Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis

kesejahteraan yang dirasakan pada penderita DMT 2, semakin tinggi atau semakin banyak dukungan yang diterima maka semakin tinggi kesejahteraan yang dirasakan, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah kesejahteraan yang dirasakan oleh penderita DMT 2.

C. METODE PENELITIAN

1. Definisi Operasional Variabel

1. Dukungan sosial

Coutrona dalam Putra, 2011 menjelaskan dukungan sosial merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai, disayangi, untuk memberikan bantuan kepada individu yang mengalami tekanan-tekanan dalam kehidupanya. Pengukuran skala yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah mengadaptasi skala yang sudah terpakai dengan menggunakan skala model Likert dengan aspek-aspek dukungan sosial yang dibuat oleh Coutrona Russel, “ Social Previsions Scale ” yang kemmudian diadaptasi kedalam bahasa Indonesia oleh Putra 2011.

2. Kesejahteraan psikologis

Kesejahteraan Psikologis adalah suatu kondisi dimana individu mampu menerima keadaan diri yang apa adanya, mampu berhubungan secara hangat dengan orang lain, mandiritidak terikat oleh lingkungan eksternal, serta memiliki tujuan hidup.Dalam penelitian ini untuk mengukur kesejahteraan psikologis peneliti mrngadaptasi skala dari Hidayah 2014 yang berdasarkan enam dimensi dari teori Ryff. B.Subjek Penelitian Subjek yang dipilih adalah para penderita DMT 2 yang sedang rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi. Adapun jumlah sampel yang akan di ambil dalam penelitian ini dilihat dari jumlah penderita DMT 2 yang ada di RSUD Dr. Moewardi pada bulan mei 2014 adalah 622 subjek dan mengingat keterbatasan peneliti dalam mengambil sampel maka hanya 50 subjek yang akan digunakan oleh peneliti sebagai responden. C.Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui metode angket skala dukungan sosial dan skala kesejahteraan psikologis

D. PELAKSANAAN

PENELITIAN 1.Penentuan subjek penelitian Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan populasi penelitian yaitu pasien DMT 2 di RSUD Dr. Moewardi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan incidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pada kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu semua pasien DMT 2 yang datang untuk melakukan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi. Ketika melakukan penelitian, peneliti tidak saling mengenal subjek penelitian sebelumnya,Peneliti datang ke tempat penelitian pada tanggal 5 Agustus – 13 Agustus 2014 dengan mendapatkan 50 subjek dengan kriteria dengan berbagai kriteria yang diperoleh, 2.Analisis Data 1.Uji asumsi

a.Uji normalitas sebaran.

Pengujian ini dilakuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data variabel penelitian. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolomogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5 atau 0,05. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa data yang diperoleh untuk variabel kesejahteraan psikologis memperoleh nilai K-S Z = 1,020 dengan p = 0,250 p 0,05 dan variabel dukungan sosial memperoleh K-S Z = 1,243 dengan p = 0,091 p 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa sebaran data memiliki distribusi normal.

b. Uji linieritas.

Uji liniearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dukungan sosial dengan variabel tergantung kesejahteraan psikologis memiliki korelasi yang searah linier atau tidak. Kaidah uji yang digunakan adalah jika uji F Liniearity berada pada taraf signifikan atau p0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan uji liniearitas antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis diperoleh nilai F = 28,562; P = 0,000 P0,01. Hal ini menunjukkan hubungan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis bersifat linier.

2. Uji hipotesis

Perhitungan untuk uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai koefisien korelasi r antara dukungan sosial dan kesejahteraan psikologis didapat nilai sebesar 0,609 dengan signifikan 0,000 p0,01. Hal in berarti bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis. Artinya semakin tinggi dukungan sosial yang didapat maka akan semakin positif kesejahteraan psikologis yang diperoleh subjek, begitu pula sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang didapat maka akan semakin negatif kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek. 3.Pembahasan Berdasarkan hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa permasalahan dan hipotesis yang diujikan telah dikaji dan diuji secara empiris di lapangan. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis telah terbukti kebenarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis. Hasil perhitungan analisis diperoleh nilai korelasi sebesar 0,609 dengan signifikan p = 0,000 p0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa dukungan sosial dapat digunakan sebagai skala untuk mengukur kesejahteraan psikologis.

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

DUKUNGAN SOSIAL PADA CAREGIVER PASANGAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Dukungan Sosial Pada Caregiver Pasangan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 3 19

DUKUNGAN SOSIAL PADA CAREGIVER PASANGAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Dukungan Sosial Pada Caregiver Pasangan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan Psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

4 14 13

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan Psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan Psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

0 1 7

LAMPIRAN A Hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan Psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

0 1 44

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 1 5