Jurusan Distribusi Alokasi Waktu
Kehidupan Ekonomi Kegiatan ekonomi utamanya adalah bertani, bertenak, berdagang dan menjadi
pengrajin. Kegiatan perdagangan dilakukan dengan bergilir mengikuti hari pasaran Jawa.
Barang-barang yang diperdagangkan adalah kapur barus, rempah-rempah, gading dan emas.
Kehidupan Budaya dan Agama Kerajaan Mataram Kuno secara mayoritas menganut agama Hindu dan agama
Budha Mahayana. Pada masa kerajaan ini pula berkembang cerita
Ramayana
dan
Mahabharata
yang ditulis dalam huruf Jawa Kuno Kawi. KERAJAAN MEDANG KEMULAN
Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah herarkis.
Birokrasi kerajaan berjalan sesuai dengan tugasnya. Pada umumnya, masyarakatnya, adalah petani, pedagang, dan nelayan.
Kehidupan ekonomi Perdagangan dan pelayaran.
Barang dagangannya adalah porselen, beras, daging, dan kayu. Pada masa pemerintah Mpu Sindok, dibangun sebuah bendungan yang
berfungsi sebagai irigasi dan tempat memelihara ikan.
Kehidupan Budaya dan Agama Kebudayaan pada masa ini sudah berkembang dengan sangat baik.
Pajak-pajak telah dibebaskan karena harus memelihara sebuah bangunan suci. Daerah yang dibebaskan dinamakan dengan desa
perdikan
atau
sima.
KERAJAAN KEDIRI
Kehidupan Sosial Kehidupan masyarakat di Kediri telah berjalan dengan teratur.
Warganya telah memiliki rumah yang baik. Hukuman yang ditetapkan adalah hukuman denda dan hukuman mati
Martabat seseorang tidak ditentukan oleh statusnya, tetapi kelakuannya.
Kehidupan Ekonomi Pertanian dan perdagangan.
Hasil taninya yang utama adalah beras. Barang komoditas utamanya adalah gading, emas, dan cendana.
Pajak yang dihasilkan berupa hasil bumi. Telah mengenal sistem pertukaran dengan uang dan emas atau perak.
Kehidupan Budaya dan Agama Pada masa kerajaan ini perkembangan sastra sangat maju.
Sastrawan yang sangat terkenal adalah Jayabhaya dengan ramalannya yang terkenal, yaitu
Jangka Jayabhaya.
Mereka memuja para dewa. KERAJAAN SINGOSARI
Kehidupan sosial Kehidupan sosialnya terbagi atas dua kelas, yaitu kelas atas raja dan
keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah, yaitu rakyat jelata dan masyarakat umum.
Para pejabat biasanya memiliki wilayah yang dapat dikenakan pajak yang sebagian hasilnya dijadikan upeti untuk raja.
Dibangunnya desa-desa mengikuti hari pasaran Jawa.
Kehidupan Ekonomi