Analisis performansi first in first out (FIFO), deficit round robin (DRR), dan random exponential marking (REM) pada jaringan ad-hoc
(2)
(3)
(4)
(5)
NIM : 10108854
Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 10 November 1985 Jenis Kelamin
Agama
Kewarganegaraan Status
: : : :
Laki-laki Islam Indonesia Belum Kawin
Alamat : Hegarmanah Kulon Gang Madtaris No.7 RT 02 RW 08 Kecamatan Cidadap Kota Madya Bandung Provinsi Jawa Barat 40141
No. Telp./HP. : 08562220391 / 081221666774 E-mail : pahlawanto.pancawindu@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
1991–1997 : SD Negeri Purwantoro 1 Malang 1997–2000 : SMP Negeri 8 Malang
2000–2003 : SMA Negeri 2 Bandung
2003–2005 : Jenjang S1 Program Studi Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung
2008–2013 : Jenjang S1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung
(6)
sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, 20 Februari 2013
(7)
(8)
DEFICIT ROUND ROBIN (DRR),
DAN
RANDOM EXPONENTIAL
MARKING (REM) PADA JARINGAN
AD-HOC
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
PAHLAWANTO PANCAWINDU
10108854
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(9)
vi
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.3.1 Maksud ...2
1.3.2 Tujuan...2
1.4 Batasan Masalah ...3
1.5 Metodologi Penelitian ...4
1.5.1 Metode Penelitian ...4
1.5.2 Metode Pengumpulan Data ...4
1.5.3 Tahapan Penelitian ...5
1.6 Sistematika Penulisan ...6
BAB II LANDASAN TEORI ...9
(10)
2.1.1 Sejarah Jaringan Komputer...10
2.1.2 Pembagian Jaringan Komputer ...19
2.2 Jaringan Wireless...22
2.2.1 Komponen Wireless ...24
2.2.2 Cara Kerja WLAN ...27
2.2.3 Topologi Wireless LAN...29
2.2.3.1 Tersentralisasi ...29
2.2.3.2 Terdistribusi ...29
2.2.3.3 Jaringan Selullar ...30
2.2.4 Arsitektur Lapis Protokol MANET ...30
2.3 JaringanMobile Ad-Hoc...31
2.3.1Fungsi Konfigurasi Ad-Hoc...33
2.3.2 Karakteristik Konfigurasi Ad-Hoc ...33
2.4Operating System...34
2.4.1 Linux...35
2.4.1.1 Ubuntu ...37
2.5Routing Protokol...38
2.5.1 Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV)...41
2.5.2 Struktur Routing Table Entry ...43
2.5.3Respon Terhadap Perubahan Topologi...43
2.6Teknik Antrian Data...44
2.6.1First In First Out (FIFO)...45
2.6.2Deficit Round Robin (DRR)...46
2.6.3Random Exponential Marking (REM)...47
(11)
2.7.1 Network Simulator 2.35 (NS2) ...50
2.7.2Bahasa yang digunakan pada Network Simulator...51
BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI ...53
3.1 Analisis Sistem...53
3.1.1 Analisis Masalah...53
3.1.2 Analisis Paket data Pada Jaringan Ad-Hoc ...54
3.1.3 Analisis Parameter Kasus Uji ...56
3.1.3.1 Analisis Paramater Throughput ...56
3.1.3.2 Analisis Parameter Packet Loss ...57
3.1.3.3 Analisis Parameter End-to-end Delay ...57
3.1.3.4 Analisis Parameter Jitter ...58
3.1.4 Analisis Metode ...59
3.1.4.1 Analisis Metode First In First Out (FIFO)...59
3.1.4.2 Analisis Metode Deficit Round Robin (DRR)...62
3.1.4.3 Analisis Metode Random Exponential Marking (REM) ...66
3.2 Perancangan Kasus Uji ...69
3.2.1 Perancangan Kasus Uji Berdasarkan Jumlah Node ...70
3.2.2 Perancangan Kasus Uji Berdasarkan Kecepatan Pergerakan Node...71
3.2.3 Perancangan Kasus Uji Berdasarkan Ukuran Paket ...72
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN METODE...75
4.1 Implementasi ...75
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ...75
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras ...76
4.2 Pengujian Metode ...77
(12)
4.2.1.1 Besar Paket 1 MB ...77
4.2.1.2 Besar Paket 5 MB ...83
4.2.1.3 Besar Paket 500 MB ...88
4.2.2 Pengujian Berdasarkan Jumlah Node ...94
4.2.2.1 Jumlah Node 4 ...94
4.2.2.2 Jumlah Node 6 ...100
4.2.2.3 Jumlah Node 10 ...106
4.2.3 Pengujian Berdasarkan Kecepatan Node...112
4.2.3.1 Kecepatan Node 20 m/s ...112
4.2.3.2 Kecepatan Node 30 m/s ...117
4.2.3.3 Kecepatan Node 50 m/s ...123
4.2.4 Kesimpulan Pengujian ...129
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...133
5.1 Kesimpulan...133
5.2 Saran ...133
(13)
iii
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi dengan judul “ANALISIS PERFORMANSI FIRST IN FIRST OUT
(FIFO), DEFICIT ROUND ROBIN (DRR), DAN RANDOM EXPONENTIAL
MARKING (REM)PADA JARINGANAD-HOC”.
Adapun tujuan penulisan skripsi akhir ini adalah untuk memenuhi mata kuliah wajib dan syarat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, masukan, dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orangtua yang selalu memberikan doa dan kasih sayang serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak-kakak dan adik penulis yang selalu memberi semangat dan doa selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Sugoto Msc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
(14)
iv
Informatika.
6. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom., selaku pembimbing dan penguji dua yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
7. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., selaku reviewer dan penguji satu yang telah memberikan arahan serta masukan dalam penyempurnaan laporan skripsi ini.
8. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T., selaku penguji tiga dan Dosen Wali yang telah memberikan arahan serta masukan dalam penyempurnaan laporan skripsi ini.
9. Ilham Mugni, Ari Irawan, Mahatir Muhammad Putra, dan Robi Siswara yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dan selalu memberikan nasehat dan motivasi serta setia menemani penulis dikala penulis mengalami kesulitan dan setia menjadi pendengar yang baik. 10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi motivasi dan semangat
serta doa selama menyelesaikan skripsi ini.
11. Rekan-rekan IF-16 2008 UNIKOM yang selalu memberi semangat dan hiburan dikala penulis jenuh.
12. Rekan-rekan IF-15 2008 UNIKOM yang selalu memberi semangat dan hiburan dikala penulis jenuh.
13. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
(15)
v
menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang memerlukannya.
Bandung, Februari 2013
(16)
135
[1] Wahidin. (2008), Jaringan Komputer untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang.
[2] Kresno Adityowibowo, Trio Adiono. (2012), Perancangan Ethernet Driver Untuk WiMAX Customer-Premises Equipment, Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika, Bandung. [3] Min Chen and Gang Wei. (2003), Scheduling Algorithm for Real-time VBR
Video Streams Using Weighted Switch Deficit Round Robin, Proceedings of the 28th Annual IEEE International Conference on Local Computer Networks
(LCN’03), China.
[4] Adiwijaya, Tri Brotoharsono, Hafidudin. (2006), ANALISIS
PERFORMANSI PENGONTROL AQM ROUTERS YANG
MENDUKUNG ALIRAN TCP, Jurnal Penelitian dan Pengembangan TELEKOMUNIKASI, Bandung.
[5] Network Simulator Home Page.http://www.isi.edu/nsnam/ns/(Diakses pada tanggal 19 Januari 2013 18.00 WIB).
[6] Adiwijaya, R. Saragih, dan B. Riyanto T. (2003) Sistem Kontrol Umpan Balik untuk Aliran TCP pada Router Suatu Jaringan Komputer, Jurnal Telekomunikasi, Vol. 8, No. 2, Jakarta.
[7] Athuraliya, Sanjeewa. (2002), A Note on Parameter Values of REM with Reno-like Algorithms, Networking Laboratory, Caltech.
[8] Latifah. (2009) Implementasi Algoritma FIFO Pada Proses Forward Data Fax Melalui Jaringan IP, Tugas Akhir Jurusan Teknik Telkomunikasi PENS ITS.
(17)
[9] Jung-Shian Li. (2002), An Evaluation of Deficit Round Robin Fair Queuing Applied in Router Congestion Control, Journal of Information Science and Engineering, vol. 18/2, pp. 333-339.
(18)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jaringan mobile Ad-Hoc [1] adalah kumpulan node yang tidak terhubung kabel (wireless) yang membentuk suatu jaringan yang bersifat sementara tanpa adanya struktur dan administrasi yang terpusat dengan karakteristik topologi yang dinamis. Komunikasi antarnodeyang satu dengannodeyang lainnya pada jaringan
wireless menggunakan Routing Protokol Ad-Hoc. Karena sifat jaringan Ad-Hoc
yangmobilebanyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh jaringanmobile
Ad-Hoc. Tantangan tersebut diantaranya adalah pengaruh jumlah node, pengaruh kecepatan dari pergerakan mobile node, dan pengaruh besar ukuran paket yang dikirimkan. Tantangan diatas akan menyebabkan peningkatan delay paket, penurunan nilai throughput sehingga mengakibatkan beban paket meningkat,
packet loss yang diakibatkan oleh collision, jitter yang diakibatkan oleh panjang
antrian dalam suatu waktu pengolahan data yang mana akan mengakibatkan penurunan dari performansinya.
Permasalahan tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menggunakan teknik antrian(queue)pada pengiriman paket data. Ada banyak teknik antrian data yang mungkin terjadi dalam pengiriman paket data. Didalam jurnal penelitian sebelumnya ada beberapa yang pernah menguji tentang penurunan performansi yang disebabkan oleh jumlahnode, besar ukuran paket, dan kecepatannodedengan beberapa metode antrian data. Jurnal penelitian yang berisi perancangan Ethernet
driveruntukWiMAXdengan metodeFirst In First Out (FIFO)[2]. Jurnal penelitian
yang menguji algoritma penjadwalan Deficit Round Robin (DRR) didalam video
streaming [3].Jurnal penelitian yang menguji tentang pengontrolan AQM Router
salah satunya dengan menggunakan metodeRandom Exponential Marking (REM)
[4]. Dari semua penelitian tersebut belum ada yang menguji dengan metode antrian
(19)
Marking (REM) untuk dibandingkan performansinya secara bersamaan menggunakan routing protokolDestination Sequence Distance Vector (DSDV).
Berdasarkan masalah diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui metode mana yang lebih baik terhadap parameterthroughput, packet
loss, delay,danjitter. Oleh sebab itu diambil judul penelitian tentang “ANALISIS
PERFORMANSI FIRST IN FIRST OUT (FIFO), DEFICIT ROUND ROBIN
(DRR), DAN RANDOM EXPONENTIAL MARKING (REM) PADA JARINGAN
AD-HOC”. Metode tesebut dipakai karena teknik antrian tersebut lebih mudah
dicari reverensinya dibandingkan dengan teknik antrian data yang lain.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tugas akhir ini, dapat dirumuskan permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara menganalisis performansi First In First Out
(FIFO), Deficit Round Robin (DRR),danRandom Exponential Marking (REM)di
dalam jaringanAd-Hocberdasarkan parameterthroughput, packet loss, delay,dan
jitter.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah menganalisis 3 metode penjadwalan yaitu First In First Out (FIFO), Deficit Round Robin (DRR), dan
Random Exponential Marking (REM)dalam di dalam jaringanAd-Hocberdasarkan
parameterthroughput, packet loss, delay,danjitter.
1.3.2 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Menganalisis cara kerja metode penjadwalanFirst In First Out (FIFO),
Deficit Round Robin (DRR),danRandom Exponential Marking (REM)
(20)
2. Menemukan metode mana yang terbaik dari 3 metode penjadwalanFirst
In First Out (FIFO), Deficit Round Robin (DRR), dan Random
Exponential Marking (REM) di dalam jaringan Ad-Hoc berdasarkan
parameterthroughput, packet loss, delay,danjitter.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan jaringan Ad-Hoc,maka dalam penelitian ini dibatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Operating System yang digunakan sebagai simulasi adalah Linux
Ubuntu 12.10 32 bit.
2. Simulatoryang digunakan adalahNetwork Simulator 2.35 (NS2).
3. Algoritma penjadwalan yang akan dianalisis adalah First In First Out
(FIFO), Deficit Round Robin (DRR),danRandom Exponential Marking
(REM).
4. Teknik routing yang di gunakan adalahDestination Sequence Distance Vector (DSDV).
5. Topologi jaringan yang akan dianalisis adalah jaringan Ad-Hocdengan
1Server FTP, 1Router, dan 2Access Point(AP).
6. Jumlahnodeyang akan disimulasikan adalah 4, 6, dan 10node.
7. Kecepatannodeyang akan disimulasikan adalah 20 m/s, 30 m/s, dan 50 m/s.
8. Paket data yang akan disimulasikan adalah 1 MB, 5 MB, dan 500 MB. 9. Parameter yang akan dibahas dalam analisis performansi adalah :
a. Paket loss,yaitu perhitungan terhadap kegagalan transmisi paket
(21)
b. Throughput, bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.
c. Delay,meliputi radioaccess delay,dan antrian pada setiap waktu
transmisi.
d. Jitter, yaitu variasi waktu dari sinyal periodik dalam elektronik
dan telekomunikasi.
1.5 Metodologi Penelitian
Didalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah membandingkan ketiga metode dalam hal antrian data yaitu dengan menganalisis metode First In
First Out (FIFO), Deficit Round Robin (DRR),sertaRandom Exponential Marking
(REM) untuk pemecahan masalah yang ada, yaitu mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari ketiga metode dengan parameterthroughput, packet loss, delay,dan
jitterdidalam jaringanAd-Hoc.
1.5.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang secara aktual, data yang dikumpulkan awalnya disusun, di jelaskan, dianalisis, dan kemudian diinterpretasikan.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Langkah-langkah didalam tahapan ini adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan selama proses penyusunan tugas akhir yang diawali dengan tahap perancangan sampai dengan implementasi dan pengujian.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka
Dalam hal ini melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan menganalisis buku-buku serta media cetak lainnya yang ada kaitannya
(22)
dengan Ad-Hoc, Linux Ubuntu 12.10, Network Simulator 2.35 (NS2),
Destination Sequence Distance Vector (DSDV),parameter performansi,
metode First In First Out (FIFO), Deficit Round Robin (DRR), dan
Random Exponential Marking (REM). 2. Observasi
Dalam hal ini melakukan teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, yaitu mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan denganAd-Hoc
sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya adalah melakukanobservasiyang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga dapat menemukan skenario yang mungkin terjadi dalam jaringan Ad-Hoc, routing protokol yang akan dipakai untuk penelitian, parameter yang akan digunakan dalam perbandingan performansi dan karakteristik dari 3 metodeFirst In First Out (FIFO),
Deficit Round Robin (DRR), Random Exponential Marking (REM)serta
karakteristik dariNetwork Simulator 2.35 (NS2).
1.5.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah tahapan dimana melakukan kegiatan dari awal sampai akhir penelitian.Dalam tahapan ini terdapat 5 tahap, yaitu :
1. Requirement Engineering
Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam penelitian.
2. System Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini menganalisis masalah yang ada, metode antrian data, hardware dan software, routing protokol, serta analisis parameter performansi.
(23)
3. Scenario Simulation
Didalam tahap ini menerjemahkan dari analisis sistem menjadi skenario simulasi berupa sebuah topologi penelitian yang menyangkut penentuan jumlahnode,paket data yang akan di uji, kecepatan geraknode, jumlah
node, metode antrian data yang digunakan, serta protokol routing yang digunakan.
4. System Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang didalam skenario simulasi kedalam bahasa pemrograman Network
Simulator 2 (NS2).
5. System Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang disimulasikan pada diskenariokan sebelumnya.
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan penelitian, pembatasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
(24)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Membahas berbagai konsep dasar teori yang mendasari permasalahan dan didapat dari literature-literatur, referensi, dan informasi-informasi lainnya yang berhubungan denganOperating System Linux Ubuntu 12.10, Network Simulator 2.35 (NS2), Destination Sequence Distance Vector (DSDV),
performansi Ad-Hoc, parameter performansi dan algoritma antrian data
First In First Out (FIFO), Dificit Round Robin (DRR), serta Random
Exponential Marking (REM).
BAB 3 ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI
Bab ini membahas mengenai analisis sistem, alat simulasi, sarana pendukung simulasi, model simulasi, skenario simulasi, parameter-parameter yang akan dianalisa terhadap proses antrian data dan simulasi antrian data pada Ad-Hoc dengan menggunakan metode antrian data First
In First Out (FIFO), Dificit Round Robin (DRR),danRandom Exponential
Marking (REM).
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN METODE
Bab ini memuat tentang hasil pengujian dari simulasi terhadap kualitas performansi dalam jaringan Ad-Hoc dengan metode antrian data First In
First Out (FIFO), Dificit Round Robin (DRR), dan Random Exponential
Marking (REM)yang sudah di skenariokan pada bab sebelumnya.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan berisi kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dibahas dalam tugas akhir ini dan diberikan pula saran–saran untuk pengembangan topik yang akan dibahas dalam tugas akhir ini.
(25)
(26)
9
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer,
software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama [6]. Tujuan dari jaringan komputer adalah : 1. Membagi Sumber Daya
Membagi sumber daya terhadap user lain. Contohnya : berbagi pemakaian pencetak (printer),Central Processing Unit (CPU),memori, perangkat keras(hard disk).
2. Komunikasi
Digunakan untuk media komunikasi antar user. Contohnya : surat elektronik (e-mail), pesan instan (instant messaging), percakapan di
internet (chatting).
3. Akses Informasi
Digunakan untuk membagikan informasi yang berguna. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut peladen (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Contohnya :web browsing.
Didalam jaringan komputer, ada beberapa komponen yang di perlukan untuk terbentuknya suatu jaringan komputer. Komponen jaringan komputer terdiri atas :
1. Minimal dua buah komputer.
(27)
3. Medium koneksi, yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wirelessseperti radio,
microwave, satelit, dan sebagainya).
4. Perangkat lunak sistem operasi jaringan Network Operating System
Software (NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem
jaringan, misalnya: Windows 2000, Windows NT, Novell Netware, Linux, dan sebagainya.
5. Peralatan interkoneksi seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway,
apabila jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya.
Gambar 2.1 Jaringan Komputer.
2.1.1 Sejarah Jaringan Komputer
Sejarah jaringan komputer dimulai pada tahun 1940 sampai dengan sekarang (2013). Berikut dokumentasi sejarah komputer dari awal mula sampai dengan sekarang :
1. Tahun 1940
Tahun 1940 merupakan tahun di mana munculnya konsep jaringan komputer di Amerika. Konsep itu digagas oleh proyek pengembangan
(28)
komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada awalnya proyek itu hanya ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer untuk digunakan bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan kaidah antrian.
Gambar 2.2 Komputer Tahun 1940.
2. Tahun 1950
Selanjutnya pada tahun 1950 ketika berbagai jenis komputer mulai berkembang hingga hadirnya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia, untuk mendukung hal tersebut di atas, ditemukanlah konsep distrubusi proses berdasarkan waktu yang disebut dengan nama Time Sharing Systematau disingkat
TSS. Mulai saat itulah untuk pertama kalinya bentuk jaringan komputer diterapkan. Pada sistemTSSbeberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Dalam proses TSS telah mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
(29)
Gambar 2.3 Komputer Tahun 1950.
3. Tahun 1969
Departemen Pertahanan Amerika, U.S. yaitu DARPA atau Defense Advanced Research Projects Agency memutuskan untuk mengadakan penelitian yang tujuannya untuk mengkoneksikan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Program penelitian itu dikenal dengan sebutan ARPANET.
(30)
4. Tahun 1970
Kemudian pada tahun 1970, telah lebih dari sepuluh komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi atauDistributed Processing. Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Gambar 2.5 Komputer Tahun 1970.
5. Tahun 1972
Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang dibuatnya setahun yang lalu untukARPANET.Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun
1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi
(31)
anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar
Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100
komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan
ataunetwork.
Gambar 2.6 Komputer Tahun 1972.
6. Tahun 1979
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan news groups
pertama yang diberi namaUser Network (USENET)Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan denganvideo link.
(32)
Gambar 2.7 Komputer Tahun 1979.
7. Tahun 1982
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah
Transmission Control Protocol (TCP)atau lebih dikenal dengan sebutan
Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. sementara itu, di
Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe
Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark,
dan Swedia. JaringanEUNETini menyediakan jasa surat elektronik dan
news group USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan
komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau Domain Name System, yang kini kita kenal
(33)
dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.
Gambar 2.8 Komputer Tahun 1982.
8. Tahun 1988
Jarkko Oikarinen berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC
yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan atau Chatting. Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat tidak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Program inilah yang disebutWaring Wera WanuaatauWorld Wide Web (www).
(34)
Gambar 2.9 Komputer Tahun 1988.
9. Tahun 1992
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah menjelajah atausurfing.
Gambar 2.10 Komputer Tahun 1992.
10. Tahun 1994
Situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atauvirtual-shopping
ataue-retailmuncul di situs. Di tahun yang sama Yahoo didirikan, yang
(35)
Gambar 2.11 Komputer Tahun 1994.
11. Tahun 2003-Sekarang
Komputer telah berkembang pesat bahkan sekarang ada komputer tablet yang ukurannya kecil dan dengan kemampuan besar.
(36)
2.1.2 Pembagian Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN),merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya dan saling bertukar informasi.
Gambar 2.13 Jaringan LAN. 2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
(37)
Gambar 2.14 Jaringan MAN. 3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program atau aplikasi pemakai.
Gambar 2.15 Jaringan WAN. 4. JaringanInternet
Terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidakcompatible
(38)
mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
Gambar 2.16 Jaringan Internet.
5. Jaringan Nirkabel(Wireless)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
(39)
Gambar 2.17 JaringanWireless.
2.2 Jaringan Wireless
Wireless Networkmerupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung
antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara atau gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio / udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone,
Netbook, Notebook, PDAdan lain-lain.
Adapun pengertian lainnya adalah sekumpulan standard yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabelWireless Local Area Networks (WLAN)yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Terdapat tiga varian terhadapstandardtersebut yaitu 802.11b atau dikenal dengan WIFI (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11. ketigastandardtersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. VersiwirelessLAN 802.11b memilik kemampuantransferdata kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada band frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a, untuk transfer data kecepatan
(40)
tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk akses jaringan yangmobile yang tidak membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless LAN / WLAN). Wireless
Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi pengembangan dari
wirelessyang digunakan untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya,wireless
yang artinya tanpa kabel, WLAN adalah jaringan lokal yang meliputi daerah satu gedung, satu kantor, satu wilayah, dan sebagainya, yang tidak menggunakan media transmisi kabel. Sistem koneksi WLAN adalah dengan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim dan menerima data lewat media udara. Dengan komunikasi jaringan yang menggunakan media tanpa kabel, maka diharapkan WLAN dapat meminimalisasikan kebutuhan untuk komunikasi menggunakan kabel, walaupun penggunaan kabel masih tetap ada dalam mendukung aplikasi WLAN.
Penggunaan WLAN tidak akan mengurangi keuntungan yang telah diperoleh dari aplikasi yang lebih tradisional yaitu LAN dengan menggunakan kabel. Hanya saja pada WLAN ini, cara melihat suatu jaringan LAN harus didefinisikan kembali. Konektivitas antar para pengguna tidak lagi mempengaruhi pada saat penginstalasian. Local Area tidak lagi terbatas diukur dengan menggunakan satuan kaki atau meter, tetapi mil atau kilometer. Infrastrukturnya tidak lagi harus ditanam di bawah tanah atau berada di balik dinding. Kini infrastrukturnya bisa berpindah-pindah dan berubah sesuai dengan kecepatan atau pertumbuhan perusahaan. Selain itu, WLAN sendiri mengkombinasikan hubungan antar data dengan penggunaan yang aktif bergerak, dan melalui konfigurasi yang sederhana maka WLAN dapat berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
WLAN sama seperti sebuah kartu Ethernet yang tidak menggunakan kabel sebagai media penyambungnya, dimana pengguna berhubungan dengan server
melalui modem radio. Salah satu bentuk modem radio yaitu PC card yang digunakan untuk laptop. Dengan adanya WLAN ini, maka biaya pengeluaran yang
(41)
digunakan untuk membuat suatu infrastruktur jaringan dapat ditekan menjadi lebih rendah dan mendukung suatu aplikasi jaringanmobileyang menawarkan berbagai keuntungan dalam hal efisiensi proses, akurasi, dan biaya pengeluaran.
2.2.1 Komponen Wireless
Ada beberapa komponen agar jaringanwirelessdapat terbentuk, komponen tersebut diantaranya :
1. Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access
Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari
AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyalfrekuensiradio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal
frekuensiradio.
Gambar 2.18 AP dari produk Linksys, Symaster, Dlink.
SatuAPdapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Diatas adalah beberapa contoh produkAPdari beberapa vendor.
2. Extention Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan,
designer dapat menambahkan extension point untuk memperluas
cakupan jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater
(42)
berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channeldi masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merkAPyang sama.
Gambar 2.19 Jaringan menggunakanExtension Point.
3. Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :
1. Antenna Omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antenaomnidirectionalharus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi
(43)
Gambar 2.20 Jangkauan areaAntenna Omnidirectional.
2. Antenna Directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
Gambar 2.21 JangkauanAntenna Directional.
4. WirelessLAN Card
WLAN Carddapat berupaPCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card.
PCMCIA digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya
digunakan pada komputerdesktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai
(44)
udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.
Gambar 2.22WirelessLAN Card.
2.2.2 Cara Kerja WLAN
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau
infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus
tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa
di-extractpada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi
dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyalcarrier.
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang
bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk meng-extractdata, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi
wireless LAN tertentu, transmitter / receiver (transceiver) device, biasa disebut
access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan
kabel standard. Sebuah access point bisa men-support sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak beberapa puluh meter. Access Point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless LAN
menggunakanwireless-LAN adapters,biasa terdapat padaPCcard padanotebook
(45)
dalamhand-held computer.Bentuk media transmisi yang digunakan wireless LAN :
1. Infra Red (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, sepertiIRpada
remote control (untuk televisi) atau IR pada handphone (untuk
mentransfer data). Dengan menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional, gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik yaituDiffused IR ( DFIR ), Directed Beam IR ( DBIR
),danQuasi Diffused IR ( QDIR ).
2. Radio Frequency (FR)
Radio frequencylebih populer untuk koneksi jarak jauh dibandingkan
dengan Infrared, karena bandwidth-nya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas.Wireless LAN menggunakanRF karena jangkauannya yang jauh, dapat menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, mendukung teknikhandoff,dan dapat digunakan diluar ruangan.
Tabel 2.1 Pita ISM.
Frekuensi
Spesifikasi 915 MHz 2.4 GHz 5.8 GHz Frekuensi 902-928 MHz 2400-2483.5
MHz 5725-5850 MHz
Bandwidth 25 MHz 83.5 MHz 125 MHz
Jangkauan
Transmisi Paling jauh 5 % < 915 MHz 205 < 915 MHz Pemakaian Sangat Ramai Sepi Sangat Sepi
Delay Besar Sedang Kecil
Sumber
(46)
2.2.3 Topologi Wireless LAN
2.2.3.1 Tersentralisasi
Nama lainnya adalahstar networkatauhub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
Gambar 2.23 TopologiStarpada WLAN.
2.2.3.2 Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi
mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan Ad-Hoc. Keunggulannya jika
(47)
kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
Gambar 2.24 TopologiPeer to Peer. 2.2.3.3 Jaringan Selullar
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi
mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reusedan
teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Gambar 2.25 Topologi Jaringan Seluler.
2.2.4 Arsitektur Lapis Protokol MANET
Untuk lebih memahami mekanisme kerja protokol MANET maka akan ditunjukkan gambar lapis protokol dibandingkan dengan layer yang ada di Open
System Interconnection (OSI) dan model TCP/IP layer yang sudah kita ketahui
(48)
Gambar dibawah ini menunjukkan lapisan protokol di MANET yang terdiri dari lima lapis yaituphysical layer, data link layer, network layer, transport layer
danapplication layer. Hal ini memiliki kesamaan dengan model TCP/IP. Namun,
layer network pada MANET dibagi menjadi dua bagian yaitu layer network dan layerAd-Hoc routing.Protokol yang di pakai pada bagiannetwork layer MANET adalah Internet Protokol (IP) dan protokol yang dipakai pada bagian Ad-Hoc
routing adalahDestination Sequenced Distance Vector (DSDV). Protokolrouting
Ad-Hocyang lainpun bisa dipakai pada layer ini.
Gambar 2.26 Model TCP / IP dan Model OSI di MANET.
2.3 Jaringan MobileAd-Hoc
Perkembangan jaringan komputer mulai bergeser dari pengembangan jaringan berkabel ke jaringan nirkabel (wireless). Perkembangan ini merupakan tuntutan dari kebutuhan masyarakat akan akses informasi yang cepat dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Salah satu mode pengembangan dari jaringan nirkabel adalah tipe jaringan nirkabel yang Ad-Hoc. Jaringan Wireless Ad-Hoc
adalah jaringan yang menghubungkan pasangan node dan sangat tergantung dari jarak transmisi dari tiap tiap node.
Jaringan Ad Hoc dapat berdiri dan exist tanpa harus menggunakan Infrastruktur yang ada seperti base station berupa Accses Point ataupun sarana pendukung transmisi data. Tiap tiap device yang berada pada jaringan ini sering disebutNODE.Masing masingnodeakan berkomunikasi dengannodeyang berada dalam satu jaringan Ad-hoc tersebut. Jaringan Ad-Hoc ini sering pula disebut sebagaiMANET (Mobile Ad Hoc Networking).
(49)
Ad-Hocdapat berfungsi sebagai jaringanpeer to peer, dengan tidak adanya server yang tersentralisasi.Node-nodeyang terdapat pada jaringan ini tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga harus dapat berperan sebagai penunjang host yang lain, yaitu router, dengan demikian akan diperlukannya sebuah protokolroutingyang menunjang jaringan tersebut. Protokol
routing jaringan Ad-Hoc akan menentukan alur routing, dalam kasus ini
berdasarkan perpindahan (mobilitas) masing-masingnode.
Gambar 2.27 Model JaringanAd-Hoc.
Setiap host atau mobile node memiliki kedudukan yang sama dan tidak memiliki administrator pusat seperti infrastruktur pada mode WLAN. Pada jaringan ini setiapnodedapat bergerak dengan bebas keluar masuk jaringan setiap saat tanpa dibatasi oleh cakupan daerah transmisi kartu jaringan. Sehingga diperlukan beberapanode(multihop) untuk dapat saling menghubungkannodedalam jaringan. Jika dibandingkan dengan jaringan lokal dengan kabel, jaringan Ad-Hoc
tidak memerlukanaccess pointsebagairouterdan kabel sebagai penghubung untuk komunikasinya. Jika dibandingkan dengan kabel peer-to-peer, jaringan Ad-Hoc
mempunyai kemiripan yaitu dapat saling terhubung satu sama lain, tetapi jaringan
Ad-Hoc tanpa menggunakan kabel. Jika dilihat dari segi pembentukan jaringan,
(50)
Gambar 2.28 KumpulanMobile Node.
2.3.1 Fungsi KonfigurasiAd-Hoc
Konfigurasi jaringan ini dapat dibangun pada tempat yang tidak terdapat infrastruktur jaringan sebelumnya yang disebabkan karena faktor biaya ataupun karena keterbatasan waktu untuk membangun infrastruktur jaringan. Jaringan ini dapat dengan cepat dibangun untuk menunjang kebutuhan yang darurat seperti bencana alam, pencarian dan penyelamatan korban serta untuk aplikasi militer.
Kegunaan lainnya adalah dapat digunakan pada saat mengadakan konferensi, dimana setiap anggotanya dapat saling bertukar data dengan cepat, dapat mengakses internet dengan cepat maupun untuk mengakses printer tanpa harus membangun jaringan kabel sebelumnya, asalkan tiap komputer atau laptop sudah tersediawireless,maka komunikasi dapat dibangun.
2.3.2 Karakteristik Konfigurasi Ad-Hoc
Berikut ini beberapa karakteristik dari jaringan mobileAd-Hoc: 1. Konfigurasi yang dinamis
Node-nodedi jaringan mobileAd-Hocbebas bergerak kemana saja dan
kapan saja, hal ini mengakibatkan topologi jaringan berubah secara cepat dan acak pada waktu yang tidak dapat diprediksikan.
(51)
2. Bandwidthyang terbatas
Jalur wireless senantiasa memiliki kapasitas yang berubah-ubah dibandingkan dengan jalur wired. Selain itu throughput komunikasi
wirelessselalu lebih rendah dibanding kecepatan maksimum transmisi
radionya.
3. Keterbatasan daya untuk tiap-tiap operasi
Untuk mencapai node lain, mekanisme routing dan pemeliharaan hubungan mobileAd-Hocdilakukan dengan menggunakan sumber daya yang berasal dari komponen baterai. Daya pada baterai yang terbatas mengharuskan setiap operasi harus berjalan secara cepat dan efisien.
2.4 Operating System
Sistem Operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software
yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating
System, atau biasa di singkat dengan OS.
Sistem Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini adaHardisk,
bukanmemoryram) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkansoftware-software
lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.
Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua perintah perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang
(52)
berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain. Contoh-contoh dari Sistem operasi Komputer misalnya adalah Windows, Linux, MacOS, dan lain-lain.
2.4.1 LINUX
Linux adalah sistem operasi berbasis UNIX yang dapat berjalan di berbagai macam perangkat keras terutama di PC berbasis Intel x86. Dikatakan berbasis UNIX karena Linux dikembangkan menurut standar yang dimiliki UNIX dan kemampuan yang sama dengan UNIX. Artinya Linux memiliki kemampuan baik sebagai server maupunworkstationlayaknya UNIX.
Pada awalnya Linux hanya berjalan di platform Intel x86 termasuk AMD Cyrix dan lainnya. Namun seiring dengan berkembangnya jumlah pengguna Linux dan para pengembangnya maka sekarang Linux telah berjalan pula pada MacIntosh (Motorolla), Sun Sparc, DEC Alpha , Amiga , strongARM dan masih banyak lagi.
Perkembangan Linux sangat didukung oleh lisensi yang digunakan oleh Linux yaitu GNU General Public License (GNU GPL). Secara singkat GNU General Public License memungkinkan suatu aplikasi ( termasuk sistem operasi ) untuk secara bebas digunakan dan disebarluaskan dimana pengguna/penerima software berhak menerima kode asal (source code) dari aplikasi tersebut beserta semua hak yang diijinkan oleh penulis asli.
Aplikasi tersebut dapat dimodifikasi maupun digunakan dalam aplikasi lain dimana lisensi dari aplikasi perubahan / baru tetap pada GNU GPL . Penulis asli hanya bertanggungjawab pada kode asli dan tidak bertanggungjawab terhadap implikasi perubahan yang dilakukan pada aplikasi tersebut. Penyebarluasan aplikasi yang telah dirubah tetap mencantumkan penulis asli , kode asli, kode perubahan yang ditambahkan dan penanggungjawab perubahan tersebut. Dengan
(53)
GPL bukan berarti tidak memungkinkan adanya komersial, paling tidak biaya dapat ditarik dari biaya kopi media distribusi. Jasa layanan seperti dukungan teknis dapat merupakan produk komersial.
Kemampuan Sistem Linux :
1. Multiuser
Kemampuan OS menangani banyak user secara simultan baik pada aplikasi yang sama maupun aplikasi yang berbeda.
2. Multitasking
Kemampuan OS menangani sejumlah pekerjaan(task)secara simultan. Kernel Linux merupakan kernel modular dimana dapat dikonfigurasi dengan modulmodul (berupa device driver) pluggable yang dapat dipasang atau dilepas sesuai kebutuhan. Hal ini membuat kernel Linux menjadi kecil dan ringkas, menghemat memori yang digunakan kernel sehingga bisa digunakan untuk alokasi memori aplikasi.
3. Dukungan lengkap terhadap jaringan berbasis TCP/IP
Tersedia fasilitas-fasilitas jaringan seperti telnet, FTP, dan NNTP. Linux menyediakan juga driver-driver untuk Ethernet, PPP, bahkan ISDN. Pada platform Intel, Linux menggunakan mode protected, model penggunaan memori secara flat (tanpa segmentasi), demand paging, virtual memory. Penanganan program dan data berukuran besar menjadi lebih baik. Linux menggunakan shared library pada file-fileexecuteable
sehingga ukuran program menjadi kecil.
Hampir semuautilityUNIX telah di port ke Linux sehingga para pengguna UNIX dapat menemukan aplikasi yang sama seperti yang biasa mereka gunakan di UNIX. Perintah dasar ( ls, tr , awk , more ) pada UNIX terdapat pula pada Linux. Ada berbagai macam jenis linux, antara lain Fedora, Suse, Ubuntu, Knoppix, Xnuxer, Mandrake, dan lain-lain. Dalam hal ini penulis hanya akan membahas system operasi yang di gunakan untuk mensimulasikan performansi yaitu dengan menggunakan Operasi Sistem LINUX Ubuntu 12.10.
(54)
2.4.1.1 Ubuntu
"Ubuntu" berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti "rasa perikemanusian terhadap sesama manusia". Ubuntu juga bisa berarti "aku adalah aku karena keberadaan kita semua". Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu dan kami mengundang Anda untuk turut serta berpartisipasi mengembangkan Ubuntu. Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik(proprietary)bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Berikut ini adalah komitmen publik tim Ubuntu untuk para penggunanya: 1. Ubuntu akan selalu bebas dari biaya, maka dari itu tidak akan ada biaya
tambahan untuk "edisi enterprise", kami akan membuat semua pekerjaan terbaik Ubuntu tersedia untuk semua orang dengan istilah Bebas yang sama. 2. Ubuntu juga menyediakan dukungan komersial dari ratusan perusahaan di seluruh dunia. Ubuntu dirilis secara tetap dan dapat Anda prediksikan; rilis Ubuntu terbaru tersedia setiap enam bulan. Setiap rilis akan didukung oleh Ubuntu dengan perbaikan pada keamanan dan perbaikan lainnya secara bebas selama sekurangnya 18 bulan.
3. Ubuntu akan menyertakan terjemahan dan prasarana aksesibilitas terbaik yang dimiliki oleh komunitas Perangkat Lunak Bebas, hal ini berguna untuk membuat Ubuntu dapat dipergunakan oleh banyak orang. Kami juga bekerja sama dengan seluruh komunitas Perangkat Lunak Bebas dalam hal perbaikan bug dan saling membagi kode.
(55)
4. Ubuntu berkomitmen secara penuh terhadap prinsip-prinsip dari pengembangan perangkat lunak bebas; untuk ini kami mendorong masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak bebas dan open source, lalu memperbaikinya dan kemudian menyebarkannya kembali.
Ubuntu cocok digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000). Ubuntu menyertakan lebih dari 16.000 buah perangkat lunak, dan untuk instalasi desktop dapat dilakukan dengan menggunakan satu CD saja. Ubuntu menyertakan semua aplikasi standar untuk desktop mulai dari pengolah kata, aplikasi lembar sebar (spreadsheet) hingga aplikasi untuk mengakses internet, perangkat lunak untuk server web, peralatan untuk bahasa pemrograman dan tentu saja beragam permainan. Saat ini Ubuntu sudah mencapai versi 12.10, penulis menggunakan versi ini dalam melakukan simulasi performansi.
Gambar 2.29 Tampilan Desktop LINUX Ubuntu 12.10.
2.5 Routing Protokol
Routing adalah suatu fungsi dari lapisan network dimana fungsi ini
merupakan suatu mekanisme untuk menentukan jalur dari suatu node (source node) menuju node lain (destination node). Protocol routing diperlukan karena untuk
(56)
mengirimkan data menuju node lain tidak selamanya bias langsung atau peer to peer, terkadang harus melewati beberapa node lain (intermediate node) atau
multihops.Selain itu protokolrouting berfungsi untuk memilih jalur / rute terbaik
dalam menyampaikan data kenodetujuan.
Pada jaringan wireless, setiap node dapat bergerak dan menyebabkan topologi berubah dari waktu ke waktu. Hal ini akan menimbulkan permasalahan dalam pengiriman data dari node penerima. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan mekanisme routing yang dibagi berdasarkan kapan dan bagaimana penemuan tujuannya.
Pada routing table-driven, setiap node memelihara satu atau beberapa table yang berisi informasi routing menuju node lain pada jaringan. Semua node pada jaringan melakukan update table yang berfungsi untuk memelihara informasi
routingsecaraup to datetentang kondisi jaringan.Table-drivendibagi menjadi dua
macamdistance vector routingdanlink state routing.
Pada routing on-demand,seluruh mekanisme update rute tidak dipelihara
oleh setiapnode pada jaringan, melainkan pada saatnodeakan membangun suatu hubungan dengan node lain atau hendak mengirimkan data, maka rute baru akan dibentuk. Metode yang digunakan dalam pencarian rute adalah dengan protokol
rutediscovery.Jenisroutingyang menggunakan metoda ini adalahsource routing.
Semua jenis protokol routing Ad-Hoc harus memenuhi beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Operasi terdistribudi
Hal ini berarti mekanisme routing tidak terjadi pada nodepusat tetapi harus dapat terjadi pada seluruh node dalam jaringan. Mekanisme ini akan menjadikan sistem routing kuat untuk mengatasi pertambahan trafik pengiriman data.
2. Overheadrendah
Bandwidthuntuk komunikasiwirelessadalah sumber daya yang sangat
terbatas sehingga protokol routing harus mampu memperkecil paket
(57)
tingkat ketersediaan kanal untuk mengirimkan data tercukupi sehingga tidak akan mengakibatkan kehilangan paket data.
3. Tidak menimbulkanrouting loop
Dengan adanya routing loop akan terjadi proses pencarian rute yang tidak berguna karena pencarian akan berulang sampai tak berhingga yang akan meningkatkan kebutuhanbandwidthuntuk mencari rute. 4. Mampu mendapatkan rute yang optimal
Hal ini sangat penting untuk protokolrouting untuk mendapatkan rute dengan jumlah hops sedikit mungkin. Sehingga akan mengurangi
overheaddan memperkecildelaypengiriman data.
5. Convergence
Protokolroutingpada jaringanAd-Hocharus cepat beradaptasi dengan perubahan topologi yang sering terjadi dan harus dapat dengan cepat menentukan rute baru. Sehingga konvergensi pada protokol routing
sangat diperlukan.
Tabel 2.2RoutingProtokolAd-Hoc.
Tabel Routing Protocol Ad-Hoc
No Proaktif Reaktif
1 Destination Sequenced Distance
Vector (DSDV) Signal Stabiliry Routing (SRR) 2 Wireless Routing Protocol
(WRP) Dynamic Source Routing (DSR)
3 Cluster Switch Gateway Routing (CSGR)
Temporary Ordered Routing Algorithm (TORA)
4 Source Tree Adaptive Routing (STAR)
Ad-Hoc on Demand Distance Vector Routing (AODV)
5 Reaktif Distance Microdiversity
6 Zone Routing Protocol (ZRP) : Campuran antara model proaktif dan reaktif
(58)
2.5.1 Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV)
Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV) merupakan algoritma
routingprotokol Ad-Hoc proaktif yang didasari pada Bellman–Ford yang pertama
kali dikenalkan, kontribusi algoritma ini adalah untuk mengatasi Routing Loop. PadaDSDV, digunakansequence numberuntuk mengirimkan pesan pada jaringan.
Sequence numberdihasilkan juga saat ada perubahan dalam jaringan, hal ini terjadi
karena sifat table routing node pada pada jaringan yang menggunakan protokol proaktif yang update secara periodik, serta Trigered update yang digunakan oleh
nodeuntuk mengupdatenodeyang masuk dan keluar dari jaringan.
Gambar 2.30 ProtokolRouting Ad-Hoc.
Dalam metode routing DSDV, setiap node yang berada dalam jaringan , akan memelihara tabel routing ke node tetangganya, tabel routing yang dimiliki oleh setiap node berisi tentang alamat tujuan node, jumlah hop yang diperlukan untuk mencapai tujuan, sertasequenced number. Jika tabelroutingdalam satunode
telah diupdate, maka akan dipilih rute untuk mencapainodetujuan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Memilikisequence numberyang terbaru, hal ini dapat dilihat dari nilai
sequenced numberyang paling besar.
2. Jika nilai sequence number sama, maka akan dilihat nilai metriknya, nilai metrik yang lebih kecil akan dipilih.
(59)
Protokol DSDV memerlukan setiap mobile node untuk memberitahukan tabel routingnya ke setiap node tetangga agar lokasi masing-masing dapat diketahui. Setiapnodesepakat untuk meneruskan paket data jika diperlukan. Semua
node saling bekerja sama untuk membentuk jalur transmisi data dengan
mem-broadcastdata yang dibutuhkan secara periodik.
Penerapan protocol DSDV memiliki kelebihan , yaitu : 1. DSDV menjamin tidak adalooping route.
2. DSDV dapat mereduksi masalahcount to infinity.
3. DSDV dapat menghindari trafik lebih dengan kenaikan drastis update
penuh untukdump.
4. DSDV hanya me-maintenence path terbaik menuju tujuan, dari sekian banyakpathketujuan.
Keterbatasan yang dimiliki algoritma routingprotokol DSDV ini menjadi kelemahannya, yaitu :
1. Banyak memakan alokasibandwithuntukbroadcastinginformasi yang tidak terlalu berguna, meskipun tidak ada perubahan yang berarti pada topologi jaringan, hal ini dikarenakan sifatnya yang selaluupdatesetiap waktunya.
2. DSDV tidak mensupportmulti path routing.
3. Sangat sulit untuk mendeterminasi waktu delay saat broadcasting informasi kesemuanode.
4. Tabel routing pada node dijaringan DSDV sangat sulit untuk di
-maintence pada jaringan berskala besar, mengingat jumlah node yang
banyak dan dan luas jaringan yang semakin diperluas (scalable) yang meningkatkanoverhead.
(60)
Berikut merupakan proses secara keseluruhan algoritma routing protokol DSDV :
1. Diawal tranmisi sebelum dilakukan , tiap node memiliki tabel yang berisi datanode nodedalam jaringan.
2. Jika terjadi perubahan topologi jaringan setelah paket data dikirimkan, tabelroutingakan diupdate secara periodik.
3. Jika tidak ada permasalah pada topologi jaringan, makan node akan dikirimkan setelahnodesumber dannodetujuan dinisialisasi, lalu paket akan sampai kenodetujuan.
2.5.2 Struktur Routing Table Entry
Data yang di broadcast oleh setiap node mengandung sequence number baru dan informasi berikut untuk setiap rute baru :
1. Alamatnodetujuan.
2. Jumlahhopmenujunodetujuan.
3. Sequence number
Tabelroutingyang ditransmisikan mengandung informasi alamathadware
dan jaringan sertasequence numberpengirim. Rute dengansequence number yang lebih besar umumnya dipilih untuk meneruskan paket, tetapi jikasequence number
sama dilihat dari hop terkecil. Table routing ditransmisikan, sequence number dikirim ke setiap node dan setiap node dapat memilih dan memelihara sequence
numbertersebut atau tidak.
2.5.3 Respon Terhadap Perubahan Topologi
Mobile node bisa menyebabkan link mudah putus jika bergerak dari suatu
tempat ke tempat lain. Link putus tersebut dapat dideteksi oleh protokol layeratau tidak dideteksi jika tidak menerima broadcast dari node tetangga. Link putus diindikasikan dengan metric ∞, yaitu nilai yang lebih besar dari nilai maksimum
metric. Jika link putus ke hop berikutnya, rute ke hop tersebut ditandai dengan
(61)
sequence number sebelumnya, node mulai membroadcast update rute untuk menyebarkan informasi bawahlinkkenodetujuan putus.
DSDV lebih efektif untuk membentuk jaringanAd-Hocyang kecil dan juga beresiko untuk jaringan dengan mobilitas yang tinggi karena jaringan menjadi tidak stabil untuk sementara sebelum update paket mencapai semuanodedalam jaringan.
2.6 Teknik Antrian Data
Teknik antrian data berfungsi untuk mengatur kedatangan paket yang akan diterima disisi penerima (destination) untuk mendapatkan performansi yang lebih baik sesuai dengan jaringan dan kondisi trafik yang terjadi. Pada umumnya, karakteristik yang harus dimiliki oleh sebuah system antrian, diantanya adalah :
1. Fairness(keadilan)
Sebuah sistem antrian atau penjadwalan paket harus menyediakan keadilan bagi paket-paket yang berkompetisi dalam perjalanannya menuju output
linkataudestinationnya. Tiapflow(aliran) paket harus mendapatkan bagian
yang adil untuk bandwidth yang disediakan, dan dalam pembagiannya tidak boleh merugikanflow-flowpaket yang lain, maka dari itu sebaiknya sebuah sistem antrian sudah memprealokasikan jumlah bandwidth yang tersedia sebelumnya.
2. Bounded delay(delay terbatas)
Aplikasi-aplikasi interaktif sepertivideodanaudio conferencememerlukan
delaytotal dari sebuah paket di jaringan yang dibatasi, karena sifatnya yang
realtime memerlukan sedikitdelaydalam performansinya.
3. Low complexity(kompleksitas kecil)
Dengan rata-rata line yang meningkat hingga 40 Gbps, maka seluruh proses pemaketan penting untuk dilakukan oleh router, termasuk didalamnya keluaran antrian yang harus dijalankan dalam frame waktu berskala
nanosecound. Kompleksitas waktu dalam memilih paket mana yang akan
dikeluarkan harus dalam nilai kecil, dan akan lebih bagus lagi jika nilainya kecil dan konstan. Sehingga hal ini mengefisienkan kerja dari sebuahrouter.
(62)
Beberapa jenis antrian diantaranya adalahFirst In First Out (FIFO), Dificit
Round Robin (DRR),danRandom Exponential Marking (REM).
2.6.1 First In First Out (FIFO)
First In First Out (Fifo) memiliki pengertian Masuk Pertama, Keluar
Pertama, yang abstak dalam cara mengatur dan manipulasi data yang relatif terhadap waktu dan prioritas [8]. Ungkapan ini menjelaskan prinsip dari teknik pemrosesan atau melayani permintaan bertentangan dengan memesan proses pertama datang, pertama-dilayani (FCFS), apa yang masuk pertama adalah menangani pertama, apa yang datang di depan menunggu sampai pertama selesai. Dengan antrian FIFO, urutan paket-paket yang dikirim menjadi urutan paket disisi penerima. Proses ini terjadi disetiapinterface, dalam hal ini disetiap routersecara keseluruhan.
Fifo lebih cenderung kearah pengurutan paket dalam buffer. Paket yang datang diteruskan ke router dan disimpan dimemori router sampai ditransmisikan. Pengurutan pengiriman paket di router berdasarkan urutan kedatangan paket. Jika
buffertelah terisi penuh maka paket berikutnya akan di drop.
(63)
2.6.2 Deficit Round Robin (DRR)
Deficit Round Robin (DRR) merupakan skema penjadwalan hasil dari
modifikasiWeighted Round Robin (WRR),DRR membolehkan tiap kelas/prioritas memiliki panjang paket yang berbeda-beda sehingga tidak diperlukan lagi informasi mengenai ukuran paket rata-rata [9]. Ide dasar DRR adalah suatu kelas berhak untuk mengirimkan paket dalam suatu putaran jika ukuran paket yang dimilikinya lebih kecil atau sama dengan ambang batas yang ditetapkan, ambang batas ini dinamakan Quantum yang merupakan padanan terhadap pembagian layanan untuk mendapatkan status Deficit Counter. Pada saat permulaan tiap putaran (round), Quantum ditambahkan ke Deficit Counter, kemudian jika paket
Head-of-Line (HoL) di antrian tersebut berukuran lebih kecil atau sama dengan
Deficit Counter,maka paketHoLtersebut akan dikirimkan danDefict Counterakan
berkurang, dikurangi oleh ukuran paketHoL,jika tidak maka paketHoL tak akan dikirim pada putaran tersebut danDeficit Counternyaberukuran sama dengan nilai
Quantumdi masing-masing antrian. Bila di dalam antrian tidak ada paket yang akan
dikirimkan,Deficit Counterakan dikembalikan ke nilai 0.
DRR memungkinkan penanganan paket-paket yang berukuran variable tanpa pengetahuan ukuran paket rata-rata yang sesuai dengan masing-masing aliran. DRR mengambil kerugian dari byte kedalam suatu nilai dan tidak diperlukan untuk menetapkan perhitunganbytedidasarkan pada ukuran paket rata-rata.
(64)
Gambar 2.32Deficit Round Robin (DRR).
2.6.3 Random Exponential Making (REM)
REM adalah salah satu jenis antrian dariActive Queue Management (AQM).
AQM adalah sebuah teknik yang membuang atau menandai paket-paket sebelum antrian pada router penuh [7]. AQM beroperasi dengan menjaga satu atau lebih dari probabilitasdrop. mark, dan secara probabilitas, membuang atau menandai paket meski antrian dalam keadaan pendek. REM memiliki beberapa fitur, diantaranya adalah :
1. Match rate clear buffer
Usaha untuk menyesuaikan kecepatan user dengan kapasitas jaringan selama pengosongan buffer (menyetabilkan antrian-antrian) dengan mengabaikan jumlah user. Fitur pertama ini menjelaskan, berlawanan dengan kebijaksanaan yang ada bahwa tingginya kualiatas penggunan jaringan tidak dihasilkan berkat adanya cadanganbufferyang besar pada jaringan, tetapi dengan memberikan informasi yang benar kepada user untuk mengeset kecepatan mereka.
(65)
2. Sum prices
Probabilitasend to end markingatau probabilitas dropping diamati oleh user tergantung dari jumlah link price atau ukuran kongesti yang dijumlah untuk keseluruhan router pada jalur user. Fitur kedua ini penting didalam jaringan untukuser yang banyak mengalami kongesti multiple.
Ide pertama REM adalah untuk menyetabilkan antara kecepatan input pada kapasitas link dan antrian pada target, dengan mengabaikan jumlah user yang berbagi link. Tiap antrian output yang mengimplementasikan REM memiliki
sebuah variable yang dikatakan “price” sebagai sebuahukuran kongesti. Variable ini digunakan untuk menentukan probabilitas marking. Nilai price diupdate secara periodic berdasarkan kecepatan yang tidak sebanding (missal perbedaan antara kecepatan input dan kapasitas link) dan antrian yang tidak sebanding pula (missal perbedaan antara panjang antrian dengan target).
Nilaipriceakan naik jika jumlah bobot dikatakan positif ketika kecepatan akan turun jika sebaliknya. Jumlah bobot dikatakan positif ketika kecepatan input melebihi kapasitas link atau ada kelebihan cadangan yang dapat dikosongkan dan dikatakan negative jika sebaliknya. Ketika jumlah user meningkat, ketidak sebandingan pada kecepatan dan antrian tadi akan meningkat. Hal ini akan menekankan nilai price dan probabilitas marking dan akan mengakibatkan terkirimnya sinyal kongesti yang lebih kuat ke sumber dimana akan mengurangi kecepatan mereka. Ketika kecepatan sumber terlalu kecil, nilai ketidak sebandingan akan menjadi negative dan menekan turun nilai price dan probabilitas marking.
Ide kedua dari REM adalah untuk menggunakan jumlah link price dari sebuah jalur sebagai ukuran dari kongesti didalam jalu, dan untuk menyimpan link price tersebut ke dalam end to end probabilitas marking yang dapat diamati dari sumber.
(66)
Pengirim Router Penerima Paket Data dikirim
ACK = Pendeteksian kehilangan paket data
Paket yang hilang Paket Data Diterima
Gambar 2.33Random Exponential Marking (REM).
2.7 Network Simulator (NS)
Network Simulator (NS) adalah simulator kejadian yang ditargetkan pada penelitian jaringan. NS menyediakan dukungan besar untuk simulasi TCP, routing, dan multicast protocol baik dalam sebuah jaringan berkabel ataupun jaringan nirkabel, seperti satelit misalnya. Selain TCP, kita juga bisa membangun sebuah skenario jaringan dengan menggunaka STCP, FTP, ataupun dengan lalu lintas HTTP.
Ketangguhan NS sudah diuji coba dari sebuah proyek yang bernama ARIES
(Advanced Research on Internet E-Servers) yang dimulai pada sekitar tahun 2000
sebagai bagian dari aktivitas penelitian Open System Lab yang bertempat di Ericsson Corporate Unit of Research. Awalnya proyek ini bertujuan untuk menemukan prototype teknologi yang diperlukan untuk membuktikan kelayakan dari server internet yang memiliki ketersediaan koneksi, waktu respon, dan skalabilitas dengan menggunakan sistem operasi Linux dan perangkatOpen Source
Lainnya. Proyek ini akhirnya berhasil, dan diteruskan hingga akhirnya pada tahun 2001 fokus penelitian ditujukan pada peningkatan kemampuan Sistem Operasi Linux untuk menjadi Sistem Operasi Server Internet Mobile. Hingga akhirnya ditambahkan beberapa perangkat di bidang load balancing, keamanan, distribusi lalulintas, selain dukungan ipv6.
(67)
Pengembangan teknologi ini semakin berlanjut hingga akhirnya ada sebuah kesepakatan dalam komunitas internet tentang pentingnya alat simulasi yang bisa membantu dan menguji desain protokol internet. Memang pada kenyataannya pun kita mengakui keuntungan dari program simulasi ketika sumber daya komuter tidak tersedia atau terlalu mahal untuk menduplikasi system laboratorium yang nyata. Akhirnya para pendiri program ARIES menemukan program yang dimaksud, yaitu
Network Simulator yang dikembangkan oleh Information Science Institute di
University of Southern California. Network Simulatorsendiri pada awalnya adalah
varian dari program sejenis yang bernama REAL pada tahun 1989. REAL adalah
simulator jaringan yang pada walnya hanyalah ditujukan untuk mempelajari
perilaku dinamis aliran dan kontrol skema traffic (kemacetan) dalam jaringan
switch.
2.7.1 Network Simulator 2.35 (NS2)
Network Simulator adalah program simulator open source yang hanya
berjalan di Sistem Operasi Linux [5]. NS Simulator memiliki banyak keunggulan yang membuatnya menjadi sangat berguna seperti dukungan untuk beberapa protokol dan kemampuan grafis detail lalu lintas jaringan. Selain itu Network
Simulatormendukung beberapa algoritma routing dan antrian. Walaupun Network
Simulator berjalan baik dalam sistem operasi Linux, kita masih mungkin menjalankan program ini di windows.
Dalam beberapa bab berikutnya kami akan mencoba menjelaskan bagaimana cara menginstall dan menjalankan Network Simulator baik itu di Sistem Operasi Linux dan Windows. Hal ini sematamata ditujukan untuk menambah pengetahuan kita akan software simulasi ini. Dalam menjalankan Network
Simulator kita harus melengkapi beberapa paket yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan program ini. Paket-paket tersebut antara lain Tcl/Tk, otcl(object tool
command languagge), TclCL(Tool Command Languagge / C++ interface), ns-2,
nam(network Animator), xgraph, perl, tcl-debug, dmalloc, sgb2ns conversion
program,tiers2ns conversion programs, Cweb, dan SGBsource mode. Outputdari
(68)
Gambar 2.34 Network Simulator.
2.7.2 Bahasa yang digunakan pada Network Simulator
Network Simulator dibangun dengan dua bahasa pemrograman yaitu C++ dan Tcl/Otcl. C++ digunakan untuk library yang berisi event scheduler, protokol, dan network component yang diimplementasikan oleh user. TCL/OTCL digunakan pada script simulasi yang ditulis oleh user, dan pada library sebagai simulator objek. Otcl juga nantinya akan berperan sebagai interpreter. Bahasa C++ digunakan karena mampu mendukung runtime simulasi yang cepat, meskipun melibatkan sejumlah packet dan sumber data dalam jumlah besar. Bahasa TCL memberikan respon runtime yang lebih lambat namun jika terdapat kesalahan syntax, user dapat mengetahui letak kesalahannya pada konsole. Perubahan script berlangsung dengan cepat dan interaktif. Dalam tulisan ini, kami hanya membatasi ruang lingkup kami pada bahasa TCL.
Tool Command Languagge (TCL)adalah bahasa scripting yang dibuat oleh
John Ousterhout. Awalnya menurut sang penulis, bahasa ini terlahir dari frustasi. Hingga akhirnya John Ousterhout menulis sebuah bahasa pemrogramannya sendiri untuk dimasukkan ke dalam aplikasinya. Walaupun Demikian ternyata TCL mendapat tempatnya sendiri. Bahasa ini biasanya digunakan untuk prototyping yang cepat, aplikasi script, GUI, dan pengujian. TCL digunakan pada platform em-bedded system baik dalam bentuk penuh, atau hanya pada sebagian kecilnya. TCL juga digunakan untuk CGI Script dan TCL pun bisa digabungkan dengan Tk GUI
(69)
Toolkit sehingga ia berubah wujud menjadi Tcl/Tk, seperti pada script yang digunakan diNetwork Simulator.
(70)
53
ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI
3.1 Analisis Sistem
Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian dataFirst In First Out
(FIFO), Deficit Round Robin (DRR) dan Random Exponential Marking (REM)
pada proses pengiriman data menggunakan jaringanAd-Hocdengan teknikrouting
Destination Sequenced Distance Vector (DSDV), yang berguna untuk mengetahui
teknik antrian data mana yang terbaik dari ke-tiga teknik antrian data tersebut. Permasalahan utama yang ada pada analisis sistem ini adalah mengenai perhitungan
throughput, packet loss, delay, dan jitter.Bagaimana proses melakukan pengiriman
data dari satunodekenodelain dalam jaringanAd-Hoc.
Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai konfigurasi jaringan mobile
Ad-Hoc,protocol routing, beserta manajemen antriannya. Maka pada bab ini akan
dijelaskan perancangan kasus uji untuk penerapan beberapa disiplin antrian pada jaringan mobileAd-Hocdengan beberapa skenario yang sudah ditentukan.
3.1.1 Analisis Masalah
Ada beberapa permasalahan timbul yang disebabkan oleh sifatAd-Hocyang
mobile (bergerak). Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah
pengaruh jumlahnode, pengaruh kecepatan dari pergerakanmobile nodenya, dan pengaruh besar ukuran paket yang dikirimkan. Permasalahan tersebut akan menyebabkan peningkatan delay paket, penurunan nilai throughput sehingga mengakibatkan beban paket meningkat,packet lossyang diakibatkan olehcollision,
jitter yang diakibatkan oleh panjang antrian dalam suatu waktu pengolahan data
yang mana akan mengakibatkan penurunan dari performansinya.
Permasalahan tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menggunakan teknik antrian (queue) data. Dalam hal ini peneliti akan menganalisis 3 teknik antrian data yaitu First In First Out (FIFO), Deficit Round Robin (DRR) dan
(71)
antrian data manakah yang terbaik dilihat dalam parameterthroughput, packet loss, end-to-end delay, dan jitter.
3.1.2 Analisis Paket Data Pada JaringanAd-Hoc
Tahap analisis paket data adalah tahap dimana menganalisis apa saja yang ada dan yang akan terjadi dalam proses pengiriman data. Berikut adalah salah satu contoh dalam penelitian ini yang sudah disiapkan.
FIFO Link 5 MB/s
Server FTP
AP 1 AP 2
Node 1
Node 2
Node 3
Node 4
Link 5 MB/s Link 5 MB/s Link 5 MB/s
Link 5 MB/s
Link 5 MB/s
Link 5 MB/s Paket Data 5MB
Paket Data 5MB Paket Data 5MB
Paket Data 5MB
FIFO FIFO
(72)
Gambar diatas merupakan 1 dari 27 skenario yang dibuat dalam penelitian ini. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :
1. Topologi yang digunakan adalah 1 server FTP, 1 buah Router, 2 buah Access Point, dan 4 node.
2. Link dari node ke AP 1 atau AP 2 adalah 5 Mb. 3. Link dari AP 1 maupun AP 2 ke router adalah 5 Mb. 4. Link dari router ke Server FTP adalah 5 Mb.
5. Semua link menggunakanhalf duplexlink yaitu komunikasi dua arah. 6. Dalam pengiriman paket data, data akan di segmentasi sebelumnya.
7. Metode antrian yang akan dianalisis adalah antrian dalam link Router
menuju keserverFTP danAccess PointmenujuRouter.
8. Antrian tersebut berupa segmentasi dari beberapa paket data darinode.
Gambar 3.2 OSI Layer.
Gambar diatas merupakan proses yang ada dalam OSI Layer. Proses dalam segmentasi data berada didalam layer transport. Fungsi dari proses segmentasi adalah memecah data kedalam paket-paket data sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu pada level ini juga membuat sebuah
(1)
Perancangan Kasus Uji Berdasarkan
Besar Paket Data
(2)
Perancangan Kasus Uji Berdasarkan
Kecepatan Gerak Node
(3)
Demo Program
Skenario besar paket data 3 MB
(4)
Kesimpulan
Semakin besar Paket data, jumlah node, dan kecepatan gerak node maka semakin buruk pula performansinya.
Hampir semua performansi di menangkan oleh Deficit Round Robin (DRR).
(5)
Saran
Kedepannya ada yang meneliti dengan metode yang lainnya yang lebih baru.
Kedepannya ada yang meneliti selain
melalui metode penjadwalan, banyak yang bias dikaji ulang berdasarkan parameter
(6)
Quote of The Day Quote of The Day
”Orang bijak akan lebih mengutamakan
proses dengan hasil yang biasa saja dari pada hasil yang mengagumkan tetapi entah dari
mana sumbernya”