HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN PENCAPAIAN TINGGI BADAN MAKSIMAL MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN PENCAPAIAN TINGGI BADAN
MAKSIMAL MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Oleh :
NADIA KHILWIANA
201010330311141

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014

HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN PENCAPAIAN
TINGGI BADAN MAKSIMAL
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
NADIA KHILWIANA
201010330311141

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 6 Maret 2014

Pembimbing I

dr. Thontowi Djauhari N. S, M. Kes

Pembimbing II

dr. Nur Kaputrin

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Nadia Khilwiana ini telah diuji dan dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal 6 Maret 2014

Tim Penguji

dr. Thontowi Djauhari N. S, M. Kes

Ketua

dr. Nur Kaputrin

Anggota

dr. Muhammad Lutfi, DTMH. MCTH

Anggota

iv


KATA PENGANTAR

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji hanya bagi-Nya, yang atas segala petunjuk dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Hubungan Usia Menarche Dengan
pencapaian Tinggi Badan Maksimal Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang”.
Penulisan penelitian ini dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat
bagi semua pihak.


v

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :

1. Ar-rahman dan Ar-Rahiim, Allah SWT. Karena pertolonganNya sehingga
penulis dapat penyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
2. Ayah dan ibu, yang telah sabar dalam membesarkan saya, mendoakan saya
hingga jenjang pendidikan tinggi ini. Adik dan kakak akan selalu berusaha
untuk memberikan yang terbaik buat Mama dan Ayah.
3. Suami yang saya cinta dan sayangi, dr. Ahmad Fahmi yang selalu
menasehati dan mengingatkan saya untuk belajar dan menyelesaikan tugas
akhir. Semoga selalu menjadi imam yang dapat menjadi panutan kluarga.
4. Mertua saya Abah Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa MSi dan Umi Mai
Metti yang selalu mendukung dan mendoakan saya.
5. dr.Irma

Suswati


M.Kes

selaku

Dekan

Fakultas

Kedokteran

Muhammadiyah, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menuntut ilmu dan menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Thontowi Djauhari N. S, M. Kes, selaku dosen pembimbing I dalam
penulisan Karya Tulis Akhir yang telah mencurahkan waktu dan ilmu serta
kesabaran serta membimbing tiada henti baik sejak penulisan, analisis data
hingga selesainya penulisan tugas akhir ini.

vi


7. dr. Nur Kaputrin, selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini yang telah mencurahkan waktu dan ilmu serta kesabaran
untuk membimbing serta mengarahkan penulis.
8. dr. Muhammad Lutfi, DTMH. MCTH, selaku dosen penguji dalam
penulisan Karya Tulis Akhir ini. Terima kasih telah memberikan banyak
saran dan ilmu untuk perbaikan penulisan ini.
9. Kakak saya Rizal Syamsudin dan istri, M. Syafi Ridlo dan adik saya Nida
Arifah terima kasih atas bantuan doa, semangat yang terus di berikan
kepada saya.
10. Mbak Diana, yang membantu saya dengan sabar dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
11. Staff TU : Bu endah, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Mbak..., yang
selalu sabar membantu saya.
12. Teman-teman saya Faiza, Ayu dyah, Puput, Lisa Lailatannur, Melisa
Indah, Sofi Indy, Dhita, Fika taslim, Sayuti SYM, Maulana, Jasinda Echi,
Amelia hidiana, Nadia april, Ina Rahma,Ratna Puspa Rahayu, aqidatul
izzah, Aan, Baim dan temna-teman lainnya atas segala kebersamaan dan
dukungannya. Semoga persahabatan kita berlangsung selama-lamanya.
13. Seluruh anggota Pendidikan Dokter 2010, atas pengalaman berharga kita

dalam menjalani pendidikan sistem baru bersama-sama. Yakinlah kita bisa
menjadi yang terbaik.
14. Adik2 mahasiswa FK UMM 2012 dan 2013 yang bersedia menjadi
responden dalam penelitian saya

vii

15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk
menerima segala saran dan kritik yang membangun. Akhirnya, semoga Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan.
Malang, 6 Maret 2014

Penulis

viii

ABSTRAK
Khilwiana, Nadia . 2014 , Hubungan Usia Menarche Dengan Pencapaian Tinggi

Badan Maksimal Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang, Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Thontowi*), (2)
Nur Kaputrin*)
LatarBelakang : Menarche menyebabkan sekresi estrogen, sekresi estrogen akan
mempengaruhi regulasi dari fusi epifisis dengan cara estrogen menstimuli proses
apoptosis kondrosit, angiogenesis dan invasi sel tulang ke dalam lempeng epifisis.
Pertukaran dari lempeng epifisis menjadi garis epifisis menandakan pertumbuhan
seseorang akan berhenti, sehingga terjadi tinggi badan yang maksimal.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia menarche
dengan pencapaian tinggi badan maksimal.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi analysis
observational dan study crosssectional yang menggunakan responden mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sebanyak 109
mahasiswi sebagai responden.
Hasil dan Diskusi: Data responden usia menarche kategori awal sebanyak 58
orang, 30 responden (51,72%) termasuk dalam tinggi badan mahasiswa kategori
pendek, dan selainnya sebanyak 28 responden (48,28%) termasuk dalam tinggi
badan mahasiswa kategori tinggi, responden usia menarche kategori lewat
sebanyak 51 orang, 13 responden (25,49%) termasuk dalam tinggi badan

mahasiswa kategori pendek, dan selainnya sebanyak 38 responden (74,51%)
termasuk dalam tinggi badan mahasiswa kategori tinggi, Hasil uji chi square
menunjukkan nilai Signifikansi = 0.005 untuk α=0.05 nilai signifikansi kurang
dari α (0.005< 0.050) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara usia menarche dengan tinggi badan mahasiswa.
Kesimpulan : kesimpulan dari penelitian ini adalah usia menarche berhubungan
dengan pencapaian tinggi badan maksimal.
Kata Kunci : Usia menarche, Estrogen, Tinggi badan.

*) : Staff Pengajar Fakultas Kedokteran UMM

ix

ABSTRACT
Khilwiana, Nadia . 2014 , Relationships between the Age of Menarche and the
Maximum Physical Height of Students at the Medical Faculty,
Muhammadiyah University of Malang, Final Assigment, Medical
Faculty University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1)
Thontowi*), (2) Nur Kaputrin*)
Background : Menarche can cause the secretion of estrogen and the secretion of

estrogen and the secretion influences the regulation of epiphysis fusion. The
following mechanism of this regulation are belong the chondrosis apoptosis
process by estrogen, angiogenesis and invasion of bone cells into epiphysis. The
change from epiphyseal plate to epiphyseal line indicates that people growth will
stop, so the maximum height is achieved.
Objective : This study aims to determine the relation between age of menarche
and adult height.
Methods : This study used descriptive observational analysis and cross sectional
study into 109 student of medical faculty university of Muhammadiyah Malang as
respondents.
Results and Discussion: Of the whole respondents, 58 were of early menarche.
Of the early menarche, 30 respondents (51.72%) were included in “short”
category, and the others, 28 students (48.28%) was included in “tall” category.
Respondens which included in late menarche category were 51 people, 13
respondents (25.49%) were in “short” category, and the other was in “tall”
category 38 respondents (74.51%). The Chi-Square test showed significantly
different with sig=0.005 (α=0.05). It can be concluded that there is a significant
relationship between the age of menarche and the maximum physical height..
Conclusion : The present research has come to a conclusion that the age of
menarche relates to the attainment of the maximum physical height.
Keywords : Age at Menarche, Estrogen, Physical Height.

*) : Lecturer Departement of Medical Faculty, UMM

x

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN............................................................................. .... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Akademis .................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Klinis ...................................................................... 4

xi

1.4.3 Manfaat Masyarakat ............................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metabolisme Lipid ........................................................................... 5
2.2 Lipoprotein ...................................................................................... 6
2.2.1 Metabolisme Lipoprotein ....................................................... 8
2.22 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma ............................................... 10
2.3 Low Density Lipoprotein (LDL) ...................................................... 11
2.3.1 Definisi LDL .......................................................................... 11
2.4 Hiperlipidemia ................................................................................. 13
2.4.1 Definisi Hiperlipidemia .......................................................... 13
2.4.2 Klasifikasi Hiperlipidemia...................................................... 13
2.4.3 Etiologi Hiperlipidemia .......................................................... 15
2.4.4 Klasifikasi Klinis Hiperlipidemia ........................................... 16
2.5 Labu Kuning (Cucurbita moschata duch) ........................................ 16
2.5.1 Taksonomi .............................................................................. 16
2.5.2 Morfologi ................................................................................ 17
2.5.3 Kandungan Labu Kuning ....................................................... 18
2.5.4 Manfaat biji labu kuning ........................................................ 20
2.6 Mekanisme Ekstrak Biji Labu Kuning Dalam Menurunkan LDL ... 20
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep.............................................................................. 22
3.2 Hipotesis ........................................................................................... 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 24

xii

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 24
4.3 Populasi dan Sampel........................................................................ 24
4.3.1 Populasi .................................................................................. 24
4.3.2 Sampel .................................................................................... 24
4.3.3 Besar Sampel .......................................................................... 24
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 26
4.3.5 Karakteristik sampel ............................................................... 26
4.3.6 Variabel .................................................................................. 26
4.3.7 Definisi Operasional ............................................................... 27
4.4 Dasar Penentuan Dosis .................................................................... 28
4.5 Alat dan Bahan ................................................................................ 29
4.5.1 Alat ......................................................................................... 29
4.5.2 Bahan ...................................................................................... 29
4.6 Prosedur Penelitian .......................................................................... 30
4.6.1 Pembagian Kelompok Tikus .................................................. 30
4.6.2 Adaptasi .................................................................................. 30
4.6.3 Pemberian Diet Hiperlipidemia .............................................. 31
4.6.4 Pemberian Ekstrak Biji Labu Kuning..................................... 31
4.6.5 Pembuatan Ekstrak Biji Labu Kuning .................................... 31
4.6.6 Proses Anastesi dan Pembedahan Hewan Coba ..................... 32

xiii

4.7 Alur Penelitian ................................................................................. 34
4.8 Analisis Data ................................................................................... 35
BAB V HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 36
5.2 Analisis Data..................................................................................... 37
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................... 42
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 47
7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 47
7.2 Saran ................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49
LAMPIRAN .................................................................................................... 52

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi jumlah responden penelitian berdasarkan usia menarche
.......................................................................................................................... 31
Tabel 5.2 Distribusi jumlah responden penelitian berdasarkan tinggi badan
mahasiswa ....................................................................................................... 32
Tabel 5.3 Distribusi jumlah responden penelitian berdasarkan tinggi badan ayah
.......................................................................................................................... 32
Tabel 5.4 Distribusi jumlah responden penelitian berdasarkan tinggi badan ibu
.......................................................................................................................... 33
Tabel 5.5 Distribusi jumlah responden penelitian berdasarkan kelompok usia
menarche ......................................................................................................... 33
Tabel 5.6 Tabulasi silang antara tinggi badan mahasiswa dengan tinggi badan
ayah, tinggi badan ibu dan usia menarche ...................................................... 34
Tabel 5.7 Tabulasi silang antara tinggi badan mahasiswa dengan tinggi badan
ayah .................................................................................................................. 36
Tabel 5.8 Uji chi square tinggi badan ayah dengan tinggi badan mahasiswa
.......................................................................................................................... 38
Tabel 5.9 Tabulasi silang antaratinggi badan mahasiswa dengan tinggi badan ibu
.......................................................................................................................... 39
Tabel 5.10 Uji chi square tinggi badan ibu dengan tinggi badan mahasiswa
.......................................................................................................................... 40
Tabel 5.11 Tabulasi silang antara tinggi badan mahasiswa dengan tinggi usia
menarche .......................................................................................................... 41

xv

Tabel 5.10 Uji chi square tinggi badan mahasiswa dengan usia menarche
.......................................................................................................................... 42

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perubahan hormonal pada siklus menstruasi wanita .................... 11
Gambar 4.1 Alat ukur tinggi badan microtoa (microtoise) .............................. 28

xvii

DAFTAR SINGKATAN
FSH

: Follicele Stimulating Hormone

GH

: Growth Hormone

Gn-RH

: Gonadotropin Realising Hormone

HGH

: Human Growth Hormone

IMT

: Indek Masa Tubuh

LH

: Luteinizing Hormone

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Inform Consent ............................................................................. 52
Lampiran 2 Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian ....................................... 53
Lampiran 3 Pernyataan Persetujuan Untuk Berpartisipasi Dalam Penelitian .. 54
Lampiran 4 Kuesioner Hubungan Usia Menarche dengan Pencapaian Tinggi
Badan Maksimal............................................................................................... 55
Lampiran 5 Data Mentah Penelitian ................................................................ 56
Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................................. 59

xix

DAFTAR PUSTAKA
Adair, L.S., 2001. Size At Birth Age at Menarche. North Carolina:University of
North Carolina.
http://www.hawaii.edu/hivandaids/Size_at_Birth_Predicts_Age_at_Mena
rche.pdf. Diakses pada 20 Desember 2013
Amira, N., 2010. Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan
Mahasiswi Angkatan 2008 Di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra
Utara. Skripsi Universitas Sumatra Utara
Bangga, A.,S. K 2000. Age at Menarche and Secular Trend in Maharasthrian
Girls. India: University of Pune.
http://www2.sci.uszeged.hu/ABS/Acta%20HP/44-53.pdf. Diakses pada 10
November 2013
Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC,
Hal. 45-48
Carter, Shea L, 2008 . The genetic basis of human height : the role of estrogen,
Queensland University of Technology.
http://eprints.qut.edu.au/28390/1/Shea_Carter_Thesis.pdf. Diakses pada
1 Desember 2013
Djauhari, T., 2011. Buku Ajar Anatomi Ilmu Kedokteran Dasar 1. Malang:UMM
Press, Hal. 20
Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29.
Jakarta:EGC, Hal. 662
Guyton & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta:EGC, Hal. 1075
Hasan R, dkk. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta:FK UI
Indriati, E. 2004. Antropologi Forensik. Yogyakarta: Gadjah mada University
Press, Hal. 26-27
Liwellyn., Jones. 2001. Dasar-dasar Obsetri Dan Ginekologi Edisi 6.
Jakarta:Hipokrates, Hal. 9-10
Marks, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta:EGC, Hal. 718
Markum, A.H., 1991. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta: FK UI
Muflihah, L. 2005. Hubungan Usia Menarche Dengan Pencapaian Tinggi Badan
Maksimum Pada Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Universitas
Jendral Soedirman Angkatan Tahun 2001. Skripsi Universitas Jendral
Soedirman Purwokerto
Nelson, W.E.,Behrman, R.E.,Kliegman, M.D., dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Anak
Nelson Edisi 15 Vol. 1. Jakarta: EGC, Hal. 72-75
OneMed. Gambar Alat Pengukur Tinggi Badan microtoa (microtoise)
http://onemedhealthcare.com/products.php?ID=361&cID=6&scID=&ac
tion=detail. Diakses pada 25 Februari 2014
Onland-Moret N. C., et al., 2005. Age at Menarche in Relation to Adult Height,
American Journal of Epidemiology.
http://aje.oxfordjournals.org/content/162/7/623.full. Diakses pada 23
Oktober 2013
Proverawati, Atikah, Misaroh, Siti. 2009. Menarche Menstrulasi Pertama Penuh
Makna. Yogyakarta: Nuha Medika
Rachimhadhi, T.,2008. Ilmu Kandungan edisi 2. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

xx

Sherwood Lauralee. 2007. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem edisi 2. Jakarta:
EGC
Silva, D. P. 2005. Menarche and lifestyle. Wisconsin Medical Journal Vol 104,
No 7. Wisconsin: Gunderesen Lutheram Medical Center.
https://www.wisconsinmedicalsociety.org/_WMS/publications/wmj/pdf/1
04/7/24.pdf. Diakses pada 27 November 2013
Suryanah, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC Hal. 41-43
Sofoewan. 2010. Ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; Hal.137
Tjokronegoro A, Sudarsono S. 2007, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran,
FK UI Jakarta, Hal. 127
Tortora, G.J.,Derrickson B.,2009.Principles of Anatomy and Physiology.12th
ed.Asia:John Wiley & Sons
Venes, D.,et al., 2005. Taber’s Cyclopedic Medical Dictionary.20th ed.New
Delhi,India:Jaypee Brothers .
Waryana, 2010, Gizi Reproduksi, Pustaka Rihama, Yogjakarta.
Wiknjosastro H. 2007, Ilmu Kandungan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; Hal. 92: 103-105: 107:127:236
Weise M et al. 2001. Effects of Estrogen on Growth Plate senescence and
epiphyseal fusion. The Nasional Academy of Scinces, 98(12): 6871-6876
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC34445/. Diakses pada 23
Januari 2014

xxi

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana
terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan
untuk kehamilan. Menstruasi adalah siklus yang dipengaruhi oleh hormon dimana
terjadinya pelepasan lapisan endometrium yang berlaku selama masa pubertas
sehingga menopause dan diikuti dengan keluarnya darah dari vagina (Venes,
2005). Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui
proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama (menarche).
Menarche adalah siklus haid pertama bagi seorang wanita yang menandakan
mulainya kematangan perempuan secara biologis. Usia gadis remaja semasa
menarche bervariasi yaitu antara 10-16 tahun tapi rata-ratanya 12,5 tahun. Studi
epidemologi mengungkapkan fenomena yang menunjukkan fakta bahwa usia
menarche wanita di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini semakin cepat (Nelson,
2000). Di negara maju, usia rata-rata menarche telah menurun pada abad terakhir,
mungkin sebagai respon terhadap nutrisi yang lebih baik dan aktivitas fisik yang
semakin berkurang (Tortora G.J, 2009).
Penelitian di pulau Jawa, didapatkan dari data pada tahun 1937 usia menarche
remaja perempuan rata-rata 14,08 tahun dan pada tahun 1996 usia menarche
remaja perempuan rata-rata 13,22 tahun. Usia menarche itu bervariasi, tetapi
semakin lama usia menarche semakin cepat karena beberapa faktor diantaranya

1

2

status gizi anak tersebut meliputi berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan
keadaan sosial keluarga tersebut (Waryana, 2010).
Dari penelitian terdahulu pada tahun 2012 di Medan didapatkan hubungan
tentang usia menarche dan tinggi badan, hasilnya ada hubungan antara usia
menarche dan tinggi badan, hasil dari penelitiannya menyebutkan bahwa
hubungan antara usia menarche lewat dan pencapaian tinggi badan yang tinggi
adalah 41,4% sedangkan usia menarche awal dan pencapaian tinggi badan yang
pendek adalah 44,3% dari total 70 responden, pada penelitian ini dijelaskan bahwa
usia menarche awal adalah pada usia ≤ 12 tahun dan menarche lewat adalah pada
usia ≥ 13 tahun, sedangkan tinggi badan yang disebut dengan tinggi adalah tinggi
badan yang ≥ 156 cm dan yang dikatakan rendah adalah ≤ 155 cm (Amira, 2010).
Hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Muflihah pada tahun 2005 di Purwokerto, yang menyebutkan
bahwa tidak ada korelasi yang bermakna antara usia menarche dengan pencapaian
tinggi badan maksimum yang dilakukan kepada 25 responden ( Muflihah, 2005).
Tinggi badan dewasa berkaitan dengan panjangnya dari tulang panjang yang
ditentukan oleh pertumbuhan lempeng epifisis. Pertumbuhan tulang ini terjadi
melalui proses osifikasi endokondral. Regulasi pertumbuhan tulang secara
longitudinal, percepatan pertumbuhan dan fusi lempeng epifisis sebagian besar
dipengaruhi oleh estrogen. Namun, mekanisme bagaimana estrogen menyebabkan
terjadinya fusi masih kurang difahami. Terdapat hipotesis mengatakan bahwa
fungsi estrogen adalah untuk meregulasi proses fusi dengan menstimulasi proses
apoptosis kondrosit, angiogenesis dan invasi sel tulang ke dalam lempeng
pertumbuhan. Teori lain pula ada mengatakan bahwa, paparan estrogen

3

menyebabkan kapasitas proliferasi kondrosit pada lempeng epifisis menurun yang
menyebabkan peningkatan proses penuaan kondrosit sehingga mendorong
terjadinya fusi. Pertukaran dari lempeng epifisis menjadi garis epifisis
menandakan pertumbuhan seseorang itu akan berhenti (Carter, Shea L. 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian
tentang

hubungan usia menarche dengan tinggi badan maksimal mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah
adakah hubungan usia menarche dengan pencapaian tinggi badan maksimal
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan
2012 dan 2013.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Memperoleh informasi tentang hubungan antara usia menarche dengan
pencapaian tinggi badan maksimal mahasisiwa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
1..3.2.Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Memperoleh informasi mengenai usia rata-rata menarche bagi mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 dan
2013

4

2. Memperoleh informasi tentang tinggi badan maksimal rata-rata
mahasisiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2012 dan 2013
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi
pendidikan, bagi yang diteliti dan peneliti
1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
hubungan usia menarche dengan tinggi badan bagi remaja perempuan.
2. Sebagai bahan infomasi untuk mahasiswa dan mahasiswa di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang tentang hubungan usia
menarche dengan tinggi badan akhir bagi seseorang
3. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang
menarche dan pencapaian tinggi badan maksimal