (38,7%) sampel memakai obat nyamuk bakar dan pemakaian obat Survei pengetahuan, sikap dan perilaku tentang nyamuk semprot sebanyak 3 orang (3,4%). Untuk malaria dilakukan pada masyarakat di Desa upaya pencegahan dengan obat profilaksis anti Kekayap Kecamatan Sebuku dengan responden malaria dan pemeriksaan darah malaria diketahui sebanyak 93 orang yang bersedia di wawancara. bahwa sebagian besar sampel penelitian belum

  5.4

  a. Ya

  3. Mengetahui gejala malaria

  96.6

  1.1

  85

  1

  d. semua umur

  c. orang lansia

  b. orang dewasa

  a. anak-anak

  2. Malaria dapat menyerang kelompok

  94.6

  70

  5

  88

  b. Tidak pernah

  a. Pernah

  1. Pernah mendengar tentang malaria

  No Pegetahuan Frek %

  PSP masyarakat Kekayap terhadap malaria

  Sebagian masyarakat sudah pernah mendapatkan responden akan berobat ke puskesmas bila ada penyuluhan tentang malaria yang dilakukan oleh demam, sebanyak 50 orang (56,8%) melakukan tenaga kesehatan di wilayah tersebut akan tetapi penghindaran gigitan nyamuk dengan pemakaian

  500.000/bln. Secara umum pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan tingkat persentase yang cukup tinggi dari masyarakat yang sudah pernah mendengar tentang malaria yaitu sebanyak 88 orang (94,6%), masyarakat yang mengetahui tanda dan gejala malaria sebanyak 70 orang (79,5%), serta cara penularan malaria dan cara pencegahan malaria itu sendiri. Sikap masyarakat termasuk dalam kategori sudah baik dalam hal penyakit malaria dan pencegahannya. Hal ini terlihat dari tingginya persentase masyarakat yang menyetujui untuk melakukan upaya-upaya pencegahan penularan malaria. Di mana masyarakat setempat setuju untuk melakukan penghindaran diri terhadap gigitan nyamuk sebanyak 85 orang (96,6%), penebaran ikan pemakan jentik sebanyak 80 orang (90,9%), konsumsi obat profilaksis anti malaria sebanyak 86 orang (97,8%), pengambilan darah sebanyak 81 orang (92,1%) dan keterlibatan dalam upaya pemberantasan nyamuk sebanyak 86 orang (97,7%). Perilaku yang telah dilakukan dalam upaya mendukung pencegahan malaria sudah baik, antara lain kebiasaan sering keluar malam yang hanya ditemukan pada 12 orang responden (13,6%), bersedia rumahnya untuk disemprot sebanyak 80 orang (90,9%), sebanyak 80

  Kekayap mengetahui, sehingga pertanyaan selanjutnya tidak ditanyakan. Hampir sebanyak 80 % dari responden berpendidikan rendah SLTP ke bawah dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani dan rata-rata berpenghasilan rendah Rp.

  Responden terdiri atas 48 orang laki-laki dan 45 pernah melakukan hal tersebut. orang perempuan. Sampel yang digunakan hanya 88 karena 5 sampel responden menjawab tidak Tabel 1. Pengetahuan Masyarakat Tentang Malaria di Desa

  b. Tidak

  18

  6. Seseorang dapat tertular malaria lewat

  2.3

  3.4

  11.4

  85.2

  3

  10

  75

  c. Tidak tahu

  b. Tidak

  a. Ya

  5. Malaria dapat menular

  15.9

  9.1

  79.5

  72.7

  14

  2

  8

  64

  d. tidak tahu

  c. muntah

  b. pingsan

  a. demam berkeringat

  4. Gejala malaria yang diketahui

  20.5

38 Jurnal Buski Vol. 4, No. 1, Juni 2012 L. Waris, dkk.

  perilaku masyarakat dalam hal pencegahan persentase masyarakat yang menyetujui untuk malaria masih dianggap kurang karena masih melakukan upaya-upaya pencegahan malaria. cukup banyak masyarakat yang suka keluar malam Perilaku yang telah dilakukan masyarakat dalam walaupun hanya untuk mengobrol dan sebagian upaya mendukung pencegahan malaria sudah besar masyarakat tidak pernah minum obat baik. pencegahan malaria, sehingga dapat menjadi

  2.3

  c. pernah

  12

  74

  2

  13.6

  84.1

  4. Kegiatan yang dilakukan jika keluar malam a. menjaga kebun

  a. ya

  b. ronda

  c. ngobrol

  e. lainnya

  1

  2

  43

  b. Kadang-kadang

  3. Sering keluar malam

  1.1

  1.1

  c. Tidak tahu

  58

  29

  1

  65.9

  33

  2. Apa yang dilakukan jika mengalami demam a. diobati sendiri

  90.9

  b. lapor ke puskesmas

  c. ke dukun

  d. dibiarkan sembuh sendiri

  e. lainnya

  8

  80

  9.1

  20

  2.3

  a. Pernah

  28

  2

  12.5

  85.2

  2.3

  7. Pernah minum obat pencegah malaria a. pernah

  b. tidak pernah

  60

  11

  31.8

  68.2

  8. Bersedia rumah disemprot untuk memberantas nyamuk a. ya

  b. tidak

  80

  8

  90.9

  75

  c. tidak tahu

  48.9

  50

  22.7

  5. Yang dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk a. memakai kelambu

  b. memakai obat nyamuk

  c. repellent

  d. menyemprot baygon

  e. lainnya

  34

  b. tidak pernah

  3

  1

  56.8

  38.7

  3.4

  1.1

  6. Pernah diambil darah untuk malaria a. pernah

  b. Tidak pernah

  1. Penyuluhan tentang malaria

  Pengetahuan terdiri dari tahu, memahami, aplikasi,

  96.6

  2. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk untuk mencegah malaria a. Setuju

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  85

  1

  2

  1.1

  3.4

  2.3

  3. Menebar ikan pemakan jentik untuk upaya pencegahan malaria a. Setuju

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  80

  6

  2

  1.1

  95.5

  6.8

  malaria di Desa Kekayap L. Waris, dkk.

  7 faktor resiko penularan malaria.

  analisis, sintesis, dan evaluasi. Mengacu pada

  Pembahasan

  pengetahuan yang disebutkan tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa masyarakat Desa Pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria

  Kekayap merupakan masyarakat dengan tingkat sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan pegetahuan yang baik. Pengetahuan yang baik persentase yang cukup tinggi dari masyarakat yang akan mendukung adanya penyikapan positif sudah mengetahui tentang malaria, gejala- terhadap kejadian malaria. Orang yang memiliki gejalanya, cara penularannya, dan berbagai upaya pengetahuan tentang malaria yang baik akan pencegahannya. Sikap masyarakat termasuk melakukan respon terhadap kejadian malaria dalam kategori sudah baik, ditandai oleh adanya

  Jurnal Buski Vol. 4, No. 1, Juni 2012 Tabel 2. Sikap masyarakat terhadap malaria di Desa Kekayap Tabel 3. Perilaku masyarakat terhadap upaya pencegahan

  PSP masyarakat Kekayap terhadap malaria

  1

  No Sikap Frek %

  1. Penyakit malaria berbahaya

  a. Setuju

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  84

  3

  90.9

  2.3

  1.1 No Perilaku Frek %

  1.1

  c. Tidak tahu

  81

  6

  1

  92.1

  6.8

  7. Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya pemberantasan malaria a. Setuju

  6. Bersedia diambil darah meskipun tidak sakit a. Setuju

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  86

  1

  1

  97.7

  1.1

  b. Tidak setuju

  1.1

  4. Memakan obat untuk mencegah malaria meskipun tidak sakit a. Setuju

  1.1

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  86

  1

  1

  97.8

  1.1

  2.3

  5. Penderita malaria diambil darahnya untuk diperiksa a. Setuju

  b. Tidak setuju

  c. Tidak tahu

  85

  2

  1

  96.6

  9.1 secara positif. Respon yang positif mendorong penelitian dan penulisan naskah publikasi ini. untuk melakukan upaya-upaya pencegahan agar

  Daftar Pustaka

8 Kesehatan No 36 Tahun 2009. Jakarta. 2009.

  Kesimpulan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  PSP masyarakat Kekayap terhadap malaria

  Kalimantan Timur, Kepala Dinas Kesehatan 2011. Laporan Hasil Penelitian, Tanah Bumbu. Kabupaten Nunukan, Kabid beserta staf P2PL 2011. Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa setempat beserta masyarakat, serta rekan-rekan dan sejawat lainnya yang telah membantu dan berpartisipasi dalam

  Kalimantan Timur, Kepala Balitbangda Provinsi Nunukan Propinsi Kalimantan Timur) Tahun

  Kemenkes RI, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Perbatasan Indonesia-Malaysia (Kabupaten

  Kecacingan (P2B2) Tahap II, Aspek Pelayanan sampaikan kepada Kepala Badan Litbang Kesehatan dan Kebijakannya Di Daerah

  Epidemiologi Penyakit Malaria, Filariasis dan Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami

  Ucapan Terima Kasih

  8. Waris, L dkk. Laporan Akhir Penelitian Studi

  7. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Ilmu Kesehatan masyarakat juga termasuk baik. Tingkat PSP Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: masyarakat yang baik menjadi dasar utama upaya Rineka Cipta. 118-127. pengendalian terhadap malaria.

  Secara keseluruhan diketahui bahwa tingkat J a k a r t a . 2 0 11 ( d i a k s e s m e l a l u i pengetahuan masyarakat Desa Kekayap terhadap www.depkes.go.id, tanggal 1 Juli 2011) malaria termasuk baik. Tingkat sikap dan persepsi

  Visi, Misi dan Strategi Serta Nilai-nilai

  malaria tidak membahayakan dirinya dan orang-

  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) maupun cara pencegahannya. Kasus-kasus yang Provinsi Kalimantan Selatan 2007. Jakarta. terjadi di desa ini merupakan kasus impor dari 2010. tempat lain, seperti perkebunan kelapa sawit.

  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. malaria, baik mengenai penularan, pengobatan,

  Di Desa Harapan Kecamatan Sebuku , masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang

  Republik Indonesia. Undang-Undang

  4. Kementerian Kementerian Kesehatan telah dilakukan.

  3. Hakim, L, dan Mara I. Sistem Kewaspadaan memilih berbagai objek sehubungan dengan Dini KLB Malaria orBerdasarkan Curah Hujan, tindakan yang akan diambil dalam usaha Kepadatan Vektor dan Kesakitan Malaria di pencegahan dan pengendalian vektor malaria. Dari Kabupaten Sukabumi. Media Litbang perilaku yang telah dilakukan oleh masyarakat Kesehatan Vol. XVII No. 2- 2007. Desa Kekayap, beberapa usaha untuk menghindari kontak terhadap kejadian malaria

  2. Dharmamesta, B. S. Theory Of Planed masyarakat Desa Kekayap memiliki sikap yang Behaviour Dalam Penelitian Sikap, Niat, Dan baik dalam upaya pencegahan dan penyikapan Perilaku Konsumen. Kelola Gadjah Mada terhadap malaria. University Bussines VII no 18, Yogyakarta. Perilaku, merupakan tindakan yang terdiri dari 1998. berbagai aspek, yakni persepsi, mengenal, dan

  menghargai dan bertanggungjawab . Berdasarkan ww5UC&printsec=frontcover#v=onepage&q= hasil dengan nilai persentase yang cukup tinggi cacing&f=false, tanggal 3 Februari 2011). tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

  7

  Komunitas. Jakarta. EGC. 2009 (diakses Sikap merupakan respon terhadap sesuatu m e l a l u i dengan tingkatan menerima, merespon, http://books.google.co.id/books?id=JhAVnAC

  1. Chandra B. Ilmu Kedokteran Pencegahan orang disekitarnya.