Motivasi dan Persepsi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng terhadap Pestisida Organik serta Analisisnya berdasarkan Theory of Planned Behavior

 

ABSTRACT
HASNA IZDIHAR. Motivation and Perception of Potato Farmers in Dieng
Plateau toward Organic Pesticide and the Analysis based on Theory of Planned
Behavior. Supervised by UJANG SUMARWAN.
Potato farmers as consumer of organic pesticide has consumer characteristic such
as motivation, perception, and intention to buy. Intention is a good predictor of a
behavior based on Theory of Planned Behavior (TPB). This research’s purposes
were to analyze relationship between motivation and perception with purchase
intention, and testing TPB model of organic pesticide. This research used crosssectional design and involved 100 samples of potato farmers in Dieng Plateau that
were collected conveniently. The results showed that safety was the primary
motivation, perception of potato farmers in Dieng Plateau toward organic
pesticide categorized as middle, attitudes toward behavior (ATB) categorized as
low, subjective norms (SN) categorized as middle, perceived behavior control
(PBC) categorized as low, and purchase intention categorized as middle.
Pearson’s correlation test showed significant correlation between motivation and
perception with purchase intention. Structural Equation Modeling analysis result
showed that only PBC had influence (γ=0,65; t-value>1,96) toward purchase
intention on TPB model.
Keywords: Dieng Plateau, organic pesticide, potato farmers, SEM, TPB


ABSTRAK
HASNA IZDIHAR. Motivasi dan Persepsi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng
terhadap Pestisida Organik serta Analisisnya berdasarkan Theory of Planned
Behavior. Dibimbing oleh UJANG SUMARWAN.
Petani kentang sebagai konsumen pestisida organik memiliki karakteristik
konsumen seperti motivasi, persepsi, dan niat pembelian. Niat merupakan
prediktor yang baik untuk sebuah perilaku menurut Theory of Planned Behavior
(TPB). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara motivasi dan
persepsi dengan niat pembelian, serta menguji model TPB dalam produk pestisida
organik. Penelitian ini berdesain cross-sectional dengan 100 contoh petani
kentang Dataran Tinggi Dieng yang diambil secara convenience. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keamanan merupakan motivasi utama, persepsi petani
kentang Dataran Tinggi Dieng terhadap pestisida organik tergolong sedang, sikap
terhadap perilaku (ATB) tergolong rendah, norma subjektif (SN) tergolong
sedang, persepsi pengendalian perilaku (PBC) tergolong rendah, dan niat
pembelian tergolong tinggi. Berdasarkan uji korelasi Pearson, terdapat hubungan
positif yang sangat signifikan (p1,96) terhadap niat
pembelian dalam model TPB.
Kata kunci: Dataran Tinggi Dieng, pestisida organik, petani kentang, SEM, TPB

 
 

 

RINGKASAN
HASNA IZDIHAR. Motivasi dan Persepsi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng
terhadap Pestisida Organik serta Analisisnya berdasarkan Theory of Planned
Behavior. Dibimbing oleh UJANG SUMARWAN.
Pemaparan mengenai kerugian-kerugian pestisida organik dan keuntungan
serta pentingnya penggunaan pestisida organik sudah tersampaikan kepada
sebagian besar petani kentang Dataran Tinggi Dieng. Akan tetapi, penggunaan
pestisida kimia masih sangat tinggi dan melebihi ambang batas. Pembelian atau
konsumsi pestisida organik dapat diidentifikasi lebih awal melalui niat pembelian
dari konsumen, dalam hal ini petani kentang di Dataran Tinggi Dieng. Niat
pembelian tersebut dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi petani terhadap
pestisida organik. Theory of Planned Behavior (TPB) juga menjabarkan bahwa
niat pembelian juga dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap suatu tindakan;
norma subjektif konsumen; dan persepsi konsumen itu sendiri terhadap kontrol
perilaku yang dapat dilakukan.

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara motivasi dan persepsi
dengan niat pembelian, serta menganalisis pengaruh dalam model TPB mengenai
pembelian produk pestisida organik. Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1)
mengidentifikasi motivasi, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif,
persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian contoh terhadap pestisida
organik; 2) menganalisis hubungan karakteristik contoh dengan motivasi,
persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, persepsi pengendalian perilaku,
dan niat pembelian contoh terhadap pestisida organik; 3) menganalisis hubungan
motivasi dan persepsi contoh dengan niat pembelian contoh terhadap pestisida
organik; 4) menganalisis pengaruh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan
persepsi pengendalian perilaku contoh terhadap niat pembelian pestisida organik.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dan dilakukan di
Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara yang dipilih secara
purposif. Penelitian ini melibatkan 100 contoh petani kentang Dataran Tinggi
Dieng yang dipilih secara convenience. Data primer dalam penelitian ini antara
lain karakteristik petani (meliputi jenis kelamin, usia, lama pendidikan,
penghasilan tani, pendapatan keluarga, dan jumlah sumber pendapatan),
karakteristik pertanian (luas lahan, status kepemilikan lahan, dan pengalaman
berusaha tani), motivasi, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif,
persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian pestisida organik. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji reliabilitasnya dengan nilai
Cronbach’s Alpha dari motivasi, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian masing-masing
yaitu 0,652; 0,680; 0,853; 0,771; 0,453; dan 0,745. Analisis hubungan antar
variabel menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman sedangkan analisis
pengaruh menggunakan uji SEM (Structural Equation Modeling).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh contoh (97%) berjenis
kelamin laki-laki, lebih dari separuh contoh (56%) tergolong dalam dewasa lanjut
(25-35 tahun), persentase terbesar tingkat pendidikan contoh (41%) adalah SMP
atau sederajat, lebih dari separuh contoh (60%) memiliki penghasilan tani
 
 

 
 
dibawah 2 juta rupiah per bulan, separuh contoh (50%) memiliki pendapatan
keluarga dibawah 2 juta rupiah, dan lebih dari separuh contoh (60%) memiliki
jumlah sumber pendapatan 1 sumber, yaitu pertanian saja. Hasil dari karakteristik
pertanian yaitu petani dengan luas lahan lebih kecil dari 1 hektar mendominasi
contoh (69%), hampir tiga per empat contoh (74%) merupakan petani yang

memiliki lahan sendiri, dan lebih dari separuh contoh (53%) memiliki pengalaman
berusaha tani selama 10 – 19 tahun.
Motivasi petani kentang dalam pembelian pestisida organik didominasi oleh
motivasi dengan alasan keamanan, baik terhadap tanah, tanaman, maupun petani
yang menggunakan, dan alasan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Sebaran skor persepsi petani kentang Dataran Tinggi Dieng terhadap pembelian
pestisida organik sebagian besar berada di tingkat sedang (78%). Hampir separuh
petani (43%) memiliki sikap terhadap perilaku penggunaan pestisida organik
rendah, lebih dari separuh (54%) memiliki norma subjektif dalam kategori sedang,
lebih dari separuh (51%) memiliki persepsi pengendalian perilaku dalam kategori
rendah, dan lebih dari tiga per empat petani (77%) memiliki niat pembelian
pestisida organik dalam kategori sedang.
Hubungan antara karakteristik dengan variabel penelitian yang tampak dari
hasil penelitian ini antara lain hubungan negatif antara lama pendidikan contoh
dengan motivasi (r= -0,167; p