Siklus II Deskripsi Hasil Pelaksanaan Penelitian

48 pertama. Kemudian guru menjelaskan tentang apa yang akan dipelajari hari ini. b Kegiatan Inti Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru pada pertemuan kedua siklus yang kedua ini cenderung sama dengan apa yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus yang kedua yaitu mengulang-ulang materi lagu sampai siswa bisa memainkannya dengan bagus. Guru meminta siswa memainkan materi lagu secara utuh. Apabila masih terdapat kesalahan dalam memainkannya, guru meminta siswa untuk mengulanginya lagi. Pada siklus yang kedua ini guru lebih fokus terhadap penguasan materi siswa dalam permainan ansanmbel. Sehingga kegiatan inti dari pertemuan pertama pada siklus yang kedua ini yaitu mengulang ulang materi lagu sampai lancar. c Penutup Pada akhir proses pembelajaran pada pertemuan ini guru memberikan pujian terhadap siswa karena telah berlatih dengan sungguh-sungguh. Sebelum kegiatan benar-benar diakhiri, guru meminta siswa untuk memainkan lagu sekali lagi. Lalu pembelajaran ditutup dengan doa. 3 Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa 20 Oktober 2015 pukul 14.00-Selesai. Pada pertemuan ini peneliti melaksanakan tes kemampuan guna mengetahui perkembangan siswa setelah diadakannya tindakan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Tes dilakukan dengan cara siswa diminta 49 mendemonstrasikan lagu Tul Jaenak yang menjadi materi pembelajaran. Lalu setelah tes dilakukan peneliti juga menyebar angket guna mengukur respon siswa. c. Refleksi Siklus II Peningkatan prestasi belajar siswa terhadap karawitan diukur melalui praktik memainkan lagu dan dari hasil persentase skor angket siswa. Dari hasil tes yang telah dilaksanakan pada akhir siklus II diidentifikasi bahwa seluruh siswa sudah memahami materi pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan tidak adanya siswa yang nilainya dibawah KKM. Peningkatan nilai rata-rata siswa 6,06, yaitu dari nilai rata-rata 70,76 pada siklus I menjadi 76,82 pada siklus II yang secara rinci dapat dilihat di lampiran 3. Apabila dihitung dalam persentase maka peningkatan antara siklus I dengan siklus II sebesar 8,5 dan peningkatan antara pra siklus dengan siklus II sebesar 35,19. Gambar 3. Grafik Peningkatan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Terendah Nilai Tert inggi Nilai Rat a-rat a 50 Peningkatan persentase rata-rata respon siswa antara siklus I dan siklus II sebesar 4,17 yaitu dari sebesar 87,35 siklus I menjadi 91,52 siklus II. Peningkatan persentase rata-rata respon siswa juga terjadi antara pra siklus dengan siklus II sebesar 12,05 yaitu dari 79,47 pada pra siklus menjadi sebesar 91,52 pada akhir siklus II. Adapun peningkatan persenstase respon siswa dapat dilihat secara rinci pada lampiran 5. Persentase rata-rata respon siswa pada akhir siklus II apabila dikonversikan dalam penafsiran kategori klasifikasi respon, maka persentase tersebut dalam kategori baik. Hasil refleksi menunjukkan bahwa pembelajaran karawitan menggunakan variasi materi ajar telah mencapai hasil yang lebih baik daripada pembelajaran pada siklus I maupun pra siklus. Sikap siswa dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan meningkatnya fokus siswa saat proses pembelajaran, terciptanya suasana yang lebih kondusif dan siswa lebih aktif saat mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir siklus II dibuat keputusan untuk menghentikan siklus penelitian dengan alasan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai.

B. Pembahasan

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam ekstrakurikuler karawitan melalui variasi materi ajar di SMP N 1 Semin telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari deskripsi penelitian maupun dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian tindakan ini telah dilaksanakan sesuai tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta evaluasi sebagai hasil dari refleksi tindakan. 51 Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan di SMP N 1 Semin. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata prestasi belajar siswa antara pra siklus dan siklus I dalam persentase sebesar 24,53, yaitu dari nilai rata- rata saat pra siklus sebesar 56,82 menjadi 70,76 pada akhir siklus I. Peningkatan juga ditunjukkan dengan persentase rata-rata respon siswa dari angket yang telah disebarkan yaitu sebesar 7,88, yaitu dari persentase sebesar 79,47 pada pra siklus menjadi 87,35 saat akhir siklus I. Apabila dikonversikan dalam kategorisasi respon maka terjadi peningkatan respon yang cukup pada pra siklus menjadi respon yang baik saat akhir siklus I. Hasil tindakan dari siklus I memang menujukkan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan, namun masih terdapat 8 siswa yang nilainya masih dibawah KKM sehingga belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Selain itu, proses pembelajaran pada siklus I masih menemui beberapa kendala yaitu terdapat siswa yang suka berseloroh dengan temannya sehingga mengganggu konsentrasi, beberapa siswa masih terlihat kurang aktif dan kurang percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran. Masalah-masalah yang muncul pada saat siklus I kemudian didiskusikan peneliti dan kolaborator penelitian guna menemukan solusi yang tepat. Penelitian ini kemudian dilanjutkan pada tindakan siklus II. Hasil dari tindakan siklus II menunjukkan peningkatan respon yang lebih baik dari siklus I dan seluruh siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa saat siklus I yaitu sebesar 70,76 52 menjadi 76,82 pada siklus II. Apabila dikonversikan dalam persentase maka peningkatan terjadi sebesar 8,5. Selain itu apabila dihitung peningkatan nilai rata- rata antara pra siklus dengan siklus II dalam persentase sebesar 35,19, yaitu nilai rata-rata pada pra siklus sebesar 56,82 menjadi 76,82 saat siklus II. Peningkatan respon juga diukur melalui persentase rata-rata skor angket yang telah disebarkan pada akhir siklus II sebesar 4,17, yaitu dari persentase rata-rata sebesar 87,35 pada siklus I menjadi 91,52 saat akhir siklus II. Apabila dikonversikan dalam kategorisasi respon maka respon siswa terhadap ekstrakurikuler karawitan adalah baik. Peningkatan respon siswa dalam pembelajaran karawitan tidak ditunjukkan melalui prestasi belajar siswa dan persentase angket saja, melainkan juga ditunjukkan juga dalam kualitas proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dijelaskan sebagai berikut : 1. Meningkatnya pemahaman siswa serta ketrampilan siswa dalam memainkan instrumen musik khususnya gamelan karena siswa telah memainkannya secara berulang-ulang. 2. Siswa lebih aktif dan komunikatif saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa sudah berani bertanya tanpa disuruh apabila mengalami kendala dalam menguasai materi pembelajaran, selain itu siswa juga terlihat lebih antusias saat mengikuti proses pembelajaran. 3. Terciptanya suasana yang lebih kondusif daripada saat pelaksanaan siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terdapat siswa yang berseloroh dengan siswa lainnya. 53 Penggunaan variasi materi ajar dapat membantu dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran karawitan. Hal ini juga dapat mengembangkan kreasi siswa dalam bermusik karena penggabungan dari dua jenis musik yang berbeda. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa melalui variasi materi ajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran ekstrakurikuler karawitan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai dan persentase respon siswa dari sebelum dan sesudah tindakan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada ekstrakurikuler karawitan di SMP N 1 semin mempunyai keterbatasan yaitu jadwal ekstrakurikuler yang hanya bisa dilaksanakan seminggu sekali yaitu pada hari selasa dan dibatasi hanya sampai pukul 16.00. Apabila diubah di hari lain maka banyak peserta yang tidak bisa mengikuti karena ada kegiatan lain sehingga untuk menyampaikan materi lain kurang efektif. Keterbatasan yang lain adalah subyek penelitian ini hanya terbatas pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler saja sehingga hasil hanya terbatas pada peserta ekstrakurikuler karawitan. 54

BAB V SIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variasi materi ajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan SMP Negeri 1 Semin. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa dari sebesar 56,82 pada pra siklus menjadi 70,76 pada akhir siklus I dan dari 70,76 dari siklus I menjadi 76,82 saat siklus II. Apabila dihitung dalam presentase maka nilai rata-rata siswa pada pra siklus dengan siklus I mengalami peningkatan sebesar 24,53, dan antara siklus I dengan siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,5, sedangkan secara keseluruhan antara pra siklus dengan siklus II mengalami peningkatan sebesar 35,19. Selain dari hasil tes praktik memainkan lagu, presentase minat siswa melalui angket juga menjadi pendukung dalam penelitian ini. Presentase rata-rata minat siswa saat pra siklus 79,47 menjadi 87,35 di akhir siklus I dan meningkat menjadi 91,52 di akhir siklus II. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan di SMP Negeri 1 Semin melalui variasi materi ajar meningkat.

B. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka rencana tindak lanjut dalam penelitian ini adalah guru dapat menggunakan variasi materi ajar dalam meningkatkan prestasi belajar dan mengembangkan ketrampilan bermusik

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

Hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler rohis dengan prestasi belajar PAI di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

4 22 109

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit ).

0 1 16

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit ).

0 1 11

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TAKE AND GIVE ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 1 Juwiring ).

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TALKING STICK (PTK Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bendo

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING (PTK di SMP N 1 Selogiri Pada Pokok Bahasa

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Snow Ball ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 3 Sr

0 1 15

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SMP NEGERI 1 BANTUL.

4 11 98

UPAYA PENINGKATAN MEMBACA NOTASI ANGKA MELALUI MEDIA AUDIO DALAM EKSTRAKURIKULER VOKAL DI SMP N 1 SEWON BANTUL.

0 1 119