PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH IBU HAMIL YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DI RSU HAJI SURABAYA

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH IBU HAMIL YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DI RSU HAJI SURABAYA

Oleh:

RISYUANA ULFA CHOLYLY 201110330311027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Prevalensi Infeksi Saluran Kemih Ibu Hamil Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya“ ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1.dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran 2.dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran

3.dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran 4.dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Kedokteran

5.dr. Halida Nelasari, Sp.OG, selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan begitu banyak waktunya untuk membimbing, memberi saran dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini 6.dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, FINDSV selaku Pembimbing 2

yang telah meluangkan waktunya untuk memberi ilmu dalam berbagai hal serta memberi berbagai pencerahan dalam menyelesaikan penelitian ini

7.dr. Irma Suswati, M.Kes selaku penguji yang telah menguji, memberikan kritik dan saran membangun dalam menyelesaikan penelitian ini


(5)

8.Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan

9.Kedua orangtua terbaik saya Papa Umar Daruslan dan Mama Rismawati yang selalu menjadi segalanya dalam hidup penulis dan selalu memberi semangat dalam berbagai hal yang tidak dapat ternilai oleh apapun serta alasan penulis dalam menjalani hidup

10.Kepada Baharudin Januardhi , Anggri Sartika Wiguna kakak penulis yang selalu menghibur dan senantiasa pula menjadi semangat penulis untuk menjadi contoh yang terbaik dalam menjalani proses belajar dalam hidup ini

11.Teman, Sahabat, Pacar terbaik saya Crah Eka Angger Iswanto sekeluarga yang tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah penulis, yang selalu menjadi sasaran utama disegala kebingungan dan penyemangat terhebat penulis

12.Para staf laboratorium dan TU FK UMM yang telah memberikan kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini

13.Keluarga satu-satunya selama kuliah di Malang yang selalu menjadi banyak hal dalam hidup penulis selama ini Salsabila Uly Fakhriya, Baiq Hesty Anggreni Sahrial, Yulian Ryandra, Putra Pramudia Akbar, Firman Akbar Islami, Indrawan Tri Purnomo. 14.Minyion kesayangan penulis Suci Handayani, Inne Budi Kusuma

Wardhani, Kitty Fabiola, Dini Fildahlina, Pamela Andriana Putri Sumaraw, Qonita Prasta Agustia.

15.Sahabat super duper BIG Lusiana Dwi Setyaningrum dan teman-teman nya yang sudah susah payah membantu dalam penelitian di RSU Haji Surabaya

16.Seluruh keluarga besar angkatan 2011, keluarga besar FK UMM dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan


(6)

agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi bidang kedokteran.

Malang, Februari 2016


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK...vii

ABSTRACT………... viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR GAMBAR………. xii

DAFTAR SINGKATAN………... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan Umum... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Manfaat Akademik... 3

1.4.2 Manfaat klinis... 3

1.4.3 Manfaat Masyarakat………...………... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Saluran Kemih…... 5


(8)

2.1.1 Definisi...………...………….. ...5

2.1.2 Epidemiologi...………... 5

2.1.3 Etiologi... 6

2.1.4 Faktor Predisposisi... 6

2.1.5 Klasifikasi...………... 8

2.1.6 Mikrobiologi... 9

2.1.7 Patogenesis... 10

2.1.8 Kriteria Diagnosis... 15

2.1.9 Pengobatan... 22

2.1.10 Pencegahan... 22

2.1.11 Komplikasi... 23

2.2 Ketuban Pecah Dini…………... 24

2.2.1 Definisi ...………... 24

2.2.2 Insiden...………... 24

2.2.3 Etiologi...……….……... 25

2.2.4 Patogenesis...………... 26

2.2.5 Diagnosis... 31

2.2.6 Komplikasi... 32

2.2.7 Penatalaksanaan... 33

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual... 38

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian... 40


(9)

4.3 Populasi dan Sampel... 40

4.3.1 Populasi... 40

4.3.2 Sampel... 40

4.3.2.1 Teknik pengambilan sampel... 40

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian... 40

4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 40

4.3.4.2 Kriteria Ekslusi ... 40

4.4 Definisi Operasional... 41

4.5 Instrumen Penelitian... 41

4.6 Analisis Data... 42

4.7 Alur Penelitian... 42

BAB 5 HASIL PENELITIAN ……...….... 44

5.1 Hasil Penelitian ………... 44

5.2 Deskripsi Karakteristik ISK ibu hamil yang mengalami KPD...45

5.2.1 Menurut Usia Ibu Hamil……..………...45

5.2.2 Menurut Usia Kehamilan Ibu ………..………….…... 45

5.2.3 Menurut Jumlah Kelahiran (Paritas)... 46

BAB 6 PEMBAHASAN………... 47

BAB 7 PENUTUP………...………... 51

7.1 Kesimpulan ………...…... 51

7.2 Saran ………..……... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alonto, A.M. 2007. Urinary Tract Infections.. In : Mahon, C.R., Lehman, D.C., Manuselis, G., editors. Diagnostic Microbiology. 3rd. Ed. Missouri:Saunders Elsevier.p.1110-29.

Bahadi, A., El Kabbaj, D., Elfazazi, H., Abbi, R., Hafidi, M.R., Hassani, M.M., Moussaoui, R., Elouennass, M., Dehayni, M. & Oualim, Z. 2010 Urinary tract infection in pregnancy. Saudi J Kidney Dis Transpl, 21, 342-344.

Beydoun SN. 1985. Morphologic changes in the renal tract in pregnancy. Clinobstet Gynecol 28. 249-56.

Bukitwetan, Paul., Salim, Oktavianus., Sujawidjaja, julius. 2004. Prevalensi Bakteriuria Asimtomatis Pada Ibu Hamil. Bagian Mikrobiologi dan Bagian Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Cunningham, FG. 2007. Williams Obstetrics. 22nd Edition. New York:

McGrawHill.p. 142.

Cunningham, F. G. dkk. 2013. Obstetri Williams edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Duarte, G., Marcolin, A.C., Quintana, S.M. & Cavalli, R.C. (2008) [Urinary tract infection in pregnancy]. Rev Bras Ginecol Obstet, 30, 93-100.

Furman,B., Shoham-Vardi, I., Bashiri,A., et al. 2000. Clinical Significance and Outcome of Preterm Prelabor Rupture of Membranes: Population-based study. Eur J Obstet and Gynecol, 192:209-216.


(11)

Obstetrics And Gynecology Clinics Of North America. Vol. 28. No. 3. Gilstrap LC III, Cunningham FC and Whalley PJ. 1981. Acute pyelonephritis

during pregnancy: an anterospective study. Obstet Gynecol. pp: 57: 409-13.

Gilstrap, L., Ramin, S. 2001. Urinary Tract Infections During Pregnancy. Obstetrics And Gynecology Clinics Of North America. Vol. 28. No. 3. [cited:2010 Mar. 25]. Avalaible from: URL http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0889854505702199.

Goldenberg, R.L., Iams, J.D., Mercer, B.M., et al. 2000. The Preterm PredictionStudy: the Value of New vs Standard Risk factor in Predicting early and all Spontaneous Preterm Birth. Am J Public Health, 88 : 233-8.

Harris, R.E. & Gilstrap, L.C., 3rd (1981) Cystitis during pregnancy: a distinct clinical entity. Obstet Gynecol, 57, 578-580.

Hill, J.B., Sheffield, J.S., McIntire, D.D. & Wendel, G.D., Jr. (2005) Acute pyelonephritis in pregnancy. Obstet Gynecol, 105, 18-23.

Joseph DiPiro, R.T., Gary Yee, Gary Matzke, Barbara Wells, L. Michael Posey (2011). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. McGraw-Hill Medical.

Karat, C., Madhivanan, P., Krupp, K., et al. 2006. The clinical and Microbiological Correlates of Premature Rupture of Membranes. Indian J Med Micro, 24(4):283-5.

Kilpatrick, S.J., Patil, R., Connel, J., et al. 2006. Risk factors for Previable Premature Rupture of Membranes or Advanced Cervical Dilation : A case control study. AmJ Obst&Gynecol, 194:1168-75.


(12)

Kladensky J. 2012. Urinary tract infections in pregnancy: when to treat, how to treat, and what to treat with. Ceska Gynekol.;77(2):167-71.

Lee, R.M., Major, C.A. 2001. Controversial and Special Situations in the Management of Preterm Premature Rupture of Membranes. Clin in Perinatol, 28(4):877-884.

Lee, T., Silver, H. 2001. Etiology and epidemiology of Preterm Premature

Rupture of the Membranes. Clin in Perinatol, 28(4): 721-734.

Lee, M., Bozzo, P., Einarson, A. & Koren, G. (2008) Urinary tract infections in pregnancy. Can Fam Physician, 54, 853-854.

Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas Edisi 21. Jakarta: EGC.

M. Sholeh kosim , dkk. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta . 2010.

Manuaba, I.B.G. 2012. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Menon, R. 2007. Infection and the Role of Imflammation in Preterm Premature Rupture of the Membranes. BPract Res Clin Obstet Gyn, 21(3):467-478 Mercer, B.M., Goldenberg, R.L., Meis, P.J., et al. 2000. The Preterm Prediction

Study: Prediction of Preterm Premature Rupture of Membrane through Clinical Findings and Ancillary Testing. Am J Obstet Gynecol, 183:738-745.

Mercer, B.M. 2003. Preterm Premature Rupture of the Membranes. High Risk Pregnancy Series: an Experts view, 101(1):178-191.


(13)

Approaches to evaluation and Management. Obstet Gynecol Clin N Am, 32: 411-428.

Mercer, B.M. 2007. Preterm premature rupture of membranes. In: Queenan, J.T., Spong, C.Y., Lockwood, C.J, editors. Management of High Risk Pregnancy. 5 Edition. Victoria: Blackwell Publishing.p. 345-53.

Mittal, P. & Wing, D.A. (2005) Urinary tract infections in pregnancy. Clin Perinatol, 32, 749-764.

Nerissa, I.C., Sescon, Felice, G.M., et al. 2003. Prevalence of Asymtomatic Bacteriaura and Associated Risk Factors in Pregnant Women. Phil J

MicrobiolInfect, 32(2): 63-69.

Nicolle, L.E. 2003. Asymtomatic Bacteriuria when to Screen and when to Treat. Infect Dis Clin N Am, 17:367-394.

Noor, NN., 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rhineka Cipta.

Patterson, T.F. & Andriole, V.T. (2002) Detection, significance, and therapy of bacteriuria in pregnancy. Update in the managed health care era. Infect Dis Clin North Am, 11,593-608

Priambodo ilham andita. 2011. Skripsi. Hubungan Bakteriuria Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prawirohadjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Purnomo, B. 2012. Dasar-dasar Urologi edisi 3. Malang. Sagung seto.


(14)

Urinary tract infections in pregnant women. Int Urogynecol J Pelvic Floor Dysfunct 2002; 13: 204-9.

Schnarr, J. & Smaill, F. (2008) Asymptomatic bacteriuria and symptomatic urinary tract infections in pregnancy. Eur J Clin Invest, 38 Suppl 2, 50-57. Schoenstadt, Arthur, 2008. Urinary Tract Infection Prevention. Available from :

http://www.honafrica.org [ Accessed 27 March 2010]

Simerville JA, Maxted WC, Pahira JJ. Urinalysis: a comprehensive review. Am Fam Physician. 2005;71:1153-1162. - See more at: http://www.uspharmacist.com/content/d/feature/c/44877/#sthash.gbFJSCd V.d puf.

Sharma, P. & Thapa, L. (2007) Acute pyelonephritis in pregnancy: a retrospective study. Aust N Z J Obstet Gynaecol, 47, 313-315.

Schmiemann G, Kniehl E, Gebhardt K, Matejczyk MM, Hummers-Pradier E. The diagnosis of urinary tract infection: a systematic review. Dtsch Arztebl Int. 2010;107(21):361-7.

Siti , M. & Kiki, F. 2012. Hubungan paritas dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil Di RSUD dr. Moewardi Surakarta 2011. Siregar P. Manfaat Klinis Urinalisis dalam Nefrologi. Disampaikan pada :

Pertemuan Ilmiah Nasional VII PB. PABDI. Medan;2009.

Sinsin Iin. (2008). Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Alex Media.

Smaill, F. 2007. Asymtomatic Bacteriuria in Pregnancy. BPract & ResClin Obst Gyn, 21(23): 439-450.


(15)

Sudiarta, I.G. 2014. Bakteriuri Asimtomatis Meningkatkan Risiko Terjadinya Ketuban Pecah Dini Preterm. Tesis. Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

Sukandar, E., 2006. Nefrologi Klinik. Edisi ketiga. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD. Sweet, R., Gibbs, R. 2002. Infectious Diseases of the Female Genital Tract, 4th

edition. Pennsylvania: By Lippincott Williams & Wilkins Publishers. Soewarto, Soetomo. 2010. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Saifuddin, Abdul Bari.

Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Vaishali, J., Anjoo, A., Vinita, D. 2002. Asymtomatic Bacteriuria duringPregnancy-health Profesional’s Perspective. J Obstet Gynec India, 59(5):440-443.

Vaitkiene,D., Bergstrom, S., Cigriejiene, V.M. 2002. Antenatal RiskFactors Associated with Preterm Prelabour Rupture of the Membranes. Acta Med Lithuania, 9(3):203-209.

Wahyuni. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi Dengan KPD 27 Jam di RS Roemani Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang: JTPTUNIMUS.

Wagenlehner, F.M., Weidner, W. & Naber, K.G. (2009) An update on uncomplicated urinary tract infections in women. Curr Opin Urol, 19, 368-374.

Warren, J. W. et al. 2001. Host–Parasite Interactions and Host Defense Mechanisms. In : Schrier, R. W. Diseases of the Kidney and Urinary Tract


(16)

. 7th edition. Lippincott Williams & Wilkins Publishers.

Yun, Heather C. 2010. Bacterial Infections and Pregnancy. http://emedicine.medscape.com/article/235054-overview. (21 Juni2015).


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Ketuban pecah dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture of

membrane merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum

menunjukkan tanda-tanda persalinan/inpartu. Keadaan inpartu didefinisikan sebagai kontraksi uterus teratur dan menimbulkan nyeri yang menyebabkan terjadinya dilatasi serviks atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal persalinan. Periode laten merupakan interval waktu dari pecahnya ketuban hingga mulainya persalinan (Soewarto, 2010).

KPD masih merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi dari KPD preterm di dunia adalah 3 - 4,5 % kehamilan (Lee dan Major, 2001) dan merupakan penyebab 6 - 40 % persalinan preterm atau prematuritas (Furman dkk, 2000). Menurut Wahyuni (2009) kejadian KPD di Indonesia sebanyak 35,70% -55,30% dari 17.665 kelahiran. Salah satu faktor risiko KPD adalah infeksi selama kehamilan sebesar 29,4 % (Mercer, 2003). Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina meningkatkan frekuensi amnionitis, endometritis, infeksi neonatal sebanyak 10 kali. Menurut penelitian (vaitkiene, 2002) mendapatkan insiden total bakteri urogenital yang diisolasi dari endoserviks penderita KPD memberikan hasil positif lebih besar dari non KPD . Penyebab infeksi pada urogenital yang berhubungan dengan kejadian KPD preterm yaitu E. coli, β. streptococcus, C, trachomatis, Staphylococcus sp.,


(18)

2

mikroorganisme penyebab bakterial vaginosis (G. vaginalis, Genetalia

mikoplasma, dll) (Karat, 2006). Status sosial ekonomi rendah, ras kulit hitam,

merokok, perdarahan pervaginam, kehamilan multipel juga ikut berperandalam terjadinya KPD. (Kilpatrick dkk, 2006).

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. ISK adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin (Sukandar, E., 2006). Diperkirakan bahwa 2 sampai 10% dari wanita hamil menderita ISK (Lee et al., 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sudiarta (2014) dengan judul “Bakteriuri Asimtomatis (BAS) Meningkatkan Risiko Terjadi Ketuban Pecah Dini Preterm” disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna Bakteri Asimtomatis pada kehamilan preterm KPD dan non-KPD. Risiko terjadinya KPD preterm dengan BAS sebesar 9 kali lebih besar dibandingkan tanpa BAS.(Sudiarta, 2014)

Agen bakteri yang paling sering terlibat dalam ISK adalah E.coli dengan prosentase hampir 85%. (Harris & Gilstrap, 1981; Millar & Cox, 1997; Sharma & Thapa, 2007). Adanya infeksi yang disebabkan bakteri E coli yangascendingdari saluran kemih ataupun genital bagian bawah memicu respon inflamasi. Infeksi ini mengakibatkan produksi protease bakteri yang akan menginisiasi kaskade inflamasi. Proses inflamasi ini diperantarai sitokin proinflamasi (IL-1ß, IL-6, IL-8, TNFa), yang mengakibatkan degradasi kolagen dan keseimbangan MMP & TIMP terganggu sehingga terjadinya KPD (Menon, 2007).

Menurut laporan rekam medis RSU Haji Surabaya tahun 2014 angka kejadian KPD pada ibu hamil sebesar (13,9%). Angka kejadian ISK pada ibu


(19)

3

hamil yang menyebabkan KPD pada tahun tersebut belum tercatat sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Prevalensi ISK pada ibu hamil yang mengalami kejadian KPD di RSU Haji Surabaya”.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana prevalensi ISK ibu hamil yang mengalami KPD di RSU Haji Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi ISK pada ibu hamil yang mengalami KPD di RSU Haji Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran usia ibu hamil dengan ISK yang mengalami kejadian KPD.

2. Mengetahui gambaran usia kehamilan ibu hamil dengan ISK yang mengalami kejadian KPD.

3. Mengetahui gambaran paritas ibu yang mengalami KPD.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang angka kejadian ISK pada ibu hamildengan KPD di RSU Haji Surabaya.

1.4.2 Manfaat Klinis

Diharapkan data penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar informasi tentang ISK terhadap kejadian KPD di RSU Haji Surabaya.


(20)

4

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang angka kejadian antara ISK pada ibu hamil dengan kejadian KPD di RSU Haji Surabaya.


(1)

Sudiarta, I.G. 2014. Bakteriuri Asimtomatis Meningkatkan Risiko Terjadinya Ketuban Pecah Dini Preterm. Tesis. Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

Sukandar, E., 2006. Nefrologi Klinik. Edisi ketiga. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD. Sweet, R., Gibbs, R. 2002. Infectious Diseases of the Female Genital Tract, 4th

edition. Pennsylvania: By Lippincott Williams & Wilkins Publishers. Soewarto, Soetomo. 2010. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Saifuddin, Abdul Bari.

Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Vaishali, J., Anjoo, A., Vinita, D. 2002. Asymtomatic Bacteriuria duringPregnancy-health Profesional’s Perspective. J Obstet Gynec India, 59(5):440-443.

Vaitkiene,D., Bergstrom, S., Cigriejiene, V.M. 2002. Antenatal RiskFactors Associated with Preterm Prelabour Rupture of the Membranes. Acta Med Lithuania, 9(3):203-209.

Wahyuni. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi Dengan KPD 27 Jam di RS Roemani Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang: JTPTUNIMUS.

Wagenlehner, F.M., Weidner, W. & Naber, K.G. (2009) An update on uncomplicated urinary tract infections in women. Curr Opin Urol, 19, 368-374.

Warren, J. W. et al. 2001. Host–Parasite Interactions and Host Defense Mechanisms. In : Schrier, R. W. Diseases of the Kidney and Urinary Tract


(2)

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Ketuban pecah dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture of

membrane merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum

menunjukkan tanda-tanda persalinan/inpartu. Keadaan inpartu didefinisikan sebagai kontraksi uterus teratur dan menimbulkan nyeri yang menyebabkan terjadinya dilatasi serviks atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal persalinan. Periode laten merupakan interval waktu dari pecahnya ketuban hingga mulainya persalinan (Soewarto, 2010).

KPD masih merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi dari KPD preterm di dunia adalah 3 - 4,5 % kehamilan (Lee dan Major, 2001) dan merupakan penyebab 6 - 40 % persalinan preterm atau prematuritas (Furman dkk, 2000). Menurut Wahyuni (2009) kejadian KPD di Indonesia sebanyak 35,70% -55,30% dari 17.665 kelahiran. Salah satu faktor risiko KPD adalah infeksi selama kehamilan sebesar 29,4 % (Mercer, 2003). Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina meningkatkan frekuensi amnionitis, endometritis, infeksi neonatal sebanyak 10 kali. Menurut penelitian (vaitkiene, 2002) mendapatkan insiden total bakteri urogenital yang diisolasi dari endoserviks penderita KPD memberikan hasil positif lebih besar dari non KPD . Penyebab infeksi pada urogenital yang berhubungan dengan kejadian KPD

preterm yaitu E. coli, β. streptococcus, C, trachomatis, Staphylococcus sp.,


(4)

mikroorganisme penyebab bakterial vaginosis (G. vaginalis, Genetalia

mikoplasma, dll) (Karat, 2006). Status sosial ekonomi rendah, ras kulit hitam, merokok, perdarahan pervaginam, kehamilan multipel juga ikut berperandalam terjadinya KPD. (Kilpatrick dkk, 2006).

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. ISK adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin (Sukandar, E., 2006). Diperkirakan bahwa 2 sampai 10% dari wanita hamil menderita ISK (Lee et al., 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sudiarta (2014) dengan judul “Bakteriuri Asimtomatis (BAS) Meningkatkan Risiko Terjadi Ketuban Pecah Dini Preterm” disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna Bakteri Asimtomatis pada kehamilan preterm KPD dan non-KPD. Risiko terjadinya KPD preterm dengan BAS sebesar 9 kali lebih besar dibandingkan tanpa BAS.(Sudiarta, 2014)

Agen bakteri yang paling sering terlibat dalam ISK adalah E.coli dengan prosentase hampir 85%. (Harris & Gilstrap, 1981; Millar & Cox, 1997; Sharma &

Thapa, 2007). Adanya infeksi yang disebabkan bakteri E coli yangascendingdari

saluran kemih ataupun genital bagian bawah memicu respon inflamasi. Infeksi ini mengakibatkan produksi protease bakteri yang akan menginisiasi kaskade inflamasi. Proses inflamasi ini diperantarai sitokin proinflamasi (IL-1ß, IL-6, IL-8, TNFa), yang mengakibatkan degradasi kolagen dan keseimbangan MMP & TIMP terganggu sehingga terjadinya KPD (Menon, 2007).

Menurut laporan rekam medis RSU Haji Surabaya tahun 2014 angka kejadian KPD pada ibu hamil sebesar (13,9%). Angka kejadian ISK pada ibu


(5)

3

hamil yang menyebabkan KPD pada tahun tersebut belum tercatat sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Prevalensi ISK pada ibu hamil yang mengalami kejadian KPD di RSU Haji Surabaya”.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana prevalensi ISK ibu hamil yang mengalami KPD di RSU Haji Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi ISK pada ibu hamil yang mengalami KPD di RSU Haji Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran usia ibu hamil dengan ISK yang mengalami kejadian KPD.

2. Mengetahui gambaran usia kehamilan ibu hamil dengan ISK yang mengalami kejadian KPD.

3. Mengetahui gambaran paritas ibu yang mengalami KPD. 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang angka kejadian ISK pada ibu hamildengan KPD di RSU Haji Surabaya.

1.4.2 Manfaat Klinis

Diharapkan data penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar informasi tentang ISK terhadap kejadian KPD di RSU Haji Surabaya.


(6)

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang angka kejadian antara ISK pada ibu hamil dengan kejadian KPD di RSU Haji Surabaya.