3. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan modal dan jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode.
B. Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dan proses akuntansi yang dapat digunakan untuk alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan data keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut menurut
S. Munawir, 1997:2 adalah : 1.
Pemilik Perusahaan Pihak ini sangat berkepentingan untuk mengetahui suatu laporan keuangan
perusahaannya, karena dengan melihat laporan keuangannya maka pemilik dapat menilai apakah dia benar-benar dapat menjalankan tugasnya sebagai
seorang pemimpin. Kesuksesan ini biasanya dinilai dari laba yang diperoleh oleh perusahaan.
2. Manajer Perusahaan
Setelah mengetahui laporan keuangan, maka manajer dapat menilai kebijakan-kebijakan yang telah dijalankannya, dan jika ada kekurangan bisa
untuk menyusun sistem kebijaksanaan yang lebih baik lagi.
3. Investor
Laporan keuangan berguna dalam hal keperluan mereka untuk menanamkan modal mereka ke suatu perusahaan.
4. Kreditur dan Banker
Berhubungan dengan pemberian kredit bagi suatu perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan mereka bisa mengambil keputusan apakah akan
menyetujui atau bahkan menolak pemberian kredit kepada perusahaan yang bersangkutan.
5. Pemerintah
Pemerintah memerlukan laporan keuangan untuk menentukan berapa besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh pemilik perusahaan.
C. Tingkat Kesehatan Perusahaan
1. Tinjauan Tentang Tingkat Kesehatan Perusahaan
Tingkat kesehatan perusahaan diperlukan untuk melihat apakah suatu keuangan dalam suatu perusahaan itu dalam keadaan sehat atau tidak.
Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara dua elemen yang ada atau disebut dengan rasio. Dengan rasio itu kita dapat mengetahui tingkat
rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Peningkatan kinerja harus selalu dikaitkan dengan penerapan
prinsip efisiensi. Artinya, dalam upaya menampilkan kinerja yang memuaskan suatu sistem bekerja sedemikian rupa sehingga hasilnya
menggunakan sebagai sarana, daya dan dana yang dialokasikan untuk menyelenggarakannya Sondang P. Siagian, 1996:50.
2. Penggolongan Tingkat Kesehatan Perusahaan
Penggolongan tingkat kesehatan BUMN sudah diatur oleh pemerintah yang dituangkan dalam SK Menteri Keuangan RI
No.826KMK.0131992. PTPN X Surakarta sebagai perusahaan BUMN menggunakan SK Menteri Keuangan tersebut dalam penggolongan tingkat
kesehatannya, yaitu sebagai berikut : a.
Sehat sekali, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 110. b.
Sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 100 sampai 110. c.
Kurang sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 90 sampai 100.
d. Tidak sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah kurang dari atau
sama dengan 90.
D. Analisis Rasio Keuangan