Citizen Journalism Dalam Radio PR FM 107.5 Bandung (Studi Kasus Citizen Journalism Pada Program "Berita dari Anda" Di Radio PR FM 107.5 News Channel Bandung")

(1)

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Strata-1Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

DIKY PURNAMA

NIM 41807150

POGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(3)

(4)

iv Oleh : Diky Purnama

Nim 41807150

Penelitian ini dibawah bimbingnan : Adiyana Slamet S.IP.,M.Si

Citizen Journalism yang ada di radio PR FM 107.5 News Channel semakin terlihat ketika adanya konsep yang diangkat oleh radio PR FM 107.5 News Channel mengenai “Berita dari Anda”. Citizen Journalism di radio merupakan suatu program unggulan radio PR FM, karena PR FM adalah radio satu-satunya di kota bandung yang menggunkan konsep masyarakat sebagai wartawan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, untuk mengungkap model dan kategori proses komunikasi Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel melalui program berita dari anda. Teknik pengumpulan data dengan wawancara secara mendalam dan observasi langsung, kemudian pada teknik analisis data menggunakan model interaktif melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, lalu melakukan tekhnik pemeriksaan keabsahan data. Selain itu, informan dan unit analisis digunakan dalam tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini, sehingga penelitian inii dapat menghasilkan sebuah model dan kategori bagaimana proses komunikasi Citizen Journalism dalam program berita dari anda di radio PR FM 107.5 News Channel.

Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa, Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel dalam penyampain informasi berita dari anda, itu sangat banyak manfaat bagi para pendengar khusunya di Kota Bandung, karna hampir semua informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat berasal dari masyarakat. Dan juga konsep Citizen Journalism yang di terpakan oleh radio PR FM 107.5 News Channel menjadi mempermudah para wartawan PR FM 107.5 News Channel dalam mencari berita, karena wartawan radio PR FM 107.5 News Channel itu sangat terbatas sehingga tidak bisa menjangkau semua kota yang ada di jawa barat.

Perkembangan Citizen Journalism di Jawa Barat adalah suatu fenomena baru, yang mana berjalanya demokrasi secara baik di Jawa Barat, keterbukaan pemerintah terhadap pendapat masyarakat yang menjadikan sebuah budaya saat ini. Sehinga masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam membangun kotanya sendiri. Semua itu akibat dari radio PR FM 107.5 News Channel yang mempunyai konsep “Berita Dari Anda” dan selalu memberikan pendidikan yang berbau informasi seputar Jawa Barat sehinga menambah sebuah nilai lebih dari sebuah radio yang ada saat ini yang selalu memberikan hiburan kepada pendengarnya.


(5)

v by: Diky Purnama Nim 41807150

This research under the guidance: Slamet Adiyana S.IP., M.Si

Citizen Journalism at 107.5 FM radio PR News Channel are increasingly seen as a concept raised by radio 107.5 FM PR News Channel on the "News from you". Citizen Journalism in radio is an excellent program FM radio PR, because PR FM radio is the only one in the city of Bandung which use the concept of society as a journalist.

This study uses a qualitative case study approach, to reveal the model and the communication process categories Citizen Journalism at 107.5 FM radio PR News Channel through the news of your program. Data collection techniques with in-depth interviews and direct observation, then the data analysis techniques using an interactive model through the process of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification, and then perform data validity checking techniques. In addition, the informant and the unit of analysis techniques used in collecting data in this study, so that research can produce a model inii and how the category of Citizen Journalism in the communication process of your news program on radio 107.5 FM PR News Channel.

The results obtained suggest that, Citizen Journalism at 107.5 FM radio PR News Channel in informing you of news, it's very much benefit to the listeners especially in Bandung, because almost all the information needed by the people from the community. And also the concept of Citizen Journalism is applied by PR radio 107.5 FM News Channel became easier for reporters PR News 107.5 FM Channel in search of news, as radio journalist PR News 107.5 FM Channel is very limited so it can not reach all the cities in West Java .

Citizen Journalism in the development of West Java is a new phenomenon, which is good berjalanya democracy in West Java, the openness of government to make public opinion a current culture. So that people can take an active role in building his own city. All were a result of 107.5 FM radio PR News Channel that has the concept of "News From You" and always provide information about the education that smells of West Java so that adds a value of more than a current radio always provide entertainment to listeners.


(6)

vi

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul : CITZEN JOURNALISM DALAM RADIO PR FM 107.5 BANDUNG (Studi Kasus Citizen Journalism pada Program “Berita Dari Anda” di Radio PR FM 107.5 News Channel)

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan, dari segi penggunaan tata bahasa maupun dalam pembahasan materi. Semua ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis, yang insyaallah dikemudian hari penulis dapat memperbaiki segala kekurangannya.

Penulis memberikan segala daya upaya yang terbaik untuk menampung segala yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam


(7)

vii

dorongan, serta semangat dari semua pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu, Dalam kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas semua bimbingan dan bantuannya dan penghargaan setinggi-tingginya sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada:

1. Yth Bapak Ir. Eddy Soeryono Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth Bapak Prof. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia.

3. Yth Bapak Drs. Manap Solihat M.Si. selaku Dosen Wali yang sudah penulis anggap Ayah sendiri, sekaligus Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations UNIKOM Bandung.

4. Yth Bapak Adiyana Slamet, S.IP., M.Si. selaku dosen pembimbing, penulis yang senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktunya, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si, Selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian Kuantitaif Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations UNIKOM Bandung.


(8)

viii

Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations UNIKOM Bandung.

7. Melly Maulin.P,S.Sos., M.Si, selaku dosen Pengantar Ilmu Humas, Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations UNIKOM Bandung.

8. Tine Agustin Wulandari S.I.Kom selakui Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di smester Tujuh, dan juga sebagai Dosen Pengajar UNIKOM Bandung.

9. Terima kasih juga untuk semua staf dosen prodi Ilmu Komunikasi yakni Ibu., Ibu ibu., Bapak Arie Prasetyo., M.Si., Iin Rahmi, S.Sos., M.I.Kom. dan juga seluruh staff UNIKOM atas bimbingan dan perhatiannya.

10. Terimakasih kepada Sekretaris Jurusan, Astri Ikawati Amd., Kom dan Sri Intan F., S.I.Kom yang sudah membantu penulis untuk melengkapi persyaratan-persyaratan Skripsi ini.

11. Yth Aris Hermansyah S.I.Kom selaku pemimpin Redaksi radio PR FM 107.5 News Channel yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di radio PR FM 107.5 News Channel.

12. Yth Basith Patria selaku Redaktur Pelaksana dan juga sekaligus Penyiar radio PR FM 107.5 News Channel yang selalu memberikan semangat dan memberikan informasi kepada peneliti.


(9)

ix

107.5 News Channel yang peneliti tidak bisa sebut kan satu-persatu yang selalu memberikan semangat dan memberikan informasi kepada peneliti. 14. Terimakasih yang sebesar besarnya untuk Keluargaku tercinta Bapak,

Ema, aa dan juga adik kecil ku tercinta kemprut. Yang selalu medoakan peneliti untuk terus semangat dan sangat berperan pentting untuk memperjuangkan saya menjadi seorang Sarjana.

15. Terimakasih untuk Rina Aprianti yang selalu memberikan kasih sayang,

do’a dan support untuk menyelesaikan skripsi. Nanti kita refreshing yah

bepp.

16. Terimakasih untuk Gent-Gent Mispagi yang selalu menemani penulis begadang dalam menyelesaikan Skripsi, sehingga penulis tidak merasa kesepian.

17. Seluruh teman-temanku di Ilmu komunikasi Khususnya anak-anak IK 4 angkatan tahun 2007, yang penuh dengan kenangan meskipun banyak yang sudah menjadi sarjana tyerlebih dahuu, mereka masih sempat meluangkan waktunya untuk membantu dan member semangat kepada peneliti.

18. Untuk anak-anak Kost Cikutra Barat, Klep, Ipin, Acenk, Abah terimakasih kalian telah memberikan semangat kepada penulis untuk tetap terus melawan rasa malas dalam menyelesaikan penelitian ini.


(10)

x

bimbingannya selama peneliti berada di Kota Bandung, kalian bagaikan keluarga bagi peneliti.

20. Dan juga teman sejawat ku semasa STM di Kota Bogor, Andayu (dhage), Thadin (Talang), Supri, dan yang lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, peneliti sangat mengucapkan terimakasih atas support dan doa-doa yang mereka ucapkan.

Dengan demikian penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang penulis sebutkan, dan apabila ada yang tidak tersebutkan penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT, Amiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2012

Penulis,


(11)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Lembar Persembahan ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5Kerangka Pemikiran ... 10


(12)

viii

1.5.2 Konstruksi Sosial Media Massa ... 11

1.5.3 Kerangka Konseptual ... 15

1.6 Pertanyaan Penelitian ... 16

1.6.1 Pertanyaan Untuk Informan ... 17

1.6.2 Pertanyaan Untuk Key Informan ... 18

1.7 Subjek Penelitian dan Informan ... 19

1.7.1 Subjek Penelitian ... 20

1.7.2 Informan ... 20

1.7.3 Key Informan ... 21

1.8 Metode Penelitian ... 22

1.9 Teknik Pengumpulan Data ... 27

1.10 Teknik Analisis Data ... 29

1.11 Uji Keabsahan Data ... 31

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

1.12.1 Lokasi Penelitian ... 32

1.12.2 Waktu Penelitian ... 33

1.13 Sistematika Penulisan ... 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 35

2.1Tinjauan Umum Komunikasi Massa ... 35

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa ... 35

2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa ... 36

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 38


(13)

ix

2.2.1 Pengertian Media Massa ... 40

2.2.2 Karakteristik Media Masssa ... 40

2.2.3 Bentuk-bentuk Media Massa ... 40

2. 3 Tinjauan Umum Mengenai Pers ... 41

2.3.1 Pengertian Pers ... 41

2.3.2 Fungsi Pers ... 43

2. 4 Konstruksi Media Massa ... 45

2. 5 Tinjauan Umum Mengenai Radio ... 47

2.5.1 Pengertian Radio ... 47

2.5.2 Keunggulan Radio ... 50

2.5.3 Kelemahan Radio ... 51

2. 6 Tinjauan Umum Mengenai Berita ... 52

2.6.1 Pengertian Berita ... 51

2.6.2 Jenis-jenis Berita ... 54

2.6.3 Nilai-nilai Berita ... 56

2.6.4 Karakteristik Berita ... 57

2.6.5 Konsep Berita ... 58

2. 7 Tinjauan Umum Citizen Journalism ... 60

2.7.1 Pengertian Mengenai Citizen Journalism ... 60

2.7.2 Jenis-jenis Citizen Journalism ... 61

BAB III OBJEK PENELITIAN ... 63

3.1Sejarah Singkat PR FM ... 63


(14)

x

3.3Visi dan Misi PR FM ... 68

3.3.1 Visi PR FM ... 68

3.3.2 Misi PR FM ... 68

3.4Profil Singkat PR FM ... 69

3.5Data Teknis ... 70

3.1Logo PR FM ... 71

3.7Struktur Organisasi PR FM ... 72

3.8Data Pendengar ... 72

3.9Program Acara di PR FM ... 73

3.9.1 Berita dari Anda ... 74

39.2 Program Mingguan ... 74

3.9.2 Program Harian ... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1Hasil Penelitian ... 79

4.1.1 Gambaran Umum Citizen Journallism di radio PR FM 107.5 News channel ... 80

4.1.2 Profil Informan dan Key Informan Penelitian ... 82

4.1.3 Perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ... 87

4.1.4 Massyarakat Memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ... 91


(15)

xi

4.1.5 Partisipasi Masyarakat Sebagai Pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News

Channel ... 95

4.1Pembahasan ... 98

4.2.1 Perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ... 99

4.2.2 Massyarakat Memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ... 103

4.2.3 Partisipasi Masyarakat Sebagai Pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

5.1Kesimpulan ... 113

5.2Saran ... 114


(16)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Informan Penelitian ………21

Tabel 1.2 Key Informan ………...…...22

Tabel 1.3 Tabel kegiatan Penelitian 2011-2012 ………..…....33


(17)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Komponen-Komponen Analisa Data Model Kualitatif .….…..29 Gambar 1.2 Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ………....…….31

Gambar 3.1 Logo PR FM ……….………70

Gambar 3.2 Strktur Organissasi PR FM ……….………..71 Gambar 4.1 Pola Proses Perkembangan Citizen Journalism di

Radio PR FM 107.5 News Channel ………100 Gambar 4.2 Kategori Pendengar Memaknai Citizeen Journalism di

Radio PR FM 107.5 News Channel ……….105 Gambar 4.3 Model Proses Partisipasi Masyarakat Sebagai Pendengar


(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN – I Pedoman wawancara ... 119

LAMPIRAN – II Pedoman Observasi ... 130

LAMPIRAN – III Persetujuan Lembar Dosen Pembimbing ... 133

LAMPIRAN – IV Lembar Revisi Persetujuan Perbaikan Seminar Usulan Penelitian ... 135

LAMPIRAN – V Surat Izin Penelitian di Radio PR FM 107.5 News Channel ... 137

LAMPIRAN – VI Surat Balasan Penelitian dari Radio PR FM 107.5 News Channel ... 139

LAMPIRAN – VII Lembar Berita Acara Bimbingan ... 141

LAMPIRAN – VIII SMS dari Citizen Journalism di Radio PR FM 107.5 News Channel ... 143

LAMPIRAN – IX Twitter dari Citizen Journalism di Radio PR FM 107.5 News Channel ... 147

LAMPIRAN – X Facebook dari Citizen Journalism di Radio PR FM 107.5 News Channel ... 150

LAMPIRAN – XI Hasil Reportase Citizen Journalism “Penemuan Orang Hilang” ... 153

LAMPIRAN – XI Dokumentasi ... 156

LAMPIRAN – XI Hasil Wawancara ... 161


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pers saat ini berada dalam situasi pergeseran penting sebagai akibat dari berkembangnya dua hal, yaitu perkembangan jurnalistik dan perkembangan media. Dunia jurnalistik kini mulai mengalami perubahan, reportase yang merupakan tugas wartawan atau reporter di media massa, kini dapat dilakukan oleh setiap warga yang melaporkan suatu peristiwa. Inilah yang kemudian disebut sebagai Citizen Journalism atau jurnalisme warga. Seperti yang dikutip dari sebuah buku “Langkah Otomatis jadi Citizen Journalism” bahwa:

“Istilah Citizen Journalism saat ini telah menjadi salah satu yang paling seksi dalam dunia jurnalistik, Citizen Journallism merupakan fenomena bagi siapapun yang mengamati perkembangan media, mereka yang berada dalam lingkup seperti akademisi, para praktisi, kru dan pemilik media maupun mereka yang berada di luar media seperti para pengamat media dan pemirsa.” (Suwandi 2010:28)

Peran dan fungsi Citizen Journalism sama seperti peran dan fungsi jurnalistik pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi, hiburan, kontrol sosial, hingga agen perubahan. Dengan adanya Citizen Journalism jaringan informasi dan sumber informasi akan lebih luas. Bahkan Citizen Journalism sering menjadi sumber informasi penting untuk media mainstream.


(20)

Citizen Journalism pada dasarnya tidak ada yang berubah, dari kegiatan jurnalisme yang didefinisikan seputar aktivitas mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan berita. Citizen Journalism intinya melibatkan kegiatan seperti itu, hanya saja kalau dalam pemaknaan jurnalisme konvensional yang melakukan aktivitas tersebut adalah wartawan, kini public (masyarakat) juga bisa ikut serta melakukan hal-hal yang biasa dilakukan wartawan di lembaga media.

Ketika wartawan tidak selalu tahu semua informasi maka dengan adanya Citizen Journalism, informasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat melalui media massa. Citizen Journalism juga sering dimanfaatkan perusahaan media massa sebagai salah satu sumber berita disamping wartawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Saat ini di Indonesia Citizen Journalism berkembang dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya media informasi seperti Radio, Televisi, Koran, dan Situs Jejaring Sosialpun menjadi wadah bagi mereka para Citizen Journalism untuk mengaspirasikan apa yang ingin mereka sampaikan.

Jurnalis warga atau Citizen Journalism dapat memanfaatkan media-media yang ada baik mainsteram media ataupun social media. Dalam mainstream media seperti media cetak melalui surat pembaca, media televisi melalui suara anda, media radio melalui info lalu lintas, media online bisa melalui kolom komentar. Sedangkan social media melalui blog


(21)

(wordpress, blogspot), Microblog (twitter), Media Sosial Blog (kompasiana, ohmy news, now public), Situs Pertemanan (facebook, friendster), Situs foto share (flickr, twitpic), Situs video share (youtube).

Citizen Journalizm adalah bentuk spesifik dari Citizen Media dengan content yang berasal dari publik. Di Indonesia, istilah yang dimunculkan untuk Citizen Journalism adalah partisipatoris atau Journalisme warga. (Suwandi, 2010:29)

Imam Suwandi dalam buku “Langkah Otomatis Jadi Citizen Journalism” mengutip dari J.D. Lasica dalam Online Journalism Review mengategorikan media Citizen Journalism ke beberapa tipe :

1. Audience Participation

Pengertiannya seperti komentar user yang di attach pada kisah-kisah berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycame pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas.

2. Situs weeb berita atau informasi independent seperti consumer report, drudge report.

3. Situs berita partisipatoris murni seperti ohmyNews.com 4. Situs media kolaboratif seperti Slashdot.com Kuro5hin.com

5. Situs penyiaran pribadi seperti situs penyiaran radio, seperti KenRadio, Youtube. (Suwandi, 2010:30)

Konten atau isi dari Citizen Journalism bisa berupa peristiwa, pengalaman, dan reportase yang termasuk kedalam berita, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa


(22)

merupakan gagasan atau ide seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial.

Citizen Journalism di radio terjadi sejak adanya program interaktif, mulai dari request, hingga adanya program acara “berita dari anda” hal ini sehingga melibatkan para pendengar untuk mengirimkan pendapat atau berpartisipasi dalam mengirimkan info atau berita kepada radio PR FM.

Perusahaan atau media massa khususnya radio, dalam menjalankan acaranya pasti menginginkan pendengar atau audiensnya banyak. Maka dari itu Radio PR FM mempunyai program acara “berita dari anda” dengan ini yang mengharapkan partisipasi para pendengarnya untuk ikut serta dalam menyampaikan berita,yang actual dan faktual atau disebut dengan Citizen Jurnalism. Para pendengar dituntut aktif menyampaikan berita atau memberikan saran atau kritik pada setiap acara yang disajikan baik melalui telepon, SMS, Yahoo Massanger, Twitter dan Facebook.

Oleh karena itu, media yg megutamakan berita dari para pendengarnya yaitu Radio PR FM 107.5 News Channels, dengan adanya program radio PR FM yaitu “Berita dari Anda” maka public dapat mengirimkan berita melaui SMS ke Radio PR FM dan juga public dapat mengirimkan berita melalui jejaring sosialnya PR FM, seperti Twitter, Facebook dan Yahoo Masangger, tentunya berita dari para Citizen Journalism ini lebih actual dan factual, karena public yang berada di tempat kejadian, dimana public yang mengirimkan berita kepada PR FM.


(23)

Berita yang dapat di kirimkan ke radio PR FM, seperti berita pada umumnya yaitu, terjadinya kecelakaan lalu lintas, kemacetan, kehilangan, kebakaran, kejahatan dan lain – lain. Berita tersebut dapat masyarakat kirimkan kepada radio PR FM sebagai pendengar yang ikut berpartisipasi menjadi seorang Citizen Journalism di radio PR FM. Adapun berita yang dapat dikirimkan, melalui berbagai pasilitas yang di sediakan oleh radio PR FM yaitu, SMS, Telpon, Twitter, Facebook, Yahoo Massanger, dan E_mail.

Radio PR FM 107.5 News Channel mempunyai kelebihan yaitu mendapatkannya suatu tropi penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) award, sebagai radio terbaik di Jawa Barat dan selain itu berdasarkan hasil survei radio PR FM baru mendapatkan suatu kebanggaan, karena PR FM masuk kategori 20 besar radio terbaik senasional, dan target PR FM saat ini adalah untuk mencapai kategori 10 hingga 5 besar radio terbaik di Nasional.

Belakangan ini, informasi yang kita dapatkan semakin lengkap dan mudah di dapat karena didukung oleh fasilitas yang memadai, dengan sarana yang canggih membuat kita dengan mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi secara cepat dan akurat.

Perkembangan yang sangat pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh dari globalisasi yang menyebabkan kehidupan manusia lebih dinamis, penuh tantangan, dan cepat berubah, menyebabkan


(24)

diperlukannya manusia yang mempunyai pengertian untuk mengerti situasi, mengantisipasi perkembangan suatu sikap untuk tetap bisa menguasai perubahan dan tidak tenggelam dalam perubahan tersebut, serta mengorientasikan sikap nilai-nilai budaya berkembang demikian cepat sebagai pengaruh globalisasi.

Sarana informasi dikenal masyarakat dengan sebutan media massa, yang berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui media massa cetak, Elektronik (Radio dan Televisi) dan online. Khususnya media elektronik yang salah satu kelebihannya menyampaikan informasi secara cepat, tepat, akurat dan dengan menggunakan biaya murah dalam penyampainnya serta bisa didengarkan dengan melakukan aktivitas lain adalah Radio.

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Radio memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat harus tetap mendengarkan Radio dan bahkan memberikan dampak yang mempengaruhi prilaku generasi muda di Indonesia. Radio adalah alat komunikasi massa yang paling efektif dalam hal penyampaian pesan.


(25)

Media massa, termasuk radio, merupakan salah satu titik penting komunikasi yang menghubungkan aspirasi masyarakat dengan pemerintah dalam jangka panjang.

Salah satu kekuatan radio adalah half ears media, yaitu mendengarkan radio sambil mengerjakan kegiatan lain. Itu yang membuat perbedaan dan keunggulan radio dengan media massa lain. Dalam penyampaian informasi, radio menjadi yang tercepat, akurat.

Hampir paruh waktu pendengar dihabiskan untuk menikmati program-program radio. Hal ini wajar karena radio banyak menyajikan dan menawarkan acara-acara yang menarik dan variatif. Acara-acara yang semakin menarik perhatian pendengarnya, membuat para pendengar untuk tetap mendengarkan radio. Dengan keunggulan dan karakteristik yang berbeda dengan media massa lain, radio pun menjadi sebuah industri yang terus berkembang. Selain melayani kebutuhan pendengar akan informasi dan hiburan, radio pun telah menjadi objek untuk mencari keuntungan. Salah satunya adalah Radio PR FM 107.5 News Channels.

Media elektronik seperti Radio merupakan suatu Fenomena dalam media penyebaran kegiatan Jurnalistik. Radio PR FM 107.5 News Channels merupakan Radio yang banyak digunakan oleh Citizen Journalism untuk menyampaikan beritanya.


(26)

Dari pemaparan latar belakang diatas, peneliti berharap penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah tentang : “Bagaimana Citizen Journalism dalam program “Berita dari Anda” di radio PR FM 107.5 News Channel Bandung” ?

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

2. Bagaimana masyarakat sebagai pendengar memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

3. Bagaimana partisipasi masyarakat sebagai pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Citizen Journalism pada radio PR FM 107.5 News Channels.


(27)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel.

2. Untuk Mengetahui masyarakat sebagai pendengar memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel.

3. Untuk Mengetahui partisipasi masyarakat sebagai pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan ilmiah terutama bagi ilmu komunikasi, khususnya mengenai komunikasi massa dan penerapan jurnalistik di dalamnya, yaitu tentang Citizen Journalism radio.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun hasil penelitian bagi kegunaan praktis A. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu komunikasi dan jurnalistik, khususnya tentang Citizen Journalism radio.

B. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum, dan mahasiswa Program


(28)

Studi Ilmu Komunikasi secara khusus, an sebagai literatur bagi yang akan melakukan penelitian tentang Citizen Journalism radio.

C. Bagi PR FM 107.5 dan Jurnalistik Radio

Penelitian ini diharapkan berguna bagi Radio PR FM 107.5 News Chanels sebagai informasi, referensi dan evaluasi dalam penyebaran berita pada masyarakat.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah suatu kumpulan teori dan model dari literatur yang menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu (Silalahi, 2006:84). Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengulas fenomena di PR FM 107.5 sebagai media Citizen Journalism radio sebagai fokus penelitian.

Untuk mengkaji / meneliti / melakukan penelitian, diperlukan landasan secara teoritis sebagai acuan dalam mencapai penyelesaian tujuan penelitian tersebut, sebagai panduan dan sebagai arah dalam menyelesaikan suatu penelitian.

Penelitian yang peneliti lakukan, merupakan salah satu penelitian dalam ruang lingkup konteks komunikasi massa, dengan media sosial radio PR FM 107.5News Channels sebagai media penyebaran informasi yang digunakan para Citizen Journalism di kota bandung


(29)

Dalam buku Imam Suwandi yang berjudul “Langkah Otomatis Jadi Seorang Journalist” Citizeen Journalism adalah bentuk spesifik dari Citizen Media dengan konten yang berasal dari publik. Di Indonesia, istilah yang dimunculkan untuk Citizen Journalism adalah Jurnalisme partisipatoris atau Jurnalisme Warga. (Suwandi, 2010:29-30)

1.5.2 Konstruksi Sosial Media Massa

Suatu realitas tidaklah hadir apa adanya langsung ditengah-tengah kita. Realitas dibangun secara sosial dan tidaklah bersifat tunggal tetapi jamak, sebab setiap individu yang satu dengan yang lain, memiliki persepsi yang berbeda dalam suatu realitas. Seperti contohnya realitas yang hadir dalam media. Realitas dalam suatu media, hasil dari konstruksi, pandangan, pemikiran subjektivitas seorang wartawan pada umumnya.

Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui tiga proses sosial yaitu eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi. Tiga proses ini terjadi di antara individu satu dengan individu lainnya dalam masyarakat. Eksternalisasi (penyesuain diri) dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia. Objektivitas, yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Dan internalisasi yaitu proses di mana individu mengidentifikasi dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya.(Bungin, 2008:15)

Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa


(30)

dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi-sekunder. Substansi “teori konstruksi sosial media massa” adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan cepat dan sebenarnya merata. Realitas terkonstruksi itu juga membentuk opini.( Bungin, 2008:194)

Atas dasar pemikiran semacam itulah kaum konstuksionis memiliki pandangan tersendiri dalam melihat wartawan, media dan berita. Konsep mengenai konstruksionisme ini diperkenalkan oleh Peter L.Berger dan Luckmann melalui “The Social Construction of Reality, A Treatise in the Sociological of Knowledge” (1966). Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.(Berger,1966:13)

Realitas menurut Berger tidak di bentuk secara ilmiah. Tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi dibentuk dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini realitas berwujud ganda. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman, preferensi, pendidikan dan lingkungan sosial, yang dimiliki masing-masing individu.

Posisi konstruksi sosial media massa adalah mengoreksi substansi kelemahan dan melengkapi konstruksi sosial atas realita, dengan menempatkan seluruh kelebihan media massa dan efek media massa pada keunggulan konstruksi sosial media massa atas konstruksi sosial atas


(31)

realita. Namun, proses simultan yang digambarkan di atas tidak bekerja secara tiba-tiba, tetapi melalui beberapa tahap penting.

Media dipandang bukan hanya sekedar sebagai saluran yang bebas, melainkan juga dianggap sebagai subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan luas dan segala yang mengikutinya. Media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mengartikan dan menggambarkan realitas.

Pada intinya, Teori konstruksionis ini menilai bahwa media merupakan hasil dari konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan dan ideologi, dan nilai-nilai wartawan atau media itu sendiri. Selain itu, teori ini juga menilai berita bersifat subjektif, misalnya sebuah opini tidak dapat dihilangkan karena dalam meliput, wartawan melihat dengan perspektif dan pertimbangan subjektif.

Konteks berita harus dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Karenanya sangat potensial terjadi peristiwa yang sama dikonstruksi secara berbeda. Setiap wartawan mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda atas suatu peristiwa. Hal ini dapat dilihat bagaimana wartawan mengonstruksi peristiwa dalam pemberitaannya.

Berita dalam pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang riil. Berita adalah produk interaksi wartawan dengan fakta. Realitas sosial tidak begitu saja menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses internalisasi dimana wartawan dilanda oleh realitas yang diamati dan diserap dalam kesadarannya. Kemudian proses selanjutnya adalah


(32)

eksternalisasi. Dalam proses ini wartawan menceburkan diri dalam memaknai realitas. Hasil dari berita adalah produk dari proses interaksi dan dialektika ini.

Pembentukan Konstruksi Realitas menurut Bungin, dalam bukunya yang berjudul “Konstruksi Sosial Media Massa” antara lain:

1. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

Tahap ini adalah tahap di mana pemberitaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya yaitu terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung secara generic. Pertama, konstruksi realitas pembenaran; Kedua, kesediaan dikonstruksikan oleh media massa; Ketiga, sebagai pilihan konsumtif.

Tahap pertama adalah konstruksi pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang terbangun dimasyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada (tersaji) di media massa sebagai seluruh realitas kebenaran. Dengan kata lain, informasi media massa sebagai otoritas sikap untuk membenarkan sebuah kejadian.

Tahap kedua adalah kesediaan dikonstruksikan oleh media massa, yaitu sikap generik dari tahap yang pertama. Bahwa pilihan seseorang untuk menjadi pembaca dan pemirsa media massa adalah karena pilihannya untuk bersedia pikiran-pikirannya dikonstruksikan oleh media massa.

Tahap ketiga adalah menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan konsumtif, di mana seseorang secara habit tergantung pada media massa. Media massa adalah bagian kebiasaan hidup yang tak bisa dilepaskan. Tanpa hari tanpa menonton televisi, tanpa hari tanpa membaca koran, tanpa hari tanpa mendengar radio, dan sebagainya. Pada tingkat tertentu, seseorang merasa tak mampu beraktivitas apabila belum membaca koran atau menonton televisi pada hari itu.

2. Pembentukan Konstruksi Citra

Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahap konstruksi. Di mana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa ini terbentuk dalam dua model: (1) model good news dan (2) model bad news. Model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan suatu pemberitaan sebagai pemeberitaan yang baik. Pada model ini objek pemberitaan dikonstruksikan sebagai sesuatu yang memiliki citra baik sehingga terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang pada objek itu sendiri. Sedangkan model bad News adalah


(33)

sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan kejelekan atau cenderung memberi citra yang buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya sifat jelek, buruk dan jahat yang ada pada objek pemberitaan itu sendiri. (Bungin, 2008:198-200)

Setiap pemberitaan (disadari atau tidak oleh media massa) memiliki tujuan tertentu dalam model pencitraan di atas. Jadi, umpamanya pada kasus pemebritaan kriminal, maka model bad news menjadi tujuan akhir, di mana terbentuknya citra buruk sebagai penjahat, koruptor, terdakwa, maupun buronan.

1.5.3 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini mengupas studi kasus dalam kegiatan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel. Kegiatan Citizen Journalism dilakukan oleh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam suatu media, dimana media tersebut mempunyai ruang lingkup untuk para pelaku Citizen Journalism.

Kegiatan Citizen Journalism di PR FM berawal dari program acara “Berita dari Anda”, kemudian pendengar atau para pelaku Citizen Journalism akan mengirimkan berita melalui SMS, Telepon, Yahoo Massanger, Facebook dan Twitter dalam melakukan seebuah kegiatan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 Bandung.

Citizen Journalism bukanlah hal yang mengancam bagi journalist professional, bahkan keduanya dapat berjalan Berdampingan Citizen Journalism dapat menjadi stimulasi atau informasi awal untuk para journalist professional dalam melakukan pengumpulan berita. Selanjutnya,


(34)

dengan riset yang matang, analisis yang cermat dan tepat maka berita dapat disajikan dengan lengkap dalam dan akurat. Misalnya, saat rekaman video handpone, tentang kekerasan yang terjadi di STPDN Jatinangor, Bandung. Maka terbongkarlah isu kekerasan yang terjadi di Institute terseebut, berbagai media kemudian melakukan pemberitaan disertai riset yang mendorong pemerintah untuk melakukan tindakan tegas terhadap para oknum tersebut.

Hal tersebut juga yang menjadi substansi teori konstruksi sosialmedia massa sebagai sirkulasi informasi yang cepat dan luas, sebagai suatu tujuan penyebaran yang merata dalam menyampaikan sebuah informasi.

Maka implementasinya kedalam penelitian ini adalah dimana peran aktif masyarakat sebagai sumber berita, dengan memanfaatkan fasilitas atau ruang publik yang di berikan oleh radio PR FM 107.5 News channels sebagai salah satu media yang menggunakan Citizen Journalism yaitu dengan cara dikirimkannya berita oleh publik kepada PR FM 107.5melalui SMS, Telepon, Yahoo Massanger, Twitter dan Facebook. Sehingga masyarakat dapat berperan sebagai mana layaknya jurnalist.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu CITIZEN JOURNALISM DALAM RADIO PR FM 107.5 BANDUNG (Studi Kasus Citizen Journalism pada Program “Berita dari Anda” di Radio PR FM 107.5 News


(35)

Channel Bandung”), maka peneliti akan mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1.6.1 Pertanyaan Untuk Informan

A. Bagaimana perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Sejak kapan anda memulai mendengarkan radio PR FM ? 2. Dari mana anda mengetahui bahwa PR FM mengangkat konsep

berita dari pendengar ?

3. Adakah perubahan setelah informasi itu disampaikan, dilingkungan sekitar anda ?

B. Bagaimana masyarakat sebagai pendengar memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Manfaat apa yang anda dapatkan dari program acara “berita dari anda” di PR FM ?

2. Informasi apa yang biasanya anda sampaikan kepada PR FM, melalui program “berita dari anda” ?

3. Bagaimana pendapat anda tentang program acara “berita dari anda” sebagai sarana Citizen Journalism ?

4. Apa yang membuat anda ikut serta untuk memberikan informasi atau berita kepada PR FM ?

5. Manfaat apa yang didapatkan oleh pendengar dengan mendengarkan radio PR FM ?


(36)

C. Bagaimana partisipasi masyarakat sebagai pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Seberapa sering anda mengirimkan informasi atau berita ke PR FM ?

2. Alasan apa anda mendengarkan radio PR FM ?

3. Jenis berita apa yang sering anda informasikan kepada PR FM? 4. Selain memberikan informasi atau berita pada PR FM, pada radio mana, anda ikut berpartisipasi mengirimkan berita atau informasi ?

5. Berapa lama anda mendengarkan PR FM dalam 1 hari ?

1.6.2 Pertanyaan Untuk Key Informan

A. Bagaimana perkembangan Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Hal apa yang menginspirasi Redaksi PR FM sehingga menimbulkan format radio berita ?

2. Kenapa radio PR FM menjadi salah satu media massa yang lebih memfokuskan kepada radio berita?

3. Apakah PR FM hanya menyediakan ruang publik untuk masyarakat atau hanya sekedar radio yang mengejar iklan atau keuntungan ?

4. Seberapa besar kekuatan ruang publik yang di sediakan oleh PR FM dengan adanya sub Tagline “andalah reporter kami”?


(37)

B. Bagaimana masyarakat memaknai Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Sejaumana to inform di radio PR FM ?

2. Untuk Mengetahui to educate di radio PR FM ? 3. Untuk Mengetahui to entertain di PR FM ? 4. Untuk Mengetahui to influence di radio PR FM ?

5. Apa tujuan PR FM sebagai radio yang menggunakan Citizen Journalism ?

C. Bagaimana partisipasi masyarakat sebagai pendengar dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel ?

1. Dari kalangan apa saja masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan Citizen Journalism di PR FM ?

2. Seberapa banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam melakukan kegiatan Citizen Journalism di PR FM ?

3. Berapa jumlah rata-rata berita atau informasi yang disampaikan oleh pendengar dalam sehari ?

4. Dalam bentuk apa masyarakat lebih banyak menyampaikan berita atau informasi pada PR FM ?

1.7 Subjek Penelitian dan Informan

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitiannya untuk memperoleh data-data yang diperlukan, dengan begitu peneliti mencari subjek penelitian dan informan yang akurat yang dapat memberikan informasi dan melengkapi penelitian.


(38)

1.7.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (attribut-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian,

“Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, seorang informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber informasi.” (Spradley, 2006:39)

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitiannya adalah para pelaku Citizen Journalism yang mempublikasikan informasinya di radio PR FM 107.5 News Channels.

1.7.2 Informan

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Adapun definisi narasumber menurut Bagong Suyatna adalah: “Peranan informan dalam mengambil data yang akan digali dari orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak diteliti, mempunyai keahlian dan berwawasan cukup”. (Suyatna, 2005 :72)

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah para pelaku Citizen Journalism diRadio PR FM 107.5 News Channels


(39)

Pemilihan informan dilakukan dengan teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah purposive sampling.Menurut Sugiyono teknik purposive sampling adalah “Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2009 : 300). Informan pada penelitian ini bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Informan Penelitian

No Nama Keterangan Telpon

1 Abdul Satpam / Pendengar 081394525149 2 Anwar Wiraswasta “Teras

Community” Pendengar 089655495488 3 Alif Mahasiswa / Pendengar 085759155322 4 Panca Pekerja Wiraswasta /

Pendengar 082121739146

5 Citra Mahasiswi / pendengar 085720133297 Sumber : Peneliti, 2012

1.7.3 Key Informan

Narasumber kunci (key informan)seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut. Yang menjadi key informan di sini adalah Tim Redaktur Pelaksana dari PR FM 107.5 News Channels


(40)

Tabel 1.2 Key Informan

No Nama Keterangan

1 Aris Hermansyah Pemimpin Redaktur 2 Basit Patria Redaktur Pelaksana Sumber : Peneliti, 2012

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lindolf dan Meyer, (dalam Mulyana, 2001 : 148-149) memasukan semua penelitian naturalistik kedalam paradigma interpretif, varian varianya mencakup teori dan prosedur yang dikenal sebagai etnografi, fenomenologi, etnometodologi, interaksionisme simbolik, psikologi lingkungan, analisis semiotika dan studi kasus. Studi kasus adalah suatu eksplorasi dari seebuah system terbatas atau suatu kasus secara mendetail, pengumpulan data secara mendalam dari informasi – informasi (Creswell, 1998:61).

Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba (dalam Mulyana, 2002 : 201) mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi hal – hal berikut:

Studi kasus merupakan saran utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari – hari.

Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dengan responden.


(41)

Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust whorthiness).

Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas.

Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

Dalam penelitian ini, pendekatan kasus yang diamati yakni Studi kasus Citizen Journalism dalam program “berita dari anda” di radio PR FM 107.5 News Chanel Bandung. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengamati, memahami dan menganalisis. Salah satu karakter penelitian kualitatif adalah melakukan pengamatan dan berinteraksi dengan subyek penlitian untuk memahami bahasa dan tafsiran mereka atas dunianya.

Hal seperti ini juga dipertegas oleh Creswell (1998:14) yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang latar tempat dan waktunya alamiah. Paradigma ini juga memungkinkan untuk melakukan interprestasi secara kualitatif atas data – data penelitian yang telah di peroleh. Di samping itu, jenis penelitian ini member peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi – interpretasi alternatif (Littlejohn, 1993:16)

Mulyana (2002:147-148) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif dalam ilmu komunikasi sebagai perspektif subjektif asumsi – asumsi dan pendekatan serta teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sangat relevan dengan ciri – ciri dari penelitian yang berspektif subjektif ; (1) sifat realitas yang bersifat ganda, rumit, semu, dinamis (mudah


(42)

berubah-rubah), dikonstruksikan, dan holistik: pembenaran realitas bersifat relative, (2) aktor (subyek) bersifat aktif, kreatif dan memiliki kemauan bebas, dimana perilaku komunikasi secara internal dikendalikan oleh individu, (3) sifat hubungan dalam dan mengenai realitas, (4) hubungan peneliti dengan subyek penelitian juga bersifat stara, empati, akrab, interaktif, timbale balik, saling mempengaruhi dan berjangka lama, (5) tujuan penelitian terkait dengan hal-hal yang bersifat khusus, (6) metode penelitian penlitian yang deskriptif, (7) analisis bersifat induktif, (8) otentisitas adalah kriteria kualitas penelitian subyektif, dan (9) nilai, etika, dan pilihan moral peneliti melekat dalam proses penelitian.

Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalinisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif. (Mulyana, 2001: 150).Sementara itu, menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2000:3), penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, meupakan prosdur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik (utuh dan menyeluruh ).

Kemudian dikemukakan lebih lanjut oleh Garna (1999:35) bahwa peneliti berupaya untuk menata dalam memperlihatkan bagaimana berbagai gagasan dan tindakan sosialdalam suatu ruang dan waktu diberi


(43)

makna. Dijelaskan juga oleh Mulyana (2001:147), tujuan dari penelitian dalam perspektif subjektif adalah:

“Mengenai hal-hal bersifat khusus, bukan hanya perilaku terbuka,tetapi juga proses yang tak terucapkan , dengan sampel kecil/purposif;memahami peristiwa yang punya makna historis; menekankan perbedaan individu;mengembangkan hipoesis(teori) yang terikat dengan konteks dan waktu; membuat penilaian etis/estetis atas fenomena(komunikasi) spesifik”.

Perlu diperhatikan disini bahwa sifat subjektif yang dimaksud tidak berarti bahwa pemaknaan hanya berdasarkan pemahaman peneliti, tetapi lebih pada interpretasi dari subjek yang menjadi objek peneliatian . Sesuai dari paradigma yang digunakan, pandangan post positivis dengan menggunakan teori system beranggapan peneliti harus menuangkan laporannya secara bebas nilai, objektif, tanpa masuknya interpretasi peneliti selain dari subjek yang menjadi objek penelitian itu sendiri. Jadi pendekatan ini bertujuan untuk memahami perilaku manusia dalam Citizen Journalism di radio PR FM 107.5 News Channel dari sudut pandang subjek yang diteliti, sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan pertimbangan ekspetasi orang lain yang menjadi mitra interaksi mereka. Karena bagaimanapun perilaku yang terlihat tidaklah dapat menggambarkan keseluruhan yang terjadi. Berbagai aspek yang tersembunyi perlu pula peneliti bongkar untuk memahami kekuatan apa yang menggerakan manusia melakukan tindakan sosial (Mulyana, 2002). Sebagai konsekuensinya, peneliti tentunya berusaha melibatkan dirinya dalam pengambilan peran agar dapat menemukan sudut pandang dai pada subjek penelitian tersebut.


(44)

Dalam peneliatian ini, rancangan dan jalannya penelitian ini secara jelas dapat digambarkan lewat 14 karakteristik pendekatan kualitatif seperti yang dijelaskan oleh Lincoln dan Guba (1985:39-43) sebagaimana paparan berikut ini:

1. Latar alamiah (natural setting)

2. Manusia sebagai instrumen (human instrument)

3. Penggunaan pengetahuan yang tidak eksplisit (utilization of tacit knowledge)

4. Metode-metode kualitatif (qualitative methods) 5. Sampel purposif (purposive sampling)

6. Analisis data induktif (inductive data analicys)

7. Toeri berlandasan pada data di lapangan (grounded theory) 8. Desain penelitian mencuat secara alamiah (emergent design) 9. Hasil penelitian berdasarkan negosiasi (negotiated outcomes) 10.Cara pelaporan studi kasus (sace study reporting mode) 11.Interpretasi idiografik/kontektual (idiographic interpretation) 12.Aplikasi temuan tentative (tentative application of findings) 13.Batasan ditemukan fokus (focus-determined boundaries)

14.Keterpercayaan dengan kriteria khusus (special criteria for trustworthiness).

Berdasarkan beberapa kelebihan dari metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini, maka di pandang cocok untuk meneliti Studi Kasus Citizen Journalism pada Program “Berita dari Anda” di radio PR FM 107.5 News Channel Bandung. Melalui penelitian ini dimungkinkan akan dapat memperoleh informasi dan data yang bersifat apa adanya (alamiah), menentukan gambaran yang mendalam serta pengalaman yang holistik terhadap fenomena Citizen Journalism pada Program “Berita dari Anda” di radio PR FM 107.5 News Chanel Bandung.


(45)

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam atau In – deph interview Wawancara menurut Koentjaraningrat adalah:

“percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai orang yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai (interview) sebagai orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu” (Koentjaraningrat, 1996)

Wawancara dapat beberapa kali dilakukan untuk mendapatkan data-data yang benar dan aktual. Seperti juga pada penelitian metode lainnya, kualitatif sangat bergantung dari data dilapangan dengan melihat fakta-fakta yang ada.Data yang terus bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yangn timbul dilapangan kemudian terus menerus disempurnakan selama penelitian berlanngsung.

2. Observasi (pengamatan) Partisipan

Peneliti melakukan observasi partisipan dalam artian, peneliti ikut serta dalam kegiatan atau permasalahan yang sedang diteliti sehubungan dengan Citizen Journalism radio di PR FM 107.5 News Channels

3. Telaah Dokumen

Telaah Dokumen dilakukan dengan cara menelaah buku dan bacaan lainya yang relevan dengan masalah yang diselidiki, serta litelatur dari internet yang dianggap berhubungan dengan masalah penelitian.


(46)

4. Internet Searching

Peneliti menggunakan fungsi internet sebagai media teknologi informasi yang mendunia untuk mendapatkan informasi baru dan informasi yang telah ada sebelumnya.Dalam penggunaanya, peneliti mencari berbagai data yang berkenaan dengan penelitian seperti buku para ahli dari luar negeri, jurnal, dan lain-lain tanpa ada batasan ruang dan waktu.Teknik pengumpulan data internet searching ini sangat efektif untuk mencari dan menemukan berbagai informasi yang kemungkinan belum ada dalam bentuk fisiknya di masyarakat, sehingga memungkinkan menemukan berbagai informasi baru dari berbagai tempat. Dibantu dengan fungsi internet sebagai jejaring dunia, maka data yang diperoleh dapat dibandingkan atau ditambah dengan beragam data dari daerah, bahkan dari negara lain.

5. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. (Moloeng, 2004:330)


(47)

1.10 Teknik Analisis Data

Suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka mengetahui bagian-bagian, hubungan diantara bagian-bagian, dan hubungan bagian dengan keseluruhan. Menurut Bodgan & Biklen bahwa:

“Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memmutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain” (Bodgan dan Biklen dalam Moleong, 2005:248)

Logika yang dilakukan dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif bersifat induktif (dari yang khusus kepada yang umum), seperti dikemukakan Faisal (dalam Bungin, 2003: 68-69):

“Dalam penelitian kualitatif digunakan logika induktif abstraktif. Suatu logika yang bertitik tolak dari ‖khusus ke umum‖; bukan dari ‖umum ke khusus, sebagaimana dalam logika deduktif verifikatif. Karenanya, antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi tak mungkin dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan atau berlangsung serempak. Prosesnya berbentuk siklus, bukan linier. Huberman dan Miles melukiskan siklusnya seperti terlihat pada gambar berikut ini” :

Gambar 1.1

Komponen-Komponen Analisa Data Model Kualitatif

Sumber: (Bungin, 2003: 69) Data

Collectioa DisplayData

Data Reduction

Conclution Drwaing & Verifying


(48)

Data yang diperoleh dari lapangan dilakukan analisis melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data reduction) : Kategorisasi dan mereduksi data, yaitu melakukan pengumpulan terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian, selanjutnya data dikelompokkan sesuai topik masalah. 2. Pengumpulan Data (Data Collection): Data yang dikelompokkan

selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian. 3. Penyajian Data (Data Display): Melakukan interpretasi data yaitu

menginterpretasikan apa yang telah diinterpretasikan informan terhadap masalah yang diteliti.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification): Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap ketiga, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah penelitian.

5. Evaluasi: Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan informan, yang didasarkan pada kesimpulan tahap keempat. Tahap ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan interpretasi dari hasil wawancara dengan sejumlah informan yang dapat mengaburkan makna persoalan sebenarnya dari fokus penelitian.


(49)

1.11 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (kredibilitas) sebagai aspek nilai kebenaran, transferability (keteralihan) sebagai aspek penerapan, dependability (auditability) sebagai aspek konsistensi, dan confirmability (dapat di konfirmasi) sebagai aspek natralitas. Hal ini dapat di gambarkan seperti gambar berikut :

Gambar K.1

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

Sumber : (Sugiyono, 2009:121)

Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan (peneliti kembali melakukan pengamatan ke lapangan), peningkatan ketekunan

Uji

transferability Uji kredibilitas data

Uji

confirmability Uji

dependability Uji keabsahan


(50)

dalam penelitian (pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan), trianggulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagi waktu), diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif (mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan), dan member check (mengecek kembali data yang didapat dari pemberi data).

Uji transferability berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Peneliti dalam membuat laporannya memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

Uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang dilaukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.


(51)

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitan L.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jalan Braga Pendek 5 Bandung, telepon 022 4221075, fax 022 414 1400 email prfmradio@gmail.com.

L.2 Waktu Peneletian

Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, dari tahap persiapan, sampai dengan pengujian, dimulai dari bulan Oktober 2011 s/d Februari 2012. Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut :


(52)

Tabel 1.3

Tabel kegiatan Penelitian 2011-2012

No. Jenis Kegiatan

Tahun 2011 2012

Bulan Oktober Nopember Desember Januari Februari Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan

a. Studi Pendahuluan b. Pengajuan Judul c. Persetujuan Judul

d. Persetujuan Pembimbing 2. Pelaksanaan

a. Bimbingan BAB I b. Seminar UP c. Bimbingan BAB II d. Bimbingan BAB III e. Wawancara

Penelitian 3. Pengolahan Data

a. Pengolahan data primer

b. Pengolahan data sekunder

c. Bimbingan BAB IV d. Bimbingan BAB V e. Bimbingan Seluruh

BAB 4. Sidang

Sumber : Peneliti, 2012

1.13 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara umum tentang uraian yang disajikan sehingga memudahkan pembaca dalam menanggapi keseluruhan penelitian yang telah penulis laksanakan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :


(53)

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab awal dari keseluruhan yang berisikan antara lain : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, Kerangka Pemikiran, Daftar Penelitian, Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Subjek dan Informan, Teknik Analisis Data, Uji Keabsahan Data, Lokasi Dan Waktu Penelitian, Serta Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang mendukung proses penelitian atau berkaitan dengan objek yang diteliti, yaitu : tinjauan tentang komunikasi, tinjauan tentang komunikasi massa, tinjauan mengenai media massa, tinjauan umum mengenai radio, tinjauan tentang pers, tinjauan umum mengenai citizen journalism.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini membahas tinjauan umum tentang Radio PR FM 107.5 News Channel meliputi sejarah PR FM 107.5 News Channel, logo PR FM 107.5 News Channel, struktur organisasi Radio PR FM 107.5 News Channel, Program acara Radio PR FM 107.5 News Channel.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada Bab ini berisikan pembahasan mengenai Citizen Journalism di Radio PR FM 107.5 News Channel Bandung., Deskripsi data


(54)

informan dan key informan, Deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP


(55)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU SUMBER

Berger, Peter L. dan Thomas, Luckmann. 1966. The Social Construction of Reality. A Treatise in the Sociologi of Knowledge.

Bungin. M Burhan. 2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Bungin. M Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta. Kencana Pernada Media Group

Creswell, Jhon W. 1998 Qualitatif Inquiri and Research Design ; hoosing Among Five Traditions, Sage Publication, Caifornial

Garna, Judistira K. 1997. Pemikiran Modern dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung, C.V. Primaco Akademika.

Koentjaraningrat, 1990. Metode – Metode Penelitian Massyarakat, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka UTama

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Comunication, edisi ke-5, Beltmont-California, Wadsworth.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya. Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Unpar Press


(56)

Spradley, James. A. 2006. Metode Etnografi. Terjemahan Mizbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta. Suwandi, Imam. 2010. Langkah Otomatis jadi Citizen Journalist. Jakarta Timur :

Dian Rakyat.

KARYA ILMIAH

Falasany, Fauzy. 2011. FENOMENA MEDIA SOSIAL BLOG (Studi Fenomenologi Kompasiana.com Sebagai Media Citizen Journalism Online). Skripsi. Banudng. Universitas Komputer Indonesia.

Slamet, Adiyana. 2008. KOMUNIKASI POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG (Studi Kasus Pada Pengururs Besar Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Gubernur Secara Langsung di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008). Tesis. Bandung. Universitas Padjadjaran.

Zakiah, Sarah. 2011. KOMUNIKASI REMAJA BROKEN HOME (Studi Fenomenologi Komunikasi Remaja Broken Home Dengan Orang Tuanya di Kota Bandung). Skripsi. Bandung. Universitas Komputer Indonesia.


(57)

35 2. 1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa

Pentingnya peranan media massa sebagai pemberi informasi kepada khalayak menjadi salah satu faktor penting agar komunikasi yang dilakukan berjalan efektif dan tepat sasaran. Komunikasi dengan menggunakan media massa disebut dengan komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide dan sikap kepada banyak orang, biasanya dengan menggunakan mesin, atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar atau majalah dan film.

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Kebutuhan akan informasi di era informasi saat ini, media massa memiliki peranan yang sangat penting bagi tercapainya kebutuhan mengingat proses kehidupan yang terjadi, pada masyarakat modern saat ini sudah tidak lagi mengenal batasan geografis.

Elvinaro bersama Lukiati dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar, memberikan pengertian bahwa komunikasi massa adalah:

“Pengertian komunikasi massa , pada satu sisi adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai entuk komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak maupun elektronik


(58)

sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.(Elvinaro, 2005:31)”

Komunikasi massa (mass communication) dikemukakan oleh Effendy dalam buku Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi adalah:

“Komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi dan ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan digedung-gedung bioskop.”(Effendy, 1993:79)

Definisi di atas dapat diketahui bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa sebagai alat penyampaian pesan kepada khalayak luas. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti kampanye di lapangan luas yang dihadiri oleh puluhan, bahkan ratusan hingga ribuan orang. Jika tidak menggunakan media massa, maka itu tidak termasuk kedalam komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio, televisi, surat kabar, majalah dan film.

2.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” menjelaskan karakteristik media massa yaitu :

a. Komunikator Terlembagakan b. Pesan Bersifat Umum

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

g. Stimuli Alat Indra “Terbatas” h. Umpan Balik Tertunda.


(59)

a. Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya bergerak dalam sebuah organisasi (lembaga) yang kompleks, nyaris tak memiliki kebebasan individual. Lebih dari itu, pesan-pesan yang disebarkan melalui media massa merupakan hasil kerja sama (collective), komunikatornya disebut sebagai collective communicator.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen.

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.


(60)

Komunikator yang aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

g. Stimuli Alat Indra “Terbatas”

Ciri komunikasi lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahan adalah stimuli alat indra yang “terbatas’. Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya dapat melihat.

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Komponen umpan balik (feedback) merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi. Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Tapi pada komunikasi massa feedback akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.

(Elvinaro,2005:7-12)

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa atau media massa mempunyai peran yang penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat. Untuk hal ini, komunikasi massa mempunyai fungsi bagi masyarakat.

Elvinaro dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” yang mengutip dari Dominick menyebutkan fungsi komunikasi massa ialah:

a. Surveillance b. Interpretation c. Linkage

d. Transmission of value e. Entertainment


(61)

Adapun penjelasan fungsi komunikasi, sebagai berikut : a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (1) warning of beware surveillance (pengawasan peringatan) yaitu fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman (2) instrumental surveillance (pengawasan instrumental) yaitu penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

b. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media.

d. Transmission of values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

e. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Fungsi dari media massa sebagai fungsi sebagai menghibur tiada lain tujuannnya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.


(62)

2. 2 Tinjauan Mengenai Media Massa

2.2.1 Pengertian Media Massa

Menurut Asep Syamsul M Romli dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Terapan” disebutkan bahwa media massa (mass media) merupakan singkatan dari Media Komunikasi Massa merupakan channel of mass communication, yaitu saluran, alat, atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa.

2.2.2 Karakteristik Media Massa

Dalam buku Jurnalistik Terapan Asep Syamsul M Romli menyebutkan karakteristik media massa meliputi :

1. Publisitas, disebarluaskan pada khalayak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum. 3. Priodisitas, tetap atau berkala.

4. Kontinuitas, berkesinambungan.

5. Aktualitas, berisi hal-hal baru (Romli, 2005:5)

2.2.3 Bentuk – Bentuk Media Massa

Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). (Elvinaro, 2007:103)


(63)

2. 3 Tinjauan Umum Mengenai Pers

2.3.1 Pengertian Pers

Pers berasal dari perkataan Belanda pers yang artinya menekan atau mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam bahasa Inggris yang juga berarti menekan atau mengepres. Secara harfiah kata pers atau press mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan barang cetakan. Sekarang kata pers atau press digunakan untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita. Pers dan jurnalistik dapat diibaratkan sebagai jiwa dan raga. Pers adalah aspek raga, karena ia berwujud, konkret dan nyata, sedangkan jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan kegiatan, dan menghidupi aspek pers.

Romli dalam buku “Jurnalistik Terapan Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan” yang mengutip dari Leksikon Komunikasi menjelaskan bahwa pers memiliki banyak arti yaitu:

1. Usaha percetakan atau penerbitan.

2. Usaha pengumpulan atau penyiaran berita. 3. Penyiaran berita melalui media massa.

4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita. 5. Media penyiaran, yaitu media massa.

6. Ada pula pendapat, pers merupakan singkatan dari persurat kabaran.

(2002:7)

Sumadiria dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Indonesia”menjelaskan bahwa pers adalah :

“Pers dalam arti sempit hanya merujuk kepada media cetak berkala : surat kabar, tabloid, dan majalah. Sedangkan dalam arti


(64)

luas, pers bukan hanya menunjuk pada media cetak berkala melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audiovisual barkala yakni radio, televisi, film dan media on line internet. Pers dalam arti luas disebut media massa.” (2005:31)

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Pokok Pers No. 40/1999, yang terdapat di buku Sumadiria yang berjudul “Jurnalistik Indonesia” menyatakan bahwa pers adalah :

“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.” (2005:31)

Definisi di atas, bahwa Pers merupakan lembaga sosial sekaligus wahana komunikasi massa yang out put-nya berupa kegiatan jurnalistik yakni mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi, memberikan gambaran yang sangat jelas dimana ada keterkaitan antara jurnalistik dan pers. Sebenarnya kaitan antara pers dan jurnalistik adalah pers sebagai lembaga atau organisasi yang menyebarkan berita sedangkan jurnalistik lebih kepada praktek atau kegiatan menyebarkan berita.

Pers dapat memengaruhi dan juga merubah opini masyarakat karena bertindak sebagai komunikator massa. Agar pers dapat dipercaya oleh masyarakat, maka pers harus berusaha menyampaikan informasi yang faktual dan aktual serta terperinci. Masyarakat sebagai konsumen pers


(1)

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi dan pembahasan peneliti tentang konsep Citizen Journalism pada program “berita dari anda di PR FM Bandung, maka penulis mempunyai kesimpulan sebagai berikut:

1. PR FM sebagai radio berita yang berkonsep citizen journalism mempunyai strategi khusus yang diterapkan untuk menumbuhkan minat pendengarnya dalam melaporkan kejadian bernilai berita dilingkungan sekitar mereka melalui program berita dari anda.

2. Strategi khusus yang diterapkan PR FM untuk membangun radio berita berkonsep Citizen Journalism cukup efektif, terbukti dengan tingkat apresiasi pendengar secara aktif dalam menyampaikan pesan berita. Dalam satu hari jumlah SMS berita atau Informasi yang diterima mencapai lebih dari 1800 hingga 2100 pesan dalam sehari.

3. Reporter radio berita berkonsep Citizen Journalism seperti PR FM mempunyai jobdesk tambahan, yaitu berperan aktif dalam melakukan liputan mendalam berdasarkan laporan awal dari pendengar. Sedangkan dari jumlah reporter di PR FM jauh lebih sedikit dari jumlah reporter radio berita yang lain.


(2)

4. Sumber berita PR FM selain dari warga masih bertumpu kepada informasi yang disajikan oleh media massa online atau internet. Kelebihan dari cara ini memang simpel, murah dan cepat untuk mendapatkan informasi. Namun ada kemungkinan jika suatu saat jaringan internet mengalami eror, dikhawatirkan akan mengganggu siaran PR FM.

5. 2. Saran

Setelah melakukan pengamatan dan pembahasan hasil studi di PR FM Bandung, penulis mempunyai beberapa saran, yang semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan PR FM agar terus mampu memberikan kualitas siaran terbaik. Saran penulis untuk PR FM adalah:

1. Keberanian PR FM menerapkan sesuatu konsep baru cukup tepat dan berjalan sukses, akan lebih baik jika didukung dengan landasan teori ilmiah yang sudah teruji kebenarannya agar PR FM mampu memberikan sajian yang tepat untuk segmentasi pendengarnya.

2. Strategi meraih pendengar sudah berhasil PR FM lakukan. Sekarang saatnya berfikir membuat inovasi baru, seperti jenis program dan kemasan program untuk mempertahankan bahkan menambah jumlah pendengar. Karena jika tidak ada inovasi baru, pendengar dikhawatirkan akan bosan dan beralih ke media massa lain.


(3)

115

3. Sebanyak apapun jumlah pendengar tentunya tidak semua menyampaikan informasi yang akurat, maka perlu ada penambahan jumlah reporter agar mampu menyajikan berita yang akurat dari lapangan.

4. Selalu mengikuti perkembangan tekhnologi adalah sesuatu yang tepat, namun seluruh kru PR FM harus tetap dibekali ketrampilan dasar dalam melaksanakan tugas jurnalistik, agar ketika tekhnologi mengalami gangguan, seluruh proses siaran tetap dapat berjalan dengan baik.


(4)

116

Ardianto,Elvinaro., Komala Lukiati dan Karlinah,Siti. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa

Berger, Peter L. dan Thomas, Luckmann. 1966. The Social Construction of Reality. A Treatise in the Sociologi of Knowledge.

Bungin.M Burhan.2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Bungin.M Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta. Kencana Pernada Media Group

Creswell, Jhon W. 1998 Qualitatif Inquiri and Research Design ; hoosing Among Five Traditions, Sage Publication, Caifornial

Effendy, Onong Uchjana. 1991. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung. C.V Mandar Maju.

Garna, Judistira K. 1997. Pemikiran Modern dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung, C.V. Primaco Akademika.

Koentjaraningrat, 1990.Metode – Metode Penelitian Massyarakat, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka UTama


(5)

117

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Comunication, edisi ke-5, Beltmont-California, Wadsworth.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya. Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial.Bandung : Unpar Press

Spradley, James. A. 2006. Metode Etnografi. Terjemahan Mizbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Sugiyono, 2009.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung : CV. Alfabeta.

Suwandi, Imam. 2010. Langkah Otomatis jadi Citizen Journalist.Jakarta Timur : Dian Rakyat.

KARYA ILMIAH

Falasany, Fauzy. 2011. FENOMENA MEDIA SOSIAL BLOG (Studi Fenomenologi Kompasiana.com Sebagai Media Citizen Journalism Online). Skripsi. Banudng.Universitas Komputer Indonesia.

Patria, Basith. 2011. CITIZEN JOURNALISM PADA PROGRAM LIVE REPORT. Tugas Akhir. Bandung. Universitas Pasundan.


(6)

Slamet, Adiyana. 2008. KOMUNIKASI POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG (Studi Kasus Pada Pengururs Besar Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Gubernur Secara Langsung di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008). Tesis. Bandung. Universitas Padjadjaran.

Zakiah, Sarah. 2011. KOMUNIKASI REMAJA BROKEN HOME (Studi Fenomenologi Komunikasi Remaja Broken Home Dengan Orang Tuanya di Kota Bandung). Bandung. Universitas Komputer Indonesia.