Differential Thermal AnalysisThermogravimetry Analysis DTATGA
pada permukaan kristal dengan sudut datang , maka sinar tersebut akan
dihamburkan oleh bidang atom kristal dan menghasilkan puncak-puncak difraksi yang dapat diamati dengan peralatan difraktor.
Gambar 4. Sinar datang dan sinar terdifraksi oleh kisi kristal.
Gambar 4. Hamburan sinar-X oleh elektron-elektron di dalam atom suatu
material Richman, 1967.
Berkas sinar yang dihamburkan oleh atom bila sefasa akan mengakibatkan terjadinya interferensi saling menguatkan interferensi konstruktif, bila tidak
sefasa akan saling meniadakan. Interaksi sinar-X dengan material dapat digunakan untuk menghasilkan pola difraksi tertentu yang dapat dipakai untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif bahan. Prinsip pendifraksian sinar-X yaitu difraksi sinar- X terjadi pada hamburan elastis foton-foton sinar-X oleh atom dalam sebuah kisi
periodik.
Jika seberkas sinar-X dengan panjang gelombang diarahkan pada
permukaan kristal dengan sudut . Maka sinar tersebut akan dihamburkan oleh
bilangan atom kristal dan akan menghasilkan puncak difraksi. Besar sudut bergantung panjang gelombang
berkas sinar –X dan jarak antar bidang
penghamburan d. Dasar dari penggunaan difraksi sinar-X untuk mempelajari kisi kristal adalah berdasarkan persamaan Bragg:
n.λ = 2.d.sin θ ; n = 1,2,... 2.1 Berdasarkan persamaan Bragg, jika seberkas sinar-X di jatuhkan pada sampel
kristal, bidang kristal tersebut akan membiaskan sinar-X yang memiliki panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang
dibiaskan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi. Semakin banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel,
semakin kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya. Setiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang kristal yang memiliki orientasi
tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X yang
disebut JCPDS Cullity, 1978.