BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan teknologi dan komunikasi dirasa semakin pesat. Kondisi inilah yang lantas menjadikan posisi media menjadi penting dan
dibutuhkan oleh masyarakat yang haus akan kebutuhan informasi. Dunia
broadcasting
atau penyiaran adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat Tommy,2006 : 1.
Berbagai kebutuhan manusia meningkat begitu cepat bukan saja kebutuhan pokok yang meningkat, tetapi juga kebutuhan akan informasi dirasa
tidak kalah penting bagi masyarakat saat ini. Apalagi di era teknologi dan informasi saat ini, mereka dituntut aktif mencari informasi terbaru yang terjadi
di sekitar mereka. Masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya sebuah informasi bagi mereka. Informasi inilah yang nantinya akan berguna untuk
nantinya menjadi sebuah patokan dalam mengambil sikap dan mengambil tindakan untuk dapat tetap mempertahankan hidupnya dikemudian hari. Hal
ini yang akan mendorong semakin berkembangnya media massa di Indonesia. Yang dimana salah satu fungsi media adalah sebagai media penyampaian
suatu informasi. Berbagai media massa baru terus bermunculan di tanah air baik media
cetak maupun elektronik, baik yang bersekala lokal maupun swasta nasional. Hal ini dapat kita lihat dari salah satu media elektronik yaitu televisi TV.
1
Sejak tahun 2002 geliat pertelevisian Indonesia mulai terlihat, jumlah TV nasional yang semula hanya 6 stasiun berkembang menjadi 11 stasiun di tahun
2002, belum lagi ditambah dengan munculnya stasiun telefisi lokal sebanyak 65 stasiun televisi.
Walaupun sebenarnya masih banyak televisi lokal yang kembang kempis dalam usaha memenuhi biaya acara produksi mereka dan juga
mengembangkan program acara yang mereka produksi. Hal ini menujukan bahwa masyarakat saat ini haus akan informasi-informasi terbaru yang terjadi
disekitar mereka dan insan pertelevisian Indonesia berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Televisi adalah salah satu media yang paling
dekat dengan masyarakat. Bahkan dari televisi pula masyarakat seringkali mendapat informasi yang sedang
up to date
yang terjadi disekitarnya. Masyarakat merasa bahwa televisi adalah media massa yang murah dan
mudah untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan keistimewaan televisi dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat, karena kemampuan audio visualnya. Televisi tidak hanya menyampaikan pesan melalui suara saja tetapi juga melalui
gambar. Sehingga menjadikan tayangan atau informasi yang di sampaikan menjadi lebih hidup dan akurat. Dapat dikatakan televisi menjadikan
perpanjangan telinga dan mata manusia untuk memeperoleh informasi yang jauh dari jangkauan.
Selain berfungsi sebagai media informasi, televisi juga memiliki persamaan fungsi dengan media massa yang lain yakni, televisi sebagai media
hiburan, pendidikan, dan juga media kontrol terhadap kebijakan pemerintah. Televisi menjalankan fungsinya sebagai media informasi melalui berita
news
yang disajikan. Berita diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu : berita berat
hard news
, dan berita ringan
soft news
. Selain itu berdasarkan jenisnya berita tergolong menjadi :
Straight news, depth news report, comprehensive news, interpretative report, feature
story, deph reporting, investigative report, editorial writing
. Berita dengan klasifikasi dan jenis berita itu akan ada melalui dapur redaksional, Sumadiria,
2006: 69 – 71. Tidak semua peristiwa dapat dijadikan berita. Hanya peristiwa
yang mengandung unsur di antaranya kedekatan
proximity
, kebaruan
newsness,
actual
timeliness
, ketertarikan manusiawi
human interest,
dan informasi
information
yang menjadikan peristiwa dapat dijadikan layak berita.
Untuk mencari informasi yang nantinya akan dimuat menjadi berita ditentukan terlebih dahulu dalam rapat redaksi. Kemudian selanjutanya
menjadi tugas reporter untuk menentukan strategi atau cara dalam mencari berita tersebut. Ketika reporter mendapatkan berita dan telah mengemasnya
dengan baik, berita tersebut kemudian kembali masuk ke bagian redaksional. Dalam hal ini akan ditentukan apakah berita tersebut layak untuk ditayangkan.
Terdapat tujuh sifat istimewa berita yang disebut juga sebagai unsur layak berita, yaitu akurat, lengkap, adil, berimbang, objektif, ringkas, jelas dan
hangat Kusumaningrat, 2005 :48.
Selain ketujuh hal tersebut tentunya terdapat hal-hal lain yang mengikat media dalam menentukan sebuah peristiwa layak dijadikan berita.
Dalam hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab seorang reporter dalam meliput sebuah peristiwa dan mengemasnya menjadi berita layak tayang.
Tugas dan tanggung jawab reporter mutlak diperlukan mengingat berita dalah produk televisi yang sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat.
Jangan sampai berita yang dipublikasikan hanya menyangkut kepentingan beberapa pihak saja bahkan dapat merugikan pihak lain. PRO TV
merupakan salah satu televisi lokal Jawa Tengah. Tepatnya di kota Semarang dan berada pada frekuensi 49 UHF. Stasiun TV yang sebenarnya bernama PT
Global Telekomunikasi Terpadu yang selebihnya lebih di kenal dengan nama siar PRO TV. Program yang dikembangkan di PRO TV lebih berisikan
tampilan budaya tradisional. Namun kemasan yang diproduksi secara langsung menggabungkan antara unsur
budaya tradisional dengan perkembangan zaman. Misalnya pada program acara Semarangan.
Acara ini berisikan tentang peristiwa yang ada di daerah sekitar Semarang tersuk di dalamnya peristiwa kebudayaan daerah Semarang yang
acaranya dipandu oleh pembawa acara yang mengenakan logat asli Semarang serta kostum yang dikenakan adalah batik Semarang, hal ini bertujuan untuk
lebih pada pembuktian pemikiran bahwa budaya tradisional bukan hanya milik zaman dulu. Tetapi budaya-budaya tersebut dapat pula dikombinasikan
dengan kultur modern yang sedang berkembang saat ini. Dengan begitu generasi penerus bangsa dapat melihat, mengetahui, serta menikmati budaya-
budaya tradisional yang ada di wilayah Jawa Tengah ,dengan kemasan yang di sesuaikan dengan perkembangan zaman. Stasiun televisi PRO TV mencoba
bersaing dengan TV lokal atau nasional lainya. Selain mengangkat budaya lokal, PRO TV juga menyajikan acara pendidikan kepada masyarakat wilayah
Jawa Tengah. Didukung oleh kru yang rata-rata adalah para pekerja muda yang
kreatif, program-program televisi yang ditayangkan oleh PRO TV lebih
dikemas dalam nuansa hiburan yang menarik. Komunikasi bukanlah sekedar alat bantu yang tidak berbau, tidak berasa dan netral untuk menyebarkan
informasi. Komunikasi lebih dari sekedar instrument pengaruh.Komunikasi yang merupakan lingkungan dimana dunia sosial diciptakan dan kita benar-
benar memiliki komunikasi dalam dunia tersebut. Komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk tingkah laku mereka Rogers Cangara,2005: 19.
Media merupakan salah satu unsur penting yang harus ada dalam proses komunikasi. Hal ini tertuang dalam pandangan Harold Lasswell
mengenai proses komunikasi “Who says
what, to whom, in which channel,
and with what effect?”. Media berperan sebagai
channel
atau penyampai pesan kepada khalayak Laswell dalam Littlejohn, 2001:313
Peran media yang begitu penting dalam proses penyampaian informasi kepada khalayak membuat industri media mengalami kemajuan yang pesat di
tengah persaingan globalisasi media. Dalam kondisi ini, media massa yang
turut berkiprah adalah media televisi. Dari sinilah media televisi baik lokal maupun nasional saling berlomba untuk menghadirkan tayangan yang menarik
sesuai kebutuhan pemirsa. Media televisi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan media massa yang lainnya. Kekuatan audio visual media
televisi melalui tayangan-tayangan program berita dan non-berita mampu menjadi pilihan dan memiliki tempat tersendiri di hati pemirsa.
PRO TV sebagai salah satu media televisi lokal berjaringan, berusaha mengambil hati pemirsa dengan membuat dan mengembangkan berbagai
program baik berita maupun non berita. Salah satu program unggulannya adalah Jateng Hari Ini. Program berita ini berisi tayangan beberapa berita yang
dihimpun dari berbagai koresponden PRO TV di Jawa Tengah dan DIY. Program berita lokal dinilai memiliki kekuatan tersendiri karena mengandung
proximity
atau kedekatan dengan masyarakat di sekitarnya. Hal tersebut sangat menarik sehingga penulis ingin mengetahui secara
detail dan mendalam bagaimana berita Jateng Hari Ini di PRO TV, dapat menjadi tayangan yang dipilih masyarakat Semarang khususnya di wilayah
Srondol Semarang dan dapat bersaing dengan program tv lokal lainya . Adapun penelitian terdahulu tentang strategi pencitraan sebuah berita
dalam bentuk skripsi dengan judul, “Strategi Komunikasi Program Kriminal Sepekan Dalam Pembentukan Citra oleh Lulut Lutfiana mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana
2007 yang mengulas mengenai Studi Deskriptif Kualitatif Program JHI oleh PROTV Dalam
Pembentukan Citra.
Penulis tertarik dengan acara “Jateng Hari Ini”, karena sifat beritanya yang aktual, informatif serta berimbang. Program-program yang ditayangkan
di Jateng Hari Ini merupakan berita yang berhasil diliput oleh reporter dan koresponden yang tersebar di daerah Semarang dan Jawa Tengah. Jateng Hari
Ini tayang setiap hari pada pukul 17.30 WIB dan mengupas berita-berita aktual yang terjadi di Semarang dan Jawa Tengah.
B. Perumumusan Masalah