Maksud dan Tujuan Pembatasan Masalah Metodologi Penelitian

memberikan efek karat terhadap tulangannya. Bahan agregat dari beton sebagai pencampur semen adalah dari sejenis material yang diolah dari tanah liat seperti Blaehton, ataupun dari Kaca dan polystrol. Contoh dari bahan agregat tersebut dapat dilihat di gambar 1. Batu Apung Gambar 1.1 bahan campuranagregat dari beton ringan Selain itu, materialagregat lainnya terdapat di gunung berapivulkan atau dari limbah pabrik tertentu, seperti : batu apung, abu terbang, dan lainnya. Dalam hal ini penulis akan membuat beton ringan dengan menggunakan agregat kasar berupa batu apung. Penggunaan batu apung ini adalah untuk mendapatkan beton yang tergolong dalam beton ringan, yaitu beton yang mempunyai berat jenis 800 kgm³ sd 2000 kgm³.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berat jenis dan kuat tekan dari beton ringan yang akan dibuat dengan menggunakan batu apung, sebagai bahan pembandingnya digunakan beton normal dengan mutu beton yang sama. Dari penelitian ini kita akan mendapatkan kesimpulan hasil perbandingan beton ringan dengan beton normal. Universitas Sumatera Utara

I.3. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi luasnya ruang lingkup masalah maka di buat batasan- batasan masalahnya, yaitu : 1. Mutu beton yang direncanakan adalah K-200 kgcm², pada umur 21 hari. 2. Menggunakan material, a. untuk beton normal : batu pecah dan pasir b. untuk beton ringan : batu apung dan pasir 3. Standar pengujian adalah ASTM standart dan SK SNI. 4. Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder. 5. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, dan 21 hari, masing-masing 3 buah untuk setiap variasi beton, dengan benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Gambar 1.2 Benda Uji Silinder 6. Nilai ekonomis tidak dihitung. Universitas Sumatera Utara

I.4. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan penyusun beton : batu pecah, batu apung, pasir, dan semen. 2. Pemeriksaan bahan penyusun beton. • Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar. • Pemeriksaan kadar lumpur pencucian pasir lewat ayakan no.200 • Pemeriksaan kadar liat clay lump pada agregat kasar. • Pemeriksaan kandungan organic colorimetric test pada agregat halus. • Pemeriksaan berat isi agregat halus dan agregat kasar. • Pemeriksaan berat jenis dan absorbs agregat halus dan agregat kasar. 3. Mix design perencanaan campuran Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik. Bahan penyusun beton dan mutu beton yang direncanakan dalam penelitian ini adalah K-200 kgcm². 4. Percobaan Pembuatan benda uji silinder Adapun sampel yang digunakan adalah : a. Sampel I, beton normal. b. Sampel II, beton ringan dengan menggunakan material batu apung. Untuk lebih jelasnya jumlah benda uji yang akan di buat dapat dilihat pada table 1.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Table 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder SAMPEL Jumlah Benda Uji Untuk Kuat Tekan Beton 7 Hari 14 Hari 21 Hari I 3 3 3 II 3 3 3 Jumlah 6 6 6 5. Pengujian nilai slump slump test ASTM C143-90a Untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan beton. 6. Perhitungan berat jenis sampel Rumus untuk menghitung berat jenis benda adalah perbandingan berat benda tersebut terhadap volumenya. 7. Pengujian kuat tekan beton ASTM C39-86 pada umur 7, 14, dan 21 hari. 8. Analisa hasil percobaan.

I.5. Manfaat Penelitian