Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dependent Variable
, kedua variabel tersebut akan dideskripsikan dengan mengukur keefektifan koordinasi yang diterapkan apakah berdampak kepada
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan pemustaka di SMA Pasundan 3 Bandung.
D. Desain Penelitian
Menurut Noor 2013:107 “Desain penelitian merupakan, suatu prosedur penting untuk informasi yang dibutuhkan dalam menyusun pemecahan masalah
penelitian”. Desain penelitian yang akan digunakan ialah desain experimental. Menurut Silalahi 2012:183 dalam penelitian experimental peneliti memanipulasi
variabel bebas dan variabel kontrol melalui
extraneous variables
dan memonitor apakah variabel terikat yang dihipotesiskan terpengaruh oleh manipulasi variabel
bebas tersebut. Desain experimental yang digunakan oleh peneliti menggunakan salah satu dari jenis desain eksperimen yaitu
pre-experimental design nondesign
. Bentuk pre-experimental design ada beberapa macam, salah satu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one-shot case study, menurut Sugiyono
2013:110. Melihat jenis permasalahan yang diteliti yaitu variabel X Koordinasi dan variabel Y Bimbingan pemustaka maka peneliti menetapkan penggunaan
desain penelitian
Pre-Experimental
karena dalam Sugiyono 2008:74 desain ini belum merupakan eksperimen yang sungguh
–sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.
Maka bentuk yang digunakan yaitu One-Shot Case Study karena terdapat 2 kelompok yang akan diberikan perlakuan, dan selanjutnya dianalisis sesuai
variabel masing-masing, dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan kepada 2 kelompok yang dimaksud adalah penerapan koordinasi yang efektif dan tingkat
kompetensi yang dimiliki siswa yang nantinya merujuk pada berhasilnya pelaksanaan bimbingan pemustaka pada SMA Pasundan 3 Bandung.
Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Bimbingan pemustka Y
Koordinasi X
XY
E. Definisi Oprasional
Untuk menghindari kesalahan multi tafsir, peneliti membuat definisi oprasional yang diwajibkan dalam penelitian ini. Adapun definisi oprasional
peneliti tetapkan sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan keefektifan yang diakukan kepala perpustakaan dalam melakukan koordinasi kepada
pimpinan, guru-guru dan karyawan yang ada di SMA Pasundan 3 Bandung.
2. Koordinasi
Koordinasi merupakan pengintegrasian tujuan yang digunakan kesebagai alat kepala perpustakaan SMA Pasundan 3 Bandung kepada satuan-satuan
yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien. 3.
Program
Program disini merupakan rancangan kegiatan yang dibuat kepala perpustakaan sebagai alat pencapaian tujuan dari visi misi perpustakaan
yang telah di tetapkan oleh sekolah.
Variabel Terikat Variabel Bebas
Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Bimbingan Pemustaka
Bimbingan pemustaka merupakan salah satu jenis program perpustakaan pada kurikulum 20132014. Program bimbingan pemustaka terdapat pada
poin ke 3 dari program bulanan yaitu membimbing para siswa untuk menggunakan perpustakaan dengan baik.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian akan diterapkan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diakukan. Menurut Kerlinger, 1973 dalam Juliansyah Noor, 2013:101
“Menyatakan bahwa instrumen secara garis besar dapat dibedakan ke dalam test dan skala”. Untuk penelitian ini peneliti akan menggunakan skala dalam
menentukan alat atau instrumen yang digunakan, jenis skala yang dipakai yaitu skala Likert untuk mengukur kedua variabel X dan Y.
Skala Likert dalam Sugiyono, 2011:93 bahwa, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel”.
Dalam skala Likert ada dua bentuk instrumen yang terapkan yaitu bentuk
checklist
dan bentuk pilihan ganda Sugiyono, 2011:94. Bentuk dari
checklist
dari skala Liket sendiri berupa pertanyaan yang berisikan indikator, contoh Skala Likert yaitu: Sangat setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu RG, Tidak setuju TS,
dan Sangat tidak setuju STS. Dengan masing-masing jawaban diberikan skor sebagai berikut
Tabel 3.2 Skala Penilaian Jawaban Angket
Alternatif Jawaban Skor
Positif Skor
Negatif
Sangat Setuju SS 5
1 Setuju S
4 2
Ragu-ragu R 3
3 Tidak Setuju TS
2 4
Sangat Tidak Setuju STS 1
5
Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono, 2011:94
Kemudian instrumen ini dimasukkan dalam sampel dari lingkungan penelitian. Peneliti berniat menggunakan bentuk
checklist
dari skala Likert karena melihat tingkat kefesienan dari responden yang akan diambil datanya. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan 2 angke yang dibedakan sesuai dengan status responden, karena perbedaan status responden maka angket yang disebabarkan
dibagi menjadi 2 format. Angket format yang pertama yaitu dikhususkan untuk bagian pimpinan sekolah seperti, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah,
sedangkan format yang kedua yang dikhususkan untuk bagian yang sejajar atau dibawah jabatan kepala perpustakaan seperti guru-guru dan staff sekolah di SMA
Pasundan 3 Bandung. Adapun kisi-kisi untuk ujicoba instrumen dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel X Format 1
Variabel X Sub
Variabel X Indikator Penilaian
No Item Jumlah
Responden
Koordinasi Efektivitas
Koordinasi Hubungan Langsung 1, -2, 3, -4, -5
45 Kesempatan Awal
6, -7, -8, 9, -10 Kontinunitas
11, 12, -13, -14, -15
Dinamisme -16, 17, 18, -19,
20
Kejelasan Tujuan -21, 22, 23, -24,
-25 Organisasi
Sederhana 26, -27, 28, -29,
-30 Perumusan
Wewenang dan Tanggung Jawab
31, 32, -33, 34 35
Komunikasi 36, -37, 38, -39,
-40
Kepemimpinan 41, 42, -43, -44,
-45
Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel X Format 2
Variabel X Sub
Variabel X Indikator Penilaian
No Item Jumlah
Responden
Koordinasi Efektivitas
Koordinasi Hubungan Langsung 1, -2, -3, 4, 5
40 Kesempatan Awal
6, 7, 8, 9, -10 Kontinunitas
-11, -12, 13, -14, -15
Dinamisme -16, 17, 18, 19,
20
Kejelasan Tujuan -21, -22, 23, -24,
-25 Organisasi
Sederhana 26, -27, -28, 29,
-30 Perumusan
Wewenang dan Tanggung Jawab
31, -32, 33, 34 35
Komunikasi 36, -37, 38, -39,
40
Kepemimpinan 41, 42, -43, -44,
-45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y
Variabel Y Sub
Variabel Y Indikator
Penilaian No Item
Jumlah Responden
Bimbingan Pemustaka
Kompetensi Pemustaka
Pengetahuan 1, 2, -3, 4, -5, 6,
-7
45 Pemahaman
8, 9, -10, 11, - 12, 13, -14
Keterampilan 15, -16, -17, 18,
-19, 20, 21 Sikap
-22, 23, -24, 25, -26, 27
Nilai -28, 29, 30, -31,
32, -33
Bella Muhammad Anugrah, 2014 EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Minat -34, 35, -36, -37,
38, 39, -40 Setelah penyusunan instrumen maka dilakukan pengujian konstrak
expert judgement,
sesuai dengan judul penelitian ini maka pengujian dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Pengujian ini dilakukan
sebelum dilakukannya uji validitas untuk memastikan bahwa pernyataan tersebut telah absah digunakan.
G. Proses Pengembangan Instrumen