Prosedur Penelitian Penyusunan booklet

27

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Prosedur Pengambilan Sampel dan Identifikasi a. Melakukan pengambilan sampel tumbuhan Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode jelajah yaitu dengan berjalan menyusuri lokasi penelitian per areawilayah penelitian. b. Melakukan identifikasi tumbuhan Proses identifikasi dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1 Mengambil sampel tumbuhan yang akan diamati. 2 Mengamati sampel tumbuhan secara langsung. 3 Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan yang ditemukan. 4 Mencocokkan dengan buku acuan yang telah disediakan sebelumnya seperti Morfologi Tumbuhan: Gembong Tjitrosoepomo, tahun 2005; Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta: Gembong Tjitrosoepomo, tahun 2007; Tropical Flowering Plants: Kirsten Albrecht Llamas, tahun 2003; dan Flora untuk Sekolah di Indonesia: C.G.G.J. van Steenis, tahun 2013. 5 Menentukan nama ilmiah spesies yang ditemukan. 6 Mencatat hasil pengamatan meliputi nama ilmiah beserta deskripsinya. 3.6.2 Teknik Pemanfaatan Hasil Identifikasi Tumbuhan

a. Penyusunan booklet

Hasil penelitian dimanfaatkan dengan menyusun booklet sebagai media publikasi bagi masyarakat umum. Kelayakan booklet sebagai salah satu media komunikasi yang mengacu pada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Penyusunan dan pengembangan booklet mengikuti model pengembangan 4-D oleh Thigarajan, Semmel, dan Semmel yang dimodifikasi. Model 4-D terdiri atas 4 tahap utama, yaitu define pendefinisian, design perancangan, develope pengembangan, dan disseminate penyebaran Trianto, 2013. Tahap disseminate penyebaran dalam penelitian ini tidak dilakukan karena pengembangan hanya sampai pada uji kelayakan oleh validator sehingga tahap 28 yang dilakukan hanya tahap define pendefinisian, design perancangan, dan develope pengembangan. b. Kualifikasi penilai validator Booklet selanjutnya dinilai oleh validator dengan kualifikasi sebagi berikut: 1 Penilai berasal dari dosen Perguruan Tinggi PT, dan masyarakat umum. 2 Penilai yang berasal dari dosen memiliki kualifikasi akademik minimal Magister S2 dan berpengalaman. 3 Penilai yang berasal dari masyarakat memiliki pengalaman belajar minimal lulus SMA atau sederajad dan memiliki pengetahuan mengenai tumbuh- tumbuhan. c. Kriteria penilaian Kriteria penilaian kelayakan produk penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pertanyaan yang terstruktur dan rubrik skor nilai atau bobot nilai yang dapat dijadikan acuan dalam penilaian masing-masing pertanyaan. Aspek-aspek instrumen validasi kuesioner diturunkan dari karakter booklet. Format lembar kuesioner sebagaimana terlampir pada Lampiran E halaman 200.

3.7 Analisis Data