Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
ANALISIS POLA PENYEDIAAN, KETERSEDIAAN, DAN JENIS
VEGETASI HIJAUAN PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI
PERAH DI KUD MANDIRI CIPANAS
KABUPATEN CIANJUR
JAWA BARAT
JODY JANITRA ISKANDAR
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Performa Analisis Pola
Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan
Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Jody Janitra Iskandar
NIM D24090084
ABSTRAK
JODY JANITRA ISKANDAR. Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis
Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dibimbing oleh M AGUS SETIANA dan IWAN
PRIHANTORO.
KUD Mandiri Cipanas adalah koperasi yang membawahi para peternak sapi
perah rakyat dari Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan Pacet di Kabupaten
Cianjur.Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dan menganalisi manajemen pola
penyediaan hijauan pakan berdasarkan tingkat kepemilikan, potensi hijauan, analisis
vegetasi, dan jenis hijauan di tiga kecamatan tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif, analisis komposisi botani hijauan pakan, analisis daya
tampung lokasi berdasarkan metode Nell and Rollinson, dan analisis vegetasi.Pola
penyediaan hijauan pakan sapi perah di KUD Mandiri Cipanas berupa Cut and
Carry. Berdasarkan jumlah ternak, ketersediaan hijauan dari peternak besar dan
sedang berasal dari kebun rumput potong (KRP), dan peternak kecil dari rumput
lapang. Kapasitas mengarit tidak berkorelasi dengan jumlah kepemilikan ternak.
Kapasitas mengarit tidak berkorelasi dengan jumlah kepemilikan ternak. Tingkat
keragaman hijauan di kandang didominasi rumput Penisetum purpureum Schum,
sedangkan di lapang didominasi oleh hijauan jenis rumbah.
Kata kunci: analisis vegetasi, hijauan pakan, kapasitas tampung, komposisi botani,
sapi perah
ABSTRACT
JODY JANITRA ISKANDAR. Pattern Analysis of Providing, Availability, and
Diversity of Forage on Dairy Cattle Farm in KUD MANDIRI Cipanas, Cianjur
Regency, West Java. Supervised by M AGUS SETIANA and IWAN
PRIHANTORO.
KUD Mandiri Cipanas is a corporation which organized dairy farmers from
districts in Cianjur, which are Cipanas, Sukaresmi, and Pacet. The aim of this
research was to evaluate and analize the pattern of forage management based on the
level of ownership of forage, forage potential, diversity analysis, and three types of
forage in the three districts. This study used descriptive analysis, forage botanical
composition analysis, capacity analysis of location based on Nell and Rollinson
methods, and vegetation analysis. Pattern of forage management dairy cattle in KUD
Mandiri Cipanas is cut and carry. Based on population of dairy cattle, avaibility of
foragenon large and medium farms are from grass land farm (GRF), and tropical
grass for small farms. There is no correlation between cutting capacity and ownership
of livestock. The most dominant in enclosure is Penisetum purpureum Schum, while
the rumbah grass dominant on the land
Keywords: carrying capacity, composition botany, dairy cattle, diversity analysis,
forage
ANALISIS POLA PENYEDIAAN, KETERSEDIAAN, DAN JENIS
VEGETASI HIJAUAN PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI
PERAH DI KUD MANDIRI CIPANAS
KABUPATEN CIANJUR
JAWA BARAT
JODY JANITRA ISKANDAR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi
Hijauan Pakan pada Peternakan Sapi Perah di KUD Mandiri
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
: Jody Janitra Iskandar
: D2409084
Disetujui oleh
Ir M Agus Setiana MS
Pembimbing I
Dr Iwan Prihantoro SPt MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Panca Dewi MHK MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: (
)
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi
Hijauan Pakan pada Petemakan Sapi Perah di KUD Mandiri
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
: Jody Janitra Iskandar
: D2409084
Disetujui oleh
/
s Setiana MS
Pembimbing I
Tanggal Lulus: (
nJ
セAr@
Dr Iwan Prihantoro SPt MSi
Pembimbing II
2014
)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei 2013 - Juni 2013 dengan judul Analisis Pola
Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan
Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hijauan pakan potensial dipilih sebagai bahan utama dalam penelitian
karena hijauan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia dalam mendukung
produktivitas dan kelangsungan hidup ternak. Setiap wilayah mempunyai identitas
lokal berbeda-beda yang dapat dijadikan sebagai pakan potensial sehingga dapat
dibudidayakan dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peternak.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2014
Jody Janitra Iskandar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENDAHULUAN
1
METODE
2
Bahan
Alat
Lokasi dan Waktu
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Herbarium dan Identifikasi Hijauan Pakan Ternak
Analisa Data
Analisis Karakteristik Peternak
Analisis Komposisi Botani Hijauan Pakan
Analisis Kapasitas Daya Tampung
Analisis Vegetasi
Indeks Nilai Penting (INP)
Indeks Dominansi (C)
Indeks Keanekaragaman Jenis (H')
Indeks Kekayaan Jenis (R1)
Indeks Kemerataan Jenis (E)
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
Kondisi Umum Kabupaten Cianjur
Kondisi Umum Peternakan di Bawah KUD Mandiri Cipanas
Karakteristik Peternak
Kapasitas Mengarit dan Kepemilikan KRP Berdasarkan Jumlah Ternak
Komposisi Botani Hijauan Pakan Ternak di Kandang Berdasarkan Jumlah
Ternak
Dominasi Hijauan Pakan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cianjur
Karakteristik Hijauan Pakan di Kabupaten Cianjur Berdasarkan
Jenis Lahan
Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Cianjur
SIMPULAN DAN SARAN
5
5
6
7
12
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
17
RIWAYAT HIDUP
25
UCAPAN TERIMA KASIH
25
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
5
8
11
DAFTAR TABEL
1 Tetapan koefisien komposisi botani hijauan pakan
2 Pemanfaatan lahan di Kabupaten Cianjur
3 Populasi ternak ruminansia di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan
Pacet
4 Karakteristik peternak di Kabupaten Cianjur berdasarkan status
kepemilikan ternak
5 Karakteristik peternak di Kabupaten Cianjur
6 Komposisi botani kandang peternak besar, sedang, dan kecil
7 Komposisi botani di ladang
8 Komposisi botani di bukit
9 Hijauan pakan dominan di ladang
10 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di ladang
11 Hijauan pakan dominan di bukit
12 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di bukit
13 Kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR)
3
5
6
6
7
10
11
11
12
12
13
14
14
DAFTAR GAMBAR
1 Desain petak pengamatan
2 Kapasitas mengarit dan status kepemilikan kebun rumput potong (KRP)
di Kabupaten Cianjur
4
9
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
Peta wilayah KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur
Komposisi botani di ladang
Komposisi botani di bukit
Populasi riil ternak di KUD Mandiri Cipanas
Hasil perhitungan KPPTR di Kabupaten Cianjur
Gambar hijauan pakan
17
17
18
20
20
24
PENDAHULUAN
Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan
sektor pertanian yang memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan
yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk. Besarnya potensi
sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia memungkinkan pengembangan
subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan perekonomian yang
baru bagi Indonesia.
Kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang terletak di Jawa Barat. Luas
wilayah Kabupaten Cianjur 350148 ha, dengan pemanfaatan berupa hutan
produktif dan konservasi, tanah pertanian lahan basah, lahan pertanian kering dan
tegalan, perkebunan, tanah ladang penggembalaan/pekarangan, tambak/kolam,
pemukiman/pekarangan (Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur 2012). Kabupaten
Cianjur terletak di kaki Gunung Gede (lebih dari 2000 meter di atas permukaan
laut) dengan ketinggian bervariasi berkisar antara 2500 sampai 3000 meter di atas
permukaan laut, sehingga berpotensi untuk dikembangkan peternakan sapi perah.
Jenis sapi perah yang dipelihara di Kabupaten Cianjur adalah Fries Holland (FH).
Bangsa Sapi FH menghasilkan jumlah susu yang paling tinggi dibandingkan
dengan bangsa-bangsa sapi perah lainnya baik di daerah sub tropis maupun di
daerah tropis (Sudono 1999). Beberapa daerah di Kabupaten Cianjur yang dikaji
adalah Kecamatan Sukaresmi, Pacet, dan Cipanas yang tergabung dalam
kelompok KUD Mandiri Cipanas. Ketiga kecamatan ini potensial untuk usaha
sapi perah karena berada pada ketinggian yang cukup untuk pemeliharaan sapi
perah (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Cianjur 2012).
Komponen utama dalam pengembangan usaha ternak ruminansia perlu
memperhatikan tiga hal yaitu tersedianya lahan, ternak dan pakan (Soedrajat
2000). Pakan merupakan hal yang menjadi prioritas utama dalam memenuhi
kebutuhan ternak yaitu 60% sampai 70% dari seluruh biaya produksi. Hijauan
pakan merupakan makanan utama bagi ternak ruminansia dalam memenuhi
kebutuhan hidup pokok dan produksinya dalam lingkup peternakan rakyat
(Susetyo 1980). Hingga saat ini kajian potensi pemanfaatan jenis hijauan pakan
dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) yang
menunjukkan kapasitas wilayah untuk menyediakan hijauan pakan (Soewardi et al.
1985) di Kabupaten Cianjur masih sangat terbatas sehingga diperlukan kajian
yang lebih mendalam khususnya dalam pemanfaatan hijauan pakan agar
ketersediaaannya berkelanjutan sepanjang tahun (Rukmana 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis manajemen
pola penyediaan hijauan pakan berdasarkan tingkat kepemilikan serta melakukan
analisis potensi hijauan pakan, analisis vegetasi, dan jenis hijauan pakan pada
peternakan sapi perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
2
METODE
Bahan
Penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan pada peternak dengan
metode wawancara. Hijauan yang diamati adalah hijauan yang dikonsumsi sapi
perah di KUD Mandiri Cipanas. Bahan herbarium diambil dari kandang, ladang,
dan bukit.
Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuadran berukuran
0.5m x 0.5m, pisau, GPS, kertas, timbangan, kamera, label, tali, dan kantong
sampel.
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di KUD Mandiri Cipanas yang meliputi Kecamatan
Sukaresmi, Pacet, dan Cipanas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan
Laboratorium Agrostologi, Fakultas Peternakan, IPB mulai dari bulan Maret
sampai Mei 2013.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan teknik observasi lapang secara survei kepada
30% peternak sapi perah dari 327 peternak yang dibagi berdasarkan jumlah
kepemilikan ternak menjadi peternak besar (>20 ekor), peternak sedang (11
sampai 20 ekor), dan peternak kecil ( 10 tahun
Peternak Besar
Persentase (%)
Peternak Sedang
Persentase (%)
Peternak kecil
Persentase (%)
20
40
20
20
30
40
20
10
30
40
25
5
20
20
0
60
60
20
10
10
45
17.5
27.5
10
0
20
20
60
0
10
0
90
5
7.5
15
72.5
60
20
20
80
10
10
80
20
0
8
Kapasitas Mengarit dan Kepemilikan KRP Berdasarkan Jumlah Ternak
Kapasitas mengarit menunjukan tingkat kecukupan hijauan pakan pada
ternak bahwa semakin tinggi jumlah ternak maka akan meningkatkan kapasitas
mengarit dari peternak (Gambar 2). Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas
mengarit dari peternak besar dan sedang cenderung meningkat seiring tingginya
jumlah kepemilikan ternak (Gambar 2a dan 2b). Hasil berbeda pada peternakan
kecil, kapasitas mengarit peternak relatif tetap dan tidak tergantung pada jumlah
kepemilikan ternak (Gambar 2c). Secara umum pada peternak besar, sedang, dan
kecil kapasitas mengarit tidak berkorelasi terhadap jumlah kepemilikan ternak.
Berdasarkan status kepemilikan kebun rumput potongan (KRP) peternak besar
dan sedang seluruhnya memiliki kebun rumput potongan (KRP) untuk memenuhi
kebutuhan hijauan pakan. Sedangkan pada peternakan kecil hanya 25% peternak
saja yang memiliki KRP. Hal ini menunjukan bahwa peternak kecil lebih
mengandalkan kecukupan rumput dari padang rumput alam (PRA), sebagaimana
disajikan pada Gambar 2d.
Komposisi Botani Hijauan Pakan di Kandang Berdasarkan Jumlah
Kepemilikan Ternak
Komposisi botani di kandang sapi perah pada peternak besar, sedang, dan
kecil hampir didominasi oleh jenis Penisetum purpureum Schum dengan persentase
68.53% pada peternak besar, 64.34% pada peternak sedang, dan 26.80% pada
peternak kecil seperti disajikan pada Tabel 6. Hal tersebut diduga karena hampir
semua peternak terutama peternak besar dan sedang memiliki kebun rumput
potongan sendiri. Peringkat kedua pada peternak besar Eleusine indica (L.) Gaertn.
sebesar 8.22%, peternak sedang Panicum repens L. sebesar 13.54%, dan peternak
kecil Paspalum conjugatum Berg. sebesar 22.51%. Peringkat ketiga hijauan pakan
di kandang peternak besar terdapat legum Gliricidia Sepium. Jacq sebesar 4.11%,
peternak sedang Paspalum conjugatum Berg sebesar 5.18%, peternak kecil
Panicum repens L. sebesar 13.62%. Hasil ini menunjukan bahwa sumber HMT
utama berasal dari rumput Penisetum purpureum Schum baik yang berasal dari
KRP maupun yang tumbuh secara liar di PRA. Penisetum purpureum Schum
merupakan jenis HMT yang memiliki produktivitas tinggi yaitu sebesar 270000 kg
tahun-1 di daerah basah dengan irigasi baik dan curah hujan yang tinggi sampai
2500 mm tahun-1 (Reksohadiprojo 1985).
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
y = 5509.7(x) - 15137
R² = 0.2894
15
20
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
9
y = 149.04(x) + 3.1926
R² = 0.116
700
600
500
400
300
200
100
0
5
25
10
15
20
Jumlah Ternak (ST)
Jumlah Ternak (ST)
(a)
(b)
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
y = -1.312(x) + 293.79
R² = 2E-05
1
3
5
7
9
11
Jumlah Ternak (ST)
Responden (%)
(c)
120
100
80
60
40
20
0
Jumlah Peternak
peternak besar peternak sedang peternak kecil
Kepemilikan Kebun Rumput Potong (KRP)
(d)
Gambar 2 Kapasitas mengarit dan status kepemilikan kebun rumput potong (KRP)
di Kabupaten Cianjur
(a) Kapasitas mengarit peternak besar, (b) Kapasitas mengarit peternak sedang,
(c) Kapasitas mengarit peternak kecil, (d) Kepemilikan KRP
10
Tabel 6 Komposisi botani hijauan di kandang peternak besar, sedang, dan kecil
Nama Latin
Nama Lokal
Peternak Besar
Rank Komposisi ( % )
1
68.53
2
8.22
3
4.11
4
4.11
5
4.11
7
1.7
8
1.7
Penissetum purpureum Schum
Eleusine indica (L.) Gaertn
Gliricidia Sepium. Jacq
Panicum repens L.
Symphorycarpos albus
Cyperus elatus L.
Cyanotis cristata. (L.) D. Don
Rumput Gajah
Jukut Jampang
Gamal
Jajahean
Mikania micrantha H.B.K
Rostellularia sundana Bremek.
Paspalum conjugatum Berg
Pogonatherum paniceum (L.) Hack
Solanum nigrum L.
Paspalum sp.
SembungRambat
9
-
Allamania no diflora (L.) R. Br.
Cleome viscosa L.
Bidens pilosa L.Var. minor (BI.) sherff
Clotaria juncea L.
Sphenoclea zeylanica Gaertn.
Leucas zeylanica (I.) R. Br.
Eleutheranthera ruderalis (Sw.) Sch Bip
Nomaphila stricta (VAHL) Nees
-
Peternak Sedang
Rank Komposisi ( % )
1
64.34
4
5.18
11
0.89
2
13.54
9
0.89
Peternak Kecil
Rank
Komposisi ( % )
1
26.8
15
1.07
11
1.61
3
13.62
6
2.36
8
2.14
18
0.76
6
3.03
1.7
10
0.89
10
1.87
10
1.7
-
-
-
-
Jukut Pahit
-
-
-
6
4.11
Leunca
-
-
3
5
7
8
5.18
3.03
2.14
0.89
-
-
2
4
9
5
12
19
20
17
7
16
13
14
22.51
13.58
2.05
2.36
1.42
0.67
0.44
0.89
2.27
0.98
1.29
1.29
Gewor Lalaki
Maman/Mamam
Ajeran
Orok-orok
Babadotan
-
11
Dominasi Hijauan Pakan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cianjur
Komposisi botani hijauan pakan di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan
Pacet dengan dua tempat berbeda yaitu ladang dan bukit yang didasarkan pada
metode “Dry Weight Rank” menurut Mannetje dan Haydock (1963) disajikan
pada Tabel 7 dan Tabel 8. Komposisi botani di ladang Kecamatan Cipanas
didominasi oleh Panicum repens L. sebesar 24.25%, peringkat kedua Eleusine
indica (L.) Gaertn sebesar 18.19% dan peringkat ketiga Paspalum conjugatum
Berg sebesar 14.78%. Kecamatan Sukaresmi didominasi Cyanotis axillaris L.
sebesar 23.04%, peringkat kedua Eleusine indica (L.) Gaertn sebesar 14.88%,
dan peringkat ketiga Cyperus iria L. 12.35%. Kecamatan Pacet didominasi oleh
Pogonatherum paniceum (L.) Hack sebesar 32.68%, peringkat kedua Ipomoea
pestigridis L. sebesar 15.45%, dan peringkat ketiga Eupatorium odoratum L.
sebesar 14.76%. Komposisi botani hijauan pakan di bukit disajikan pada Tabel 10.
Tabel 7 Komposisi botani ladang
Kecamatan
Cipanas
1
Panicum repens L.
Sukaresmi
Cyanotis axillaris L.
Pacet
Pogonatherum
paniceum (L.) Hack
Rangking
2
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Ipomoea pes-tigridis L.
3
Paspalum
conjugatum Berg
Cyperus iria L.
Eupatorium
odoratum L.
Tabel 8 Komposisi botani bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Pacet
1
Pogonatherum
paniceum (L.) Hack
Paspalum conjugatum
Berg
Eragrostis sp.
Rangking
2
3
Paspalum conjugatum Nomaphila stricta
Berg
(VAHL) Nees
Cyperus elatus L.
Cyanotis cristata. (L.)
D. Don
Rostellularia sundana Cynodon dactylon L.
Bremek.
Pers.
Berdasarkan kajian komposisi botani bukit di Kecamatan Cipanas
didominasi oleh Pogonatherum paniceum (L.) Hack sebesar 21.57%, peringkat
kedua Paspalum conjugatum Berg.sebesar 18.73%, dan peringkat ketiga
Nomaphila stricta (VAHL) Nees.sebesar 12.91%. Kecamatan Sukaresmi
didominasi oleh Paspalum conjugatum Berg. sebesar 21.28%, peringkat kedua
oleh Cyperus elatus L. sebesar 19.65%, dan peringkat ketiga Cyanotis cristata.
(L.) D. Don. sebesar 14.29%, Kecamatan Pacet didominasi oleh Eragrostis sp.
sebesar 17.77%, peringkat kedua Rostellularia sundana Bremek. sebesar 15.05%,
dan peringkat ketiga Cynodon dactylon L. Pers. sebesar 14.26%. Hal ini
menunjukan bahwa lokasi dan jenis lahan menghasilkan tingkat dominasi hijauan
yang berbeda.
12
Karakteristik Hijauan Pakan di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Jenis Lahan
Karakteristik hijauan diukur menggunakan metode INP menurut
Soerianegara dan Indrawan (1998). Keragaman jenis hijauan di ladang
berdasarkan wilayah didapatkan 7 jenis di Cipanas, 5 jenis di Sukaresmi, dan 5
jenis di Pacet. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Cipanas didominasi oleh
Paspalum sp. L. sebesar 58.68%, di Sukaresmi didominasi Commelina diffusa
Burn.F., sebesar 62.56% dan di Pacet didominasi Amaranthus spinosussebesar
83.50%. Hal tersebut menunjakan bahwa antar wilayah didominasi oleh HMT
yang berbeda-beda seperti yang disajikan Tabel 9.
Tabel 9 Hijauan pakan dominan di ladang
Jumlah
Individu
KR
-*
Sembung
rambat***
Rumput*
Kelutut
Gamal**
185
39.45
19.23
58.68
80
17.06
19.23
36.29
74
15.78
19.23
35.01
53
11.30
19.23
30.53
Paspalum conjugatum Berg
Jukut Pahit*
43
9.17
19.23
28.40
Cleome Rutidosperma DC.
Maman***
34
7.25
3.85
11.10
Commelina diffusa Burn.F.
-***
98
39.84
22.73
62.56
Symphorycarpos albus
Allamania no diflora (L.) R.
Br.
Rhinchelitrum roseum
-***
52
21.14
22.73
43.87
-***
27
10.98
22.73
33.70
-***
37
15.04
18.18
33.22
Eleusine Indica (L) Gaertn
Amaranthus spinosus
Clotaria juncea L.
Eleutheranthera ruderalis
(Sw.) Sch Bip
Erichtites glomerata
Jampang*
Bayaman***
-***
32
179
65
13.01
57.19
20.77
13.64
26.32
26.32
26.64
83.50
47.08
-*
39
12.46
26.32
38.78
-***
30
9.58
21.05
30.64
Kecamatan
Cipanas
Nama Latin
Paspalum sp. L.
Mikania micrantha H.B.K
Fuirena umbellata Rottb.
Gliricidia Sepium. Jacq
Sukaresmi
Pacet
Nama Lokal
FR
INP
--------%---------
(*)HMT Jenis Rumput, (**) HMT Jenis Leguminosa, (***) HMT Jenis Rumbah
Tabel 10 Indeks Keanekaragaman Jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di ladang
Kecamatan
H'
R1
E
C
Cipanas
1.70
0.81
0.95
0.20
Sukaresmi
1.56
0.73
0.97
0.22
Pacet
1.31
0.52
0.95
0.29
13
Keragaman jenis hijauan di bukit berdasarkan wilayah didapatkan 7 jenis di
Cipanas, 6 jenis di Sukaresmi, dan 6 jenis di Pacet. Hasil penelitian menunjukan
bahwa di Cipanas didominasi oleh Leucas zeylanica (I.) R. Br. Sebesar 47.48%, di
Sukaresmi didominasi Oplismenus compositus (L.) P. Beauv. sebesar 45.94% dan di
Pacet didominasi Bidens pilosa L.Var. minor (BI.) sherff. Sebesar 49.76%. Hal
tersebut menunjakan bahwa antar wilayah didominasi oleh HMT yang berbeda-beda
seperti yang disajikan Tabel 11. Secara umum, berdasarkan jenis HMT baik di ladang
maupun di bukit didominasi oleh rumbah. Menurut Soerianegara dan Indrawan
(2008). Nilai INP merupakan salah satu indikator karakterisitik pada tumbuhan. Nilai
INP yang tinggi mengindikasikan bahwa tumbuhan tersebut mempunyai daya
adaptasi, daya kompetisi dan kemauan reproduksi yang lebih baik dibandingkan
dengan tumbuhan lain dalam suatu tempat. Analisis keanekaragaman jenis hijauan
pakan di Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi dapat dilihat seperti yang
disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 12.
Tabel 11 Hijauan pakan dominan di bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Nama Latin
Leucas zeylanica (I.) R.
Br.
Croton hirtus L'Herit.
Cyanotis cristata. (L.) D.
Don
Porophyllum ruderalle
(Jacq.) Cass.
Sphenoclea zeylanica
Gaertn.
Cleome viscosa L.
Solanum nigrum L.
Oplismenus compositus
(L.) P. Beauv
Amaranthus gracilis Desf.
Pacet
Ageratum conyzoides L.
Ipomoea hederifolia L.
Quamoclit coccinea
Imperata cylindrica (L.)
P. Beauv
Bidens pilosa L.Var.
minor (BI.) sherff
Eupatorium odoratum L.
Cyperus elatus L.
Pogonatherum paniceum
(L.) Hack
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Nomaphila stricta
(VAHL) Nees
Nama Lokal
Jumlah
Individu
KR
FR
INP
-***
212
30.81
16.67
47.48
Sintong***
Gewor
Lalaki***
SengitBuah
Ngora***
154
22.38
16.67
39.05
116
16.86
13.33
30.19
78
11.34
16.67
28.00
-***
64
9.30
16.67
25.97
Maman***
Leunca***
Jampang
kerincing*
Bayem
Senggang***
Bandotan***
-***
-***
57
7
8.28
1.02
10.00
10.00
82
27.42
18.52
18.28
11.02
45.94
49
16.39
18.52
34.91
39
61
40
13.04
20.40
13.38
18.52
11.11
14.81
31.56
31.51
28.19
Alang-alang*
28
9.36
18.52
27.88
Ajeran***
121
34.38
15.38
49.76
Kirinyuh***
-***
105
54
29.83
15.34
19.23
19.23
49.06
34.57
-*
43
12.22
19.23
31.45
Jampang*
20
5.68
19.23
24.91
***
9
2.56
7.69
10.25
------------%-----------
(*)HMT Jenis Rumput, (**) HMT Jenis Leguminosa, (***) HMT Jenis Rumbah
14
Tabel 12 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Pacet
H'
1.86
1.78
1.70
R1
0.92
0.88
0.85
E
0.96
0.99
0.95
C
0.17
0.17
0.19
Nilai inde ane aragaman jenis (H’) menggambarkan ciri tingkatan
komunitas dan struktur komunitas disuatu lokasi, nilai indeks dominasi jenis (C)
merupakan parameter yang digunakan untuk menunjukan spesies hijauan yang
dominan didalam suatu komunitas, nilai indeks kemerataan jenis (E)
menunjukkan bagaimana kelimpahan jenis terdistribusi secara merata pada
banyaknya individu yang ada (Indriyanto 2008).
Nilai H’ di asifi tiga ting atan yaitu rendah ji H’< 2. , sedang
ji 2. ≤ H’< . , tinggi ji H’ ≥ . (Magurran 988). Nilai keanekaragaman di
ladang dan bukit baik Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, maupun Pacet menunjukan
nilai indeks dibawah 2.0 yang berarti kelimpahan jenis hijauan di ladang dan bukit
rendah.
Berdasarkan hasil analisis kekayaan jenis hijauan yang ditemukan di ladang
dan bukit menunjukan nilai yang rendah baik di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi,
dan Pacet seperti yang tersaji pada Tabel 10 dan Tabel 12. Berdasarkan Magurran
(1988) nilai R1< 3.5 menunjukkan kekayaan jenis yang tergolong rendah, R1=3.55.0 menunjukkan kekayaan jenis sedang, dan R1>5.0 menunjukkan kekayaan jenis
tergolong tinggi.
Klasifikasi nilai indeks kemerataan jenis (E) berdasarkan Margurran (1988)
dibagi menjadi tiga yaitu E0.6 menunjukkan
kemerataan jenis tinggi. Nilai E pada ladang maupun bukit di Kecamatan Cipanas,
Sukaresmi, dan Pacet menunjukan nilai
VEGETASI HIJAUAN PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI
PERAH DI KUD MANDIRI CIPANAS
KABUPATEN CIANJUR
JAWA BARAT
JODY JANITRA ISKANDAR
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Performa Analisis Pola
Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan
Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Jody Janitra Iskandar
NIM D24090084
ABSTRAK
JODY JANITRA ISKANDAR. Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis
Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dibimbing oleh M AGUS SETIANA dan IWAN
PRIHANTORO.
KUD Mandiri Cipanas adalah koperasi yang membawahi para peternak sapi
perah rakyat dari Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan Pacet di Kabupaten
Cianjur.Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dan menganalisi manajemen pola
penyediaan hijauan pakan berdasarkan tingkat kepemilikan, potensi hijauan, analisis
vegetasi, dan jenis hijauan di tiga kecamatan tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif, analisis komposisi botani hijauan pakan, analisis daya
tampung lokasi berdasarkan metode Nell and Rollinson, dan analisis vegetasi.Pola
penyediaan hijauan pakan sapi perah di KUD Mandiri Cipanas berupa Cut and
Carry. Berdasarkan jumlah ternak, ketersediaan hijauan dari peternak besar dan
sedang berasal dari kebun rumput potong (KRP), dan peternak kecil dari rumput
lapang. Kapasitas mengarit tidak berkorelasi dengan jumlah kepemilikan ternak.
Kapasitas mengarit tidak berkorelasi dengan jumlah kepemilikan ternak. Tingkat
keragaman hijauan di kandang didominasi rumput Penisetum purpureum Schum,
sedangkan di lapang didominasi oleh hijauan jenis rumbah.
Kata kunci: analisis vegetasi, hijauan pakan, kapasitas tampung, komposisi botani,
sapi perah
ABSTRACT
JODY JANITRA ISKANDAR. Pattern Analysis of Providing, Availability, and
Diversity of Forage on Dairy Cattle Farm in KUD MANDIRI Cipanas, Cianjur
Regency, West Java. Supervised by M AGUS SETIANA and IWAN
PRIHANTORO.
KUD Mandiri Cipanas is a corporation which organized dairy farmers from
districts in Cianjur, which are Cipanas, Sukaresmi, and Pacet. The aim of this
research was to evaluate and analize the pattern of forage management based on the
level of ownership of forage, forage potential, diversity analysis, and three types of
forage in the three districts. This study used descriptive analysis, forage botanical
composition analysis, capacity analysis of location based on Nell and Rollinson
methods, and vegetation analysis. Pattern of forage management dairy cattle in KUD
Mandiri Cipanas is cut and carry. Based on population of dairy cattle, avaibility of
foragenon large and medium farms are from grass land farm (GRF), and tropical
grass for small farms. There is no correlation between cutting capacity and ownership
of livestock. The most dominant in enclosure is Penisetum purpureum Schum, while
the rumbah grass dominant on the land
Keywords: carrying capacity, composition botany, dairy cattle, diversity analysis,
forage
ANALISIS POLA PENYEDIAAN, KETERSEDIAAN, DAN JENIS
VEGETASI HIJAUAN PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI
PERAH DI KUD MANDIRI CIPANAS
KABUPATEN CIANJUR
JAWA BARAT
JODY JANITRA ISKANDAR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi
Hijauan Pakan pada Peternakan Sapi Perah di KUD Mandiri
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
: Jody Janitra Iskandar
: D2409084
Disetujui oleh
Ir M Agus Setiana MS
Pembimbing I
Dr Iwan Prihantoro SPt MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Panca Dewi MHK MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: (
)
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Analisis Pola Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi
Hijauan Pakan pada Petemakan Sapi Perah di KUD Mandiri
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
: Jody Janitra Iskandar
: D2409084
Disetujui oleh
/
s Setiana MS
Pembimbing I
Tanggal Lulus: (
nJ
セAr@
Dr Iwan Prihantoro SPt MSi
Pembimbing II
2014
)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei 2013 - Juni 2013 dengan judul Analisis Pola
Penyediaan, Ketersediaan, dan Jenis Vegetasi Hijauan Pakan pada Peternakan
Sapi Perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hijauan pakan potensial dipilih sebagai bahan utama dalam penelitian
karena hijauan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia dalam mendukung
produktivitas dan kelangsungan hidup ternak. Setiap wilayah mempunyai identitas
lokal berbeda-beda yang dapat dijadikan sebagai pakan potensial sehingga dapat
dibudidayakan dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peternak.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2014
Jody Janitra Iskandar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENDAHULUAN
1
METODE
2
Bahan
Alat
Lokasi dan Waktu
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Herbarium dan Identifikasi Hijauan Pakan Ternak
Analisa Data
Analisis Karakteristik Peternak
Analisis Komposisi Botani Hijauan Pakan
Analisis Kapasitas Daya Tampung
Analisis Vegetasi
Indeks Nilai Penting (INP)
Indeks Dominansi (C)
Indeks Keanekaragaman Jenis (H')
Indeks Kekayaan Jenis (R1)
Indeks Kemerataan Jenis (E)
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
Kondisi Umum Kabupaten Cianjur
Kondisi Umum Peternakan di Bawah KUD Mandiri Cipanas
Karakteristik Peternak
Kapasitas Mengarit dan Kepemilikan KRP Berdasarkan Jumlah Ternak
Komposisi Botani Hijauan Pakan Ternak di Kandang Berdasarkan Jumlah
Ternak
Dominasi Hijauan Pakan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cianjur
Karakteristik Hijauan Pakan di Kabupaten Cianjur Berdasarkan
Jenis Lahan
Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Cianjur
SIMPULAN DAN SARAN
5
5
6
7
12
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
17
RIWAYAT HIDUP
25
UCAPAN TERIMA KASIH
25
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
5
8
11
DAFTAR TABEL
1 Tetapan koefisien komposisi botani hijauan pakan
2 Pemanfaatan lahan di Kabupaten Cianjur
3 Populasi ternak ruminansia di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan
Pacet
4 Karakteristik peternak di Kabupaten Cianjur berdasarkan status
kepemilikan ternak
5 Karakteristik peternak di Kabupaten Cianjur
6 Komposisi botani kandang peternak besar, sedang, dan kecil
7 Komposisi botani di ladang
8 Komposisi botani di bukit
9 Hijauan pakan dominan di ladang
10 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di ladang
11 Hijauan pakan dominan di bukit
12 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di bukit
13 Kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR)
3
5
6
6
7
10
11
11
12
12
13
14
14
DAFTAR GAMBAR
1 Desain petak pengamatan
2 Kapasitas mengarit dan status kepemilikan kebun rumput potong (KRP)
di Kabupaten Cianjur
4
9
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
Peta wilayah KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur
Komposisi botani di ladang
Komposisi botani di bukit
Populasi riil ternak di KUD Mandiri Cipanas
Hasil perhitungan KPPTR di Kabupaten Cianjur
Gambar hijauan pakan
17
17
18
20
20
24
PENDAHULUAN
Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan
sektor pertanian yang memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan
yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk. Besarnya potensi
sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia memungkinkan pengembangan
subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan perekonomian yang
baru bagi Indonesia.
Kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang terletak di Jawa Barat. Luas
wilayah Kabupaten Cianjur 350148 ha, dengan pemanfaatan berupa hutan
produktif dan konservasi, tanah pertanian lahan basah, lahan pertanian kering dan
tegalan, perkebunan, tanah ladang penggembalaan/pekarangan, tambak/kolam,
pemukiman/pekarangan (Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur 2012). Kabupaten
Cianjur terletak di kaki Gunung Gede (lebih dari 2000 meter di atas permukaan
laut) dengan ketinggian bervariasi berkisar antara 2500 sampai 3000 meter di atas
permukaan laut, sehingga berpotensi untuk dikembangkan peternakan sapi perah.
Jenis sapi perah yang dipelihara di Kabupaten Cianjur adalah Fries Holland (FH).
Bangsa Sapi FH menghasilkan jumlah susu yang paling tinggi dibandingkan
dengan bangsa-bangsa sapi perah lainnya baik di daerah sub tropis maupun di
daerah tropis (Sudono 1999). Beberapa daerah di Kabupaten Cianjur yang dikaji
adalah Kecamatan Sukaresmi, Pacet, dan Cipanas yang tergabung dalam
kelompok KUD Mandiri Cipanas. Ketiga kecamatan ini potensial untuk usaha
sapi perah karena berada pada ketinggian yang cukup untuk pemeliharaan sapi
perah (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Cianjur 2012).
Komponen utama dalam pengembangan usaha ternak ruminansia perlu
memperhatikan tiga hal yaitu tersedianya lahan, ternak dan pakan (Soedrajat
2000). Pakan merupakan hal yang menjadi prioritas utama dalam memenuhi
kebutuhan ternak yaitu 60% sampai 70% dari seluruh biaya produksi. Hijauan
pakan merupakan makanan utama bagi ternak ruminansia dalam memenuhi
kebutuhan hidup pokok dan produksinya dalam lingkup peternakan rakyat
(Susetyo 1980). Hingga saat ini kajian potensi pemanfaatan jenis hijauan pakan
dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) yang
menunjukkan kapasitas wilayah untuk menyediakan hijauan pakan (Soewardi et al.
1985) di Kabupaten Cianjur masih sangat terbatas sehingga diperlukan kajian
yang lebih mendalam khususnya dalam pemanfaatan hijauan pakan agar
ketersediaaannya berkelanjutan sepanjang tahun (Rukmana 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis manajemen
pola penyediaan hijauan pakan berdasarkan tingkat kepemilikan serta melakukan
analisis potensi hijauan pakan, analisis vegetasi, dan jenis hijauan pakan pada
peternakan sapi perah di KUD Mandiri Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
2
METODE
Bahan
Penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan pada peternak dengan
metode wawancara. Hijauan yang diamati adalah hijauan yang dikonsumsi sapi
perah di KUD Mandiri Cipanas. Bahan herbarium diambil dari kandang, ladang,
dan bukit.
Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuadran berukuran
0.5m x 0.5m, pisau, GPS, kertas, timbangan, kamera, label, tali, dan kantong
sampel.
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di KUD Mandiri Cipanas yang meliputi Kecamatan
Sukaresmi, Pacet, dan Cipanas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan
Laboratorium Agrostologi, Fakultas Peternakan, IPB mulai dari bulan Maret
sampai Mei 2013.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan teknik observasi lapang secara survei kepada
30% peternak sapi perah dari 327 peternak yang dibagi berdasarkan jumlah
kepemilikan ternak menjadi peternak besar (>20 ekor), peternak sedang (11
sampai 20 ekor), dan peternak kecil ( 10 tahun
Peternak Besar
Persentase (%)
Peternak Sedang
Persentase (%)
Peternak kecil
Persentase (%)
20
40
20
20
30
40
20
10
30
40
25
5
20
20
0
60
60
20
10
10
45
17.5
27.5
10
0
20
20
60
0
10
0
90
5
7.5
15
72.5
60
20
20
80
10
10
80
20
0
8
Kapasitas Mengarit dan Kepemilikan KRP Berdasarkan Jumlah Ternak
Kapasitas mengarit menunjukan tingkat kecukupan hijauan pakan pada
ternak bahwa semakin tinggi jumlah ternak maka akan meningkatkan kapasitas
mengarit dari peternak (Gambar 2). Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas
mengarit dari peternak besar dan sedang cenderung meningkat seiring tingginya
jumlah kepemilikan ternak (Gambar 2a dan 2b). Hasil berbeda pada peternakan
kecil, kapasitas mengarit peternak relatif tetap dan tidak tergantung pada jumlah
kepemilikan ternak (Gambar 2c). Secara umum pada peternak besar, sedang, dan
kecil kapasitas mengarit tidak berkorelasi terhadap jumlah kepemilikan ternak.
Berdasarkan status kepemilikan kebun rumput potongan (KRP) peternak besar
dan sedang seluruhnya memiliki kebun rumput potongan (KRP) untuk memenuhi
kebutuhan hijauan pakan. Sedangkan pada peternakan kecil hanya 25% peternak
saja yang memiliki KRP. Hal ini menunjukan bahwa peternak kecil lebih
mengandalkan kecukupan rumput dari padang rumput alam (PRA), sebagaimana
disajikan pada Gambar 2d.
Komposisi Botani Hijauan Pakan di Kandang Berdasarkan Jumlah
Kepemilikan Ternak
Komposisi botani di kandang sapi perah pada peternak besar, sedang, dan
kecil hampir didominasi oleh jenis Penisetum purpureum Schum dengan persentase
68.53% pada peternak besar, 64.34% pada peternak sedang, dan 26.80% pada
peternak kecil seperti disajikan pada Tabel 6. Hal tersebut diduga karena hampir
semua peternak terutama peternak besar dan sedang memiliki kebun rumput
potongan sendiri. Peringkat kedua pada peternak besar Eleusine indica (L.) Gaertn.
sebesar 8.22%, peternak sedang Panicum repens L. sebesar 13.54%, dan peternak
kecil Paspalum conjugatum Berg. sebesar 22.51%. Peringkat ketiga hijauan pakan
di kandang peternak besar terdapat legum Gliricidia Sepium. Jacq sebesar 4.11%,
peternak sedang Paspalum conjugatum Berg sebesar 5.18%, peternak kecil
Panicum repens L. sebesar 13.62%. Hasil ini menunjukan bahwa sumber HMT
utama berasal dari rumput Penisetum purpureum Schum baik yang berasal dari
KRP maupun yang tumbuh secara liar di PRA. Penisetum purpureum Schum
merupakan jenis HMT yang memiliki produktivitas tinggi yaitu sebesar 270000 kg
tahun-1 di daerah basah dengan irigasi baik dan curah hujan yang tinggi sampai
2500 mm tahun-1 (Reksohadiprojo 1985).
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
y = 5509.7(x) - 15137
R² = 0.2894
15
20
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
9
y = 149.04(x) + 3.1926
R² = 0.116
700
600
500
400
300
200
100
0
5
25
10
15
20
Jumlah Ternak (ST)
Jumlah Ternak (ST)
(a)
(b)
Kapasitas Mengarit
(Kg Peternak-1)
y = -1.312(x) + 293.79
R² = 2E-05
1
3
5
7
9
11
Jumlah Ternak (ST)
Responden (%)
(c)
120
100
80
60
40
20
0
Jumlah Peternak
peternak besar peternak sedang peternak kecil
Kepemilikan Kebun Rumput Potong (KRP)
(d)
Gambar 2 Kapasitas mengarit dan status kepemilikan kebun rumput potong (KRP)
di Kabupaten Cianjur
(a) Kapasitas mengarit peternak besar, (b) Kapasitas mengarit peternak sedang,
(c) Kapasitas mengarit peternak kecil, (d) Kepemilikan KRP
10
Tabel 6 Komposisi botani hijauan di kandang peternak besar, sedang, dan kecil
Nama Latin
Nama Lokal
Peternak Besar
Rank Komposisi ( % )
1
68.53
2
8.22
3
4.11
4
4.11
5
4.11
7
1.7
8
1.7
Penissetum purpureum Schum
Eleusine indica (L.) Gaertn
Gliricidia Sepium. Jacq
Panicum repens L.
Symphorycarpos albus
Cyperus elatus L.
Cyanotis cristata. (L.) D. Don
Rumput Gajah
Jukut Jampang
Gamal
Jajahean
Mikania micrantha H.B.K
Rostellularia sundana Bremek.
Paspalum conjugatum Berg
Pogonatherum paniceum (L.) Hack
Solanum nigrum L.
Paspalum sp.
SembungRambat
9
-
Allamania no diflora (L.) R. Br.
Cleome viscosa L.
Bidens pilosa L.Var. minor (BI.) sherff
Clotaria juncea L.
Sphenoclea zeylanica Gaertn.
Leucas zeylanica (I.) R. Br.
Eleutheranthera ruderalis (Sw.) Sch Bip
Nomaphila stricta (VAHL) Nees
-
Peternak Sedang
Rank Komposisi ( % )
1
64.34
4
5.18
11
0.89
2
13.54
9
0.89
Peternak Kecil
Rank
Komposisi ( % )
1
26.8
15
1.07
11
1.61
3
13.62
6
2.36
8
2.14
18
0.76
6
3.03
1.7
10
0.89
10
1.87
10
1.7
-
-
-
-
Jukut Pahit
-
-
-
6
4.11
Leunca
-
-
3
5
7
8
5.18
3.03
2.14
0.89
-
-
2
4
9
5
12
19
20
17
7
16
13
14
22.51
13.58
2.05
2.36
1.42
0.67
0.44
0.89
2.27
0.98
1.29
1.29
Gewor Lalaki
Maman/Mamam
Ajeran
Orok-orok
Babadotan
-
11
Dominasi Hijauan Pakan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cianjur
Komposisi botani hijauan pakan di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan
Pacet dengan dua tempat berbeda yaitu ladang dan bukit yang didasarkan pada
metode “Dry Weight Rank” menurut Mannetje dan Haydock (1963) disajikan
pada Tabel 7 dan Tabel 8. Komposisi botani di ladang Kecamatan Cipanas
didominasi oleh Panicum repens L. sebesar 24.25%, peringkat kedua Eleusine
indica (L.) Gaertn sebesar 18.19% dan peringkat ketiga Paspalum conjugatum
Berg sebesar 14.78%. Kecamatan Sukaresmi didominasi Cyanotis axillaris L.
sebesar 23.04%, peringkat kedua Eleusine indica (L.) Gaertn sebesar 14.88%,
dan peringkat ketiga Cyperus iria L. 12.35%. Kecamatan Pacet didominasi oleh
Pogonatherum paniceum (L.) Hack sebesar 32.68%, peringkat kedua Ipomoea
pestigridis L. sebesar 15.45%, dan peringkat ketiga Eupatorium odoratum L.
sebesar 14.76%. Komposisi botani hijauan pakan di bukit disajikan pada Tabel 10.
Tabel 7 Komposisi botani ladang
Kecamatan
Cipanas
1
Panicum repens L.
Sukaresmi
Cyanotis axillaris L.
Pacet
Pogonatherum
paniceum (L.) Hack
Rangking
2
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Ipomoea pes-tigridis L.
3
Paspalum
conjugatum Berg
Cyperus iria L.
Eupatorium
odoratum L.
Tabel 8 Komposisi botani bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Pacet
1
Pogonatherum
paniceum (L.) Hack
Paspalum conjugatum
Berg
Eragrostis sp.
Rangking
2
3
Paspalum conjugatum Nomaphila stricta
Berg
(VAHL) Nees
Cyperus elatus L.
Cyanotis cristata. (L.)
D. Don
Rostellularia sundana Cynodon dactylon L.
Bremek.
Pers.
Berdasarkan kajian komposisi botani bukit di Kecamatan Cipanas
didominasi oleh Pogonatherum paniceum (L.) Hack sebesar 21.57%, peringkat
kedua Paspalum conjugatum Berg.sebesar 18.73%, dan peringkat ketiga
Nomaphila stricta (VAHL) Nees.sebesar 12.91%. Kecamatan Sukaresmi
didominasi oleh Paspalum conjugatum Berg. sebesar 21.28%, peringkat kedua
oleh Cyperus elatus L. sebesar 19.65%, dan peringkat ketiga Cyanotis cristata.
(L.) D. Don. sebesar 14.29%, Kecamatan Pacet didominasi oleh Eragrostis sp.
sebesar 17.77%, peringkat kedua Rostellularia sundana Bremek. sebesar 15.05%,
dan peringkat ketiga Cynodon dactylon L. Pers. sebesar 14.26%. Hal ini
menunjukan bahwa lokasi dan jenis lahan menghasilkan tingkat dominasi hijauan
yang berbeda.
12
Karakteristik Hijauan Pakan di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Jenis Lahan
Karakteristik hijauan diukur menggunakan metode INP menurut
Soerianegara dan Indrawan (1998). Keragaman jenis hijauan di ladang
berdasarkan wilayah didapatkan 7 jenis di Cipanas, 5 jenis di Sukaresmi, dan 5
jenis di Pacet. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Cipanas didominasi oleh
Paspalum sp. L. sebesar 58.68%, di Sukaresmi didominasi Commelina diffusa
Burn.F., sebesar 62.56% dan di Pacet didominasi Amaranthus spinosussebesar
83.50%. Hal tersebut menunjakan bahwa antar wilayah didominasi oleh HMT
yang berbeda-beda seperti yang disajikan Tabel 9.
Tabel 9 Hijauan pakan dominan di ladang
Jumlah
Individu
KR
-*
Sembung
rambat***
Rumput*
Kelutut
Gamal**
185
39.45
19.23
58.68
80
17.06
19.23
36.29
74
15.78
19.23
35.01
53
11.30
19.23
30.53
Paspalum conjugatum Berg
Jukut Pahit*
43
9.17
19.23
28.40
Cleome Rutidosperma DC.
Maman***
34
7.25
3.85
11.10
Commelina diffusa Burn.F.
-***
98
39.84
22.73
62.56
Symphorycarpos albus
Allamania no diflora (L.) R.
Br.
Rhinchelitrum roseum
-***
52
21.14
22.73
43.87
-***
27
10.98
22.73
33.70
-***
37
15.04
18.18
33.22
Eleusine Indica (L) Gaertn
Amaranthus spinosus
Clotaria juncea L.
Eleutheranthera ruderalis
(Sw.) Sch Bip
Erichtites glomerata
Jampang*
Bayaman***
-***
32
179
65
13.01
57.19
20.77
13.64
26.32
26.32
26.64
83.50
47.08
-*
39
12.46
26.32
38.78
-***
30
9.58
21.05
30.64
Kecamatan
Cipanas
Nama Latin
Paspalum sp. L.
Mikania micrantha H.B.K
Fuirena umbellata Rottb.
Gliricidia Sepium. Jacq
Sukaresmi
Pacet
Nama Lokal
FR
INP
--------%---------
(*)HMT Jenis Rumput, (**) HMT Jenis Leguminosa, (***) HMT Jenis Rumbah
Tabel 10 Indeks Keanekaragaman Jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di ladang
Kecamatan
H'
R1
E
C
Cipanas
1.70
0.81
0.95
0.20
Sukaresmi
1.56
0.73
0.97
0.22
Pacet
1.31
0.52
0.95
0.29
13
Keragaman jenis hijauan di bukit berdasarkan wilayah didapatkan 7 jenis di
Cipanas, 6 jenis di Sukaresmi, dan 6 jenis di Pacet. Hasil penelitian menunjukan
bahwa di Cipanas didominasi oleh Leucas zeylanica (I.) R. Br. Sebesar 47.48%, di
Sukaresmi didominasi Oplismenus compositus (L.) P. Beauv. sebesar 45.94% dan di
Pacet didominasi Bidens pilosa L.Var. minor (BI.) sherff. Sebesar 49.76%. Hal
tersebut menunjakan bahwa antar wilayah didominasi oleh HMT yang berbeda-beda
seperti yang disajikan Tabel 11. Secara umum, berdasarkan jenis HMT baik di ladang
maupun di bukit didominasi oleh rumbah. Menurut Soerianegara dan Indrawan
(2008). Nilai INP merupakan salah satu indikator karakterisitik pada tumbuhan. Nilai
INP yang tinggi mengindikasikan bahwa tumbuhan tersebut mempunyai daya
adaptasi, daya kompetisi dan kemauan reproduksi yang lebih baik dibandingkan
dengan tumbuhan lain dalam suatu tempat. Analisis keanekaragaman jenis hijauan
pakan di Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi dapat dilihat seperti yang
disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 12.
Tabel 11 Hijauan pakan dominan di bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Nama Latin
Leucas zeylanica (I.) R.
Br.
Croton hirtus L'Herit.
Cyanotis cristata. (L.) D.
Don
Porophyllum ruderalle
(Jacq.) Cass.
Sphenoclea zeylanica
Gaertn.
Cleome viscosa L.
Solanum nigrum L.
Oplismenus compositus
(L.) P. Beauv
Amaranthus gracilis Desf.
Pacet
Ageratum conyzoides L.
Ipomoea hederifolia L.
Quamoclit coccinea
Imperata cylindrica (L.)
P. Beauv
Bidens pilosa L.Var.
minor (BI.) sherff
Eupatorium odoratum L.
Cyperus elatus L.
Pogonatherum paniceum
(L.) Hack
Eleusine indica (L.)
Gaertn
Nomaphila stricta
(VAHL) Nees
Nama Lokal
Jumlah
Individu
KR
FR
INP
-***
212
30.81
16.67
47.48
Sintong***
Gewor
Lalaki***
SengitBuah
Ngora***
154
22.38
16.67
39.05
116
16.86
13.33
30.19
78
11.34
16.67
28.00
-***
64
9.30
16.67
25.97
Maman***
Leunca***
Jampang
kerincing*
Bayem
Senggang***
Bandotan***
-***
-***
57
7
8.28
1.02
10.00
10.00
82
27.42
18.52
18.28
11.02
45.94
49
16.39
18.52
34.91
39
61
40
13.04
20.40
13.38
18.52
11.11
14.81
31.56
31.51
28.19
Alang-alang*
28
9.36
18.52
27.88
Ajeran***
121
34.38
15.38
49.76
Kirinyuh***
-***
105
54
29.83
15.34
19.23
19.23
49.06
34.57
-*
43
12.22
19.23
31.45
Jampang*
20
5.68
19.23
24.91
***
9
2.56
7.69
10.25
------------%-----------
(*)HMT Jenis Rumput, (**) HMT Jenis Leguminosa, (***) HMT Jenis Rumbah
14
Tabel 12 Indeks Keanekaragaman jenis (H’), Indeks Kekayaan Jenis (R1), Indeks
Kemerataan Jenis (E), dan Indeks Dominansi Jenis (C) di bukit
Kecamatan
Cipanas
Sukaresmi
Pacet
H'
1.86
1.78
1.70
R1
0.92
0.88
0.85
E
0.96
0.99
0.95
C
0.17
0.17
0.19
Nilai inde ane aragaman jenis (H’) menggambarkan ciri tingkatan
komunitas dan struktur komunitas disuatu lokasi, nilai indeks dominasi jenis (C)
merupakan parameter yang digunakan untuk menunjukan spesies hijauan yang
dominan didalam suatu komunitas, nilai indeks kemerataan jenis (E)
menunjukkan bagaimana kelimpahan jenis terdistribusi secara merata pada
banyaknya individu yang ada (Indriyanto 2008).
Nilai H’ di asifi tiga ting atan yaitu rendah ji H’< 2. , sedang
ji 2. ≤ H’< . , tinggi ji H’ ≥ . (Magurran 988). Nilai keanekaragaman di
ladang dan bukit baik Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, maupun Pacet menunjukan
nilai indeks dibawah 2.0 yang berarti kelimpahan jenis hijauan di ladang dan bukit
rendah.
Berdasarkan hasil analisis kekayaan jenis hijauan yang ditemukan di ladang
dan bukit menunjukan nilai yang rendah baik di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi,
dan Pacet seperti yang tersaji pada Tabel 10 dan Tabel 12. Berdasarkan Magurran
(1988) nilai R1< 3.5 menunjukkan kekayaan jenis yang tergolong rendah, R1=3.55.0 menunjukkan kekayaan jenis sedang, dan R1>5.0 menunjukkan kekayaan jenis
tergolong tinggi.
Klasifikasi nilai indeks kemerataan jenis (E) berdasarkan Margurran (1988)
dibagi menjadi tiga yaitu E0.6 menunjukkan
kemerataan jenis tinggi. Nilai E pada ladang maupun bukit di Kecamatan Cipanas,
Sukaresmi, dan Pacet menunjukan nilai