Keterangan Alat Dasar Pemilihan

VI - Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate 1

BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA

VI.1 Keterangan Alat

Nama : Vertical Shaft Kiln. Fungsi : Kalsinasi gypsum menjadi calcium sulfate. Tipe : Standart shaft kiln central burner. Dasar pemilihan : Standart untuk reaksi fase gas-solid.

VI.2 Dasar Pemilihan

Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi yaitu gas-solid, dan kapasitas produksi maka kiln untuk reaksi dalam fase gas-solid dapat dibedakan jenisnya yaitu : 1. Kiln fase gas-solid dengan katalis. 2. Kiln fase gas-solid tanpa menggunakan katalis. Pada kiln ini, kalsinasi gypsum dilakukan pada suhu 215 C dengan tekanan 1 atm tanpa bantuan katalis. Untuk fase gas-solid tanpa menggunakan katalis, jenis kiln dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Kiln shaft atau rotary 2. Moving-bed reactor 3. Multiple-heart reactor 4. Fluidzed-bed reactor 5. Spary reactor 6. Entrained flow reactor Berdasarkan fase bahan yang bereaksi, volume serta ukuran partikel dari bahan baku yaitu gypsum rock, maka dipilih kiln jenis kiln dengan tipe shaft untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan produk calcium sulfate. Pada shaft kiln ini, terbagi menjadi 3 zone utama dan 2 zone tambahan seperti pada sketsa sistematis dari shaft kiln dibawah ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI - Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate 2 Gambar 6.1 Sketsa sistematis dari shaft kiln Zone utama terdiri dari pre-heating zone, calcining zone, dan cooling zone sedangkan zone lainnya adalah strorage zone daerah pemasukan solid dan superheating zone yang merupakan daerah disekitar burner. Prinsip kerja : Pertama-tama gypsum diumpankan dari bagian atas shaft kiln melalui storage zone dan udara panas dialirkan secara counter-current berlawanan arah dihembuskan dari bagian bawah melalui burner sehingga terjadi proses kalsinasi gypsum dengan suhu 215 C. produk bawah berupa calcium sulfate kemudian diumpankan melalui cooling zone menuju ke cooling convenyor untuk proses pendinginan lebih lanjut. Produk atas berupa udara panas dan padatan terikut diumpankan pada cyclone dimana pada cyclone terjadi proses pemisahan antara gas dan padatan terikut.

VI.3 Kondisi Operasi