FUNGSI KODE ETIK PROFESI

FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang profesional agar tidak merusak etika profesi.
Sumaryono (1995) mengemukakan 3 hal pokok yang merupakan fungsi dari
kode etik profesi, yaitu ;
a. Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik.
Kode etik profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan
serta yang tidak boleh dilakukan. Dalam artian kode etik profesi
memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan sehingga para profesional dapat
menjalankan profesinya tanpa terjadinya suatu konflik sesama
profesional baik moral maupun material.
b. Sebagai sarana kontrol sosial.
Etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,
sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
c. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain.
Untuk mencegah terjadinya campur tangan pihak lain
di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam dalam keanggotaan

profesi, dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah
digariskan, sehingga dapat diketahui dengan pasti kewajiban profesional
anggota lama, baru maupun calon anggota kelompok profesi. Dengan
demikian dapat dicegah kemungkinan terjadinya suatu konflik kepentingan
antar sesama kelompok profesi dan masyarakat. Anggota kelompok profesi
dan masyarakat dapat melakukan kontrol melalui rumusan kode etik profesi,
apakah anggota kelompokprofesi telah memenuhi kewajiban profesionalnya
sesuai dengan kode etik profesi.