Desain Penelitian Definisi Operasi Variabel Penelitian

34 setelah ditemukan rata-rata populasi dalam sebulan, maka perhitungan menggunakan rumus diatas Sehingga perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: n = jumlah sampel yang dicari N = 59.429 d = 10 0,1 maka, n = = = = = 99,83 = 100 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian, menunjukan bahwa pada setiap wisata makanan terdapat pengunjung terbanyak pada kawasan Pandanaran. Sehingga sampel yang diambil sebanyak 23 responden, kedua kawasan Simpang Lima sebanyak 22 responden, ketiga pada kawasan jalan MT. Haryono sebanyak 21 responden, dan kelima adalah kawasan Mall Sri Ratu sebanyak 19 responden. Dari pengamatan tersebut dapat digunakan sebagai penentuan jumlah 59.429 1 + 59.429 0,1 2 59.429 1 + 59.429 0,01 59.429 1 + 594,29 59.429 595,29 35 sampel pada penelitian ini. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adanya sebanyak 100 responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2006: 305. Secara spesifik fenomena ini disebut dengan variabel penelitian. Untuk memperoleh informasi mengenai pendapatpersepsi wisatawan terhadap wisata makanan, peneliti menggunakan angketkuesioner sebagai bahan analisis yang diberikan kepada wisatawan. Kuesioner ini merupakan salah satu alat pengumpulan data yang memuat sejumlah pertanyaan atau pernayataan dari peneliti untuk dijawab oleh subyek penelitian responden. Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Studi Potensi Wisata Makananfood Tourism dalam Pengembangan Pariwisata di Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah Wisata Makanan 1. Potensi wisata makanan 1. Makanan yang ditawarkan 2. Pemetaaan sentra makanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2. Karakteristik Wisatawan 3. Nama 4. Usia 5. Pendidikan 6. Pekerjaan 7. Jenis Kelamin 8. Asal wisatawan 9. Penghasilan 10. Informasi 11. Teman perjalanan 12. Hidangan favorit 13. Minuman favorit 14. Oleh-oleh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA PADA OBYEK WISATA MASJID AGUNG JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

2 18 129

Potensi dan pengembangan obyek wisata kota lama Semarang sebagai daya tarik wisata di Semarang

0 12 66

ANALISIS POTENSI DAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Analisis Potensi Dan Prioritas Pengembangan Pariwisata Di Kota Serang Provinsi Banten.

0 3 13

ANALISIS POTENSI DAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Analisis Potensi Dan Prioritas Pengembangan Pariwisata Di Kota Serang Provinsi Banten.

0 2 14

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI DI KOTA SEMARANG Analisis Potensi dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai di Kota Semarang.

1 14 18

IDENTIFIKASI POTENSI OBYEK – OBYEK WISATA DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI Identifikasi Potensi Obyek-obyek Wisata dalam Rangka Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Batang.

0 1 13

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN WISATA ALAMDI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH Analisis Potensi Pengembangan Obyek Wisata Alam Di kabupaten Kendal Jawa Tengah.

0 2 13

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA PADA OBYEK WISATA MASJID AGUNG JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG.

0 0 2

Potensi wisata kuliner dalam pengembangan pariwisata di Yogyakarta Fajri K

0 27 81

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROMOSI PARIWISATA KOTA PEKANBARU DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DI PROVINSI RIAU Oleh: Prihati ABSTRACT - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROMOSI PARIWISATA KOTA PEKANBARU DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DI PROVINSI RIAU - repo unpas

0 0 25