MITIGASI PERUBAHAN IKLIM IPCC Working Group III
Oleh: Yanelis Prasenja 1406597721
1. Pendahuluan
Iklim adalah rata-rata kondisi cuaca yang merupakan interaksi yang kompleks antara proses-proses fisik, kimia, biologi yang mencerminkan interaksi antara geosfer,
biosfer yang terjadi pada atmosfer bumi. Karena itu iklim suatu tempat atau wilayah merupakan deskripsi statistik tentang kondisi atmosfer dalam jangka waktu yang
panjang sehingga menggambarkan rata-rata variabel cuaca Murdiyarso, 1999. Menurut laporan IPCC 2001, sistem iklim merupakan sistem yang saling
berinteraksi dari kelima komponen sistem yang terdapat di planet bumi. Sistem iklim yang terjadi di planet bumi merupakan sistem yang kompleks yang melibatkan interaksi
dari atmosphere dengan berbagai komponen sistem iklim yang lain. Komponen sistem iklim yang lain terdiri dari lima komponen utama yaitu atmosphere, hidrosfer,
Kriosfer, permukaan tanah dan biosfer Gambar 1.
Gambar 1. Komponen dan Interaksi Sistem Iklim Bumi
Cuaca berubah sepanjang waktu, iklim biasanya akan sama berabad-abad jika tidak diganggu. Tetapi, bumi tidak dibiarkan sendirian. Manusia melakukan aktivitas
yang signifikan sehingga merubah bumi dan iklimnya. Perubahan iklim disebabkan oleh efek gas rumah kaca GRK, yaitu gas-gas hasil emisi yang terakumulasi di stratosfer.
Sumber; IPCC, 2007
Gambar 2. Suplai CO
2
dari Bumi bagi Gas Rumah Kaca Konsepsi perubahan iklim yang digunakan oleh Intergovernmental Panel on
Climate Change IPCC merujuk pada “setiap perubahan dalam iklim pada suatu selang waktu tertentu, apakah diakibatkan oleh variasi alamiah atau karena aktivitas manusia”
anthropogenic IPCC, 2001. Perubahan iklim global saat ini jelas akibat meningkatnya suhu rata-rata udara dan laut, mencairnya salju dan es, serta
meningkatnya permukaan air laut IPCC, 2007. Bukti-bukti baru yang kuat menyatakatan bahwa mayoritas pemanasan bumi
yang diobservasi selama 50 tahun terakhir disebabkan oleh aktifitas manusia IPCC, 2007. Dalam The Fourth Assessment to IPCC yang dijadwalkan terbit Februari 2007,
dasar ilmiah yang menyatakan aktivitas manusia sebagai penyebab semakin kuat Pachauri, d a l a m
Hanley, 2006.
Upaya pengurangan emisi CO
2
dilakukan dengan cara mitigasi. Mitigasi perubahan iklim adalah berbagai tindakan aktif yang
dilakukan oleh manusia untuk mengurangi sumber gas rumah kaca GRK atau meningkatkan pengurangan GRK di atmosfir dan
penyimpanan GRK.
Pendekatan yang dipakai untuk melakukan mitigasi perubahan iklim adalah
IPCC, 2014:
1. Pembangunan berkelanjutan dan keadilan adalah dasar untuk penilaian kebijakan iklim dan resiko perubahan iklim.
Pembatasan dampak negatif perubahan iklim penting untuk pencapaian pembangunan berkelanjutan dan keadilan
termasuk pemberantasan kemiskinan. 2. Mitigasi yang efektif tidak dapat dicapai jika
mengutamakan kepentingan sendiri. Perubahan iklim memiliki karakteristik sebagai masalah bersama pada skala
dunia.
3. Isu keadilan, keadilan sosial, dan kewajaran meningkat dengan saling menghargai untuk melakukan mitigasi dan
adaptasi. Negara-negara memiliki kontribusi pada masa lalu dan masa depan terhadap akumulasi GRK secara berbeda dan
menghadapi berbagai tantangan dan memiliki kemampuan yang berbeda untuk melakukan mitigasi dan adaptasi. Bukti
menunjukkan bahwa hasil dengan hak yang sesuai dapat membuat kerjasama semakin efektif.
4. Banyak kebijakan iklim membuat keterlibatan penilaian terhadap nilai dan mempertimbangkan hal yang pantas.
5. Diantara metode yang lain, evaluasi ekonomi umum digunakan untuk menginformasikan desain kebijakan iklim.
6. Kebijakan iklim berpotongan dengan tujuan sosial sehingga memungkinkan terjadinya kerjasama yang baik
ataupun merugikan. Perpotongan ini jika dikelola dengan baik dapat memperkuat dasar untuk melakukan tindakan terkait
perubahan iklim. Mitigasi dan adaptasi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap tujuan sosial.
7. Kebijakan iklim mungkin dapat diberitahukan dengan mempertimbangkan bermacam-macam resiko dan
ketidakpastian, dan beberapa sulit untuk diukur khususnya yang memiliki kemungkinan kecil tetapi memiliki dampak
yang signifikan jika terjadi. 8. Desain kebijakan iklim dipengaruhi bagaimana individu dan
organisasi mampu menerima resiko dan ketidakpastian. Emisi GRK antropogenik semakin meningkat sejak tahun 1970
sampai 2010 dengan nilai yang semakin besar dibandingan dekade sebelumnya. Peningkatan rata-rata tahunan emisi GRK
dari tahun 2000 ke 2010 sebesar 1 GtCO
2
e lebih besar daripada peningkatan rata-rata tahunan dari tahun
1970 – 2000 sebesar 0,4 GtCO
2
e. Total emisi GRK antropogenik menjadi
yang tertinggi dalam sejarah umat manusia sejak tahun 2000 – 2010 yang mencapai 49 GtCO
2
e. Emisi CO
2
dari pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri berkontribusi sebesar 78
dari total emisi GRK yang mengalami peningkatan dari tahun
1970–2000. Emisi GRK antropogenik tahunan meningkat sebesar 10 GtCO
2
e pada tahun 2000–2010. Tanpa adanya upaya tambahan yang melebihi dari saat ini untuk mengurangi emisi
GRK, maka pertumbuhan emisi diperkirakan akan tetap berlangsung sesuai dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan
aktifitas ekonomi. Skenario dasar tanpa adanya upaya mitigasi tambahan maka terjadi peningkatan temperatur di tahun 2100
dari 3,7
o
C menjadi 4,8
o
C dibandingkan dengan temperatur pada masa sebelum adanya industri. Nicholas Stern Lovell, J., 2006
menyatakan bahwa upaya menurunkan emisi CO2 saat ini pada tingkat sebelum tahun 1990 akan berbiaya sebesar 1 dari total
output ekonomi dunia. Namun, penundaan terhadap tindakan tersebut akan membawa konsekuensi sebesar 20 dari total
output dunia.
2. Pembahasan