103 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es tipis; sangat mudah kita tergelincir ke dalam bahaya. Berperilaku tidak hati-hati akan
mengundang bahaya. Bergaul tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Makan tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Dapatkah kita tidak
bertindak hati-hati?
Zizhang berkata: “Seseorang yang memegang kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh-
sungguh: ia ada tidak menambah, dan ia tidak ada pun tidak mengurangi.” Lunyu. XIX: 2
Sungguh-sungguh adalah kondisi mental seseorang yang menaruh perhatian dan upaya secara intensif terhadap suatu hal. Seseorang yang
belajar sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya terhadap apa yang dipelajarinya.
Seseorang yang mencintai sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upaya kepada yang dicintainya. Seseorang yang sungguh-
sungguh ingin dipercaya oleh kawan dan sahabatnya akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya agar bisa dipercaya oleh kawan dan
sahabatnya. Karena kesungguhan maka seseorang akan mendapatkan buah dari apa yang diupayakannya.
Perilaku kita akan sembrono ketika tiada kesungguhan dalam berperilaku. Tanpa kesungguhan tiada hasil yang akan kita peroleh. Kesungguhan
menjadikan kita memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Jika hasil belum sesuai pengharapan, periksalah apakah kita sudah sungguh-sungguh
mengerjakannya. Dengan demikian, dapatkah kita tidak berperilaku sungguh-sungguh?
Bagaimana implementasi sikap Hati-hati dan Sungguh-sungguh? Ada beberapa poin dalam Di Zi Gui terkait sikap Hati-hati dan Sungguh-
sungguh yang dapat kita pelajari:
1. Menghargai Waktu
Bangun Pagi Lebih Awal, Tidur Malam Lebih Lambat
Hayati Datangnya Hari tua, Inilah Menghargai Waktu
Waktu yang berlalu tidak akan kembali lagi, pergunakan sebaik-baiknya dengan hati-hati dan
sungguh-sungguh. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan masa depan kita.
104 Kelas VII SMP
2. Menjaga Penampilan
Pakailah Topi dengan Benar, Kancingkan dengan Rapi
Kaos Kaki dan Sepatu, Ikatlah dengan Erat
Letakkan Topi dan Pakaian, Pada Tempat yang Ditentukan,
Jangan Ditaruh Sembarangan, Hingga Jorok dan Kotor
Seseorang dihargai dari penampilannya terlebih dahulu. Penampilan yang rapi dan bau tubuh yang wangi menjadikan orang lain menaruh
hormat. Bandingkan dengan orang yang berpenampilan tidak rapi dan bau. Ada pepatah Jawa yang mengatakan “Ajiné Awak sèngko Macak”
seseorang dihargai dari penampilannyaapa yang terlihat
3. Berlaku Hemat dan Seimbang
Pakaian Utamakan Bersih, Tak Perlu Mewah
Sesuai Acara dan Kedudukan, Sesuai dengan Kemampuan
Penting
“Untuk segala hal, persoalan utamanya
bukanlah mampu atau idak mampu, tetapi
kesungguhanlah yang
akan menentukan sebuah keberhasilan.”
Gambar 7.2
Menjaga penampilan tetap rapih dan
menarik Sumber: Dok. Kemdikbud
105 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Kala Makan dan Minum, Jangan Pilah-pilih Membedakan
Makanlah Sesuai Kebutuhan, Jangan Melampaui Batas
Dikala Usia Belia, Jangan Minum Arak
Mabuk Minum Arak, Selalu Berakibat Buruk
Kala muda perlu membiasakan hemat dan seimbang. Hemat dan seimbang menjadikan selalu ingat batas dan menghindari kesalahan
yang tidak perlu.
4. Bersikap Gagah Namun Sopan
Ayunkan Kaki Semestinya, Berdirilah dengan
Yi Dilengkapi Khidmat, Bai Hormat Nan Santun
Jangan Injak Ambang Pintu, Jangan Bersandar Satu Kaki
Jangan Duduk Berjongkok, Jangan Menggoyang Pinggul
Sikap tubuh perlu diperhatikan dengan hati-hati dan sungguh-sungguh agar sesuai dengan kewajaran dan keindahan serta kesehatan.
5. Bersikap Lembut dan Penuh Perhitungan
Hati-hati Membuka Tirai, Jangan Ada Suara
Hati-hati Waktu Berbelok, Jangan Membentur Pinggiran
Membawa Tempat Kosong, Bagaikan Membawa Penuh
Masuk Ruangan Kosong, Bagaikan Ada Orang
Bekerja Jangan Tergesa-gesa, Tergesa-gesa Banyak Salah
Jangan Takut Kesulitan, Jangan Anggap Sepele
106 Kelas VII SMP
Tempat Ribut Perkelahian, Tinggalkan Jangan Didekati
Kesesatan hal Keluar Jalur, Tinggalkan Jangan Terlibat
Seringkali masalah yang tidak kita inginkan terjadi dikarenakan kita bersikap kasar dan kurang perhitungan. Banyak masalah dapat
dicegah dengan bersikap lembut dan penuh perhitungan. Seorang Junzi tidak akan berdiri dibawah tembok yang condong, ayat tersebut
kiranya memaksudkan hal ini.
6. Etika Berkunjung ke Rumah Orang