Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN
3.5.2 Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat statistik parametrik khususnya dalam analisis korelasi atau regresi linear
yang termasuk dalam hipotesis assosiatif Supranto,1995:266. Sementara itu untuk mendeteksi apakah model tersebut linear atau tidak yaitu dengan
membandingkan nilai F- Statistik dengan F- tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilai F- statistik F- tabel, maka hipotesis ditolak dan apabila nilai F-statistik
F- tabel maka hipotesis di terima.
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas Menurut Supranto 2004:46 bahwa apabila semua asumsi klasik berlaku
kecuali satu yang tidak yaitu terjadi heteroskedastisitas. Maka perkiraan OLS masih tetap tak bias dan konsisten tatapi tidak lagi efisien baik untuk sampel kecil
maupun sampel besar. Gujarati, 1978:184 menjelaskan bahwa uji asumsi heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
tejadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke lainnya. Jika varians dan residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas
dan jika bebas disebut Heteroskedastisitas.
3.5.4 Uji Autokorelasi Istilah uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi
yang disusun menurut urutan waktu cross section atau korelasi pada dirinya sendiri Supranto, 2004:82. Uji asumsi autokorelasi juga bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi linear ada korealsi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.
3.5.5 Uji Normalitas Salah satu asumsi dalam model regresi linear adalah distribusi probabilitas
gangguan ยต memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi, dan mempunyai varian yang kontsan. Deteksi normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak Supranto, 1995:243.