Definisi Pajak Wajib Pajak Pajak Penghasilan Penghasilan

16 dianalisis oleh DJP dengan menggunakan rumus dan aplikasi khusus sehingga menghasilkan range nilai Benchmarking Behavioural Model. Nilai Benchmarking Behavioural Model dihitung oleh DJP untuk setiap tahun pajak sesuai masing- masing klasifikasi usaha wajib pajak. Namun karena semakin banyaknya klasifikasi kegiatan usaha wajib pajak dan keterbatasan sumber daya, nilai Benchmarking Behavioural Model untuk wajib pajak dengan usaha BPR hanya ada sampai dengan tahun 2013. Data nilai Benchmarking Behavioural Model usaha BPR tahun 2014 dan 2015 belum dihitung sehingga belum tersedia. Berikut pada Tabel 2.1 nilai batas bawah Benchmarking yang ditetapkan DJP bagi wajib pajak dengan usaha BPR untuk tahun 2011 sampai dengan tahun tahun 2013. Tabel 2.1 Nilai Batas Bawah Benchmarking Behavioural Model KLU 64127 Bank Perkreditan Rakyat Tahun Rasio 16,61 17,47 18,50 16,52 17,36 18,39 13,26 13,94 14,77 2,69 2,83 3,00 CCTOR 2013 2012 2011 OPM PPM NPM Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2015

2.1.6 Definisi Pajak

Pajak menurut pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. 17 Definisi menurut undang-undang ini adalah sebuah definisi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang pajak.

2.1.7 Wajib Pajak

Menurut Pasal 1 Angka 2 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2.1.8 Pajak Penghasilan

Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yang dimaksud dengan pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

2.1.9 Penghasilan

Definisi Penghasilan menurut Pasal 4 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk: a Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, 18 komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini; b Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan; c Laba usaha; d Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta; e Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak; f Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang; g Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi; h Royalti atau imbalan atas penggunaan hak; i Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; j Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; k Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; l Keuntungan selisih kurs mata uang asing; m Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; n Premi asuransi; o Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; 19 p Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak; q Penghasilan dari usaha berbasis syariah; r Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang‐Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan s Surplus Bank Indonesia.

2.1.10 Laporan Keuangan