Definisi Operasional METODOLOGI PENELITIAN

Untuk menguji permasalahan yang ketiga yaitu tingkat kebenaran pekerjaan tenaga kerja wanita bagian sortasi di gudang pengolah PTPN X Kebun Ajong Gayasan Kabupaten Jember, dalam metode ini, data yang diperoleh dari pengamatan langsung peneliti terhadap tenaga kerja wanita bagian sortasi dengan 3 indikator penilaian yaitu keseragaman warna daun dalam satu unting ±40 lembar, keseragaman dalam pemilihan warna daun tembakau dan banyaknya keluaran daun daun yang bukan dalam satu mutu. Penilaian tersebut kemudian dicatat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Penilaian Tingkat Kebenaran Pekejaan Tenaga Kerja Wanita Bagian Sortasi di Gudang Pengolah PTP X Kebun Ajong Gayasan Jember No. Nama Indikator Kebenaran Pekerjaan Presentase Keseragaman Warna Kebenaran Pilihan Warna Banyaknya Keluaran Daun 1 2 3 Pada penilaian tingkat kebenaran pekerjaan ini dilakukan dengan cara, hasil akhir dari pengolahan daun tembakau di gudang pengolah, akan berupa untingan-untingan dari daun tembakau proses sortasi tahap 3, untuk setiap untingan terdapat ±40 lembar daun tembakau yang sudah melalui berbagai proses pengolahan. Pada tahap nazien inilah tingkat kebenaran pekerjaan untuk daun tembakau diperiksa setiap untingnya sebelum masuk pada proses pengebalan. Setaip untingnya diperiksa menurut 3 indikator penilaian yaitu keseragaman warna daun dalam satu unting ±40 lembar, keseragaman dalam pemilihan warna daun tembakau dan banyaknya keluaran daun daun yang bukan dalam satu mutu yang kemudian dicatat di tabel penilaian pekerjaan.

3.6 Definisi Operasional

1. Tenaga kerja wanita PWK adalah tenaga kerja yang bekerja di PTPN X Kebun Ajong Gayasan dengan memperoleh upah sesuai UMK Jember yaitu sebesar Rp 1. 460.500,00 per bulan. 2. Pelatihan kerja adalah pelatihan yang perinsipnya sebagai penyegar memori tenaga kerja di gudang pengolah yang dilakukan 3 kali dalam 1 musim panen dengan metode On The Job Training OT. 3. Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk memproduksi dalam hal ini sortasi tembakau output dengan memanfaatkan sumberdaya input dengan baik. 4. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu-satuan produksi dalam hal ini sortasi tembakau dari bahan baku mulai diproses hingga selesai. 5. Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan sortasi yang diselesaikan oleh pekerja wanita dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata pekerja wanita, sebelum masuk pada perhitungan waktu normal pertama harus dilakukan dulu nilai dari faktor penyesuaian RF. 6. Waktu baku adalah waktu yang seharusnya digunakan oleh tenaga kerja wanita yang normal dengan keadaan yang normal untuk memproduksi satu unit dari data jenis produk 7. Time and Motion Studi adalah aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga kerja wanita dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. 8. Time Study adalah keragaman prosedur untuk menentukan lama waktu yang dibutuhkan dengan standart pengukuran waktu yang ditetapkan, untuk setiap aktivitas yang melibatkan manusia, mesin atau kombinasi aktivitas. 9. Motion Study adalah deskripsi, analisis, sistematis dan pengembangan metode kerja dalam menentukan waktu baku, desain output, proses, alat kerja, tempat kerja dalam perlengkapan untuk setiap langkah dalam suatu proses, aktivitas manusia yang mengerjakan setiap aktivitas itu sendiri. 10. Output merupakan banyaknya hasil produksi tembakau yang berhasil disortasi oleh tenaga kerja wanita dalam satuan kilogram perhari. 11. Input adalah curahan waktu yang dilakukan tenaga kerja setiap harinya dengan satuan jam per hari. 12. Strata umur dibedakan menjadi dua yaitu strata umur muda 18–40 th dan strata umur tua 41-60 th 13. Tingkat kebenaran pekerjaan adalah penilaian pekerjaan bagian sortasi daun tembakau dan packing tembakau oleh tenaga kerja wanita di gudang pengolah PTPN X Kebun Ajong Gayasan 14. Tenaga kerja sortasi tembakau merupakan tenaga kerja wanita dengan jumlah keseluruhan pada bagian ini sebesar 773 orang. 45

BAB 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH