Hakikat Matematika Korelasi Antara Pembelajaran Bilingual Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X-Global Di MAN Tulungagung 2 Tahun Ajaran 2011/2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

10 BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Matematika

Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting dalam dan untuk hidup kita. Banyak hal di sekitar kita yang selalu berhubungan dengan matematika. Mencari nomor rumah seseorang, menelepon, jual beli barang, menukar uang, mengukur jarak dan waktu, dan masih banyak lagi. Karena ilmu ini sedemikian penting, maka konsep dasar matematika yang benar yang diajarkan kepada seorang anak haruslah benar dan kuat. Paling tidak hitungan dasar yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian harus dikuasai dengan sempurna. Setiap orang, siapapun dia, pasti bersentuhan dengan salah satu konsep di atas dalam kesehariannya. 1 Banyak muncul devinisi atau pengertian tentang matematika yang beraneka ragam. Dengan kata lain, tidak hanya terdapat satu devinisi saja mengenai matematika yang disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika. Dibawah ini disajikan beberapa devinisi atau pengertian tentang matematika: 1. Matematika adalah cabang ilmu eksak dan teroganisir secara sistematik. 2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 1 Ariesandi Setyono, Mathemagics: cara jenius belajar matematikai,Jakarta: Gramedia pustaka Utama, 2007, hlm.1 3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. 4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. 2 Seperti halnya yang dituliskan oleh Masykur dalam bukunya Mathematical Intelegence, yakni istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthanein , yang artinya mempelajari . Mungkin juga kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta medha atau widya yang artinya kapandaian , ketahuan , atau intelegensi . 3 Ada juga yang menyebutkan istilah mathematic Inggris, mathematic Jerman, mathematique Perancis, matematico Itali, mathematiceski Rusia, atau mathematicwiskunde Belanda berasal dari perkataan Latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike yang berarti relating to learning . Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematika 2 Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indoneesia: konsultasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Daapan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000, Hal.11 3 Moch.Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Inteligence, Jogjakarta :AR- RUZZ MEDIA,2007, hal.42 berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir. 4 Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang mengguanakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol yang mengenai ide daripada mengenai bunyi. 5 Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang yang merupakan bagian hidup dari manusia. Matematika menolong manusia mnafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik. Matematika membahas fakta- fakta dan hubungan-hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu. Matematika adalah queen of science ratunya ilmu. 6 Seperti yang telah dikatakansebelumnya bahwa tidak ada devinisi tunggal dalam matematika yang disepakati oleh para tokoh atau pakar matematika. Namun demikian ada ciri-ciri khusus atau karekteristik yang dapat mernagkum pengertian matematika secara umum.beberapa karakteristik itu adalah; a. Memiliki objek kajian abstrak b. Bertumpu pada kesepakatan 4 Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matehatika Kontemporer, Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003, hlm.15 5 Ibid hlm.17 6 Abdul Halim Fathan, Matematika Hakikat dan Logika, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2009, hlm.24 c. Berpola pikir deduktif d. Memiliki simbol yang kosong dan arti e. Memperhatika semesta pembicaraan f. Konsisten dalam sistemnya. 7

B. Pembelajaran Matematika