Aplikasi probiotika Probiotika pengurai pupuk organik sebelum dimasukkan ke tambak

75 dilakukan dengan membuat sekat sekat 0.5 m di bawah air atau sekat zig- zag di saluran. Air dapat dialirkan langsung ke dalam petak ikan setelah diberi aerasi 1 kincir atau blower 40 watt. Air yang boleh dibuang dari petak pemeliharaan harus dikeluarkan melalui pintu monik lapisan atas, namun bila hendak diendapkan terlebih dahulu, air dapat dikeluarkan dari manapun.

k. Aplikasi probiotika

Probiotik pada umumnya didefinisikan sebagai bakteri tambahan inokulan yang dipakai untuk melaksanakan suatu proses enzimatis mikrobiologis tertentu. Kenyataan selanjutnya menunjukkan bahwa organisme yang melaksanakan tugas-tugas perubahan biologis juga dapat didefinisikan sebagai biomanipulator. Beberapa organisme yang dapat dikatakan sebagai biomanipulator adalah ikan herbivora beronangSiganus spp, ikan omnivore ikan mujair dan ikan bandeng, ikan plankton feeder ikan nila dan ikan belanak dan ikan-ikan pemakan zooplankton dan udang kecil seperti wering seriding dan ikan keting. Jenis probiotik Berdasarkan jenis atau fungsinya probiotika juga dapat dikelompokkan kedalam : a. Probiotika pengurai pupuk organik sebelum dimasukkan ke tambak b. Probiotika pengurai limbah organik di dalam tambak c. Probiotika yang membantu pencernaan pakan buatan di dalam tubuh udang Probiotika secara ekonomis diperhitungkan sebagai input yang mahal, kesalahan persiapan dan penaganan hanya akan menambah biaya tanpa hasil apapun. Pemberian sebaiknya dilakukan setelah organisme probiotika 76 ditumbuhkan dengan maskimum sebelum dimasukkan ke airdasar tambak. Prosedur penumbuhan probiotika

a. Probiotika pengurai pupuk organik sebelum dimasukkan ke tambak

Diperlukan untuk menumbuhkan fitoplankton secara cepat dan stabil miminum hingga 7 hari, komposisi pupuk dan probiotika yang diberikan adalah sbb : 1. Dedak sebagai sumber karbohidrat, selulosa dan silikat 2. Gulatetes tebu sebagai sumber CO2 3. Protein tepung ikanUreaPakan BS sebagai sumber nitrogen dan karbon C sebagai penyusun protein sel probiotika 4. Bakteri biakan Baccillus atau Nitrobacter atau Nitrosomonas 5. Aerasi pengadukan agar proses berlangsung secara aerobic b. Probiotika pengurai limbah organik di dalam tambak 1. Bakteri fotosintetik bakteri Chtinioclastic, Lipolitic, Cellullolityc, 2. Proteolitic bacteria. 3. Molase sebagai sumber Karbon 4. Tepung ikan sebagai sumber protein 5. Zeolite sebagai pemberat dan pori-pori penyerap bakteri 6. Pengadukan tanpa aerasi karena bakteri aerobik fakultatif c. Probiotika yang membantu pencernaan pakan buatan di dalam tubuh udang 1. Bakteri Lactobaccillus 2. Gula dan air sebagai medium pertumbuhan 3. Tepung ikan sebagai sumber protein 4. Kanji sebagai medium pengikat untuk dilapisi di pakan pelet 77 MENANYA : Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang pengelolaan parameter kualitas air budidaya perairan, buatlah minimal 2 pertanyaan dan lakukan diskusi kelompok tentang : 1 Pengelolaan parameter kualitas air budidaya perairan yang perlu diamati agar sesuaian untuk budidaya perairan. 2 Bagaimana melakukan pengelolaan parameter kualitas air untuk budidaya perairan MENGUMPULKAN INFORMASI MENCOBA : Cari informasi dari berbagai sumber internet, modul, buku – buku referensi, serta sumber – sumber lain yang relevan tentang teknik pengelolaan parameter kualitas air budidaya perairan 78 LEMBAR KERJA 1 Judul : Melakukan pengendalian suhu air untuk budidaya ikan pada akuarium. Tujuan : Siswa dapat mengendalikan suhu air untuk budidaya ikan pada akuarium. Waktu : 3 JP 45 menit Keselamatan kerja :  Kenakan perlengkapan K3 Wear pack, sepatu boot  Hati-hati dalam menggunakan bahan kimia dan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya. Alat dan bahan : Alat :  Termometer  Heater Pemanas Otomatis  Seperangkat Aerator  Akuarium 60x40x40 cm 3 Bahan :  Air Bersih  Ikan Langkah Kerja : 1. Siapkan peralatan dan bahan 2. Siapkan akuarium berisi air bersih dan ikan 3. Pasanglah aerator pada akuarium 4. Pasanglah heater dalam akuarium putarlah tombol pengatur suhu pada 30°C 5. Ukur suhu air setiap jam 6. Catat suhu yang ditunjukkan pada termometer 7. Setelah digunakan bersihkan alat-alat praktek dan simpan kembali pada tempatnya 79 LEMBAR KERJA 2 Judul : Melakukan pembuatan filter fisika untuk budidaya ikan. Tujuan : Siswa dapat membuat filter fisika untuk budidaya ikan. Waktu : 3 JP 45 menit Keselamatan kerja :  Kenakan perlengkapan K3 Wear pack, sepatu boot  Hati-hati dalam menggunakan bahan kimia dan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya. Alat dan bahan : Alat :  1 buah bak penampungan  1 buah drum bekas  2 buah kran 1 inci Bahan :  10 kg arang  10 kg ijuk  Pasir beton halus • Batu kerikil  Batu dengan garis tengah 2-3 cm Langkah Kerja : 1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan. 2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, batu kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm. 80 LEMBAR KERJA 3 Judul : Filter dengan sistem double bottom pada akuarium. Tujuan : Siswa dapat membuat filter dengan sistem double bottom pada akuarium. Waktu 3 x 45 Menit Alat dan Bahan :  Pipa paralon  Plastik gelombang  Akuarium 60x40x40 cm  Batu halus  Arang aktif  Zeolit  Pasir  Air bersih  Aerator dan selang aerasi Keselamatan kerja :  Kenakan perlengkapan K3 Wear pack, sepatu boot, masker, sarung tangan.  Hati-hati dalam menggunakan bahan kimia dan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya. Langkah kerja : 81 1. Siapkan alat dan bahan 2. Siapkan akuarium ukuran 60x40x40 cm 3 . 3. Pasanglah penyangga paralon dasar akuarium. 4. Pasanglah plstik gelombang yang sebelumnya diberi lubang-lubang kecil agar air dapat masuk ke bagian bawah. 5. Buatkan lubang secukup paralon bagian yang tegak, agar air bersih dapat naik ke permukaan air. 6. Pasanglah selang aerasi dan masukkan ke paralon yang tegak. 7. Masukkan karet busa seluas dasar akuarium di atas plastik gelombang. 8. Masukkan pasir, arang aktif dan zeolit yang sebelumnya sudah diaduk, di atas karet busa. 9. Terakhir masukkan batu halus di atasnya. 10. Isikan akuarium dengan air secara perlahan-lahan, agar tidak terjadi pengadukan bahan-bahan yang sudah tersusun. 11. Jalankan aerator. 12. Bila air sudah dapat keluar melalui pipa paralon yang tegak, maka filter ini sudah berfungsi dengan baik. 82 LEMBAR KERJA 4 Judul : Filter biologi dengan menggunakan tanaman Enceng gondok Pistia stratoites. Tujuan : Siswa dapat membuat filter biologi dengan menggunakan tanaman Enceng gondok Pistia stratoites. Waktu 3 x 45 Menit Alat dan Bahan :  Pipa paralon  Akuarium 60x40x40 cm ketebalan kaca 3mm  Tanaman Eceng gondok Pistia stratoites.  Air bersih  Pompa celup 5 Watt  Lembaran kaca 40cm x 40cmx 40cm 3buah Keselamatan kerja :  Kenakan perlengkapan K3 Wear pack, sepatu boot, masker, sarung tangan.  Hati-hati dalam menggunakan bahan kimia dan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya. Langkah kerja : 83 1. Siapkan alat dan bahan 2. Siapkan akuarium ukuran 60x40x40 cm 3 . 3. Pasanglah lembaran kaca untuk menyekat akuarium menjadi 4 bagian. 4. Penyekat pada bagian A lebih rendah 1 cm dari pada dinding akuarium. 5. Penyekat pada bagian C lebih rendah daripada bagian A. 6. Pasanglah pompa pada bagian D dan pipa pengeluaran hubungkan ke bagian A. 7. Isikan air akuarium sampai semua bagian terisi air. 8. Masukkan tanman air pada bagian B. 9. Jalankan pompa celup. MENGKOMUNIKASIKAN : Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta asosiasi terhadap pengelolaan parameter kualitas air untuk budidaya perairan yang telah Anda lakukan : 1 Buatlah laporan tertulis secara individu 2 Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok MENGOLAH INFORMASI MENGASOSIASI : Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil pengamatan dilapang, lakukan analisis atau buatlah suatu kesimpulan tentang : 1 Manfaat pengelolaan parameter kualitas air untuk budidaya perairan 2 Perbedaan antara teori dengan prakteklapangan pengelolaan parameter kualitas air untuk budidaya perairan 84

3. Refleksi