33
keterampilan memasak khususnya kue kering. Setelah program terlaksana, diharapkan warga belajar memiliki keterampilan memasak
kue kering. Harapannya keterampilan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membantu meningkatkan pendapatan warga
belajar. Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan memasak praktik langsung.
Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu di dusun Trowono, Paliyan. Narasumber kegiatan merupakan mahasiswa PPL yang memiliki
keterampilam memasak kue kering. Kue kering yang akan dibuat berupa kue kering nastar dan dahlia. Kegiatan ini dirancang
berdasarkan identifikasi kebutuhan warga belajar yang merupakan ibu rumah tangga. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan
warga belajar memiliki keterampilan memasak kue kering sehingga mampu membuka wirausaha sendiri melalui usaha mandiri pembuatan
kue kering. Diharapkan warga belajar mampu memberdayakan dirinya sehingga dapat meingkatkan pendapatan warga belajar.
Kegiatan dibuka dengan berdoa kemudian dilanjutkan dengan sekilas materi tentang perlunya keterampilan untuk bertahan hidup.
Materi tersebut juga berisi tentan keuntungan berwirasaha membuat kue kering terlebih saat bulan puasa menjelang lebaran. Materi
dilanjutkan dengan pengenalan alat dan bahan yang digunakan berikut prosedur pembuatan kue kering. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah veramah dan demonstrasi. Kemudian warga belajar secara langsung mempraktik membentuk adonan yang telah dibuat
membentuk bunga dahlia dan kue nastar. Warga belajar begitu antusias dan semangat.
Hambatan dari kegiatan ilah sulitnya mengkondisikan warga belajar untuk membentuk kue dengan bentuk yang proporsional.
Akibatnya kue setelah dipanggang matang tidak merata. Solusi yang diberikan ialah sering memberikan arahan dan bimbingan serta
memberikan contoh membentuk adonankue yang proporsional. Di akhir kegiatan warga belajar diberikan kue kering yang telah matang
sebagai hasil dari pelatihan. Warga belajar sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan pelatihan memasak ini. Kesungguhan warga
belajar terlihat dari perhatian saat pelatihan dan secara mandiri meminta resep masakan yang selanjutnya akan dipraktikkan di rumah.
34
j. Gerakan Gemar Sinau GGS
Program Gerakan Gemar Sinau merupakan sebuah program yang ditujukan untuk anak-anak agar gemar membaca sejak dini. Program
Gerakan Gemar Membaca diadakan di Dusun Trowono dengan mendatangkan mobil Taman Bacaan Masyarakat SKB Gunungkidul.
Program dilaksanakan dengan cara yang menarik yaitu dengan mengadakan lomba menulis dan meringkas isi bacaan. Program
dilaksanakan di lapangan Trowono. Anak-anak duduk menggunakan tikar dibawah pohon beringin sehingga suasana sangat sejuk dan
nyaman untuk membaca. Anak-anak sangat tertarik dengan buku-buku bacaan yang ada. Setelah anak-anak membaca, anak-anak menuliskan
inti cerita dari buku yang telah dibaca, kemudian diceritakan kembali. Satu per satu anak-anak secara bergantian menceritakan isi buku di
depan anak-anak lainnya. Setelah itu diambil 3 pemenang dalam
setiap lomba.
k. Pembelajaran Holtikultura
Program pembelajaran holtikultura ini ditujukan untuk anak –
anak KB Handayani agar mereka mengetahui cara bercocok tanam dan merawat tanaman dengan baik. Peserta didik sangat berantusias
dengan diadakannya program holtikulitura. Benih yang ditanam adalah bibit tanaman terong dengan memanfaatkan lahan yang sempit
menggunakan pralon yang diberi tanah untuk menanam. Dengan diadakannya kegiatan ini anak
– anak diharap memiliki ketertarikan untuk mencintai dan menyayangi tanaman dan gemar
melaksanakan penghijauan disekitarnya
. l.
Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70
Pelaksanaan PPL bertepatan dengan peringatan hari Kemerdekaan RI yang ke-70. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat khususnya
anak-anak maka disusunlah program kerja berupa lomba untuk anak- anak. Lomba tersebut mampu meningkatkan rasa nasionalisme
terhadap budaya bangsa. Lomba tersebut mengusung tema permainan tradisional sebagai upaya pelestarian permainan tradisional yang
dewasa ini hampir punah.
Pada pelaksanaan lomba perlu adanya persiapan yang matang baik konsep kegiatan, bahan dan alat serta adanya koordinasi berikut
35
perizinan dari perangkat dusun setempat. Pelaksanaan lomba pada hari Minggu dimana anak-anak sedang libur sekolah. Lomba berupa gobag
sodor dan banthik. Pertama ialah lomba gobag sodor dimana diikuti oleh anak-anak
laki-laki dan perempuan. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari dua kelompok putra dan dua kelompok putri. Peserta
sangat antusias mengikuti permainan ini, selain didukung oleh tempat yang luas peserta juga sangat memahami prosedur permainan gobag
sodor. Ditambh sorak sorai masyarakat yang menonton perlombaan menambah semngat peserta lomba untuk bersaing memenangkan
lomba. Lomba benthik tidak dilaksanakan dikarenakan ketidaktahuan
peserta lomba dan permintaan peserta lomba untuk menambah babak lomba gobag sodor. Disamping itu kendala waktu juga menjadi hal
yang perlu dipertimbangkan. Perlombaan dimenangkan oleh kelompok putra. Dengan adanya perlombaan ini semangat
nasionalisme anak-anak mencintai budaya lokal meningkat. Selain itu dapat melestarikan budaya lokal melalui permainan tradisional
ditengah zaman era globalisasi yang banyak anak-anak lebih memilih bermain dengan permainan modern.
m. Piket Perpustakaan
Piket perpustakaan merupakan program tambahan yang dirancang setelah dibukanya kembali perpustakaan UPT SKB Gunungkidul.
Mahasiswa PPL yang bertugas menjaga perpustakaan, merapikan buku dan menyiapkan buku atau modul yang akan digunakan pada
pembelajaran kesetetaraan. Hasil yang didapar ialah mahasiswa menjadi lebih mengetahui pengelolaan sirkulasi perpustakaan dalam
lingkup pendidikan nonformal.
n. Pengelolaan Sirkulasi Perpustakaan
Program sirkulasi perpustakaan dilakukan dengan tujuan merapikan urutan buku sesuai dengan jenis serta judul buku,tujuan
lainnya adalah agar perpustakaan tertata dengan baik karena hal inilah yang mampu mengundang minat baca warga belajar ataupun
karyawan,kenyamanan adalah
modal utama
dalam sebuah
perpustakaan,pengelolaan sirkulasi perpustakaan juga memiliki tujuan