Metode Pengambilan Contoh METODOLOGI PENELITIAN

50 mata rantai seperti administratur kebun, produsen produk olahan Kopi Kahyangan, pedagang besar, pedagang eceran, dan konsumen akhir. Menurut Sarwono 2006, data sekunder ialah berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari instansi dan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penelitian ini. Data yang diambil yaitu berasal dari Kebun Sumberwadung, PDP Kahyangan Jember, Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik, serta instansi terkait.

3.4 Metode Pengambilan Contoh

Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling Judmental sampling dan snowball sampling. Menurut Bungin 2013, teknik purposive sampling atau biasa disebut judgmental sampling merupakan teknik sampling yang digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Penggunaan teknik ini harus memperhatikan karakteristik populasi, karena berdasarkan pengetahuan terhadap populasi, setiap unit-unit populasi dianggap sebagai kunci dan diambil sebagai sampel penelitian. Metode purposive sampling ini digunakan untuk pengambilan contoh produk olahan kopi di PDP Kahyangan Jember dimana tempat ini merupakan tempat yang menjadi lokasi Agroindustri Kopi Kahyangan untuk mengolah kopi hasil dari lima kebun milik PDP Kahyangan Jember. Terdapat 3 orang yang menjadi sampel berdasarkan metode purposive sampling yaitu Administratur Kebun Sumberwadung, Bagian Umum PDP Kahyangan Jember dan Bagian Unit Usaha Lain di PDP Kahyangan Jember. Menurut Sarwono 2006, metode snowball sampling merupakan suatu penarikan sampel dengan metode bola salju artinya sampel pertama menentukan sampel yang kedua, kemudian sampel kedua menentukan sampel ketiga seperti suatu rantai. Sampel yang terpilih terlebih dahulu akan memberikan petunjuk kepada peneliti untuk mengambil sampel berikutnya. Teknik snowball sampling digunakan untuk pengambilan contoh mata rantai yang terlibat dalam rantai 51 pasokan produk olahan kopi di PDP Kahyangan Jember. Terdapat 10 orang yang menjadi sampel berdasarkan metode snowball sampling. Sampel penelitian yang diperoleh dengan metode snowball sampling akan disajikan pada gambar 3.1: Gambar 3.1 Snowball Sampling pada Rantai Pasokan Kopi Kahyangan Berdasarkan gambar 3.1 menunjukkan bahwa sampel pertama merupakan Administratur Kebun Sumberwadung kemudian dilanjutkan pada kepala bagian pabrik Kebun Sumberwadung dan Bagian Umum PDP Kahyangan Jember, kemudian dari Bagian Umum dilanjutkan pada Bagian Produksi dan Teknologi, Bagian Keuangan, Bagian Pemasaran dan Bagian Unit Usaha Lain di PDP Kahyangan Jember. Setelah itu, Bagian Unit Usaha Lain menginformasikan siapa saja pedagang besar yang menjadi pembeli Kopi Kahyangan. Begitu pula pedagang besar menginformasikan siapa saja yang menjadi pegadang eceran hingga Kopi Kahyangan sampai ke tangan konsumen akhir. Berdasarkan metode pengambilan contoh dengan purposive sampling dan snowball sampling diperoleh total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang.

3.5 Metode Analisis Data