alam dan diksi yang bersifat pribadi, serta 4 terdapat bahasa figuratif metafora, simile, dan metonimi.
Penelitian Rirfad 2009 berjudul “Analisis Stilistika Berdasarkan Unsur- unsurnya serta Makna yang Terkandung dalam Lagu Laskar Pelangi yang
Dipopulerkan oleh Grup Band Nidji: Diksi, Bahasa Figuratif, dan Citraan” menyimpulkan bahwa a Gaya atau style bahasa Andrea Hirata sangat
mempengaru hi lagu “Laskar Pelangi” yang dipopulerkan oleh grup band
Nidji, b Kata kunci pada lagu “Laskar Pelangi” adalah pada kata „mimpi‟ dan „laskar pelangi‟, c Pemakaian majas di dalam lagu “Laskar Pelangi”
lebih didominasi pada pemakaian majas metafora dan majas personifikasi, d Pencitraan gerak lebih banyak digunakan pengarang dalam membangkitkan
imajinasi pendengar lagu “Laskar Pelangi”, dan juga ditemukan beberapa baris yang mengandung pencitraan penglihatan, e Makna, gagasan atau
pesan yang ingin disampaikan komponis pada lagu “Laskar Pelangi”, pada
dasarnya mengadaptasi dari makna yang terkandung di dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
http:rirfad.blogspot.com200907analisis- stilistika-berdasarkan-unsur.html
, diakses 20 November 2009 pk 16.00 WIB
G. LANDASAN TEORI
a. Teori Struktural
Struktur berasal dari kata structura bahasa Latin yang berarti bentuk atau bangunan. Strukturalisme berarti paham mengenai unsur-
unsur, yaitu struktur itu sendiri dengan mekanisme antarhubungannya, 9
hubungan unsur yang satu dengan unsur yang lainnya, dan hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Strukturalisme sering digunakan oleh
peneliti untuk menganalisis sebuah karya sastra yang harus kita perhatikan unsur-unsurnya. Struktur yang membangun sebuah karya
sastra sebagai unsur estetika dalam dunia karya antara lain alur, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tema, dan amanat Ratna,
2007: 91-94. Nurgiyantoro 2009: 36 menyatakan bahwa struktur karya sastra
menyarankan pada pengertian hubungan antarunsur instrinsik yang bersifat timbal balik, saling menentukan, saling mempengaruhi, yang
secara bersamaan membentuk satu kesatuan yang utuh. Menurut Stanton 2007: 26, alur merupakan rangkaian peristiwa
dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya tebatas pada peristiwa- peristiwa yang terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan
peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada
keseluruhan karya. Selanjutnya Stanton 2007: 28 mengemukakan bahwa alur merupakan tulang punggung cerita. Berbeda dari elemen-
elemen lain, alur dapat membuktikan dirinya sendiri meskipun jarang diulas panjang lebar dalam sebuah analisis. Alur dibangun oleh dua
elemen dasar, yaitu konflik dan klimaks. Karakter biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama,
karakter merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita. 10
Konteks kedua, karakter merujuk pada percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu
tersebut Stanton, 2007: 33. Stanton 2007: 35 mengemukakan bahwa lingkungan yang
melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung disebut sebagai
latar. Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu
diingat Stanton, 2007: 36. Stanton 2007: 22
–36 mendeskripsikan unsur-unsur pembangun karya sastra itu terdiri dari fakta cerita, tema dan sarana cerita.
a. Fakta cerita
Fakta cerita yaitu cerita yang mempunyai peranan sentral dalam karya sastra. Termasuk dalam kategori fakta cerita adalah alur, tokoh
dan latar dalam istilah yang lain fakta cerita ini sering disebut sebagai struktural faktual atau tahapan faktual. Fakta cerita ini
terlihat jelas dan mengisi secara dominan sehingga pembaca sering mendapatkan kesulitan untuk mengidentifikasi unsur-unsurnya.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa fakta cerita bukan bagian yang terpisah dari cerita dan hanya merupakan salah satu aspeknya, cerita
dipandang secara tertentu. Stanton, 2007: 12. 11
b. Tema
Tema adalah makna sebuah cerita yang khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Tema
bersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Tema merupakan aspek utama yang sejarah dengan makna dalam kehidupan manusia,
sesuatu yang dijadikan pengalaman begitu diingat Stanton, 2007: 36.
c. Sarana sastra
Sarana sastra adalah metode pengarang untuk memilih dan menyusun detail atau bagian-bagian cerita, agar tercapai pola yang
bermakna. Tujuan sarana cerita ini adalah agar pembaca dapat melihat fakta-fakta cerita melalui sudut pandang pengarang. Sarana
cerita terdiri atas sudut pandang, gaya bahasa, simbol-simbol, imajinasi, dan juga cara pemilihan judul di dalam karya sastra
Stanton, 2007: 47.
b. Pengertian Stilistika