1. Paparan dan Metabolisme Cadmium

5 BAB 2 PEMBAHASAN

2. 1. Paparan dan Metabolisme Cadmium

Manusia dan hewan terpapar Cd umumnya berasal dari makanan dan asap rokok. Konsentrasi Cd tertinggi berada di organ dalam terutama ginjal dan hati, Cd juga tinggi konsentrasinya pada ikan, kepah dan tiram yang berasal dari laut yang terkena polusi. Mengkonsumsi makanan pokok seperti gandum, beras yang terkontaminasi Cd juga merupakan sumber paparan manusia. Di daerah industri, paparan Cd terutama melalui inhalasi walaupun jumlah yang signifikan Cd dapat tertelan dari tangan atau rokok terkontaminasi. Jumlah Cd yang dimakan bersama makanan pada kebanyakan negara adalah sekitar 10 to 20 μg per hari 1 . Asap rokok merupakan sumber paparan tambahan yang penting bagi perokok. Karena 1 batang rokok mengandung sekitar 1 sampai 2 μg Cd, merokok 1 pak per hari sama dengan masukan Cd per hari yang diperoleh dari makanan terkontaminasi. Penyerapan melalui oral bervariasi sekitar 5 tapi dapat meningkat menjadi 15 pada subjek dengan simpanan besi rendah. Ketika terpapar melalui inhalasi, diperkirakan antara 10-50 diserap tergantung ukuran partikel dan kelarutan senyawa Cd. Pada kasus Cd dalam asap rokok umumnya dalam bentuk CdO, rata-rata 10 Cd diserap, sementara penyerapan Cd melalui kulit tidak berarti 1 . Universitas Sumatera Utara Berikut mekanisme terjadinya akumulasi Cd dalam tubuh 1 : Alb, Albumin; Mt, Metallothionein; GSH, Glutathione; aa, amino acid Dengan mengabaikan rute paparan, Cd bertahan dalam organism dan tetap terakumulasi sepanjang hidup. Beban tubuh akan Cd, terabaikan pada saat lahir, meningkat terus sepanjang hidup sampai sekitar usia 60-70 tahun dari kadar beban tubuh akan Cd berhenti dan bahan berkurang. Cd terkonsentrasi di hati dan bahan lebih banyak di ginjal yang dapat mencapai 50 dari total beban tubuh akan Cd pada subjek dengan paparan lingkungan yang rendah. Akumulasi Cd dalam hati dan ginjal disebabkan kemampuan jaringan ini mensintesa metallothionein, suatu protein yang dipengaruhi Cd yang melindungi sel dengan berikatan kuat dengan zat toksik ion Cd 2+ . Stimulasi metallothionein oleh seng mungkin menjelaskan efek proteksi elemen yang penting ini menuju toksisitas Cd. Karena ukurannya yang kecil, metallothionein dengan cepat dibersihkan dari plasma melalui proses filtrasi glomerulus sebelum dibawa ke sel tubulus proksimal. Jalan filtrasi glomerulus ini terletak pada akumulasi Cd dalam sel tubulus proksimal dan di dalam korteks ginjal yang merupakan letak nefron. Cd tidak dapat melewati plasenta dengan mudah atau sawar darah otak, hal ini menjelaskan bahwa toksisitasnya terhadap fetus dan sistem saraf pusat sangat rendah dibandingkan logam berat yang lain. Cd umumnya dieliminasi melalui urin. Jumlah Cd yang 6 Universitas Sumatera Utara 7 diekskresikan setiap hari dalam urin sangat rendah, sekitar 0,005- 0.01 total beban tubuh. Fraksi ekskresi yang rendah ini berkaitan dengan waktu paruh biologis lebih dari 20 tahun. Pada individu dengan disfungsi tubulus waktu paruh eliminasi kurang dari 10 tahun 1 . 2. 2. Kanker Paru

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RS PARU JEMBER

0 20 16

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO Hubungan Antara Kondisi Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO Hubungan Antara Kondisi Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dan Obesitas Dengan Kejadian Kanker Leher Rahim Di RSUD Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Rsud Dr. Moewardi.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Rsud Dr. Moewardi.

0 1 16

Referat Hubungan Terapi Hiperbarik Oksigen dengan Kejadian Barotrauma Paru

1 7 27

REFERAT HUBUNGAN ANTARA TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN DENGAN KEJADIAN BAROTRAUMA PARU

3 17 8

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI YAYASAN KANKER WISNUWARDHANA SURABAYA

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI YAYASAN KANKER WISNUWARDHANA SURABAYA

0 3 7