Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Selama pelaksanaan KKN berlangsung penulis telah mengindetifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Pelaksanaan indetifikasi dilaksanakan dengan melalukan pendekatan secara personal. Masing-masing anggota keluarga diajak berdiskusi tentang keberadaan keluarganya. Selama masa pendekatan, keluarga sangat antusias untuk diajak berdiskusi. Diskusi dilaksanakan tidak kaku sehingga mereka cukup antusias.

2.1 Permasalahan Keluarga

Selama pendampingan berlangsung, penulis melaksanakan beberapa kali pertemuan. Kegiatan pertemuan tersebut untuk mengindentifikasi masalah serta mencoba menggali alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun masalah yang dihadapi keluarga dampingan sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Apabila dilihat dari sisi perekonimian sejatinya keluarga dampingan dapat memenuhinya, namun hal tersebut belum bisa terjamin karena pekerjaan sebagai buruh tani tidak setiap saat diperlukan. Ditambah lagi pekerjaan sebagai penganyam bambu tidak setiap saat mendapat orderan. Beruntungnya, saat ini ada pengepul yang secara terus menerus membeli anyaman. Biasanya pengepul datang seminggu sekali. Selain itu hal dikhawatirkan adalah semakin mahalnya bahan baku untuk anyaman bambu. Saat ini harga satu batang bambu bisa mencapai Rp. 15 ribu. Jika harga bahan terus naik dikhawatirkan semakin menipisnya keuntungan yang didapat. Kondisi keuangan yang tidak menentu membuat keluarga I Dewa Putu Kastika resah. Hal yang paling dikhawatirkan yakni mengenai urunan di banjar. Hal itu dikhawatirkan karena jika upacara besar maka urunan juga semakin bertambah.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan juga menjadi kekhawatiran bagi keluarga I Dewa Putu Kastika. Pasalnya istrinya menderita penyakit rematik sehingga menambah pengeluran tiap bulannya. Penyakit rematinya sudah dialami cukup lama hampir satu tahun. Jika penyakitnya kumat solusi pertamanya adalah dengan berhenti bekerja dan beristirahat. Namun apabila penyakitnya tidak tertahankan maka langsung diajak pergi ke puskesmas terdekat. Puskesmas yang biasanya dikunjungin adalah puskesmas selat. Disisi lain kelelahan secara fisik juga biasanya dialami oleh Bapak I Dewa Putu Kastika sendiri. Sebagai pekerja yang terbilang kasar maka tenaga sangat dibutuhkan. Beruntungnya sampai saat ini belum pernah sampai jatuh sakit. Hanya sampai pada kelelahan biasa. Selain itu mereka pun jarang menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

2.1.3 Kurangnya Inovasi Anyaman Bambu

Masalah lain yang dialami adalah kurangnya inovasi pada anyaman bambu yang dibuat oleh istri dari I Dewa Putu Kastika. Saat ini anyaman bambu yang diproduksi hanya berupa sok. Padahal banyak sekali inovasi yang bisa dipadupadankan untuk meningkatkan nilai value pada anyaman bambu tersebut sehingga dapat meningkatkan nilai tambah. 2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah Perekonomian Masalah perekonomian merupakan permasalahan mendasar yang dialami keluarga I Dewa Putu Kastika. Terbatasnya pendapatan yang dimiliki oleh keluarganya membuat kesulitan apabila terdapat keperluan mendadak. Terlebih saat ini istinya sedang mengalami penyakit remtik, maka sewaktu-waktu mungkin dapat memerlukan uang yang banyak apabila dibutuhkan pertolongan medis. Berhubung banyak keperluan yang dibutuhkan oleh keluarga I Dewa Putu Kastika, baik keperluan langsung maupun kebutuhan masa depan maka penting diperhatikan masalah penyisihan pendapatan untuk tabungan.