Mode Single -Chip Mode Expanded-Nonmultiplexed

8.2.1.1. Mode Single -Chip

Gambar 8.03. Mikrokontroler Mode Single Chip Pada mode ini, mikrokontroller bekerja terbatas sesuai dengan kemampuan yang tersedia pada satu chip mikrokontroller itu sendiri tanpa memiliki saluran alamat dan data keluar. Semua kode program disimpan pada EEPROM sebesar 512 byte yang beralamatkan FE00 - FFFF. Pada mode ini semua pin dapat dipergunakan sebagai inputoutput port dan semua aktivitas alamat serta data harus berada pada internal memory yang di dalam mikrokontroler. Untuk fungsi-fungsi penggunaan yang mudah dan pembuatan program yang relatif kecil serta dapat ditampung sesuai kapasitas memori intern, mikrokontroler dapat dioperasikan atau dapat dibangun pada “Single Chip Mode”. Program dibuat dan ditempatkan pada EEPROM yang tersedia di dalam chip mikrokontroler itu sendiri sedangkan data temporernya disimpan pada internal RAM. Pada fungsi ini, mikrontroller bekerja hanya dengan dirinya sendiri tidak dengan bantuan perangkat memori dan peripheral input output dari luar. Sinyal masukan dan keluaran langsung disambungkan ke pin-pin pada PORT yang tersedia dalam IC mikrokontroler itu sendiri. Dengan demikian secara phisik suatu kontrol dengan mikrokontroler single chip tidak memerlukan tempat yang besar. Karena kapasitas memori yang tersedia pada single chip biasanya kecil, penggunaan mikrokontroler pada mode single chip menjadi sangat terbatas untuk program-program pendek saja. Dengan adanya fungsi-fungsi seperti timer, watchdog-system, analog to digital conversion untuk keperluan masukan analog, interface untuk komunikasi data serial, port paralel dan serial serta port-port digital lainnya sebuah chip mikrokontroler dapat difungsikan sebagai ”Single Di unduh dari : Bukupaket.com Chip”, sedangkan untuk mikroprosessor tambahan fungsi-fungsi di atas tidak ditemukan.

8.2.1.2. Mode Expanded-Nonmultiplexed

Pada mode ini, mikrokontroller dapat mengakses alamat sampai 64 K byte. Port B dan port F berubah fungsi sebagai saluran alamat satu arah keluar dan port C berfungsi sebagai saluran data dua arah. Pin-pin pada port B menjadi saluran alamat orde tinggi dan pin-pin pada port F menjadi saluran alamat orde rendah. Gambar 8.04 Mikrokontroler Mode Expanded Nonmultiplexed Pin bacatulis R W digunakan untuk mengontrol arah aliran pada saluran data port C. Programable chip selects dapat menggunakan port G pada pin PG7 – PG4 Untuk fungsi-fungsi penggunaan yang besar, program dan data ditempatkan pada external memori dan untuk keperluan tersebut mikrokontroler beroperasi atau dibangun pada ”Expanded Mode”. Pada mode ini akan terbentuk saluran data dan saluran alamat untuk keperluan perangkat tambahan luar seperti penambahan EPROM dan RAM dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Di unduh dari : Bukupaket.com Karena pada mode expand beberapa input output berubah berubah fungsi menjadi saluran data dan saluran alamat, sebagai konsekuensinya jumlah port input output akan berkurang dibandingkan apabila mikrokontroler ini dibangun sebagai single chip. Untuk keperluan yang besar yang membutuhkan banyak port input output, kita dapat menggunakan saluran data dan alamat tersebut untuk disambungkan ke beberapa peripheral input utput sebanyak yang kita inginkan. Dengan penambahan fungsi-fungsi dan fasilitas lainnya yang disimpan dalam EPROM yang besar di luar chip mikrokontroler. Penggunaan mikrokontroler dengan mode expand menjadi sangat luas dan mempermudah dalam pembuatan program-program panjang baik untuk keperluan pelatihan maupun program-program aplikasi mikrokontroler untuk pengontroller mesin-mesin industri yang kompleks.

8.2.1.3. Mode Bootstrap