Siswa Program Akselerasi Segiempat

menilai ketiga aspek tersebut. Tes tersebut sebagai acuan untuk mengklasifikasi siswa berdasarkan tingkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK diartikan sebagai suatu jenjang kemampuan berpikir yang hierarkis dengan dasar pengkategoriannya berupa produk berpikir kreatif. Tingkatan ini membantu siswa memahami kategori berpikir kreatif yang dimilikinya. Pada penelitian ini siswa dikategorikan berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kreatif melalui pemecahan masalah. Siswono 2004 merumuskan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif siswa ditunjukkan dalam tabel 2.3. Tabel 2.3 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Tingkat Karakteristik Tingkat 4 Sangat Kreatif Siswa mampu menunjukkan kefasihan, fleksibelitas, dan kebaharuan atau kebaruan dan fleksibelitas dalam memecahkan atau mengajukan masalah. Tingkat 3 Kreatif Siswa mampu menunjukkan kefasihan dan kebaharuan atau kefasihan dan fleksibelitas dalam memecahkan atau mengajukan masalah. Tingkat 2 Cukup Kreatif Siswa mampu menunjukkan kebaharuan atau fleksibelitas dalam memecahkan atau mengajukan masalah. Tingkat 1 Kurang Kreatif Siswa mampu menunjukkan kefasihan dalam memecahkan atau mengajukan masalah. Tingkat 0 Tidak Kreatif Siswa tidak mampu menunjukkan ketiga aspek indikator berpikir kreatif. Menurut Siswono 2009: 9 pembagian tingkatan tersebut berguna untuk memprediksi kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, khususnya dalam bidang matematika. Rancangan model atau strategi pembelajaran bertujuan mengoptimalkan berpikir kreatif siswa, dan sebagai acuan dalam penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika. Pada penelitian ini siswa diklasifikasikan berdasarkan skor yang didapat dari tes berpikir kreatif.

2.5 Siswa Program Akselerasi

Program percepatan belajar untuk SD, SLTP, dan SMA dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. Akselerasi didefinisikan sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan yang diberikan bagi siswa dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa waktu yang telah ditent Hallaha dan K percepatan adalah pem bakat istimewa yang untuk dapat menyele singkat dibandingkan t Menurut Dave akselerasi dapat objeknya ada belajarAccelerat belajar yang ala Calon siswa y yang telah mencapai intelektual umum ya memadai, dan kete Nugrahaningsih, 2012 program percepatan kemampuan akademik sehingga diberi kesem dalam waktu yang pemerintah.

2.6 Segiempat

Segi empat adalah ba datar segi empat terdir 2.6.1 Persegi Panjan Pada bangun datar per mempunyai sifat-sifat • Sisi yang berhadapa dan sejajar. • Keempat sudutnya sa merupakan sudut si Gambar 2.1 Persegi Panjang biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan h ditentukan. Depdiknas, 2003. n Kaufman dalam Yusuf. 2006 menyatakan pemberian layanan pendidikan sesuai potensi ng dimiliki siswa serta memberi kesempatan elesaikan program regular dalam jangka wa kan teman-temannya. ve Meier seperti yang dikutip Mayadianti pat dilakukan jika adanya suatu objek, dalam adalah belajar, yaitu menjadi perc erated learning. “Accelerated learning” adalah alamiah. Akarnya telah tertanam sejak zaman kuno” a yang dapat masuk di kelas akselerasi adalah m pai prestasi memuaskan dan memiliki kema yang berfungsi pada taraf cerdas, kreativita keterikatan terhadap tugas yang tergolong 2012. Dari uraian di atas, program akselerasi an yang ditujukan bagi mereka yang m mik maupun bakat yang lebih dibandingkan ya sempatan untuk menyelesaikan proses pembe g lebih cepat dari waktu yang telah dite h bangun datar yang dibatasi empat ruas garis. rdiri dari: njang persegi panjang, fat diantaranya : dapan sama panjang ya sama besar dan n sudut siku-siku 90 . Gambar 2.1 Persegi Panjang n lebih awal dari n bahwa program nsi kecerdasan dan an kepada mereka waktu yang lebih nti 2011 m hal ini percepatan lah “Cara n kuno”. h mereka mampuan vitas yang ong baik asi adalah memiliki n yang lain belajaran ditetapkan s. Adapun bangun Gambar 2.1 Persegi Panjang • Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua sama besar. • Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara. 2 lebar panjang Keliling + = 2 BC AB Keliling + = lebar panjang Luas × = 2.6.2 Persegi Pada bangun datar persegi, mempunyai sifat-sifat diantaranya : • Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi. • Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara. • Semua sisi persegi adalah sama panjang. • Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. • Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sudut siku-siku. sisi Keliling × = 4 2 s sisi sisi Luas = × = 2.6.3 Jajaran Genjang Pada bangun datar Jajaran Genjang, mempunyai sifat-sifat diantaranya : • Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang dan sejajar. • Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar. • Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap jajargenjang adalah 180 . • Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang. sisi sisi jumlah Keliling − = Gambar 2.2 Persegi Gambar 2.3 Jajar Genjang 2 1 2 1 d d Luas × × = tinggi alas Luas × = 2.6.4 Belah Ketupat Pada bangun datar B sifat-sifat diantaranya • Semua sisi pada be • Kedua diagonal merupakan sumbu si • Kedua diagonal be dua sama panjang d • Pada setiap belah ke dua sama besar ole 2.6.5 Layang – Laya Pada bangun datar La sifat-sifat diantaranya • Sepasang sisinya sa • Sepasang sudut yan • Salah satu diagona simetri. • Salah satu diagona bagian sama panjan sis jumlah Keliling = 2 1 2 1 d d Luas × × = 2.6.6 Trapesium Trapesium adalah seg beberapa macam trape a. Trapesium Siku-Siku sisi jumlah Keliling = Gambar 2.4 Belah Ketupat Gambar 2.5 Layang-Layang i upat r Belah Ketupat, mempunyai ya : belah ketupat sama panjang. onal pada belah ketupat bu simetri. belah ketupat saling membagi g dan saling berpotongan tegak lurus. h ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama be oleh diagonal-diagonanya. ayang Layang - Layang, mempunyai ya : a sama panjang. yang berhadapan sama besar. gonalnya merupakan sumbu onal layang-layang membagi diagonal lainn njang dan kedua diagonal itu saling tegak lurus. sisi sisi − egiempat yang memiliki hanya sepasang sisi ya apezium, yaitu. Siku sisi sisi − Gambar 2.4 Belah Ketupat Gambar 2.5 Layang-Layang a besar dan dibagi innya menjdi dua us. si yang sejajar. Ada Gambar 2.4 Belah Ketupat Gambar 2.5 Layang-Layang Gambar 2.9 Segiempat Sebarang Trapesium siku-siku m tepat dua sudut siku-si b. Trapesium Sama K Trapesium sama kaki kaki-kakinya sama pa diagonalnya sama panj c. Trapesium Sembara Trapesium sembarang keempat sudutnya ber 2.6.7 Segiempat Sebar Segi empat sembara termasuk dari salah sa Atau dengan kata lain empat yang tidak mem Gambar 2.6 Trapesium Siku-Siku Gambar 2.7 Trapesium Sama Kaki Gambar 2.8 Trapesium Sebarang Gambar 2.9 Segiempat Sebarang ku memiliki sepasang sisi sejajar yang berbeda -siku. Kaki aki memiliki sepasang sisi sejajar berbeda panj a panjang. Sudut bersebelahan sama besar anjang. barang ang memiliki sepasang sisi sejajar yang berbe berbeda besarnya, dan kedua diagonalnya berbe barang arang adalah segi empat yang tidak h satu dari segi empat istimewa di atas. lain segi empat sembarang adalah segi emiliki keteraturan khusus. Gambar 2.6 Trapesium Siku-Siku Gambar 2.7 Trapesium Sama Kaki Gambar 2.8 Trapesium Sebarang Gambar 2.9 Segiempat Sebarang da panjangnya dan anjangnya dan sisi ar dan diagonal- rbeda panjangnya, beda panjangnya. Gambar 2.6 Trapesium Siku-Siku Gambar 2.7 Trapesium Sama Kaki Gambar 2.8 Trapesium Sebarang

2.7 Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Sub Pokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember;

2 39 174

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember

1 18 5

Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas X IPA 2 di SMA Negeri 3 Jember

0 15 6

Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas X IPA 2 di SMA Negeri 3 Jember;

1 43 210

ANALISIS METAKOGNISI SISWA KELAS XI KIA 1 SMKN 5 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI

0 13 195

ANALISIS METAKOGNISI SISWA KELAS XI KIA 1 SMKN 5 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI

3 58 195

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII

0 57 6

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

KATEGORI BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK HIMPUNAN.

0 0 13