METODE PERBEDAAN KELELAHAN KERJA AKIBAT PAPARAN GETARAN MEKANIS PADA OPERATOR WEAVING DAN SPINNING DI PT. Perbedaan Kelelahan Kerja Akibat Paparan Getaran mekanis pada operator weaving dan spinning di pt. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

3 Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada tanggal 24 Nopember 2015 dimana 7 dari 10 pekerja khususnya di bagian mesin tenun weaving mengalami kelelahan kerja yang ditunjukkan dengan beberapa keluhan yang disampaikan oleh pekerja saat beristirahat. Pada bagian spinning saat dilakukan wawancara kepada pekerja juga mengeluhkan adanya kelelahan kerja dimana pekerja sering merasa kesemutan pada saat bekerja. Pada bagian weaving menggunakan mesin sebanyak 346 unit mesin dan pekerja sebanyak 198 dengan jumlah perempuan 95 orang dan laki-laki 103 orang dan di bagian spinning sebanyak 119 orang dengan jumlah tenaga kerja laki-laki 36 orang dan tenaga kerja perempuan 83 orang dimana terbagi menjadi 3 shift kerja dimana setiap bagian shift dibagi menjadi 2 kelompok. Pada pembagian waktu shift kerja penelitian ini mengambil shift pagi yaitu dari pukul 06.00-14.00 dimana pada saat istirahat selama 1 jam yaitu pada pukul 10.00-11.00. Ruang tenun weaving dan spinning dengan ratusan mesin tenun memiliki ruangan yang luas dengan pekerja yang mengoperasikan mesin adalah 1 orang untuk 6 mesin yang bekerja selama 8 jam per hari. Hasil penelitian yang dilakukan Seviana 2013, dimana pada mesin-mesin produksi di industri tekstil terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas getaran pada ruang proses produksi telah melampaui ketentuan dengan hasil pengukuran pada tenaga kerja shift pagi dengan rata-rata percepatan sebesar 5,7 mdet 2 per 8 jam dimana bila terjadi terus menerus tanpa pengendalian atau perbaikan akan mengganggu kesehatan dan keselamatan pekerja . Hasil penelitian yang dilakukan Nilan 2013, tentang implementasi hiperkes dan keselamatan kerja serta lingkungan bagian spinning di PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar, data pengukuran getaran mekanis pada shift siang diperoleh hasil 5,7 mdet 2 apabila dibandingkan dengan Permenaker Nomor Per.13MENX2011 hasilnya intensitas getaran di bagian mesin tenun tidak sesuai. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menganalisis Perbedaan kelelahan kerja akibat getaran mekanis pada operator weaving dan spinning PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Observasional Analitik dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional Study Studi Potong Lintang, yaitu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko independent dengan faktor efek dependent dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan 4 sekaligus pada waktu yang sama Riyanto, 2011. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 di operator weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh operator weaving dan spinning yang mengalami getaran NAB. Pekerja sebanyak 198 dengan jumlah perempuan 95 orang dan laki-laki 103 orang dan di bagian spinning sebanyak 119 orang dengan jumlah tenaga kerja laki-laki 36 orang dan tenaga kerja perempuan 83 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator weaving pada shift pagi, sebanyak 40 pekerja dan seluruh operator spinning pada shift pagi, sebanyak 40 pekerja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2010. Dengan purposive sampling diperoleh subyek penelitian sebanyak 80 pekerja yaitu 40 pada bagian weaving dan 40 pada bagian spinning . Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang disajikan dalan bentuk kategori, mean rata-rata, dan standar deviasi dari setiap variabel. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan kelelahan kerja akibat getaran mekanis. Analisis yang digunakan yaitu dependent sample t test uji t untuk dua sampel dependen bebas adalah sebuah sampel dengan subjek yang berbeda tetapi mengalami dua perlakuan yang sama Singgih, 2001. Uji wilcoxon merupakan salah satu bagian dari statistik non parametrik. Uji mann whitney menjadi alternatif ketika data tidak normal dalam uji dependnt sample t test , uji wilcoxon dilakukan untuk mengetahui perbedaan dua sampel yang tidak berhubungan atau berpasangan satu sama lainnya Raharjo, 2014. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kelalahan kerja akibat getaran mekanis maka dapat dilakukan dengan perumusan hipotesis sebagai berikut Singgih, 2001 : a. H : Kelelahan kerja tidak berpengaruh terhadap getaran mekanis tidak ada perbedaan kelelahan kerja dan getaran mekanis. b. Ha : Kelelahan kerja berpengaruh terhadap getaran mekanis terdapat perbedaan kelelahan kerja dan getaran mekanis. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas sigifikan pada uji wilcoxon dengan nilai α = 5 = 0,05 pada taraf kepercayaan 95 dengan kaidah keputusan uji statistik sebagai berikut Raharjo, 2014 : 5 a. Jika nilai signifikan 0,05, maka H diterima artinya kelelahan kerja tidak berpengaruh terhadap getaran mekanis. b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka H ditolak artinya kelalahan kerja berpengaruh terhadap getaran mekanis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA AKIBAT PAPARAN GETARAN MEKANIS PADA OPERATOR WEAVING DAN SPINNING DI PT. Perbedaan Kelelahan Kerja Akibat Paparan Getaran mekanis pada operator weaving dan spinning di pt. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 1 15

PENDAHULUAN Perbedaan Kelelahan Kerja Akibat Paparan Getaran mekanis pada operator weaving dan spinning di pt. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 2 5

HUBUNGAN PAPARAN GETARAN MEKANIS DENGAN KELELAHAN KERJA DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja Dan Gangguan Kesehatan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri Indah Pertiwi Des

4 14 16

HUBUNGAN PAPARAN GETARAN MEKANIS DENGAN KELELAHAN KERJA DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA TENAGA KERJA Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja Dan Gangguan Kesehatan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong,

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja Dan Gangguan Kesehatan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 3 6

METODE PENELITIAN Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja Dan Gangguan Kesehatan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 4 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA DEPARTEMEN PRODUKSI WEAVING-2 PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR.

3 8 95

ANALISIS HUBUNGAN PAPARAN GETARAN MEKANIS DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PEKERJA BAGIAN MESIN TENUN DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA.

0 1 15