55
Lindawati, 2013 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Persepsi Siswa Tentang Wirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Survey Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri Di Kota Bandung Tahun Ajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: J = jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda
D = 0,00 – 0,20 = jelek
D = 0,20 – 0,40 = cukup
D = 0,40 – 0,70 = baik
D = 0,70 – 1,00 = baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik.
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,40
– 0,70. Suharsimi Arikunto, 2011:211-218
3.8. Pengujian Persyaratan Analisis
3.8.1. Uji Normalitas
Adapun pengujian normalitas data dalam peneitian ini menggunakan bantuan software SPSS 21.0 dengan menganalisis Q Q Plot dengan kriteria
menurut Tri Cahyono 2006:38 “Normalitas data ditunjukkan juga pada
tampilan Normal Q-Q Plot. Pada tampilan Normal Q-Q Plot, bila titik- titik yang ditampilkan menempel atau berdekatan dengan garis grafik, maka data
berdistribusi normal”. Data yang berdistribusi normal dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi
normal maka pengujiannya dapat menggunakan statistik non parametrik.
56
Lindawati, 2013 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Persepsi Siswa Tentang Wirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Survey Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri Di Kota Bandung Tahun Ajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.8.2. Uji Multikolinieritas
Menurut Hair, dkk Kusnendi, 2007:51, “Multikolinearitas menunjukkan
kondisi dimana antarvariabel penyebab terdapat hubungan linear yang sempurna, eksak, perfectly predicted atau singularity
”. Sedangkan menurut Yana Rohmana 2010:141,
“Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independen”.
Dalam mengaplikasikan analisis jalur Path Analysis, menurut Kusnendi 2007:160
“Ada satu asumsi klasik yang tidak dapat dilanggar dalam mengaplikasikan analisis jalur, yaitu asumsi multikolinearitas. Pelanggaran
terhadap asumsi ini akan menjadikan hasil estimasi parameter model kurang dapat dipercaya”. Kemudian apabila sampelnya memiliki masalah multikolinearitas
maka akan menghasilkan matriks non positive definitife, artinya parameter model yang tidak dapat diestmasi, dan keluaran dalam bentuk diagram, gagal
ditampilkan atau jika parameter model dapat diestimasi dan keluaran diagram jalur berhasil ditampilkan, tetapi hasilnya kurang dapat dipercaya Kusnendi
2007:52. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolinearitas yaitu dengan menghitung nilai Tolerance TOL dan Variance Inflator Factor VIF.
Rumusnya sebagai berikut:
Selain dengan rumus di atas Uji Variance inflation factor dan tolerance. VIF dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0. Untuk melihat gejala
multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity Statistics.
Ketentuan:
Jika VIF 10 maka terdapat multikolinieritas dan menunjukkan kolinieritas tinggi, dan sebaliknya jika VIF 10 maka data terbebas dari
multikolinieritas Yana Rohmana, 2010:149. TOL = 1
– Ri
2
VIF � =
���
=
−��
57
Lindawati, 2013 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Persepsi Siswa Tentang Wirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Survey Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri Di Kota Bandung Tahun Ajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.9. Teknik Analisis Data