Congestion Control TCP TAHOE

2.3 Congestion Control

Congestion terjadi karena adanya penggunaan kapasitas jaringan yang melebihi kapasitas yang tersedia, hal ini terjadi ketika buffer antrian pada router mengalami overload. Dengan penuhnya buffer antrian maka paket yang datang ketika terjadi congestion akan di drop dan menyebabkan turunnya nilai dari throughput dan juga delay yang tidak terprediksi. Mekanisme yang digunakan untuk mengatasi masalah congestion ini adalah sebagai berikut : 1. Congestion Avoidance Congestion Avoidance merupakan mekanisme yang digunakan untuk mencegah terjadinya congestion . Congestion Avoidance pada TCP menggunakan packet loss sebagai indikator adanya congestion , di sisi lain ada juga yang menggunakan perhitungan RTT sebagai indikator terjadinya congestion. 2. Congestion Control Congestion control merupakan mekanisme yang digunakan ketika congestion telah terjadi. Congestion control sendiri diimplemetasikan melalui dua sisi yaitu: a. Congestion control pada host ujung di jaringan yang berpusat pada protokol transport TCP. b. Congestion control yang terjadi pada router di jaringan mekanisme antrian. Meskipun sudah diimplementasikan dan berjalan, Congestion control masih memiliki tantangan tersendiri. Dengan adanya pengiriman paket dari berbagai sisi host dan dengan waktu yang tidak teratur maka perubahan seperti pengaturan kecepatan pengiriman paket yang dilakukan melalui congestion control dalam penyesuaian dengan kapasitas jaringan yang tersedia menjadi tidak akurat.

2.4 TCP TAHOE

TCP Tahoe merupakan algortitma algoritma yang paling sederhana dari TCP varian lainnya. TCP Tahoe didasarkan pada tiga algoritma kongesti kontrol, yaitu slow start SS, congestion avoidance CA dan fast retransmit . Tahoe tidak menggunakan algoritma fast recovery . Pada fase congestion avoidance , Tahoe memperlakukan duplikat tiga ACK sama dengan time-out . Ketika duplikat tiga ACK diterima, Tahoe akan menggunakan fast retransmit , menurunkan nilai Congestion Window menjadi satu, dan mulai masuk ke fase slow start .

2.4.1 Slow-Start

Slow-start merupakan fase di mana TCP mencari tahu tentang kapasitas jaringan yang ada. Pertama TCP akan mengirimkan 1 paket dan menunggu ACK yang datang, jumlah paket akan terus ditingkatkan dari 1 paket, lalu 2 paket, lalu 4 paket dan seterusnya naik secara eksponensial. Kenaikan secara eksponensial ini akan berhenti ketika terdeteksi adanya packet loss dengan tidak diterimanya ACK , pada titik ini berarti kenaikan CWND sudah mencapai titik ssthreshold . Setelah mencapai titik ssthreshold inilah kenaikan akan berubah menjadi kenaikan secara linier. . Gambar 2.3 Slow Start

2.4.2 Congestion Avoidance

Merupakan fase di mana TCP berusaha menghindari congestion . Dalam fase ini, CWND akan naik secara linear bertambah 1 dan ketika terjadi 3 duplikasi ACK maka nilai sstreshold akan diturunkan setengah nilai CWND dan nilai CWND sendiri diturunkan sebesar nilai sstreshold. Gambar 2.4 Congestion Avoidance 2.4.3 F ast Retransmit Pada fase ini terjadi retransmisi pada paket yang hilang. Ketika menerima 3 duplikasi ACK maka akan dilakukan retransmisi pada paket yang hilang dengan menurunkan nilai congestion window menjadi 1 dan mulai masuk ke fase slow start .

2.5 TCP NEWRENO