Bemisia tabaci Kisaran Inang, Dinamika Populasi, dan Kelimpahan Musuh Alami di Pertanaman Cabai Merah di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

!

"

#$%$

Dengan ini saya nyatakan bahwa tesis “
(Gennadius)
(Hemiptera: Aleyrodidae): Kisaran Inang, Dinamika Populasi, dan Kelimpahan
Musuh Alami di Pertanaman Cabai Merah di Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta” adalah karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2010

NRP A351070021

HENDRIVAL.

(Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae): Hosts
Range, Population Dynamics, and Abundance of Natural Enemies in the Chili
Pepper Fields in Sub7district of Pakem, District of Sleman, Province of
Yogyakarta. Under direction of PURNAMA HIDAYAT and ALI NURMANSYAH.
is a polyphagous whitefly which attacks various species of
weeds and plants belong to family Asteraceae, Malvaceae, Solanaceae,
Cruciferaceae Lamiaceae, and Euphorbiaceae. Plant host species may play
important roles in the development of
population. The aims of this study
were: 1) to know various host plants of
in the chili pepper fields in Sub7
district of Pakem, Sleman, 2) to study population dynamics of
in the
fields, (3) to study the diversity and abundance of parasitoid and predator
species, and (4) to study the incidence of the pepper yellow leaf curl disease
caused by PepYLCV in the fields. The research was conducted in Sub7district of
Pakem, District of Sleman, Province of Yogyakarta during the dry season of May7
October 2009. Results of the study revealed that there were 27 species of host
plants belong to 22 genera of 13 families, including crops and weeds. The host
plant species were family Araceae, Amaranthaceae, Asteraceae, Brassicaceae,

Capparidaceae, Convolvulaceae, Euphorbiaceae, Lamiaceae, Oxalidaceae,
Papilionaceae, Rubiaceae, Solanaceae, and Sterculiaceae. Family of Asteraceae
and Euphorbiaceae were the host plants having the most abundance
population The population dynamics of
was related to the numbers of
host plant species and natural enemy’s population. Increasing the numbers of
host plant species would cause higher population of
adults Population
dynamics of
nymph and the parasitoid
sp. was
synchronized, meaning that increasing the population of
nymph will be
followed by increasing population of the parasitoid
sp. Insect
predators found in the chili pepper fields were Coccinellidae and Staphylinidae
(Coleoptera), Syrphidae (Diptera), Anthocoridae (Hemiptera), and spider predator
Linyphiidae (Araneae); while the insect parasitoids were
sp. and
sp. (Hymenoptera: Aphelinidae). A simple treatment by covering

the chili pepper seedling with a net would significantly reduce the whitefly
colonization and decelerate emerging of pepper yellow leaf curl disease.
Keywords:
, host plants, population dynamic, diversity and
abundance natural enemies, incidence pepper yellow leaf curl disease

HENDRIVAL.
(Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae): Kisaran
Inang, Dinamika Populasi, dan Kelimpahan Musuh Alami di Pertanaman Cabai
Merah di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dibimbing oleh PURNAMA HIDAYAT dan ALI NURMANSYAH.
tergolong sebagai serangga polifag diketahui menyerang
lebih dari 600 spesies tumbuhan. Tanaman budidaya dan gulma yang menjadi
inang
berasal dari famili Asteraceae, Malvaceae, Solanaceae,
Cruciferaceae Lamiaceae, Euphorbiaceae, dan Fabaceae. Spesies7spesies
inang
yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah meliputi
tanaman budidaya lainnya dan gulma. Tanaman cabai merah bukan merupakan
inang yang sesuai untuk kolonisasi

, sehingga populasi
jarang
ditemukan. Populasi
sering ditemukan pada tanaman budidaya lainnya
dan gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah. Perubahan
perkembangan populasi
ditentukan oleh keragaman spesies7spesies
inang, penyebaran dari gulma atau tanaman budidaya lainnya yang menjadi
inang, dan musuh alami seperti predator dan parasitoid. Keanekaragaman
predator dan parasitoid merupakan kelompok penting dalam komunitas, baik
pada ekosistem alami maupun ekosistem pertanian karena peranannya sebagai
pengatur populasi.
merupakan serangga vektor
yang
menyebabkan penyakit daun keriting kuning cabai, salah satu pengendaliannya
adalah pengendalian secara preventif dengan memberikan sungkup palstik pada
tahapan pesemaian benih cabai merah. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengetahui jenis7jenis tanaman inang lain yang tumbuh di sekitar pertanaman
cabai merah; (2) mempelajari dinamika populasi .
di pertanaman cabai

merah; (3) mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan
predator dari
di pertanaman cabai merah; (4) mempelajari
perkembangan kejadian penyakit daun keriting kuning cabai di pertanaman cabai
merah.
Metode untuk pengamatan kisaran inang dilakukan mengambil sampel
tanaman atau gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah. Ukuran
sampel bervariasi dari 30 sampai 250 daun tergantung pada morfologi dan
kepadatan sampel. Analisis vegetasi gulma digunakan untuk mengetahui
susunan vegetasi gulma dan Nisbah Jumlah Dominan (NJD) gulma yang tumbuh
di pertanaman cabai merah. Informasi lain yang diperoleh dari analisis vegetasi
gulma adalah kemunculan spesies gulma yang menjadi inang
.
Pengamatan kemunculan spesies gulma dilakukan dengan menghitung setiap
spesies di semua petak pengamatan pada setiap minggu, mulai tanaman cabai
merah berumur 1 sampai 16 minggu setelah tanam. Pengumpulan nimfa7nimfa
yang terdapat pada setiap spesies gulma dan tanaman budidaya
lainnya dilakukan untuk mengetahui parasitisasi parasitoid dari nimfa
.
Pengamatan

dinamika
populasi
dilakukan
untuk
mempelajari
perkembangan populasi nimfa dan imago
di pertanaman cabai merah.
Pengamatan populasi nimfa .
dilakukan dengan cara mengambil
tanaman contoh dari seluruh populasi tanaman pada petak percobaan. Pola
pengambilan tanaman sampel dilakukan secara sistematik. Tanaman sampel
ditentukan mengikuti baris tanaman dengan jarak delapan tanaman. Metode
pengambilan daun sampel dilakukan secara acak untuk mengamati nimfa .
dari setiap tanaman sampel dengan mengambil daun dari bagian atas,
tengah, dan bawah dari tanaman. Pengambilan sampel imago .

dilakukan dengan menggunakan kartu kuning berperekat yang ditempatkan
secara diagonal di petak pertanaman cabai. Pengamatan populasi nimfa dan
imago .
dilakukan setiap minggu, mulai tanaman cabai merah berumur 1

sampai 16 minggu setelah tanam. Untuk menentukan hubungan populasi
dengan jumlah spesies7spesies inang lainnya dan peranan parasitoid
menggunakan analisis regresi dan korelasi linear.
Pengamatan keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan
predator dari .
dilakukan pada petak pertanaman cabai merah.
Pengambilan sampel serangga dilakukan dengan menggunakan jaring ayun,
nampan kuning, pengamatan langsung pada tajuk tanaman, dan pengumpulan
nimfa7nimfa
dari tanaman. Pengamatan perkembangan kejadian
penyakit daun keriting kuning cabai pada petak pertanaman cabai merah yang
berasal dari pesemaian yang diberikan sungkup plastik dan pesemaian tanpa
diberikan sungkup plastik. Pengamatan keanekaragaman dan kelimpahan
spesies parasitoid dan predator serta perkembangan kejadian penyakit daun
keriting kuning cabai dilakukan setiap minggu, mulai tanaman cabai merah
berumur 1 sampai 16 minggu setelah tanam.
Kisaran inang .
yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah
terdiri dari 22 spesies gulma dan lima spesies tanaman budidaya lainnya. Inang
tersebut meliputi 13 famili yaitu Amaranthaceae, Araceae, Asteraceae,

Brassicaceae, Capparidaceae, Convolvulaceae, Euphorbiaceae, Lamiaceae,
Oxalidaceae, Rubiaceae, Papilionaceae, Solanaceae, dan Sterculiaceae. Famili
Asteraceae dan Euphorbiaceae merupakan inang dengan populasi
paling banyak dibandingkan dengan famili lainnya. Gejala penyakit seperti
terinfeksi virus tanaman dijumpai pada gulma
dan
yang tumbuh di pertanaman cabai merah. Spesies
inang dari tanaman budidaya lainnya dan gulma memiliki peran sebagai
parasitoid
sp. dari nimfa
di pertanaman cabai merah.
Spesies inang yang paling banyak berperan sebagai
parasitoid
sp. adalah jenis gulma yang terdiri dari 17 spesies dan tanaman
budidaya lainnya hanya terdiri dari tiga spesies.
Dinamika populasi .
di pertanaman cabai merah dipengaruhi
jumlah spesies7spesies inang lainnya yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai
merah. Berdasarkan hasil analisis regresi dan korelasi diketahui bahwa
hubungan antara populasi imago

dengan jumlah spesies inang
yang muncul di pertanaman cabai merah dapat dinyatakan dengan
persamaan ŷ = 12,60 + 1,53x dan koefisien korelasi r = 0,46. Dari nilai koefisien
korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan populasi imago
di pertanaman cabai merah berasosiasi dengan keberadaan spesies inang
yang ada di pertanaman cabai merah. Dari persamaan regresi yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa meningkatnya satu spesies inang
akan meningkatkan populasi imago
sebesar 1,53 imago per kartu
kuning berperekat.
Dinamika populasi
juga dipengaruhi oleh parasitoid
sp. Berdasarkan hasil analisis regresi dan korelasi diketahui bahwa hubungan
antara populasi parasitoid
sp. dengan populasi nimfa
di
pertanaman dapat dinyatakan dengan persamaan ŷ = 70,05 + 0,34x dan
koefisien korelasi r = 0,85. Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa populasi parasitoid
sp. meningkat dengan

semakin meningkatnya populasi nimfa
Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan populasi
sp. juga diikuti dengan peningkatan jumlah
nimfa
yang mati karena terparasit oleh parasitoid
sp.,
sehingga dapat menyebab penurunan populasi imago
. Berdasarkan

persamaan regresi yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa meningkatnya satu
ekor nimfa
akan meningkatkan populasi
sp. sebesar 0,34
imago per daun.
Kelompok musuh alami
terdiri dari predator dan parasitoid.
Komunitas predator meliputi ordo Coleoptera yaitu famili Coccinellidae dan
Staphylinidae; ordo Diptera yaitu famili Syrphidae; ordo Hemiptera yaitu famili
Anthocoridae; serta ordo Araneae yaitu famili Linyphiidae. Komunitas parasitoid

terdiri dari ordo Hymenoptera yaitu Aphelinidae (
sp. dan
sp.). Keanekaragaman spesies predator
lebih tinggi yaitu sembilan
spesies dibandingkan keanekaragaman spesies parasitoid yaitu dua spesies.
Predator
memiliki jumlah individu paling tinggi, kemudian diikuti
dengan predator
dan
. Sedangkan komunitas parasitoid dari
ordo Hymenoptera dan famili Aphelinidae yaitu
sp. dan
sp.
Jumlah individu parasitoid
sp. lebih tinggi dibandingkan
sp.
Kejadian penyakit daun keriting kuning cabai lebih awal dijumpai pada
petak pertanaman cabai merah yang berasal dari pesemaian tanpa diberikan
sungkup plastik, hal ini diduga tanaman cabai merah sudah terinfeksi
pada saat pesemaian. Sedangkan kejadian penyakit daun keriting
kuning cabai pada petak pertanaman cabai merah yang berasal dari pesemaian
diberikan sungkup plastik mulai dijumpai pada 3 MST. Pemberian sungkup
plastik pada pesemaian benih cabai merah dapat mencegah masuknya imago
ke dalam pesemaian dan memperlambat munculnya penyakit daun
keriting kuning cabai.
Kata kunci:
, kisaran inang, dinamika populasi, keanekaragaman
dan kelimpahan musuh alami, kejadian penyakit daun keriting kuning cabai

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang7Undang
!

"
"

"
"

"

"

"

" "
"
!

#

$
% # &
"

"

"
"

&

"
"

!

"

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Mayor Entomologi

#

$%&%

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Hendrastuti Hidayat, M.Sc.

Judul Tesis

:

Nama Mahasiswa
NRP

:
:

(Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae):
Kisaran Inang, Dinamika Populasi, dan Kelimpahan
Musuh Alami di Pertanaman Cabai Merah di Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Hendrival
A351070021

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc.
Ketua

Dr. Ir. Ali Nurmansyah, M.Si.
Anggota

Diketahui

Koordinator Mayor Entomologi

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Pudjianto, M.Si.

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Tanggal ujian: 5 Februari 2010

Tanggal lulus:

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala
karunia7Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian adalah
, dengan judul
(Gennadius)
(Hemiptera: Aleyrodidae): Kisaran Inang, Dinamika Populasi, dan Kelimpahan
Musuh Alami di Pertanaman Cabai Merah di Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian ini didukung oleh Program Kerja
Sama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) tahun
2009 dari komisi pembimbing.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Bapak Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc. sebagai ketua komisi pembimbing
dan guru yang telah memberikan keteladanan arti sebuah ilmu
pengetahuan.
Terima kasih juga disampaikan atas segala arahan,
bimbingan, motivasi, dan ide7ide cerdas yang diberikan kepada penulis
sejak penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan tesis.
2.
Bapak Dr. Ir. Ali Nurmansyah, M.Si. selaku anggota komisi pembimbing,
yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan, saran, motivasi,
dan masukan selama penyusunan proposal sampai selesainya
penyusunan tesis.
3.
Ibu Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc. yang telah bersedia menjadi
dosen penguji tamu dan banyak memberikan saran7saran pada perbaikan
tesis.
4.
Bapak Ngadimin dan Bapak Mardi dari Dusun Bundasari Desa
Hardjobinangun Kecamatan Pakem, Kebupaten Sleman Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, yang telah banyak memberikan pendidikan informal
tentang bubidaya tanaman cabai merah selama penelitian.
5.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, serta seluruh
keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
6.
Bagus Kukuh Udiarto, Fardedi, Nur Pramayudi, Nuriadi, Dendi Juliandi,
Warastin Puji Mardiasih, Lindung Tri Puspasari, Fairuz Nafiz, Wilna Sari,
Lydia M Ivakdalam, Rachmawati, Rahmini, dan Rika Meliansyah atas
segala bantuan intelektual dan teknisnya selama penelitian.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Bogor, Februari 2010

!
Penulis dilahirkan di Kualasimpang pada tanggal 28 Juni 1976 dari ayah
Muhammad Hasan Amin dan ibu Ainun Mardiah. Penulis merupakan putra
pertama dari sebelas bersaudara. Tahun 1995 penulis lulus dari SMA Al
Washliyah Kualasimpang dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk
Universitas Syiah Kuala melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(UMPTN). Penulis memilih Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Pertanian dan selesai pada tahun 2001. Pada tahun 2007 penulis memperoleh
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk mengikuti
pendidikan Pascasarjana (S2) di Program Mayor Entomologi pada Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penulis bekerja sebagai staf pengajar di
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh,
Lhokseumawe sejak tahun 2006.

Halaman
DAFTAR TABEL ...........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xv

PENDAHULUAN...........................................................................................

1

Latar Belakang ....................................................................................

1

Tujuan Penelitian.................................................................................

3

Manfaat Penelitian...............................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................

5

.....................................................................................

5

Biologi dan Taksonomi ...............................................................
Kerusakan pada Tanaman .........................................................

5
7

Kisaran Inang

........................................................................

Dinamika Populasi .

8
9

Parasitoid dan Predator dari

.................................................

10

dengan Penyakit Daun Keriting Kuning................

12

Klasifikasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai ..................................

13

BAHAN DAN METODE.................................................................................

16

Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................

16

Metode Penelitian ................................................................................

16

Persiapan Tanaman Cabai Merah ..............................................
Kisaran Inang .
di Pertanaman Cabai Merah..................
Dinamika Populasi .
.......................................................
Keanekaragaman dan Kelimpahan Parasitoid dan Predator.......
Kejadian Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai ..........................

16
18
20
22
23

HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................

25

Hubungan .

Kisaran Inang

di Pertanaman Cabai Merah...........................

25

................................................................

36

Keanekaragaman dan Kelimpahan Parasitoid dan Predator................

41

Perkembangan Kejadian Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai...........

46

SIMPULAN DAN SARAN..............................................................................

50

Simpulan .............................................................................................

50

Saran...................................................................................................

51

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

52

LAMPIRAN ...................................................................................................

59

Dinamika Populasi

Halaman
1
2

3

4

5

6

Klasifikasi cabai yang telah dibudidayakan dan tipe liarnya serta
daerah pesebarannya..........................................................................

14

Spesies gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah pada
musim kemarau Juni sampai Oktober tahun 2009 di Desa
Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY..............

26

Populasi nimfa
dan tingkat parasitisasi parasitoid
sp., pada spesies gulma yang tumbuh di lahan
pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni sampai Oktober
tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, DIY ........................................................................................

28

Populasi nimfa
dan tingkat parasitisasi
sp.,
pada tanaman budidaya lainnya yang tumbuh di sekitar pertanaman
cabai merah pada musim kemarau Juni sampai Oktober tahun 2009
di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.

29

Jumlah ordo (O), famili (F), dan spesies (S) predator dan parasitoid
dari
pada setiap metode pengambilan sampel di
pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni sampai Oktober
tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, DIY ........................................................................................

42

Keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan predator
dari
di pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni
sampai Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, DIY .........................................................

43

Halaman
1

Diagram alir kegiatan penelitian...........................................................

17

2

Denah lahan penelitian ........................................................................

18

3

Persiapan tanaman cabai merah. Lahan penelitian seluas 34 m x 12
m (A). Bedengan dengan ukuran panjang 15 m, lebar 1 m dan tinggi
0,4 m serta jarak antar bedengan 0,5 m (B). Pesemaian benih cabai
merah varietas TM 999 (C). Bedengan yang telah dipasang ajir dari
bambu dan siap untuk ditanam (D). Penanaman cabai merah (12 Juni
2009) (E). Petak penelitian yang sudah ditanami cabai merah (F). ......

19

Pengambilan sampel imago
. Kartu kuning berperekat
dengan ukuran 21,5 cm x 15 cm (A). Kartu kuning berperekat
ditempat secara diagonal pada petak percobaan dengan ketinggian
20 cm di atas permukaan tanaman (B). Pengambilan sampel stadia
imago
pada umur tanaman 10 dan 16 MST (C dan D).. ........

21

Spesies gulma yang menjadi inang
dari famili Brassicaceae
yaitu '
(A), Sterculiaceae yaitu
(B), Rubiaceae yaitu '
, (C), Solanaceae yaitu
(D), dan Oxalidaceae yaitu (
(E).......

30

Spesies gulma yang menjadi inang
dari famili
Amaranthaceae yaitu
dan
(A dan B),
Capparidaceae yaitu )
dan )
(C dan D),
dan Lamiaceae yaitu
dan *
(E
dan F). .................................................................................................

30

Spesies gulma yang menjadi inang
dari famili Asteraceae
yaitu
,
,+
,
)
, dan
(A sampai
E). Tujuh spesies inang
dari famili Euphorbiaceae yaitu
,
,
,
,
, dan
(F sampai K).....................................

31

Gulma
(A) dan
(B)
yang menjadi inang alternatif
di pertanaman cabai merah
pada musim kemarau Juni sampai Oktober tahun 2009 di Desa
Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY..............

35

Perkembangan populasi imago dan nimfa .
(A dan B), jumlah
spesies inang
(C), dan tingkat parasitisasi oleh
sp. (D) di pertanaman cabai merah pada setiap minggu setelah
tanam ..................................................................................................

37

Hubungan antara populasi imago
(Y) dan jumlah spesies
inang (X) yang muncul di pertanaman cabai merah .............................

38

Hubungan antara populasi parasitoid
sp. (Y) dan
populasi nimfa
(X) di pertanaman cabai merah .....................

40

Perkembangan kejadian penyakit daun keriting kuning cabai
kumulatif di pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni
sampai Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, DIY .........................................................

47

4

5

6

7

8

9

10
11
12

Halaman
1

2

3

4

5

6

Periode aktivitas pertumbuhan dan perkembangan spesies inang
yang tumbuh di sekitar pertanaman cabai merah pada musim
kemarau Juni sampai Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.......................................

59

Kemunculan spesies inang
yang tumbuh di sekitar
pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni sampai Oktober
tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, DIY ........................................................................................

61

Keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan predator
dari
dengan metode pengambilan sampel dengan jaring
ayun di pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni sampai
Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman, DIY ......................................................................

62

Keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan predator
dari
dengan metode pengambilan sampel dengan nampan
kuning di pertanaman cabai merah pada musim kemarau Juni sampai
Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman, DIY ......................................................................

63

Keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan predator
dari
dengan metode pengambilan sampel dengan
pengamatan langsung pada tajuk tanaman di pertanaman cabai
merah pada musim kemarau Juni sampai Oktober tahun 2009 di
Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. ...

64

Keanekaragaman dan kelimpahan spesies parasitoid dan predator
dari
dengan metode pengumpulan nimfa7nimfa
pada daun sampel di pertanaman cabai merah pada musim kemarau
Juni sampai Oktober tahun 2009 di Desa Harjobinangun, Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, DIY .........................................................

65

!
#

"

$
%

'

,

&

'

(')

%

*

"

"

+%

&

#

&
-

. /

"

0%

.

#

1 2

3

"

5

4

7

)

!

!
"
8

%

:

;

2

,

3

%9 3 %

#
.

=

'
'

%

( ! '

% $

'

"

? 8

!

%

% 2

,

'
'

"

2

'

% -

!

'

"
#
#

1 2

%

%

< '

% -

'

'
%

6

-

$
>

'

'
% #

%

'

#

3

"

4
"

+"

:

0

3
'

+"

%

0
%

&

%

,

&
,

&

'

,

'
3

&

'
,

.

%

9

. /

,

'

>

&

#

,

,

"

;

.

%

)

'

)

"

0

6 % ,
!

&

% <

'
"

% <
,

'
&

% =

'

%
#

"
@

% ,

"

4%

,

"

,
:

"

4? >

"

1 )

5

'

5

%
&
'

;

'
, !

:

0%

#

#

'

#

!

'
%

'

;
'

8
&

%

#

%

1 <

"

#
'
)
#
< ''

6 '
.

% ,

"
"

?$

%

,
'

4?
.

"
%

% .

<

"

1A

)
<

% (

%
% :

"

?:

8

%

< '

%

% 8
#

"

<

%
"

8

4?

)
,

17

'

"

)

3

&

%
'

#
(':

1 A
'

'

0
!

#

!

%

%

9

" B

"

0

!

B 2 3 12

"

,

!
8

C-